Change With Sistem: AI Technology
Namanya Zeline Zakeisha
Si Miskin yang cantik nan Pintar, Ia adalah anak tunggal dari pasangan Zena Adelia dan Ziko Bramasta.
Awalnya mereka Kaya, namun karna Ayah Ziko, meninggal dunia saat dia duduk di bangku SMP
Ayahnya sakit hingga Ibunya, Zena. memutuskan tuk menjual perusahannya agar suaminya tetap hidup
namun takdir tentu berkata lain, Ayah Zeline tetap saja meninggal, membuat kemiskinan melanda mereka
Zeline di bully saat masuk SMA, namun ia selalu menurut karena menurut nya, Ia belum bisa melawan
...~...
"Aku berangkat sekolah dulu ya, Bun" Zeline memakai sepatunya, Ia lalu membuka pintu rumah nya
Tak lupa ia berpamitan pada Ibunya, Zena.
"Hati hati, Nak"
Zeline berjalan ke sekolah lebih pagi agar menghindari celotehan pedas dari sekolahnya.
Ia masuk ke sekolah itu dengan Beasiswa full karena kepintarannya, Umurnya baru 17thn namun sudah harus melihat betapa kerasnya dunia
Untuk menghidupi sekolahnya, sang Ibu menjadi pembantu pulang pergi di rumah orang kaya, dia bertekad tuk merubah hidupnya
"Selamat pagi, sekolah Neraka.."
Ia mulai melangkah kan kakinya masuk ke gedung bertuliskan Sekolah Sinar Karya
Ia sebenarnya heran, kenapa guru di sekolah ini tiap kali ia di bully selalu diam saja.., Apa karena ia miskin??
Hanya 1 orang yang baik padanya di sekolah ini, Ia adalah pangeran sekolah, Gatra. Gatra Gradipta, pewaris Gradipta Group.
"Hai Zeline.!!"
"Hai juga.."
Zeline tetap saja berteman dengan Gatra, walau ia sering di bully karena bisa berdekatan dengan Gatra yang menurut mereka tak pantas, padahal Gatra yang mendekatinya.
"PR kamu dah selesai??"
"Udah, nih.."
Kebiasaan Gatra adalah, meminta jawaban dari PRnya, Zeline tak keberatan dengan itu, kecuali Ujian, baru ia tak akan memberi tau jawabannya
"Good Morning, Miskin!!"
Dia Dina, Dina Renatha. Salah satu pembullynya Zeline, dan juga Fangirlnya Gatra.
"Hai Gatra, Temenin aku ke kantin yuk~"
Dina bergelayutan di tangan Gatra membuat Gatra mual karenanya, Zeline hanya bisa memalingkan wajahnya sambil memikirkan nasibnya.
"Zeline, aku.."
"Udah gak papa, Sana temenin aja"
Gatra menurut perkataan Zeline, Ia pergi bersama Dina di tangannya.
"Hei hei hei, Zeline.., kerjain PR gue ya, nih 20rb"
Zeline mengerjakan PR lelaki di sebelahnya ini, ia telah mengambil uangnya, memang curang seperti ini, tp ia butuh uang.
"Ini, Dion"
"Wah makasih, Miskin."
Dion pergi ke tempat duduknya, Dion salah satu lelaki bandel, Ia selalu peringkat terakhir di kelas.
"Huh.."
"Heh!! Sini Lo Miskin!!"
Ini Gina, Gina Agnesia.
"Lo inget batasan Lo ma Gatra ya!!! Lo itu gak pantes buat dia!! td Dina bilang Lo ngomong lagi sama Gatra ya??!!"
Zeline hanya mengangguk sambil menahan sakit di kepalanya yang rambutnya tengah di tarik.
Gina menghempaskan tubuh Zeline ke jalan hingga terantuk meja, mungkin akan membuat sedikit memar.
"Inget itu!!"
Gina and Geng segera pergi dari kelas itu, Zeline tertatih menuju ke kursinya, seperti biasa, selain Gatra.
"Bagus.."
*Kriiiiing...
Bel masuk berbunyi beriringan dengan masuknya siswa siswi SMA itu, tak lama guru masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
"Zeline!!"
Zeline sedang berada di kantin dan hanya menunggu panggilan nya, ya dia bagai pelayan oleh teman temannya itu.
"Beli ini, dan nih uangnya"
Dina dan Dion memberikan kertas selembar dan juga uang tuk membelikan makanan mereka.
Zeline tak keberatan karena, bayarannya lumayan tuk makan sehari, walau harus mengantri panjang.
"Mau aku bantu??"
"Gak makasih"
Zeline menganggap Gatra angin saja, ia tak mau mencari masalah lagi, Gatra ini agak merepotkan memang.
"Ini pesenannya"
"Nah gitu donk"
Sambil berucap gitu, Dion memberi Zeline uang sebesar 30 ribu rupiah, setelah itu Zeline pergi tuk kekelas lagi.
"Aduh maaf"
"Makanya kalau jalan liat liat!!"
*Plak..
Zeline di tampar padahal sudah minta maaf, ia kemudian pergi setelah tamparan itu, sedangkan Gatra yang melihat dari jauh hanya bisa bersimpati.
