"apa om mau membantuku mencari keberadaan mereka" ucapnya mulai merengek.
"om akan membantu mu asal ada satu syaratnya" ucapnya sambil tersenyum kearah dara.
"apa itu om?"
"apa kamu mau menjadi istri masa depan om.." bagi vian kesempatan emas gak akan datang untuk kedua kalinya.
"istri..!" menatap kearah vian "apa itu istri.. om" tanyanya bingung.
"seseorang yang saling mencintai lalu tinggal di satu atap yang sama sampai menua bersama" jelasnya.
"wah.. berarti sama seperti papih dan mamih ku dong.." dan vian pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.
tapi...
"apa dara tidak menyukai om.." ucapnya berpura pura sedih.
menggelengkan kepalanya "bukan begitu.. dara sangat menyukai om karena om orang baik" ucapnya.
"tapi yang om maksud bukan suka yang seperti itu sayang.. tapi suka yang seperti sepasang kekasih pada umumnya yang saling mencintai" jelasnya.
"dara gak paham om.. emang suka bisa dibagi bermacam-macam ya" tanyanya polos.
menepuk jidatnya, vian baru menyadari jika dirinya sedang menghadapi seorang gadis yang memiliki pola pikir seperti anak-anak.
"begini saja.. gimana kalau kita membuat kesepakatan"
apa itu om?
"kamu tanda tangani dokumen ini sebagai tanda bukti bahwa kamu milik om seutuhnya.. gimana" usulnya.
gak mau..
"kenapa! katanya kamu menyukai om.." ucapnya bingung dengan penolakan dara.
"jika ada imbalannya baru dara mau.."
"kamu mau apa ehmm.."
"eskrim coklat dan vanila om" ulangnya lagi.
tersenyum "om sudah menyuruh bawahan om untuk membelinya.. mungkin sebentar lagi eskrim pesanan mu akan segara datang maka dari itu kamu tanda tangan dulu dibawah sinih ya.." bujuknya.
"gak mau.. dara gak mau om sebelum eskrim nya datang" kekeh nya.
"Huh.. sulit sekali untuk membujuknya, ternyata bocah nakal ini sudah sangat perhitungan sejak dini" batinnya "baiklah baiklah.." mulai pasrah.
.
.
Tengah Malam..
Dara terbangun akibat mimpi buruk yang melanda.. napasnya tersengal seakan habis lari maraton, menyeka buliran keringat yang berjatuhan di keningnya.
"Ck.. kenapa mimpi sialan itu lagi sih" batinnya "padahal sudah sangat lama tidak pernah memimpikannya" membatin lagi.. Tiba-tiba saja kepalanya menjadi sangat sakit seperti di tusuk ribuan jarum "Akhh.." pekiknya "Ssshhht.. Arghhhh.. Sa-angat Sa-akit" memegang kepalanya secara bersamaan ingatan yang ia bertingkah seperti bocah kecil mulai bermunculan satu persatu di dalam ingatannya.
Sementara vian yang tidur tepat disamping dara ikut terbangun, ketika kesadarannya pulih matanya pun membola ketika melihat keadaan dara "yaampun.. kamu kenapa sayang, mana yang sakit" ucapnya ikutan panik.
"Sa-akit.." pekiknya lagi.
Dengan cepat Vian langsung meraih ponsel miliknya lalu mendial nomor milik sasa tidak membutuhkan waktu lama panggilan telponnya diangkat dari seberang Sanah.
"dalam waktu 5 menit.. bukan tapi 2 menit saya ingin melihat kamu berada disinih.." titahnya.
langsung menutup panggilan telponnya secara sepihak tanpa mau menunggu jawaban apapun dari seberang sanah.
"tahan sebentar oke, dokter akan segara datang" ucapnya sambil mengusap lembut kening milik dara "berbaringlah mungkin bisa lebih mengurangi rasa sakitnya"
Sementara dara ikut terhanyut dengan buaian yang diberikan oleh Vian dan dengan patuh ia mulai membaringkan tubuhnya.
"apa masih sangat sakit.." tanyanya lagi.
"dah agak mendingan" jawabnya mulai kikuk.. entah kenapa ketika dirinya menatap kearah Vian ingatan tentang kejadian yang ia bertingkah seperti bocah seakan-akan sedang menari di atas kepalanya "Arghh.. ingatan apa ini, shitt.. apa yang sudah terjadi darlea" batinnya malu' lalu memilih untuk memalingkan pandangannya kearah lain.
.
.
Sementara ditempat lain..
"sayang apa kamu gak khawatir dengan keadaan putri kita" tanya Kiko.
Yessi pun menatap kearah suami tercintanya "kalau di bilang khawatir pastinya sangat khawatir mas.. ibu mana yang gak khawatir jika tidak mendengar kabar apapun tentang putrinya sendiri apalagi dia kabur dari rumah" jelasnya "tapi mau gimana lagi.. biarlah dia bermain dan tau dunia luar seperti apa, lagian ada saatnya putri kita akan pulang kerumah jika dia sudah bosan bermain diluar" jelasnya.
tapi sayang..
"mas.." menatap "putri kita sudah dewasa, sudah seharusnya kita melatih mentalnya untuk hidup lebih mandiri agar dia bisa menghadapi dunia luar yang kejam" jelasnya "apalagi musuh kita terlalu banyak mas, gimana jadinya jika suatu saat nanti kita berdua diambil duluan oleh tuhan.. nasib masa depan putri kita akan jadi seperti apa jika ia masih berlindung terus dibelakang kita mas" ucapnya.
Jika sang istri sudah berkomentar seperti itu maka Kiko pun hanya bisa terdiam.. sebelum kena sembur oleh singa betina' bisa berabe urusannya jika singa betinanya mengamuk maka ia bisa terancam untuk tidur diluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments