Bab 4. Kisah Khaira.

Khaira yang janjian akan datang ke pesta ulang tahun teman kuliahnya meminta izin pada Azril dan Zeya.

Azril dan Zeya awalnya ragu mengizinkan Khaira keluar malam hari. Tapi karena Khaira berjanji hanya kali ini ia keluar malam hari, akhirnya Azril mengizinkan.

Ratu yang menyayangi Khaira, meminta tolong Felix untuk mengantarnya. Felix yang telah akrab dengan Khaira tak keberatan.

Saat tahu pesta ulang tahun diadakan di salah satu klub di hotel ternama, Felix akhirnya memutuskan menemani Khaira. Ia takut terjadi sesuatu pada calon adik iparnya itu.

Lampu kelap-kelip menyinari ruangan itu. Khaira menemui temannya yang berulang tahun bersama Felix. Semua teman Khaira mengira jika Felix kelasihnya.

Khaira yang tak pernah ke klub malam, menjadi risih. Ia ingin secepatnya pulang. Ia berdiri dari duduknya dan ingin berpamitan pulang.

Teman Khaira tak mengizinkan, ia meminta Khaira menunggu sebentar lagi hingga acara usai.Tanpa Khaira sadari minumannya dicampur obat perangsang dan alkohol.Begitu juga minuman Felix.

Karena mabuk ditambah obat perangsang yang mulai beraksi ditubuh mereka, akhirnya Felix dan Khaira berakhir di kamar hotel itu.

Pagi harinya ketika kesadaran telah kembali, Khaira mendapati dirinya yang telah berada sekamar dengan Felix.

Sejak hari itu, Felix dan Khaira sepakat buat melupakan semua yang terjadi. Hubungan merekapun mulai renggang. Sebelum kejadian malam itu Khaira dan Felix sangat akrab.

...............

Khaira dengan terbata menceritakan kejadian malam itu dengan seluruh keluarga.

Albirru bertambah kecewa mendengar cerita kalau Khaira putrinya minum alkohol. Walau itu di luar keinginan, tapi bukankah seharusnya Khaira tidak menghadiri acara ulang tahun di tempat seperti itu.

Atas saran dari Zeya, akhirnya Albirru merestui juga pernikahan Khaira dan Felix. Mereka akan menikahkan seminggu lagi.

Ratu duduk diapit oleh dua orang ayahnya. Albirru ingin bicara dengan putrinya itu.

"Atas nama Khaira, Ayah minta maaf yang sebesarnya. Ayah merasa telah gagal menjadi orang tua bagi Khaira."

"Ayah nggak salah. Aku juga telah ikhlas. Mungkin memang Felix bukan jodohku. Khaira lebih membutuhkan Felix sebagai ayah dari anak yang dikandungnya." Ratu lalu memeluk Daddy Azril.

"Daddy juga selalu berkata, Ratuku ... gadis yang paling cantik, banyak pria di luar sana yang mau denganku dan lebih menghargai aku. Betul, kan Daddy?"

"Itu betul Ratuku. Kamu gadis yang cantik, gampang sekali mencari pengganti nantinya, " ujar Azril.

Albirru tampak sedikit cemburu melihat putri kandungnya yang sangat manja dengan Azril, padahal ada dirinya sebagai ayah kandung.

Kamu putri kandungku, tapi seperti putri kandungnya Azril. Kapan kamu bisa bersikap yang sama dengan Ayah, Nak?

Albirru dan Zahra pamit bersama Khaira dan Felix. Mereka telah sepakat akan menikahi Khaira dan Felix secepatnya.

Sebelum pamit, Khaira meminta izin untuk bicara empat mata dengan Ratu. Awalnya Ratu tak mau, tapi Zeya membujuknya. Ratu meminta Khaira masuk ke kamar, mereka bicara berdua dikamarnya.

"Kak Ratu, aku mohon maaf yang sebesarnya, karana aku kakak gagal menikah dengan bang Felix. Tapi percayalah Kak, tak ada niatku sama sekali ingin merebut bang Felix. Semua itu murni kekhilafan. Kami tidak sadar melakukannya."

"Udahlah, kak Ratu udah mengikhlaskan semuanya. Doa kakak semoga pernikahanmu lancar dan kekal nantinya."

"Terima kasih karena kakak mau mengerti aku."

"Kakak juga berterima kasih karena kamu akhirnya kakak tau siapa Felix sebelum kami menikah. Boleh kak Ratu bertanya satu hal?"

"Silakan, Kak!"

"Apa kamu memang tidak pernah menyukai bang Felix? atau kamu memang telah menaruh hati padanya."

"Kak Ratu ...."

"Kamu nggak bisa menjawab. Dari awal kamu dekat dengan Bang Felix, kakak tau kamu juga menyukainya. Tapi kak Ratu tau, kamu masih menghargai kakak sehingga kamu menepis semua rasa sukamu itu."

"Kak Ratu, aku memang suka dan kagum dengan bang Felix. Tapi suka sebagai abang ipar, tak lebih."

"Sudahlah, tak guna juga bahasnya sekarang. Semua telah menjadi bubur. Semoga kamu bahagia. Kak Ratu rasa nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan."

"Sekali lagi aku minta maaf ...."

"Oke, kakak juga minta maaf. Mungkin mulai hari ini kita tak akan bisa seatap lagi. Kamu bisa menyusun pakaian dan barangmu. Terima kasih."

Ratu meninggalkan kamarnya, ia masuk ke kamar Daddy dan bundanya. Ia membiarkan Khaira menyusun semua barang-barang miliknya.

.............

Ratu berjalan dengan santainya memasuki gedung perusahaan milik Daddy-nya. Semua karyawan telah mengenalnya. Ratu ingin bertemu Raja. Ia ingin minta uang yang dijanjikan Raja.

Saudara kembarnya itu janji akan memberikan tambahan modal untuk butiknya. Semua Raja lakukan agar Ratu tak berlarut dalam kesedihan.

Ratu yang kebelet pipis langsung menuju kamar mandi. Saat ia masuk toilet, ia melihat seorang pria tampan sedang memakai celananya. Ratu langsung menjerit. Ia mengambil pel dan memukulkan tangkai pel ke lengan pria itu.

"Dasar mesum, kenapa kamu masuk toilet wanita," teriak Ratu sambil memukul pria itu.

"Hei ... wanita gila. Baru masuk udah marah-marah. Sakit tau! kamu bisa saya adukan dengan pasal penganiayaan," ucap pria itu. Ia memegang tangkai pel agar Ratu tak memukulnya lagi.

"Om itu yang akan saya adukan. Kenapa om buka celana di dalam toilet wanita."

"Kamu melihatnya. Kamu mau ...."ucap pria itu dengan senyum smirk.

"Dasar om mesum ...." teriak Ratu lagi.

"Apa ..? kamu panggil aku, Om. Aku masih muda ,Woi. Apa mata kamu rabun." Pria itu tampak kesal di panggil Om.

"Memang kamu udah tua, weeekk," ujar Ratu mengejek sambil berlari keluar dari ruangan itu. Ia berjalan cepat menuju ruang kerja Raja. Ia bari ingat di ruang kerja Raja tersedia toilet.

Siapa wanita itu, cantik banget. Apa ia salah satu karyawan di perusahaan Raja? Nanti aku tanyakan aja langsung dengan Raja.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***