'Maaf ya, Ze. gegara gua lu di bully terus' Batin Gatra
Zeline memilih tuk ke Perpustakaan, ia harus bisa beasiswa tinggi agar bisa sukses, namun hari ini berbeda dari biasanya.
"Hei hei, si kutu buku akhirnya datang!!"
"Gua lagi marah nih, lampiaskan ke Lu kayaknya enak deh"
Zeline di tarik rambutnya, hingga di henpaskan dengan kasar, Ia di tendang tendang oleh mereka, ya mereka Gina dan Gengnya.
"Akh!!"
"Nah! akhirnya gua puas, eh satu lagi deng"
Gina mengangkat tangannya Tinggi tinggi, hendak menampar wajah Zeline, Zeline sudah di angkat oleh temannya yang lain.
"Berhenti!!"
Gatra berjalan ke arah tempat Zeline di pukuli, Gatra segera menarik Zeline ke dekapannya, lalu mendorong Gina yang hendak menampar nya.
"Pergi kalian dari sini!!"
Murka seorang pangeran sekolah memang paling menakutkan, Ia membawa Zeline ke UKS, untuk mengobatinya.
"Turunin.."
"Gak!"
"Turunin, Gat"
Gatra menatap Zeline tajam, membuat perempuan itu takut dan nyalinya ciut tuk berbicara lagi.
"Lo harus bisa ngelawan, Ze!!"
"Aku miskin"
"Terus?? Lo kan bisa bela diri!!"
"Aku takut di keluarin"
"Gua bisa nge biaya-in sekolah Lo di luar negeri!!"
"Aku gak mau ngerepotin kamu.."
Terjadi perdebatan antara dua sejoli itu, hingga akhirnya di menangkan oleh Zeline dengan kata kata..
"Aku serasa mau mati aja"
Gatra terdiam, dia menatap wajah Zeline yang penuh lebam.
"Lo berani bunuh diri, jangan harap gua masih hidup juga!!"
Memang penyemangat Zeline hanya Gatra dan Ibunya, Makanya itu ia tak ingin merepotkan keduanya.
"Aku gak bakal bunuh diri koq, aku masih sehat dan gak mau ngeliat Bunda ngeluarin air mata lagi untuk kesekian kalinya"
*Trap..trap..trap..trap..
Suara derap kaki terdengar menggema di lorong kecil, terdapat seorang perempuan yang sedang berjalan di sana.
"Well well, ternyata masih suka di sini jalannya"
'Ayolah..'
"Zeline Zeline Zeline, Lo pinter tp bodoh ya? Lo kira kami orang orang kaya gak bisa tau di mana jalan pulang Lo??"
Zeline menundukkan kepalanya, ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Nurut saja dengan kami, Jauhi Gatra maka kau tidak akan pernah di bully lagi"
"Aku gak ngedeketin Gatra, Dia yang nempel sama aku"
"Berani ngejawab lu ya?!"
Di dunia ini, ada orang orang yang mempunyai kekuatan, di sebut Egister, mereka mempunyai level masing masing, tp keterampilan yang menentukan kuat tidaknya mereka.
Sedangkan Zeline Egister level 1, keterampilannya bagus, dan mungkin bisa mengalahkan teman temanya.
Tp balik lagi ke fakta yang tertera, ia Miskin!
Zeline menghindari mereka dengan teknik berjalan di dindingnya, namun ia sesekali terkena gelombang kekuatan mereka.
"Akh!"
Ia terjatuh akibat seorang lelaki yang mengeluarkan energi yang sangat besar.
"Haha Lo itu lemah, dan ga bakal bisa ngalahin bawahan gue!!"
"Bunuh dia!!"
Perempuan bernama Yuniar itu meninggalkan Zeline yang terpojok dengan dahi yang terluka.
"Haha bagus sekali!".
Tiba tiba saja, sesuatu melesat tepat ke dada Zeline, hal itu membuat dirinya tak terkontrol dan mengeluarkan energi yang besar!!.
"Akh!!"
Seketika Egister level 3 itu mati seperti meledak, begitu juga dengan gang itu yang sekarang sedikit mencekung.
"Apa- Apa itu tadi"
"Akh dada ku sakit!"
Zeline bergegas sampai kerumah, dan tentu saja sebelum masuk ke rumah ia menutupi seluruh lukanya dengan kekuatannya.
"Aku pulang"
"Akhirnya kau pulang, kenapa lama sekali??"
"Aku membeli bakso ini terlebih dahulu, Bun"
Zena sudah tau bahwa anaknya ini bekerja paruh waktu, maka ia tak terkejut.
"Makasih sayang, nah kamu mandi dulu, ganti baju, Baru turun kebawah"
"Iya, Bun."
Zeline menaiki tangga menuju kamarnya, Rumah mereka sebenarnya Besar, satu satunya barang yang tak di sita oleh Bank adalah ini.
[Halo Zeline]
"Siapa itu?!"
...TBC.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
ratna atiqah
H
2022-12-21
0
Vannxdv
ngetik terlalu buru-buru ya gini jadinya, ceritanya banyak yang ke skip dan ga ada penjelasan sama sekali
2022-04-18
2
•°SYU°•{malaysia} ฅ^•ﻌ•^ฅ
ada yang aku tak faham tolong jelaskan ok
2022-03-09
2