Ratu berjalan cepat memasuki ruang kerja Raja. Ia langsung masuk ke toilet. Raja melihat dengan wajah cengo-nya.
Baru saja Raja akan memulai mengetik di laptop terdengar suara ketukan. Terdengar suara sekretarisnya. Raja mempersilakan masuk.
"Maaf pak Raja, Pak Akhtar Qabeel Alfarezi telah datang."
"Persilakan aja masuk. Sekalian buatkan minum."
"Baik, Pak." Sekretaris Raja meminta Akhtar masuk. Pria itu berjalan menuju ruangan Akhtar.
Raja berdiri untuk menyambut kedatangan rekan bisnisnya itu. Setelah bersalaman, Raja meminta Akhtar duduk di sofa.
Raja dan Akhtar sangat akrab karena sering bertemu. Mereka memiliki hobi yang sama. Sering bertemu di tempat olah raga membuat mereka jadi dekat.
"Lama nggak keliatan di Gym. Udah nggak di sana lagi," ujar Akhtar.
"Lagi malas. Aku olah raga di rumah aja. Kita bahas kerjasama di sini aja atau di restoran biar lebih santai?"
"Di restoran aja gimana? Udah mau jam makan siang, kan?"
"Boleh, tapi tunggu bentar dulu, ya."
Ratu yang keluar dari kamar mandi tanpa melihat siapa yang bersama Raja, langsung saja duduk di samping saudara kembarnya itu.
Ratu memeluk lengan Raja manja, membuat pria yang bersama Raja memandangnya tanpa kedip.
"Mana uangnya. Jangan janji aja," ucap Ratu.
"Kita makan dulu. Baru aku beri nanti."
"Pasti bohong."
"Nggaklah, apa kamu nggak lihat ... saat ini kau lagi ada pertemuan."
"Maaf, aku kira karyawan kamu," ujar Ratu.
Ratu melepaskan pelukannya dan memandang ke arah pria itu. Matanya langsung melotot menyadari siapa pria yang ada dihadapannya.
"Om mesum ... Kenapa ada di sini? Mau nuntut aku? Kamu mau memeras Raja ya?"
"Siapa yang mau memeras Raja, jangan sotoy? Satu lagi, jangan panggil aku om apa lagi om mesum."
"Raja, aku tak suka orang ini. Dia mesum," bisik Ratu. Raja jadi sedikit heran dengan ucapan Ratu.
"Kalain udah saling kenal?" tanya Raja.
"Nggak, aku nggak mau kenalan ama Oom Oom mesum."
"Siapa yang mesum? jangan fitnah ya. Aku bisa menuntut kamu dengan pencemaran nama baik."
"Bisanya mengancam aja," omel Ratu.
"Udahlah,kalian berdua nih. Kalau nggak saling kenal kenapa berdebat. Kita makan dulu. Biar ada tenaga kalian nanti kalau mau debat."
"Aku nggak mau makan kalau belum kamu beri cek itu," ujar Ratu lagi dengan manjanya.
"Makan dulu baru cek aku beri."
"Kamu tuh ngeselin banget," gerutu Ratu.
Raja mengajak Akhtar untuk meninggalkan kantor. Ratu terpaksa mengikuti dibelakangnya.
"Itu pacar kamu," tanya Akhtar sambil berjalan keluar gedung perusahaan.
"Kenapa ...?"
"Nggak ada, pengin tau aja. Maafkan kami tadi sedikit berdebat."
"Santai aja. Ratu itu saudara kembar aku. Sebenarnya ia lahir lebih awal lima menit. Tapi setiap orang yang mengenalnya pasti mengira Ratu adikku, maklum ia sedikit manja dan kolokan."
"Saudara kembar?"
"Iya. Di mana kamu kenal, Ratu?"
"Di toilet ...." ucap Akhtar sambil tertawa.
"Di toilet? Gimana ceritanya bisa kenalan di toilet?"
Akhtar menceritakan awal ia bertemu Ratu tadi di toilet. Tak lupa Akhtar mengatakan semua yang dilakukan Ratu padanya. Mendengar cerita Akhtar, Raja tak bisa menahan tawanya.
"Apes banget nasibmu. Baru ketemu udah ditimpuk gagang pel."
"Ratu galak banget."
"Aslinya malah Ratu itu manja banget. Ia seperti anak paling bungsu. Apa lagi Daddy, sangat memanjakan Ratu. Ibarat nih, kalau anda nyamuk menggigitnya, Daddy akan mencari sampai dapat tuh nyamuk hingga kesarangnya."
"Betewe ,kita mau ke resto mana?"
"Ke tempat biasa aja."
"Oke, kita ketemu di sana."
Akhtar dan Raja berpisah diparkiran menuju ke mobil masing-masing. Perjalanan memakan waktu satu jam hingga sampai di tempat tujuan karena jalanan yang macet.
Sampai di restoran Raja langsung menuju ruang VIP. Di dalam ruangan telah menungu Akhtar.
"Om mesum mau makan juga," ucap Ratu begitu melihat Akhtar.
"Raja, bisa nggak kamu bilang dengan saudaramu ini, jangan panggil aku om mesum lagi. Atau aku benar-benar mesum nih."
"Biarin ...." ucap Ratu. Itu memilih duduk di samping Raja. Makanan telah Akhtar pesan saat tadi ia sampai.
Semua hidangan telah tersedia. Raja dengan telaten mengambil menu yang Ratu suka dan memasukan kepiringnya.
"Udah, Raja. Aku udah kenyang," ucap Ratu saat Raja masih saja memberikan ia menu makanan.
"Kamu tuh harus banyak makan, agar bisa menghadapi kenyataan jika gagal nikah."
"Raja ... nanti aku adukan Daddy. Kalau kamu masih ngeledek terus."
"Aku bicara apa adanya. Jika kamu tak makan, nanti sakit. Di kira orang kamu sakit karena diputuskan Felix."
"Catat ya ... aku bukan diputuskan Felix, tapi aku yang memutuskan."
"Sama aja. Kamu minta putus karena Felix mendua,kan?"
"Raja ... kamu buat aku malu. Nanti dikira orang aku ini gadis yang tak baik, karena diduakan pacarnya."
"Nggak ada orang."
"Itu, om mesum."
"Akhtar ... namanya bukan om mesum Ratu."
"Aku udah selesai makan. Sini ceknya."
"Kamu mau kemana?" tanya Raja.
"Langsung ke Butik. Aku udah lama nih di luar. Para pembeli kalau nggak aku sunyi."
"Para pria itu membeli baju di Butik kamu hanya untuk menggoda."
"Siapa bilang? mereka beli bajuku, kok."
"Tentu aja beli. Kalau nggak malulah. Cuma tujuan awalnya hanya ingin ketemu dan menggoda kamu. Tutup aja butik itu. Kerja di perusahaan Daddy yang lain."
"Enak aja ttup. Butik itu aku bangun dengan kerja keras dari uang tabungan. Sampai kapanpun tak akan pernah aku tutup."
Akhtar menyimak semua percakapan saudara kembar itu. Dalam hatinya kagum mengetahui jika Ratu memiliki butik dari uang simpanannya sendiri.
Jika dilihat dari ekonomi keluarga, pastilah orang tua mereka bisa memberi semua yang Ratu inginkan.
Di balik sikap manjanya, ternyata ia seorang wanita mandiri.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Tyaz Wahyu
kok msh cek y ,aq kira tinggal TF aja gt td trnyata hrs pakai cek
2024-08-15
0
Elly Watty
apa Akhtar ini si Duda?
2023-04-21
0
Roza nur Mai zara
ngakak anjirr🤣🤣🤣
2022-08-30
0