Hari Yang Sial

"sialan kau.." jeritnya.

Vian yang sudah sangat geram dengan segala tingkah yang di lakukan oleh dara, ia pun merangkak naik keatas ranjang lalu mengungkung wanitanya.

"mau apa kau.." mendorong kuat dada bidang Vian "Dasar pria kasar ehmptt..."

Tanpa permisi Vian langsung membungkam bibir milik dara yang sedari tadi tidak berhenti mengoceh.. ******* demi ******* vian berikan' sementara dara yang berada dibawah Kungkungannya dibuat mematung sejenak lalu kembali melakukan pemberontakan dengan memukuli dada bidang milik Vian lalu menggigitnya hingga berdarah.

"Shittt.." pekiknya.

Mengelap ujung bibirnya yang sedikit berdarah "bocah nakal.. kamu pikir kali ini aku akan melepaskan mu" seringainya, mencekal tangan milik dara dengan kuat.

Glek..

"Mampus"batinnya mulai was was.. dara tau jika dirinya telah membangunkan sisi iblis dari vian "kumohon jangan.." ucapnya dengan pandangan penuh mengiba "please.."

"kenapa darling" menatap dengan pandangan menggebu "bukan kah meminta hak ku sekarang atau pun nanti itu sama saja ehmm.."

"kasih aku waktu.."

waktu?

"ya.. beri aku waktu sampai hati ku benar benar siap"

"mau sampai kapan.. sabar ku ada batasnya darlea" jelasnya.

"setidaknya sampai kita benar benar menikah" ucapnya.

"berarti kamu sudah setuju untuk menikah dengan ku"

Yang ditanya hanya terdiam pasalnya disinih dirinya juga tidak bisa untuk memilih "ehmm.. ya" ucapnya terpaksa.

memeluk dara "makasih sekali lagi terimakasih" ucapnya senang "aku akan sabar sampai kita benar-benar menikah.. tetapi aku tidak bisa menjamin jika kamu selalu berbuat sesuka mu tanpa izin dari ku" ungkapnya.

"aku berjanji mulai sekarang aku akan mengikuti semua aturan mu"

"kita lihat gimana perubahan mu.. yang aku butuhkan bukti bukan hanya sekedar omong kosong doang" beonya sambil membelai lembut pipi milik dara itu mampu membuat sang empu meremang karena ulah Vian "dan satu lagi aku adalah tipe laki laki yang memiliki kadar cemburu yang sangat tinggi, maka dari itu jangan pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki lain.. jika itu sampai terjadi maka habis kamu di tanganku" seringainya lagi.

Glek..

"sialan dia sedang mengancam ku" batinnya "aku berjanji aku tidak akan berdekatan dengan laki laki lain selain kamu.."

mengusap rambut milik dara dengan lembut "bagus, ini baru wanita milik ku" ucapnya senang "kali ini aku akan melepaskan mu" bangkit dari atas tubuh dara "kembalilah ke kamarmu, hari ini kamu pasti sangat lelah.. beristirahatlah"

Dara pun mengangguk paham.. lalu dengan langkah cepat bergegas pergi keluar dari dalam kamar milik vian' sebelum si penghuni kamar berubah pikiran dan menerkam dirinya tanpa ampun.

Setelah mencapai pintu Vian kembali bersuara "tunggu" menghentikan langkah kakinya lalu kembali menoleh kearah vian.

"ada apalagi sih" batinnya kesal.

"aku cuman mau bilang pernikahan kita akan dilaksanakan satu Minggu lagi"

"Hah.. Sa-tu Minggu lagi" membulatkan matanya tak percaya.

"ehmm.. apa kamu merasa keberatan" ucapnya datar.

menggelengkan kepalanya "atur gimana baiknya saja mas.." sebisa mungkin menekan kekesalannya di dalam hatinya.

"bagus.. pergilah"

kakinya kembali melangkah hingga benar benar keluar dari dalam kamar milik Vian "Hah, sialan.. satu Minggu lagi status singel ku yang selama bertahun tahun aku jaga, dalam sekejap mata akan berubah menjadi seorang istri.. tuhan kenapa aku harus bertemu dengan lelaki brengsek itu" batinnya berteriak.

dara memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya, pasalnya moodnya untuk makan mendadak lenyap gara gara pemilik dari rumah ini.. yang dirinya ingin lakukan saat ini hanya rebahan rebahan dan rebahan. ia tak peduli jika cacing didalam perutnya mati satu, mood yang berantakan membuat dirinya ingin cepat cepat memejamkan kedua bola matanya agar ia tidak terlalu memikirkan tentang permasalahan yang ada.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***