"gimana keadaannya" tanya Vian ketika Sasa memeriksa keadaan dara.
"diluar ekspektasi, ternyata ingatannya berangsur pulih dengan cepat" ucapnya "berikan saja obat pereda rasa nyeri yang sudah saya resepkan tadi tuan.. berangsur asur rasa sakitnya pasti akan membaik"
"apa ingatannya benar-benar sudah kembali" tanyanya lagi.
"iya tuan, meskipun belum 100% pulih tetapi perkembangan cukup baik" ucapnya "kukira hilang ingatan seperti ini akan memakan waktu sampai beberapa bulan tetapi diluar dugaan.. ternyata nona ini terbilang memiliki mental yang sangat kuat" jelasnya.. Setelah usai melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada pasiennya, Sasa pun pamit undur diri.
"pergilah.." ucapnya, dengan setia menatap kearah dara yang sudah terlelap "Huh.. untung saja surat perjanjiannya sudah kamu ditanda tangani sayang" membelai lembut mata lalu turun ke bibir milik dara lalu dengan berani memberikan kecupan kecil disanah "jika belum mendapat tanda tangannya, hah.. gak tau harus menggunakan cara apa agar bocah nakal ini mau menikah denganku secara suka rela" batinnya "mulai saat ini kamu adalah milikku.. dan hanya bisa menjadi milik ku seterusnya, mau di kehidupan sekarang atau pun di kehidupan selanjutnya kau akan tetap menjadi milikku" ucapnya "meskipun belum ada kata cinta diantara kita yang terpenting rasa nyaman sudah mulai tumbuh menjalar disinih.." memegang dadanya sendiri "aku yakin kata cinta akan tumbuh dengan sendirinya" ucapnya penuh percaya diri.
setelah melabuhkan satu kecupan singkat dikening serta bibir milik dara.. Vian kembali merebahkan tubuhnya lalu merengkuh tubuh mungil dara kedalam pelukannya "Nyaman.." itulah yang ada dipikirannya saat ini lalu kembali terbuai di alam mimpinya.
Keesokan paginya..!
Dara yang terjaga lebih dulu merasakan berat pada bagian perutnya seperti ada sesuatu benda yang sedang menimpanya.. mengerjapkan matanya menyesuaikan pencahayaannya yang masuk kedalam netra matanya.. dan!
"Aaaaaaaaaaakh......" teriaknya sambil menghempas tangan milik Vian secara kasar. "apa yang sedang kau lakukan disinih" marahnya.
Sementara Vian yang masih di alam mimpi langsung terjaga mendengar suara jeritan yang menggema di seluruh ruang kamar "ini masih terlalu pagi sayang" ucapnya tanpa dosa.
"sayang..sayang.. palalu peang" kesalnya "kamu ngapain tidur disinih, jangan bilang.." menatap horor kearah Vian lalu dengan cepat memeriksa pakaiannya ketika melihat pakaiannya masih utuh melekat pada tubuhnya dara pun menghembuskan napasnya secara lega.
"nih otak pikirannya negatif mulu" menyenti kening dara "sebejat bejatnya aku.. aku gak akan napsu sama orang yang sedang tertidur" ucapnya jujur "gak enak tau kalau main sendiri berasa main sama patung" ucapnya vulgar.
Duaakkk.. menendang kuat tubuh vian hingga lelaki itu terjatuh kelantai, mendapat tendangan maut dari dara pinggangnya pun mendadak encok.
"laki-laki sinting" umpatnya "keluar dari kamar ini.." teriaknya.
"sakit tau yank.." memasang muka sendunya.
"Huekkk.." berpura-pura muntah "sorry.. gak bakalan terpikat yang ada malahan tambah jijik, keluar.." tegasnya.
"oke-oke.. kalau begitu bersiap-siaplah setelah sarapan kita akan meluncur ke kota Yx"
"Hah.."
"kota Yx sayang" ulangnya dengan dimumbuhi kata sayang.
"gak.. gue gak mau ikut ke kota, gue mau tinggal di desa ini saja" ucapnya keras kepala.
"Gak bisa begitu dong sayang sebagai calon istri yang baik kamu harus mengikuti kemana pun calon suami mu pergi" jelasnya.
"Alvian.." rengeknya.
Tetapi Vian malah berjalan santai keluar dari dalam kamar tanpa peduli dengan suara rengekan yang keluar dari mulut dara.
.
.
Saat sarapan telah tiba "dimana calon istriku" tanyanya kepada salah satu pelayan yang sedang menata makanan diatas meja.
"nona merajuk tuan.. katanya hari ini dia mau mogok makan" adunya.
"Hah.. kalau begitu biarkan saja" mendengar majikannya berkata seperti itu para pelayan tidak berani berkomentar apapun lalu kembali pada pekerjaan masing-masing.
"dasar bocah nakal kalau gak dikasih sedikit pelajaran pasti gak bakalan jera" batinnya "Aihhh.. sudahlah lagian dia juga yang mau mogok makan"
Sementara didalam kamar ada seseorang yang tengah menahan lapar sebab semalam ia hanya memakan eskrim dan coklat saja.. siapa lagi kalau bukan pemilik dari nama dara' ia tak akan makan jika Vian tidak membujuknya secara langsung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments