Saran Gila

.

.

"bos.. anda jangan seenaknya membatalkan jadwal pemberangkatan ke kota Xx dong, itu namanya tidak konsisten" protes sang sekretaris bernama Dona.

Pasalnya minggu lalu alvian sudah membatalkan perjalanannya ke kota Xx dan ceritanya akan diganti hari ini. padahal semalam lelaki itu telah setuju akan ikut serta untuk melihat perkembangan usahanya di kota Xx yang beberapa terakhir ini mengalami masalah.

tetapi tidak ada angin, tidak ada hujan.. keesokan paginya lelaki yang menjadi bosnya itu tiba² berubah pikiran dan tidak bisa ikut serta dalam pemberangkatan menuju kota Xx karena memiliki masalah penting yang harus ia urus di kampung durian, tentu saja itu membuat dona kesal. menurutnya jika sang atasan ingin membatalkan pemberangkatan ke kota Xx seharusnya mengabari dirinya dari semalam agar ia bisa membatalkan niatnya untuk membeli tiket pesawat untuk pergi ke kota Xx.. nasi sudah menjadi bubur, tiket sudah terbeli jika tidak ada yang mewakili sang atasan untuk berangkat ke kota Xx maka tiket pesawat akan hangus.

"apa kau tuli, kalau saya bilang tidak ya tidak.. apa gunanya saya menggaji kamu tinggi jika pekerjaan begini saja kamu tidak bisa menghandle nya" sarkasnya tanpa dosa.

Alvian Dharmawan, dipanggil Alvian atau vian, bulan kemarin genap berumur 30 Thn. seorang pengusaha sukses, meskipun memiliki kehidupan yang mapan, tetapi kisah cintanya tidak semulus karirnya. bagaimana tidak di waktu ulang tahun dirinya yang ke 25 tahun Alvian sudah mendapatkan status dudanya (tanpa anak).

"maaf bos saya juga gak bisa mewakili anda. saya juga ada acara kencan buta yang harus saya ikuti, jika saya tidak hadir maka nama saya bisa dicoret dari kartu keluarga oleh ibu saya" jelasnya tanpa rasa takut, pasalnya dona sudah terlanjur kesal atas tingkah laku atasannya yang menurutnya sangat plin plan.

Alvian tetap berjalan tidak mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut sekretarisnya itu "bos, bos vian.." panggilnya "bos.. bos gak bisa seenaknya lari dari tanggung jawab dong, masalahnya tiket pesawat sudah terbeli" kesalnya "kali ini saya benar² gak bisa menggantikan anda"

menghentikan langkah kakinya lalu berbalik menatap kearah dona "kau ini cerewet sekali, kalau begitu biarkan saja tiket pesawatnya hangus" ucapnya dengan enteng.

"gak bisa begitu dong bos, lagian pertemuan kali ini untuk memecahkan masalah yang terjadi pada perusahaan disanah" jelasnya lagi.

memijit keningnya ketika mendengar ocehan dari dona "uang bonus mu bulan ini saya naikan menjadi tiga kali lipat"

mata Dona pun langsung membola ketika mendengar perkara bonus "ahh.. Saya baru ingat jika acara kencan buta nya akan diundur menjadi bulan depan.." ucapnya cepat "jadi anda tenang saja dengan senang hati saya akan menggantikan anda untuk berangkat ke kota Xx"

"Huh.. dasar perempuan" batinnya jengah "apakah sekarang saya sudah boleh pergi"

"tentu saja bos" ucapnya antusias "semoga perjalanan anda menyenangkan" membungkukkan sedikit badannya dan Alvian pun bergegas pergi dengan acuh.

.

.

Warung Makan Ridha..

"Kenapa tuh muka perasaan lecek amat" tanya Mitha.

Dara yang sedang badmood tak menggubris ejekan yang dilontarkan oleh temannya. gadis itu lebih menyibukkan dirinya untuk membersihkan udang yang akan ia kelola menjadi sebuah menu yang akan dijual hari ini.

"pasti juragan Empang lagi" tebaknya.

menghembuskan napasnya secara kasar lalu.. "ta.." panggilnya.

"hah.. apaan apaan" ucapnya heboh sendiri.

"cihh.. biasa ajah kali"

Mita pun hanya terkekeh "yang namanya kepo harus semangat 45 dong" nyengir tanpa dosa "lagian elu ada masalah apa sih.. sedari datang tuh muka kusut amat" jelasnya.

"Hah.." menghela napasnya untuk yang kesekian kalinya, lalu melanjutkan kembali kata²nya "kalau membunuh orang hukumnya berdosa gak sih" tanyanya.

Mita yang sedang mencuci beras langsung menoleh kearah dara "juragan Empang?" dara pun hanya mengangguk sebagai jawaban iya.

"mau dengar saran dari gue gak dar.." ucapnya antusias.

"apaan.."

"kalau saran dari gue mending elu tenggelamkan saja tuh juragan, di Empang miliknya yang khusus memelihara ikan lele jumbo. dan elu gak perlu takut ketahuan karena gue yakin 1000% jasad juragan tua itu pasti bakalan habis di lahap sama tuh ikan lele jumbo peliharaannya" jelasnya, tiba² jiwa psikopatnya langsung muncul.

menatap dengan binar kebahagian "usulan yang bagus, elu mau ikut juga gak" tanyanya.

"dih... ogah, heran gue punya teman dajlal bener. orang lain mah punya teman tuh di ajak keliling dunia atau diajak makan gratis gitu, lah sementara gue punya teman malah di ajak masuk penjara. gue belum kawin dar ntr gak ada penerus buat masa depan gue gimana coba" cerocosnya.

"kan ini saran langsung dari elu.. sayang banget kalau elu gak ikut serta kali² berbuat maksiat napa. hidup jangan terlalu lurus, gak bosen apa"

"ogah.. ajak yg lain saja sanah, gua udah tobat"

"hehee.. yaelah baperan amat. amat ajah belum tentu baper" candanya.

Tiba-tiba..

"Dar.. ada yang nyariin elu tuh" sela mbak Ridha yang baru tiba di warung.

"siapa mbak?"

"kalau gak salah sih pemilik warung sate sebelah yang baru buka itu.." ujarnya.

"hah.." menatap penuh tanya kearah mba Ridha.

"hayu loh.. elu punya utang apaan sampai di cariin begitu" goda Mitha.

"apaan sih ta.. gaje bener, hidup gue tuh bersih dari kata hutang ya" jelasnya.

"lah trus tuh kang sate nyariin elu buat apaan coba kalau bukan perkara hutang"

"ehh.. kok malah jadi pada debat gini sih, dar.. mending elu temuin dulu gih siapa tau penting"

"oke mbak.." melepaskan celemek yang menempel pada tubuhnya.

.

.

"mbak dara ya.." tanya si pria itu

"ehh.. panggilnya gak usah pake embel² begitu, saya belum setua itu kok" ucapnya "anda.."

dengan cepat memotong perkataan dara "panggil saja ardi.." ucapnya mulai memperkenalkan dirinya.

"ehh.. bukan itu maksudnya, ada kepentingan apa nyariin saya" ucapnya lagi.

"ehh.." salting dong "hehee.." menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "saya hanya mau berkenalan saja sama kamu siapa tau bisa kenal lebih dekat" ujarnya jujur.

"Hah.." (yang benar saja cuman mau kenalan doang.. hello gak lihat apa orang lagi sibuk, dikira ini warung punya nenek moyang gue kali *batinnya jengah*) "maaf Ar.. kayaknya obrolan kita cukup sampai disinih saja deh" selanya "gue harus lanjut kerja soalnya gak enak sama pemilik warung" ucapnya, sengaja menjual nama sang bos.

"ehh.. iya dar.. lanjut ajah, maaf ya dah ganggu kesibukan kamu" ucapnya merasa tak enak hati.

(ternyata nyadar juga *batinnya*) "hehe.. iya gak apa apa kok, santai ajah ar.. kalau gitu saya balik kerja dulu ya" ucapnya.

"iya dar.. semangat kerjanya"

dara pun hanya mengangguk pertanda iya (njrrr.. kok jadi geli ya dikasih kata-kata tak bermutu kayak begitu *batinnya*).

Dan perbincangan keduanya pun terhenti.. ketika dara kembali masuk kedalam warung. sementara Ardi memutuskan untuk kembali merapikan tempat warung sate yang akan ia jadikan sebagai tempat usahanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!