Setelah kepergian Vian "Cihh.. persetanan jangan harap gue akan takut dengan ancamannya" batin dara "hehee.. tapi hari ini tuhan sedang berpihak kepada ku, tentunya kesempatan emas ini gak bakalan gue sia siakan begitu saja.." ucapnya "Huh.. tunggu sampai gue berhasil keluar dari tempat terkutuk ini, akan ku pastikan membalas semuanya berkali-kali lipat lebih dari ini" batinnya sangat dendam.
Tanpa mau menunggu lebih lama lagi.. dara mulai mengotak Atik ponsel pintar miliknya untuk mencari tau tentang titik lokasi dirinya saat ini.
tak membutuhkan waktu lama, apa yang dara inginkan tertera semua pada layar ponselnya.. "Hah.. sialan, jauh sekali dari desa sebenarnya lelaki itu membawaku ketempat apa" batinnya.. "oke tenang dar.. elu harus tenang" ucapnya menenangkan dirinya "yang elu harus lakuin saat ini adalah kabur sebelum laki-laki brengsek itu kembali"
Tanpa mau menunggu lama lagi dara pun mulai melancarkan aksinya untuk kabur.. sebelum orang yang memaksa dirinya untuk menikah itu kembali, pasalnya kesempatan seperti ini tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Tetapi tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.. dengan cepat dara pun langsung bersikap biasa saja agar gelagat anehnya tidak tercium.
"siapa.."
"ini saya kepala pelayan dikediaman ini nona" sahutnya dari balik pintu.. setelah mendapatkan izin masuk dari sang pemilik kamar, pelayan wanita itu mulai membuka pintu kamarnya lalu melangkah masuk.
"ada apa" tanyanya acuh.
"begini nona.. tadi sebelum tuan pergi, ia berpesan jika anda bosan berada di dalam kamar saya diperintahkan untuk menemani anda untuk berkeliling disekitar kediaman ini" ucapnya sesuai yang dikatakan oleh tuannya.
"tak perlu saya merasa nyaman berada dikamar.." tolaknya "sebaiknya kau kembali bekerja dan satu lagi jangan pernah menganggu ku jika saya tidak memanggil mu, jika nantinya saya membutuhkan sesuatu saya yang akan mencari mu sendiri" ungkapnya.
"baik nona.." perlahan pelayan wanita itu mengundurkan dirinya tak lupa menutup pintunya kembali.
Sementara itu ketika dalam perjalanan tiba-tiba saja Riko melupakan tentang berkas penting yang ketinggalan di villa milik Vian.
"bos.. berkasnya ketinggalan di villa" ucapnya.
"dasar ceroboh untung kita belum terlalu jauh dari villa" omelnya.
"maaf bos.."
Dan Riko hanya bisa terdiam ketika Vian mengomeli dirinya.. pasalnya ini memang kesalahan terfatal yang pernah Riko lakukan sebelumnya ia tak pernah mengalami hal yang seperti begini.
"kemarin kamu tidak bisa menyelesaikan tugas mu dengan baik dan sekarang bertindak ceroboh.. apa kamu sudah bosan bekerja untukku" sindirnya "atau kamu mau menggantikan tempat pak Didi untuk menjadi seorang supir" ucapnya lagi.
pak Didi adalah sopir yang bekerja ditempat kediamannya "Ma-aaf tuan.." terbata.
"disinih saya tidak membutuhkan kata maaf dari kamu.. yang saya butuhkan itu hasil.. hasil dan hasil" tekannya "jika kamu masih menginginkan posisi ini maka tunjukkan kemampuan yang kamu miliki.. saya gak butuh orang yang tidak berguna untuk menjadi orang kepercayaan ku" sentil nya.
"Baik bos" ucapnya mantap "Hah.. nasib nasib menjadi seorang bawahan" batin Riko menangis.
.
.
"Aish... menyusahkan sekali" batinnya.
Tiba-tiba.. Bruuak "Akhhh.." pekiknya pelan sambil memegang pinggang miliknya yang terasa akan patah "pinggang gue.. hiks ini semua gara-gara pria keparat itu" batinnya mengumpat serapah "sabar-sabar yang terpenting sekarang gue harus keluar dari tempat ini dulu ayo dar.. elu pasti bisa jika elu berhasil kabur dari sinih gue janji akan mentraktir perut mu dengan bakso berukuran super jumbo" menyemangati dirinya sendiri sebagai bentuk apresiasi "aihhh.. dalam keadaan gue yang seperti ini ternyata kangen juga dengan bakso buatan mang koko"
Yupz.. wanita yang sedang melarikan diri itu adalah darlea putri atau biasa dipanggil dara, ia melarikan diri dengan melewati sebuah pagar beton yang menjulang tinggi keatas dengan bantuan sebuah tangga yang tanpa sengaja ia temukan dihalaman belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments