Warung Makan Ridha adalah tempat dimana dara bekerja "Tumben telat dar.." tanya Mitha salah satu teman yang bekerja disitu juga.
"Hah.. pagi ini gue habis ketemu orang gila" ucapnya asal, setelahnya dara pun memutuskan untuk mencuci kedua tangannya sebelum mengambil alih untuk memotong sayur.
"hah.. orang gila" menatap tak percaya kearah dara "bukan habis dikejar² sama juragan Empang kan" tebaknya.
"idih.. buat elu ajah deh ikhlas lahir batin" ucapnya merinding ketika mengingat juragan tua yang beberapa bulan ini mengejar² dirinya.
"amit².. biar dikasih warisan gono gini sekali pun ogah" ucapnya dengan jijik "ehh tapi dar.. bukannya tuh juragan tua dah berkoar-koar kalau elu mau dijadiin bini kelimanya ya.."
"hah.. juragan sialan gak cukup apa punya empat istri" geramnya.
"minta disunat sampai habis kali tuh terong keriputnya" ucap Mita asal.
Dan keduanya pun saling menatap satu sama lain lalu bergidik ngeri membayangkan ke hal yang vulgar "Pemikiran kita pasti sama" tebak Mita.
"sialan kau.." memukul lengan Mita "lagian siapa juga yang mau menikah dengan laki² bangkotan sepertinya, bisa² keracunan sama terong keriputnya itu" ucapnya tanpa dosa.
Perkataan dara pun mengundang kelak tawa bagi Mita "pfhahaaa.. berdosa banget elu dar kalau ngomong gak pake difilter dulu. kesannya jadi jahat kayak omongan emak tiri"
"ada apa ini.." sela Ridha.
keduanya pun menoleh kearah seorang wanita yang baru datang "ehh.. ada mbak Ridha. ini mbak, si Mitha pingin di halalin sama juragan Empang" ucap dara.
Sementara Ridha langsung beralih menatap kearah Mitha mencari sebuah kebenaran "beneran mit"
"dara.." teriak Mitha sambil menimpuk lengan milik dara "boong mbak, dara boong" ucapnya cepat "awas ya elu dar.."
"hehe.. ampun mit, ampun.." berlari keluar.
Alhasil mereka berdua kejar kejaran seperti kucing dan anjing. lalu disaksikan langsung oleh Ridha sang pemilik warung makan.
.
.
Malam Hari..
Tepat pukul sembilan malam dara yang baru sampai di daerah jalan perumahannya tiba² saja ia langsung menghentikan sepeda motornya secara mendadak karena melihat juragan Empang yang sedang mondar mandir di depan rumahnya.
"Shittt.. sia*****lan" batin dara.
Bukan hanya itu saja, dara juga mendengar suara keributan dan suara isak tangis yang berasal dari rumah tetangganya.
tapi saat ini dara tidak begitu mau ambil pusing. baginya masalah sendiri saja sudah bikin sakit kepala.. apalagi harus ikut campur ke dalam masalah orang lain mungkin dirinya bisa gila, niat hati pergi ke desa untuk mencari sebuah ketenangan malah gagal.
"Ck.. masa iya harus berkeliling dulu" batinnya "sumpah pegel banget nih badan pengen banget dibawa rebahan" sungutnya "lagian itu juragan tua ngapain pake acara mondar mandir didepan rumah orang segala sih.. kayak maling jemuran" gerutunya "ehmm.. dahlah mending keliling dulu, cari jalan amannya saja" putusnya sambil melihat kearah jam yang melingkar pada pergelangan tangannya "untung masih jam segini" memutar balik arah kendaraannya' lalu kembali melajukan sepeda motornya hingga menjauh.. entah arah tujuannya kemana dara pun dibuat bingung pasalnya ia tak begitu memiliki banyak kenalan disinih maklumlah orang baru di desa ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments