Ratu memilih gaun yang pas buat acara pernikahan Felix dan Khaira. Pernikahan dan pesta dilangsungkan malam ini juga di salah satu gedung.
Ratu mematut dirinya di cermin yang ada di butik. Ia memoles wajahnya dengan riasan tipis saja.
Wajahku cukup cantik, aku juga memiliki usaha sendiri dan orang tua yang cukup berada. Seperti yang Daddy katakan, aku pasti bisa dapatkan pria manapun yang aku inginkan.
Ratu duduk gelisah menunggu teman Raja yang akan menemaninya ke pernikahan Felix. Hingga jam tujuh malam, seorang karyawan mengatakan ada seorang pria yang mencari Ratu.
Kenapa jantungku berdebar begini. Siapa ya temannya Raja. Apakah lebih tampan dari Felix.
Ratu berjalan pelan menuju ke luar dari ruang kerjanya. Ia melihat seorang pria yang berdiri membelakangi dirinya.
"Selamat malam," ucap Ratu begitu berada dibelakang pria itu.
"Selamat malam," ucap pria itu. Saat ia membalikkan badannya, Ratu kaget.
"Kamu ...." ucap Ratu dengan wajah yang kaget.
"Selamat malam Ratu, apakah kita bisa pergi sekarang?"
"Pergi kemana? Siapa yang mau pergi dengan om mesum seperti kamu?"
"Baiklah, jika begitu aku pamit. Apa kamu pikir mudah mencari pria yang ganteng seperti aku buat teman ke pesta? Datang aja sendirian ke pesta mantanmu itu, biar keliatan ngenesnya nasibmu." Akhtar berjalan perlahan meninggalkan butik Ratu.
Ratu mulai memikirkan ucapan Akhtar. Apa yang dikatakan pria itu ada benarnya. Jika ia datang sendirian pasti akan tampak sangat menyedihkan.
Ratu berlari ke depan, dan mengejar Akhtar. Saya pria itu akan membuka pintu mobilnya, Ratu menahan tangannya.
"Oke, aku ikut denganmu," ujar Ratu.
"Ikut kemana? Aku akan pulang, kamu mau ikut ke rumahku?" tanya Akhtar.
"Bukan itu, aku ikuti maumu. Aku mau kamu jadi pasanganku di pesta pernikahan."
"Tapi ada syaratnya, loh!"
"Syarat? Syarat apa?"
"Saat mulai masuk gedung nanti, kamu harus mau aku peluk. Kamu juga harus memberikan senyum terbaikmu. Agar semua tampak nyata."
"Senyum aku bisa. Tapi kenapa harus ada pelukan segala?"
"Biar tampak nyata jika aku ini emang pasanganmu."
"Modus banget," ucap Ratu lirih. Akhtar tersenyum melihat wajah Ratu yang cemberut.
"Mau apa nggak?"
"Iya, iya ... aku mau."
"Deal ...."
"Oke deal," ucap Ratu cemberut.
Ratu masuk ke dalam mobil Akhtar, Butik ia titipkan dengan karyawannya.
Sepanjang perjalanan Akhtar tampak tersenyum terus. Ia teringat saat Raja memintanya mencarikan teman buat Ratu. Dengan antusias ia mengajukan diri. Untung Raja mau menerima.
Ketika Ratu memandangi Akhtar ia melihat pria itu tersenyum. Ratu menggelengkan kepala melihat itu.
"Kenapa kamu?"
"Apa kamu tadi udah sempat minum obat atau salah minum obat?"
"Kenapa aku harus minum obat? aku tidak sakit."
"Tapi kenapa kamu senyum-senyum sendiri. Setau aku orang yang senyum atau tertawa sendiri itu biasanya ...."
"Orang gila?"
"Lah ngaku sendiri, bukan aku yang omong ya," ucap Ratu tertawa. Akhtar memandangi Ratu yang sedang tertawa tanpa kedip. Ratu yang menyadari dirinya diperhatikan langsung diam.
