Namanya Zeline Zakeisha
Si Miskin yang cantik nan Pintar, Ia adalah anak tunggal dari pasangan Zena Adelia dan Ziko Bramasta.
Awalnya mereka Kaya, namun karna Ayah Ziko, meninggal dunia saat dia duduk di bangku SMP
Ayahnya sakit hingga Ibunya, Zena. memutuskan tuk menjual perusahannya agar suaminya tetap hidup
namun takdir tentu berkata lain, Ayah Zeline tetap saja meninggal, membuat kemiskinan melanda mereka
Zeline di bully saat masuk SMA, namun ia selalu menurut karena menurut nya, Ia belum bisa melawan
...~...
"Aku berangkat sekolah dulu ya, Bun" Zeline memakai sepatunya, Ia lalu membuka pintu rumah nya
Tak lupa ia berpamitan pada Ibunya, Zena.
"Hati hati, Nak"
Zeline berjalan ke sekolah lebih pagi agar menghindari celotehan pedas dari sekolahnya.
Ia masuk ke sekolah itu dengan Beasiswa full karena kepintarannya, Umurnya baru 17thn namun sudah harus melihat betapa kerasnya dunia
Untuk menghidupi sekolahnya, sang Ibu menjadi pembantu pulang pergi di rumah orang kaya, dia bertekad tuk merubah hidupnya
"Selamat pagi, sekolah Neraka.."
Ia mulai melangkah kan kakinya masuk ke gedung bertuliskan Sekolah Sinar Karya
Ia sebenarnya heran, kenapa guru di sekolah ini tiap kali ia di bully selalu diam saja.., Apa karena ia miskin??
Hanya 1 orang yang baik padanya di sekolah ini, Ia adalah pangeran sekolah, Gatra. Gatra Gradipta, pewaris Gradipta Group.
"Hai Zeline.!!"
"Hai juga.."
Zeline tetap saja berteman dengan Gatra, walau ia sering di bully karena bisa berdekatan dengan Gatra yang menurut mereka tak pantas, padahal Gatra yang mendekatinya.
"PR kamu dah selesai??"
"Udah, nih.."
Kebiasaan Gatra adalah, meminta jawaban dari PRnya, Zeline tak keberatan dengan itu, kecuali Ujian, baru ia tak akan memberi tau jawabannya
"Good Morning, Miskin!!"
Dia Dina, Dina Renatha. Salah satu pembullynya Zeline, dan juga Fangirlnya Gatra.
"Hai Gatra, Temenin aku ke kantin yuk~"
Dina bergelayutan di tangan Gatra membuat Gatra mual karenanya, Zeline hanya bisa memalingkan wajahnya sambil memikirkan nasibnya.
"Zeline, aku.."
"Udah gak papa, Sana temenin aja"
Gatra menurut perkataan Zeline, Ia pergi bersama Dina di tangannya.
"Hei hei hei, Zeline.., kerjain PR gue ya, nih 20rb"
Zeline mengerjakan PR lelaki di sebelahnya ini, ia telah mengambil uangnya, memang curang seperti ini, tp ia butuh uang.
"Ini, Dion"
"Wah makasih, Miskin."
Dion pergi ke tempat duduknya, Dion salah satu lelaki bandel, Ia selalu peringkat terakhir di kelas.
"Huh.."
"Heh!! Sini Lo Miskin!!"
Ini Gina, Gina Agnesia.
"Lo inget batasan Lo ma Gatra ya!!! Lo itu gak pantes buat dia!! td Dina bilang Lo ngomong lagi sama Gatra ya??!!"
Zeline hanya mengangguk sambil menahan sakit di kepalanya yang rambutnya tengah di tarik.
Gina menghempaskan tubuh Zeline ke jalan hingga terantuk meja, mungkin akan membuat sedikit memar.
"Inget itu!!"
Gina and Geng segera pergi dari kelas itu, Zeline tertatih menuju ke kursinya, seperti biasa, selain Gatra.
