.
.
Disaat perjalanan pulang kerumah tiba² saja ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan motor yang ia kendarai.
"siapa kalian?" tanyanya, dengan terpaksa dara menghentikan sepeda motor miliknya yang dihadang oleh dua pria asing berperawakan cukup besar.
"bos kami mengundang anda ketempat kediamannya.. kumohon kerja samanya nona untuk ikut secara sukarela bersama kami" tuturnya.
"bos? siapa bos kalian" ucapnya dengan pandangan curiga "lagian saya gak kenal siapa bos kalian. kalian pikir saya anak kecil yang gampang di bodohi"
"kumohon kerja samanya nona untuk ikut bersama kami" ulangnya.
teman yang satunya lagi pun ikut menimpali "ya betul.. jika anda tidak mau ikut bersama kami secara suka rela maka jangan salahkan jika kami akan bersikap kasar kepada anda nona" jelasnya.
(Ck, dasar manusia licik masa dua lawan satu, ya gak seimbang *batin dara*)
"silahkan masuk kedalam mobil, nona"
"ehh.. tunggu dulu" selanya cepat "oke, gue mau ikut bersama kalian tapi dengan satu syarat.." mencoba untuk bernegoisasi.
"katakan nona"
"telpon bos kalian sekarang juga, saya ingin berbicara dengan beliau.. saya mau memastikan jika motor kesayangan saya ini aman"
"Hah.."
Kedua pria asing itu saling menatap satu sama lain lalu kembali menatap kearah dara. serta memperhatikan motor jelek yang digunakan oleh dara saat ini. mereka sampai geleng² kepala mendengar permintaannya yang menurutnya sangat konyol.
"lagian siapa juga yang suka dengan motor butut seperti itu.." batin keduanya.
"gak usah ngatain di dalam hati" sewotnya. "aku tau apa yang sedang kalian pikirkan" memasang muka kesalnya dan keduanya pun kaget, mereka seperti berhadapan dengan seorang peramal "jika sampai motor kesayangan ku ini hilang, pokoknya bos kalian harus bertanggung jawab.. saya akan meminta ganti kerugian sebesar satu m" ancamnya.
"Hah.." Lagi² keduanya dibuat melongo mendengar penuturan dara. bagaimana tidak, padahal motor milik dara entah keluaran pada abad keberapa tetapi gadis tersebut meminta ganti rugi dengan nilai yang sangat besar, kalau menurut kata² jaman sekarang (yang benar saja rugi dong).
"apa lihat² gak pernah lihat orang cantik apa" sinisnya "toh saya minta ganti kerugian sama bos kalian, bukan sama kalian berdua" sewotnya lagi "sebaiknya segara hubungi bos kalian sekarang" titahnya tanpa adanya kata bantahan.
keduanya pun kembali saling menatap satu sama lain lalu memutuskan untuk menyetujui permintaan dara. setelah menekan nomor bosnya, tak membutuhkan waktu lama panggilan telpon diangkat diseberang Sanah.
"Hallo bos.."
"ada apa" ucap suara barinton dari sebrang panggilan.
"Bos.. wanita ini ingin berbicara dengan Anda"
"baiklah" Tak lama kemudian ponsel pun sudah beralih ke tangan dara.
Dan keduanya pun terlibat perbincangan kecil sesuai yang ingin dara sampaikan.
.
.
Beberapa jam kemudian.
"shit.. si******l..." rutuknya "ini konsepnya kayak gimana sih, sebenarnya gue ini lagi diculik atau gimana" batinnya mulai gelisah "Hah.. masa iya kalau orang lagi diculik ditempatkan di ruangan sebagus ini" tuturnya lagi dalam hati.
Cklekkk..
tiba² pintu kamar terbuka menampilkan sesosok pria dewasa berwajah rupawan tetapi dara tak mengenalinya.
dara akui jika pria yang ada dihadapannya termasuk ke dalam kriteria suami idamannya. apalagi dara termasuk kedalam ciwi² yang sangat memuja laki² tampan dan tinggi katanya sih biar bisa merubah keturunan.
.
.
"maaf.. sudah menunggu lama" ucap suara barinton dan itu terdengar seksi di pendengaran dara "tadi saya masih ada beberapa urusan penting di luar" jelasnya.
Kembali tersadar dari dunia lamunannya dan dengan cepat menyembunyikan rasa kagumnya "ukhuk².. ehmm, gapapa. langsung to the poin saja ngapain anda menculik saya" ucapnya se cool mungkin guna menutupi rasa gugupnya dengan apik.
"ini namanya bukan menculik tetapi mengundang kamu kemari" ucapnya tanpa dosa.
"Hah.. mengundang, yang benar saja. para anak buah mu memaksa ku untuk ikut kemari ya" ingin sekali dara berteriak ditelinga lelaki asing Yang ada didepannya itu "ini namanya bukan mengundang tapi penculikan"
"oke ehmm, sekarang kita kenalan dulu biar lebih enak ngobrolnya"
"gak usah kebanyakan basa basi deh" ketusnya, kesopanan yang sedari tadi di tahannya langsung hilang hanya menampilkan muka julidnya.
"galak bener kayak tokek lagi pms"
dikatai tokek tentu dirinya tak terima "sialan kau.. seluruh keluarga mu itu yang keluarga tokek" teriaknya kesal.
Bukannya marah Alvian malah semakin melebarkan senyumnya "kenalkan nama saya Alvian Dharmawan.. boleh di panggil Alvian atau Vian atau sayang pun tak jadi masalah" godanya "senyaman mu saja mau memanggil saya dengan sebutan apa" jelasnya "ayok sekarang tinggal giliran kamu yang memperkenalkan diri".
Tidak ada jawaban (cihh.. jangan pikir gue bakalan kasih tau nama ku sampai lebaran monyet sekali pun gue gak bakalan mau kasih tau *batin dara*)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments