Bertemu Kenalan Lama

"Hah.. lebih baik seperti ini" batinnya.. ketika melihat kemarahan Mita partner sekaligus teman kerjanya dara tak bisa melakukan apa apa "aku bukan teman yang baik mit.." ucapnya pelan.

Ketika sedang memandangi layar ponselnya perutnya mulai bergemuruh pertanda lapar.. "sialan.. ini perut gak bisa diajak kompromi, gak tau apa orang lagi patah hati habis ditinggal seorang teman.." keluhnya, lalu dara pun memilih untuk bangkit dari tidurnya berjalan kearah kamar mandi memutuskan untuk membersihkan dirinya.

Setelah usai membersihkan dirinya dan memakai pakaian lengkapnya.. dara memutuskan untuk keluar dari dalam kamarnya untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan pasalnya sedari tadi cacing cacing didalam perutnya berdemo meminta diisi.

sesampainya dilantai dasar yang niatnya ingin menuju kearah meja makan dara pun langsung mengurungkan niatnya, dara memilih berjalan keluar rumah.

"pak.." memanggil salah satu pekerja dikediaman ini.

"ehh.. saya non" ucap Supriadi si tukang kebun.

mengangguk "kemarilah" merasa namanya dipanggil supriadi pun berjalan mendekat kearah calon nyonya dikediaman ini.

"ada apa non.. apa anda membutuhkan sesuatu" tanyanya.

"itu pak ehmm.. apa tuan kalian memiliki motor"

"iya ada non.."

"tolong kasih keluar ya pak.. saya mau memakainya sebentar" titahnya.

"tapi non ehmm.. motor milik den vian' motor besar non" ucapnya "jika non ingin keluar mending minta antar saja sama pak ucup, dia sopir dikediaman ini non" sarannya.

"gak usah pak lagian saya cuman mau kedepan sanah doang kok" boongnya "saya mau pake motornya om Vian saja" jelasnya "tolong di kasih keluar ya pak"

Tapi non..

"gak ada tapi tapian" tegasnya "nanti saya aduin sama om Vian nih kalau bapak membantah perintah dari saya" ancamnya.

"Ba-aik non.."

Supriadi pun menuju garasi untuk mengambil motor milik majikannya.. setelah terparkir didepan teras rumah' Tinggallah dara yang mengambil alih untuk menaiki motor besar tersebut.

"jika nanti tuan kalian bertanya bilang saja saya ada keluar sebentar.." ucapnya' mulai melajukan motornya dengan kecepatan pelan.

Sementara Supriadi hanya mengusap dadanya secara pelan ketika melihat dara mengendarai motor besar milik tuannya. pasalnya motor tersebut berukurang cukup besar tidak seimbang dengan tubuh mungil dara.

Tak membutuhkan waktu lama dara pun sampai di kedai langganannya.. pasalnya dulu ketika dara tinggal di kota Yx di kedai ini lah yang menjadi tempat singgah setiap harinya ketika ia pulang bekerja.

Kedai Anggrek..

"wihh bang fadlan makin cakep ajah" goda dara yang baru tiba.

Fadlan pun menoleh ke asal suara yang begitu familiar di telinganya.. ketika menoleh dan melihat seorang wanita yang sangat ia dikenali senyumnya pun langsung mengembang.

"dara.. baru muncul, kamu kemana saja" tanyanya beruntun.

tersenyum "biasa saja atuh bang, meni heboh begitu.. hati hati pelanggannya pada lari karna mendengar suara Abang yang menggelegar"

"biarlah rejeki gak akan kemana" ucapnya enteng sambil berjalan mendekati dara "gimana kabarnya, kamu tuh hilang bak ditelan langit tau.. pergi gak bilang-bilang" kesalnya "duduk dulu dar.. biar enak kita ngobrolnya, kamu mau pesan apaan nih atau mau pesan yang seperti biasanya"

"iya bang yang seperti biasanya saja.. tapi makanannya dibungkus ya soalnya mau dibawa pulang" ucapnya "ehmm minumnya satu deh buat teman ngobrol"

Fadlan pun memanggil salah satu karyawannya, sambil menyerahkan selembar catatan kecil yang berisi pesanan dara.

"oke..oke.. sambil menunggu pesanannya datang' kamu gak mau cerita gitu kenapa tiba tiba menghilang tanpa jejak.."

"bukan menghilang bang.. aku tuh cuman sekedar mau mencari lingkungan baru" elaknya "ehh.. tau-tau malah nyasar di pedesaan" ucapnya dibarengi kekehan.

desa?

"iya bang.. desa durian tau gak"

"ya Taulah.. dulu Abang juga pernah kesanah beberapa kali' kamu kok bisa nyasar sampai sejauh itu.. kamu lagi gak ada masalahkan"

"namanya juga cari suasana baru bang.. biasalah ikuti kata hati" nyengir tanpa dosa.

"dasar gadis aneh ehmm.. tapi beneran kan kamu lagi gak ada masalah"

"gak ada tuh.."

"tapi waktu kamu menghilang ada beberapa orang yang mencari kamu tau"

"siapa?" tanyanya agak was was.

"gak tau dua laki laki berperawakan besar besar.. makanya tadi Abang tanya, kamu lagi gak ada masalah kan.."

"gak ada bang, suwer" ucapnya meyakinkan "mungkin mereka salah orang kali.. namanya ajah yang sama" ungkapnya.

"iya mungkin"

Dan pesanan milik dara pun tiba "diminum dulu dar.."

"Abang gak minum juga"

"perut Abang dah kembung kebanyakan minum dan makan.."

terkekeh "bahaya untung nih kedai gak tutup dari lalu ya, gara gara pemiliknya doyan makan.." godanya.

"hahaa.. tenang, warisan orang tua gue masih banyak kok" sombongnya.

"cihh.. iya iya yang anak tunggal" ejeknya.

"iya dong.. lagian waktu itu kamu diajak nikah malah nolak, ntr kamu jadi mantu satu satunya loh" menggerlingkan matanya kearah dara.

"cihh.. ogah" candanya "owhh iya ngomong ngomong bahasin tentang nikah, maaf ya waktu di acara lamarannya Abang aku gak datang" ucapnya merasa bersalah.

"gue gak jadi lamaran dar.. semuanya batal total sebelum hari H" jelasnya.

"kok bisa bang?" meminta penjelasan.

"calon tunangan yang mau dijodohin sama gue dibawa lari sama pacarnya.."

"seriusan.."

"ehmm.. mungkin dia memang bukan jodoh ku kali"

"yang sabar ya bang, pasti digantikan dengan yang lebih baik lagi"

"Aminnn.."

Sementara dara yang sedang asik berbincang dengan fadlan lain cerita dengan Vian.. lelaki itu sedang kalang kabut mencari keberadaan dara.

"CK.. kemana lagi tuh bocah' belum juga ada sehari berada disinih dah keluyuran gak jelas" kesalnya "mana ponselnya ditinggal dirumah lagi.. hah, itu anak suka sekali bikin orang khawatir"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!