"Bagus.."
*Kriiiiing...
Bel masuk berbunyi beriringan dengan masuknya siswa siswi SMA itu, tak lama guru masuk ke kelas dan memulai pelajaran.
"Zeline!!"
Zeline sedang berada di kantin dan hanya menunggu panggilan nya, ya dia bagai pelayan oleh teman temannya itu.
"Beli ini, dan nih uangnya"
Dina dan Dion memberikan kertas selembar dan juga uang tuk membelikan makanan mereka.
Zeline tak keberatan karena, bayarannya lumayan tuk makan sehari, walau harus mengantri panjang.
"Mau aku bantu??"
"Gak makasih"
Zeline menganggap Gatra angin saja, ia tak mau mencari masalah lagi, Gatra ini agak merepotkan memang.
"Ini pesenannya"
"Nah gitu donk"
Sambil berucap gitu, Dion memberi Zeline uang sebesar 30 ribu rupiah, setelah itu Zeline pergi tuk kekelas lagi.
"Aduh maaf"
"Makanya kalau jalan liat liat!!"
*Plak..
Zeline di tampar padahal sudah minta maaf, ia kemudian pergi setelah tamparan itu, sedangkan Gatra yang melihat dari jauh hanya bisa bersimpati.
'Maaf ya, Ze. gegara gua lu di bully terus' Batin Gatra
Zeline memilih tuk ke Perpustakaan, ia harus bisa beasiswa tinggi agar bisa sukses, namun hari ini berbeda dari biasanya.
"Hei hei, si kutu buku akhirnya datang!!"
"Gua lagi marah nih, lampiaskan ke Lu kayaknya enak deh"
Zeline di tarik rambutnya, hingga di henpaskan dengan kasar, Ia di tendang tendang oleh mereka, ya mereka Gina dan Gengnya.
"Akh!!"
"Nah! akhirnya gua puas, eh satu lagi deng"
Gina mengangkat tangannya Tinggi tinggi, hendak menampar wajah Zeline, Zeline sudah di angkat oleh temannya yang lain.
"Berhenti!!"
Gatra berjalan ke arah tempat Zeline di pukuli, Gatra segera menarik Zeline ke dekapannya, lalu mendorong Gina yang hendak menampar nya.
"Pergi kalian dari sini!!"
Murka seorang pangeran sekolah memang paling menakutkan, Ia membawa Zeline ke UKS, untuk mengobatinya.
"Turunin.."
"Gak!"
"Turunin, Gat"
Gatra menatap Zeline tajam, membuat perempuan itu takut dan nyalinya ciut tuk berbicara lagi.
"Lo harus bisa ngelawan, Ze!!"
"Aku miskin"
"Terus?? Lo kan bisa bela diri!!"
"Aku takut di keluarin"
"Gua bisa nge biaya-in sekolah Lo di luar negeri!!"
"Aku gak mau ngerepotin kamu.."
Terjadi perdebatan antara dua sejoli itu, hingga akhirnya di menangkan oleh Zeline dengan kata kata..
"Aku serasa mau mati aja"
Gatra terdiam, dia menatap wajah Zeline yang penuh lebam.
"Lo berani bunuh diri, jangan harap gua masih hidup juga!!"
Memang penyemangat Zeline hanya Gatra dan Ibunya, Makanya itu ia tak ingin merepotkan keduanya.
"Aku gak bakal bunuh diri koq, aku masih sehat dan gak mau ngeliat Bunda ngeluarin air mata lagi untuk kesekian kalinya"
*Trap..trap..trap..trap..
Suara derap kaki terdengar menggema di lorong kecil, terdapat seorang perempuan yang sedang berjalan di sana.
"Well well, ternyata masih suka di sini jalannya"
'Ayolah..'
"Zeline Zeline Zeline, Lo pinter tp bodoh ya? Lo kira kami orang orang kaya gak bisa tau di mana jalan pulang Lo??"
Zeline menundukkan kepalanya, ia tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Nurut saja dengan kami, Jauhi Gatra maka kau tidak akan pernah di bully lagi"
"Aku gak ngedeketin Gatra, Dia yang nempel sama aku"
"Berani ngejawab lu ya?!"
Di dunia ini, ada orang orang yang mempunyai kekuatan, di sebut Egister, mereka mempunyai level masing masing, tp keterampilan yang menentukan kuat tidaknya mereka.
Sedangkan Zeline Egister level 1, keterampilannya bagus, dan mungkin bisa mengalahkan teman temanya.
Tp balik lagi ke fakta yang tertera, ia Miskin!
Zeline menghindari mereka dengan teknik berjalan di dindingnya, namun ia sesekali terkena gelombang kekuatan mereka.
"Akh!"
Ia terjatuh akibat seorang lelaki yang mengeluarkan energi yang sangat besar.
"Haha Lo itu lemah, dan ga bakal bisa ngalahin bawahan gue!!"
"Bunuh dia!!"
Perempuan bernama Yuniar itu meninggalkan Zeline yang terpojok dengan dahi yang terluka.
"Haha bagus sekali!".
Tiba tiba saja, sesuatu melesat tepat ke dada Zeline, hal itu membuat dirinya tak terkontrol dan mengeluarkan energi yang besar!!.
"Akh!!"
Seketika Egister level 3 itu mati seperti meledak, begitu juga dengan gang itu yang sekarang sedikit mencekung.
"Apa- Apa itu tadi"
"Akh dada ku sakit!"
Zeline bergegas sampai kerumah, dan tentu saja sebelum masuk ke rumah ia menutupi seluruh lukanya dengan kekuatannya.
"Aku pulang"
"Akhirnya kau pulang, kenapa lama sekali??"
"Aku membeli bakso ini terlebih dahulu, Bun"
Zena sudah tau bahwa anaknya ini bekerja paruh waktu, maka ia tak terkejut.
"Makasih sayang, nah kamu mandi dulu, ganti baju, Baru turun kebawah"
"Iya, Bun."
Zeline menaiki tangga menuju kamarnya, Rumah mereka sebenarnya Besar, satu satunya barang yang tak di sita oleh Bank adalah ini.
[Halo Zeline]
"Siapa itu?!"
...TBC.....
[Halo, Zeline]
"Siapa kau?!"
[Aku adalah Sistem]
Zeline terkejut hingga terjatuh ke lantai saat mendengar suara itu.
[Proses peleburan berhasil]
[Sinkronisasi 10%............100%!]
[Proses Sinkronisasi lengkap]
[Mengupdate Status]
[Status]
Nama: Zeline Zakeisha
Umur: 17thn
Level: 1
Strength: 20
Elegant: 40
Charisma: 30
Inteligen: 50
Lucky:10
Stamina:10
fit: 100/100
Kekayaan: –
Point System: –
Point Statistik: –
"Hei kau siapa!!"
"Zeline?? Apa kau baik baik saja??"
Rupanya teriakan Zeline terdengar hingga ke bawah membuat sang Ibu menyaut.
"Tidak apa, Bun!!"
[Maaf, Zeline]
[Aku Sistem yang td masuk ke tubuh mu]
"Maksud mu??"
Zeline masih tak percaya, apakah ia pindah ke dunia fantasi??
[Aku adalah System dari masa depan, aku memilih mu sebagai tuan, karena kau butuh kekayaan dan juga gak sombong]
"Kau menghina Ku??"
[Tidak Zeline]
Zeline memijat pelipisnya, ah mungkin ia halu karena terlalu lapar atau capek.
"Sudahlah aku makan dulu"
"Kau tidak apa apa td??"
"Tidak, Bun. td Zeline berhayal karena banyak Pr akhir akhir ini"
Zena menatap Zeline curiga.
"Oke, makan dulu nih".
Zeline menghela nafas lega, untungnya Ibundanya tak terlalu curiga padanya.
"Jangan terlalu memaksakan diri Zeline.."
"Iya, Bun, Zeline tak memaksakan diri koq"
"Ibu?? Bagaimana jika kita bisa kaya dalam semalam??"
Zena menatap ke arah Zeline bingung namun akhirnya mengerti.
"Itu tidak mungkin, Nak. tp kl bisa Ibu hanya ingin kau sehat dan bahagia saja.."
"Terima kasih, Bu. Zeline janji tidak akan mengecewakan engkau"
Zeline menggenggam tangan ibunya erat, Zena tersenyum hangat melihat putri tunggalnya yang semangat.
"Sudah sana, kl sudah selesai jangan lupa sikat gigi lalu tidur!"
"Siap, Bu negara!!"
Zeline segera ke atas tuk mencari tau tentang System nya ini, Ia masuk ke kamarnya lalu menguncinya.
"Dasar anak kau Ziko! tingkahnya persis dengan mu"
Dikamar Zeline...
"System?"
[Iya, Zeline]
"Kau benar benar nyata??"
[Tentu saja]
Zeline menatap langit langit, ia memikirkan perkataan yang td ia ucapkan pada ibunya.
"Aku bisa mem buat Aplikasi dari ini kah??"
[Tentu bisa, Zeline]
"Yihaa~ Ayo buat Aplikasi yang akan di gemari banyak orang!!"
[Saya sarankan untuk aplikasi yang membantu keseharian dan tak akan pernah bosan orang pakai, Zeline]
[Yang tak akan bisa orang lain buat, lebih tepatnya]
"Ok ok."
"Kau punya nama??"
[Tidak]
"Oke, kalau begitu aku memberi namamu boleh??"
Zeline memikirkan nama yang bagus tuk System nya ini.
[Bisa, namun itu membutuhkan 10 Point' System]
Zeline mengingat Statusnya td.
"Berapa poin System ku??"
[Poin System : 100 (100 point emosi)]
"Bagaimana bisa??"
[Point System di dapat dari Emosional orang sekitar terhadap mu, seperti senang, sedih, marah, nafsu dan lainnya yang berhubungan dengan Emosi]
Zeline kemudian memikirkan apa yang harus ia buat, seperti ia akan menamai System nya ini nanti saja.
"Begitu ya.."
[Ya]
"Bisakah aku berbicara dengan mu di benakku saja?? agar aku tidak di sangka orang gila??"
[Bisa, 10 Point' System]
"Lakukan"
[Memulai sinkronisasi alam bawah sadar]
[Sinkronisasi membutuhkan 1 hari]
"Baiklah"
Zeline memikirkan kemungkinan yang akan terjadi..
"Hei, System! Apakah ada hal yang bis aku lakukan sekarang??"
[Mendapatkan Quest]
[Mendapatkan ciuman pertama dari orang yang di cintai]
[Hadiah : 1.000 Point System]
[Batas waktu : 1 Minggu]
[Hukuman:???]
"Hei kenapa langsung dapat tugas?!!!"
"Batalkan!!"
[Maaf tidak bisa, Zeline]
Emosi Zeline kini memuncak, ia benar benar kesal dengan System yang tengah berad di tubuh nya ini.
"Bisakah kau membuat bentuk fisik mu??"
[Tidak bisa, Zeline]
"Sial!! aku benar benar ingin menonjok mu tau!!"
'Baiklah satu satunya cara adalah manfaat ciuman dari Gatra dan selesai..'
"Tunggu.."
"Kayaknya ada yang aneh?"
Zeline mengingat tentang Nafsu yang sebelumnya di ucapkan oleh System nya ini.
"Apa itu.. Nafsu??"