"Kamu lebih cantik kalau tertawa."
"Daddy bilang, aku selalu cantik bukan hanya saat tertawa. Ingat ya, jangan memandang aku lebih dari lima menit."
"Emang kenapa?" tanya Akhtar.
"Nanti kamu bisa jatuh cinta."
"Percaya diri banget."
"Tentu saja harus percaya diri. Aku cantik, pasti pria banyak yang tertarik denganku."
"Ya, deh. Yang waras ngalah," ujar Akhtar.
"Emang kamu kira aku gila. Kamu tuh om mesum gila. Senyum-senyum sendiri."
"Bicara dengan gadis manja seperti kamu aku harus banyak mengalah dan bersabar."
"Siapa yang manja. Aku udah gede, tak mungkin manja."
"Udah tau cara buat anak,dong."
"Dasar om mesum gila." Ratu memukul lengan Akhtar dengan tasnya.
"Sakit Ratu! Setiap ketemu kamu, pasti aku kena timpuk terus."
"Karena kamu mesum," ucap Ratu geram.
Satu jam perjalanannya akhirnya sampai di gedung pernikahan Felix dan Khaira. Ratu turun dari mobil Akhtar dengan perasaan tak menentu. Jantungnya terasa lebih cepat berdetak.
Saat akan berjalan memasuki gedung pernikahan itu, Akhtar berbisik dengan Ratu,"Jangan lupa peluk lenganku, biar semua mengira kita pasangan."
Dengan terpaksa Ratu memeluk lengan Akhtar, cowok itu tersenyum melihat wajah Ratu yang cemberut.
"Kenapa aku merasakan sesuatu yang kenyal," bisik Akhtar ketika tanpa sengaja ia menyentuh gunung kembarnya Ratu.
"Dasar Om mesum," ucap Ratu mendengar ucapan Felix. Ratu memukul tas yang ia pegang ke bahu Akhtar dengan geram.
"Hentikan Ratu, aku takut orang yang melihat mengira kita suami istri yang bertengkar karena istrinya minta jatah, tak diberikan suami."
"Dasar Om mesum ...." Kembali Ratu melayangkan pukulan dengan geramnya.
"Sudah Ratu, kalau kamu memukul terus, gantengku bisa hilang. Apa kamu tak malu nanti bergandengan tangan denganku."
Ratu akhirnya menghentikan pukulan pada lengan Akhtar. Mereka mulai memasuki gedung. Pembawa acara mengatakan jika acara akad nikah akan segera berlangsung.
Bersambung.
Hai, Selamat pagi menjelang siang semuanya. Happy weekend.
Mama mau perkenalkan novel milik teman mama dengan judul Ranjang Sang Mafia
Maya Larasati seorang sekretaris yang sangat cantik dan mempunyai seorang kekasih. Kekasihnya ingin menikahinya agar tidak ada orang yang yang memilikinya dan menyuruhnya untuk berhenti bekerja.
Maya sebenarnya sayang kalau berhenti bekerja tapi karena sangat mencintai kekasihnya membuatnya berhenti bekerja dan mereka pun menikah.
Uang pesangon Maya sangat besar membuat suaminya menyuruh untuk membeli rumah yang besar dan Maya pun setuju.
Cobaan datang ketika keluarga suaminya ikut menumpang di rumahnya dan memperlakukan Maya seperti pelayan ditambah suaminya selingkuh membuat Maya mengajukan berpisah.
Di tengah keterpurukan Maya bertemu dengan sang mafia. Apakah sang mafia bisa meluluhkan hati Maya yang sudah membeku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
。.。:∞♡*♥
jgn macem2 ya klo ngga mau diamuk daddy azril, raja&pangeran🤣
2023-11-04
0
。.。:∞♡*♥
😂😂😂😂 langsung gas aja ratu
2023-11-04
0
Windarti08
nikah terpaksa karena accident aja dilangsungkan di gedung segala.
gak punya malu!😏😏
2023-06-13
1