[Ya, Hasrat /seksual saat melakukan hubungan intim yang di keluarkan oleh Lelaki, Karena tubuh atau perlakuan anda pada nya, setiap emosi mendapat 15 Point System dan juga 10]
"Jadi aku harus berhubungan intim??"
[Tidak juga, bisa juga di dapatkan dari membunuh orang, berjaga jaga jika anda seorang Psycho]
"Aku bukan Psycho!!"
Zeline sedang uring uringan di kasur karena System nya ini membuatnya ingin melompat dari jendela.
[Zeline butuh, Uang??]
"Tentu saja!!"
[bisa menukarkan Point, 1 point System setara dengan 50 Ribu rupiah]
"Benarkah??"
Seketika Zeline lagsung semangat, ia memang butuh uang tuk Membeli jajannya besok.
"Tukarkan 10 Point' System"
[Baik]
[Status]
Nama: Zeline Zakeisha
Umur: 17thn
Level: 1
Strength: 20
Elegant: 40
Charisma: 30
Inteligen: 50
Lucky:10
Stamina:10
fit: 100/100
Kekayaan: 500.000 Rupiah
Point System: 450 (80+370)
Point Statistik: –
[Sudah, Zeline]
"Yuhuuuu~!"
"Ku namai kau, Geline?? bagaimana?"
[Mengurangi 100 Point System]
_________________________________
[Quest tersembunyi di Terselesaikan ]
[Memberikan System nama]
[Selamat!! Mendapatkan 20 Point' statistik]
[Selamat!! Mendapatkan 200 point System]
[Selamat!! mendapatkan Cetak biru Handphone]
[Karena Quest tersembunyi terselesaikan, Sistem dapat mengupgrade level]
[Hebat!! Sistem naik Level!!]
[Mendapatkan fitur baru]
[Inventory] Unlocked.
"Wauw.. ada Quest tersembunyi juga kah, Geline??"
[Ya, Zeline]
"Jadi kalau kita menyelesaikan Quest tersembunyi, dapat menaikkan level mu??"
[Bisa di bilang begitu]
"Berapa limited untuk inventory?"
[Unlimited, dan hanya untuk benda mati..]
'Sangat berguna'
"Lalu sekarang aku harus menghasilkan uang tanpa modal yang banyak.."
Zeline tengah berpose berfikir sekarang.
"Geline, Buka fitur shop.."
[Shop]
[Buy/Sell]
"Buy"
[Buy]
•Minuman
•Makanan
•Peralatan
•Senjata
•Furnitur
•Keterampilan
•Cetak biru
"Hm.. buka Peralatan, Tampil kan Laptop dengan kualifikasi tertinggi"
[Elektronik, Laptop]
[Ditemukan]
[Laptop VFG Vers 5, Ring Type]
[Spesifikasi]
[Unlimited Whr] (Baterai berkapasitas tanpa batas)
[Hologram Applied]
[All sensor applied]
[All Access Network]
[Refresh Rate 720Hz]
[RAM infinite]
[ROM infinite]
[Laptop dengan daya baterai, dan penyimpanan tanpa batas. Tampilan laptop ini adalah cincin karena hologram diterapkan dan sistem keamanan yang sangat tinggi (belum termasuk keamanan software laptop). Kecepatan tanggapan pada layar mencapai 720Hz.]
[Harga : 100 point system]
"...Cincin?"
[Ya, ini berbentuk cincin yang akan mengeluarkan hologram]
"Bagaimana caranya??"
[Lebih baik mencobanya dulu]
'Dia memaksaku tuk membelinya bukan??"
Zeline memikirkannya, toh Poin System nya sekarang sudah ada banyak.
"Beli"
[Laptop VFG Vers 5, Ring Type, berhasil di beli]
[Mengurangi 100 point System]
[Point System : 573]
Muncul sebuah ring yang terjatuh di depan Zeline, dan dengan sigap di tangkap olehnya.
"Wait?? kenapa point System ku bertambah terus menerus??"
[Ada seseorang yang sedang sedih karena mu]
"Ibu??"
Zeline berjalan ke kamar Ibunya, ia mendengar Ibunya sedang menangis..
"Hiks.. hiks maafkan ibu nak, kau jadi menderita karena Ibu tidak mampu membiayai mu"
Zeline terkejut, Apakah ibunya tau bahwa selama ini ia di bully??
"Ibu..Kenapa kau menangis??"
Zena langsung menyeka air matanya baru membuka pintu untung sang putri.
"Eh Zeline??, *Snifff... kau belum tidur??"
Zena berusaha menyembunyikan tangisnya namun tentu saja terlihat oleh mata sembabnya.
"Ibu tau aku selama ini di Bully??"
"hah?? di Bully?? ibu tidak tau itu!!"
"Jangan berbohong ibu.."
Zeline memeluk Ibunya, Zena hampir saja terjatuh karena pelukan tiba tiba sang anak.
"Aku baik baik saja, Bu. jangan menangis lagi ya.."
TBC..
Setelah menenangkan sang Ibu, Zeline kembali lagi ke dalam kamarnya, Ia harus membuat sesuatu yang bisa merubah takdirnya.
"Geline.., Jelaskan cara penggunaan Laptop Cincin ini"
[Laptop ini didesain khusus berbentuk cincin agar mudah di bawa kemana mana, mau di perjalanan atau lainnya. Laptop ini di lengkapi dengan Technology Waterproof. Jika kau mengetuk cincin itu, akan muncul hologram laptop tersebut di depan anda, anda bisa menggunakan laptop itu saat jalan bahkan saat berlari]
Zeline mendengarkan dengan saksama.
"......"
"Baiklah, Carikan aku semua keterampilan yang berhubungan dengan ilmu teknologi"
[Baik]
[Skill di temukan]
[Skill master program]
[Keterangan : Keterampilan ini merupakan keterampilan yang dapat mengetahui seluk beluk tentang program, maupun hal hal yang berkaitan dengan dunia program. Mempelajari ini dapat membuat pengguna menjadi mahir dalam hal dunia pemrograman.]
[Harga : 50 point System]
"Beli itu, Geline"
[Membeli Skill Master program]
[Mengurangi 50 point System]
[Skill master program Berhasil di beli]
[Point System : 523]
Setelah itu, muncul kartu dengan lambang di depan Zeline.
"Hei? bagaimana menggunakannya? Si robek kah??"
[Tempelkan saja di dahi anda, Zeline]
Zeline mengikuti arahan dari Geline, dan tiba tiba saja keluar cahaya dari kartu itu membuatnya kaget hingga jatuh.
[Penyatuan keterampilan Berhasil]
"Mudah sekali.."
Setelah itu, serangkaian pengalaman seperti Vidio berputar bebas seperti film di benak Zeline.
"Ini benar benar menakjubkan, seperti aku adalah ahli teknologi"
Waktu menunjukkan pukul 10.30 malam, sudah seharusnya Zeline tidur sedari td, namun ia malah bermain dengan sistem barunya itu.
"Ohya Geline, Kalau Poin System bisa di tukar menjadi uang, apakah uang bisa di tukar menjadi poin System?.."
[Bisa, 100.000 \= 1 poin System]
"Eh apa apaan itu?? kenapa dengan angka itu?? Kenapa butuh 2× lipat tuk menukarnya dengan Poin System?!"
[Jika sebanding, akan membuat anda mendapatkan keuntungan lebih banyak, Sangat tidak adil, Zeline]
"Huh.. sepertinya aku akan menukarkannya saat keadaan darurat saja.."
Zeline mencoba cincin barunya itu, hingga muncul hologram yang sangat nyata di depannya.
"Apakah ini bisa di sentuh??"
Betapa terkejutnya Zeline saat Laptop hologram itu dapat di sentuh seperti Laptop biasanya.
"Geline, apakah ini benar benar hologram?"
[Ya]
"Ini tidak seperti yang di film film.."
[Pada akhirnya hologram adalah sebuah partikel cahaya yang di satukan menjadi suatu benda yang di inginkan, sehingga seseorang tersebut dapat menyentuk hologram tersebut karena kepadatan partikel cahaya]
"Baiklah aku mengerti"
Zeline mengotak ngantuk laptop hologram nya itu, menggunakan keterampilan ahli teknologi nya, ia dapat memahami secara langsung laptop hologram tersebut.
Setelah memahami seluruh laptopnya, Zeline berencana tuk membuat sebuah aplikasi AI yang membantu kegiatan sehari hari manusia.
"Mari kita membuat Super AI, dan dapatkan modal tuk membuat perusahaan hahaha"
Walau Zeline mempunyai keterampilan ahli teknologi, bukan berarti Projects yang dia kerjakan akan selesai dengan mudah.
Super AI merupakan hal yang bahkan sampai sekarang masih belum bisa tercipta. Untung saja skill yang dia dapatkan merupakan seluruh informasi mengenai teknologi.
Pagi hampir tiba, Zeline masih mengotak atik laptopnya dengan cepat. Bahkan setelah Semalaman coding, Zeline masih belum menyelesaikannya.
"Hah....sangat sulit, tapi sebagian besar sudah selesai, hanya tersisa fitur peretas dan... ahh tampilan Alnya.. harus kujadikan seperti apa tampilan AI ini..."
Yang sedang Zeline buat ialah Super Al untuk dirinya sendiri, belum termasuk project yang akan disebar luaskan.
Tiba tiba terpikirkan 1 orang di kepala Zeline, ya, dia adalah Gatra. Zeline berniat membuat tampilan Alnya menyerupai Gatra.
Fitur utama yang dibuat oleh Zeline untuk System AI nya ialah tentu saja fitur Create AI.
Sehingga di masa depan System AI Zeline akan lebih mudah membuat AI versi kecilnya.
Yang dimaksud kecil ialah fitur fturpun yang tidak akan sebanding dengan sistem AI miliknya.
"Dan sekarang suaranya..Hm.. pakai suara siapa ya??"
Pikiran Zeline tertuju pada Gatra, Ia berencana membuat Sistem AI miliknya memakai suara Gatra.
"Baiklah, kita akan melanjutkan projects nya setelah mendapatkan Gatra"
Zeline mengetuk cincinnya, seketika laptop tersebut di sedot ke dalam cincin kecil itu.
Keesokan Harinya
Seperti biasa, Zeline datang lebih awal untuk mengerjakan tugas tugas dari gurunya, ia bersiul riang sepanjang perjalanan mengingat apa yang ia lakukan td malam.
Karena kemarin malam ia begadang tuk membuat program AI, maka ia harus mengerjakan PR nya di sekolah.
Sekali lagi aku ingatkan, Zeline itu bukan anak pemalas ia pintar dan juga di siplin, tak heran Gatra menyukainya.
Setelah memasuki Kelasnya, ia melihat siluet seorang Lelaki tampan dengan rambut yang selalu di tata rapi, Orang itu adalah Gatra.
"Zeline!!"
"Hm?? Ada apa??"
Gatra mendudukkan tubuhnya di kursi kosong samping Zeline, Mereka sekelas, namun tak sebangku.
[Mendapatkan emosi bahagia +5 Point'System]
"Kau akhirnya menjawab ku setelah kemarin, kau kemari tidak apa apa kan saat pulang sekolah??"
Zeline menatap Gatra datar namun berubah menjadi senyuman hangat.
"Aku tidak apa apa"
'Sial! senyumannya manis sekali' batin Gatra
Wajah Gatra memerah, ia malu saat melihat Zeline pertama kali tersenyum tuk nya.
[Mendapatkan emosi malu +5 Point'System]
"Maaf kan aku yang selalu dekat dengan mu, jadi kau yang kena batunya"
"hm.. tidak apa apa koq"
Gatra membalas senyuman hangat Zeline dengan senyuman mempesonanya.
'Dia tampan lebih tampan saat tersenyum'
"Bagaimana kalau nanti sepulang sekolah kita ke Taman Hiburan??"
"Hm.. Boleh"
[Mendapatkan Emosi bahagia +5 Point'System]
Mendengar itu, Gatra lantas senang, siapa yang tidak senang saat orang yang kau cintai menyetujui apa yang kau katakan setelah sekian lama.
'Akhirnya..'
'Mungkin ini kesempatan untuk menyelesaikan Quest'
[Proses Sinkronisasi benak selesai]
[Halo, Zeline]
'Cepat juga kau' Benak Zeline
*Kriiiiing...
Jam masuk sekolah datang, namun entah kenapa tidak ada orang yang membully Zeline pagi ini, jika kita pikirkan akan berat, namun jika Zeline yang memikirkannya malah akan senang.
"Aku duduk di sebelah kau saja ya, malas pindah pindah"
(Bilang aja mau PDKT-an ya gak??)
Guru masuk ke kelas, lalu memulai pelajaran yang telah jauh jauh hari Zeline pahami.
"Hari ini akan ada ujian mendadak!! yang bernilai bagus akan mengikuti olimpiade tingkat nasional!!"
Zeline mendengar itu bertingkah biasa saja, toh dia sudah sering menang dalam olimpiade, berbeda dengan seisi kelas yang ber'Yah' ria.
"Ervan, bagikan kertas ujian ini"
"Baik, Bu."
Ervan adalah ketua kelas yang tak pernah membully Zeline, namun tak juga membantu Zeline saat di bully.
"Ini"
"hm.. Makasih"
Hening menyelimuti seluruh kelas, semuanya mengerjakan soal dengan serius, berbeda dengan Zeline yang sudah menyelesaikannya sedari td.
"Kamu udah, Ze??"
"Iya udah, Gak bakal di kasih tau jawabannya koq" ucap Zeline sambil tersenyum.
"Ish kamu mah!"
"Hei jangan ngobrol!!"
Akhirnya mereka berdua hening, Zeline sedari td berantem degan Geline sang System yang merubah hidupnya.
[Maaf, tidak bisa]
"Kau ini!! selalu saja begitu, memberikan ku Quest secara dadakan!!" benak Zeline
[Mendapatkan Quest]
[Memenangkan Olimpiade tingkat nasional]
[Hadiah: +5 Intelijen]
[Batas waktu : 1 bulan]
[Hukuman : Kehilangan 100 poin System]
"Huh, mengingat itu.. Oh ya, gunanya Statistik untuk apa??"
[Statistik berguna untuk menambahkan Status seperti Strength, Elegan, Charisma, Intelijen, dan Lucky]
"Kenapa kau tak bilang dari awal?! Geline sialan!!" Benak Zeline
[Maaf, Author lupa memberi taunya]
"Punyaku ada 20 bukan?? Tambahkan 5 ke Elegant, Strength, Lucky dan juga Intelijen" Benak Zeline
[Baik]
[Status]
Nama: Zeline Zakeisha
Umur: 17thn
Level: 1
Strength: 15
Elegant: 20
Charisma: 10
Inteligen: 25
Lucky:15
Stamina:10
fit: 100/100
Kekayaan: 500.000 Rupiah
Point System: 538 (523 + 15)
(Author setel ulang ya statusnya)
"Baiklah anak anak, waktunya di kumpulkan, nanti yang ikut Olimpiade akan ibu panggil besok ya"
"Baik, Bu."
*Kriiiiing..
Waktu istirahat tiba, Guru dan juga murid murid SMA itu berbanding bondong ke Kantin, begitu juga dengan Gatra dan Zeline.
TBC...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!