Happy reading❤️❤️
"Kau---"
Anak itu mendongakkan kepalanya, melihat ke arah sang tamu dengan tatapan dingin bak es, siapa lagi kalau bukan anak dari Zeline Zakeisha.
"Hm??"
Dari kejauhan tampak mobil sang ibu yang menuju ke situ dan tanpa pikir panjang Alaska langsung berkata dengan nada dingin.
"Ibu sudah pulang"
ucapnya menunjuk ke seorang perempuan yang baru saja turun dari mobilnya, tatapan kaget tak luput dari matanya, Zeline langsung membawa Alaska masuk dan mengunci pintunya sebelum Gatra bisa berkata kata.
"Ibu?"Tanya sang anak menatapnya heran.
"I-Iya kenapa Nak??"Gedoran pintu menghiasi keheningan antara Ibu dan anak itu. "Nanti pintunya rusak, ibu sambut saja tamunya aku akan ke kamar"Ucap Alaska yang langsung memahami situasi nya.
"Nak..." Ibu hanya tak ingin bertemu dengannya-Zeline
Zeline membukakan pintu untuk Gatra selaku sang ayah dari anaknya, "Akhirnya aku menemukan dirimu!!"Ucap Gatra sambil memeluk Zeline. "Bisa tolong lepaskan??"
Zeline tak akan luluh semudah itu tentunya. "Maafkan aku.."Lirih Gatra dengan penuh penyesalan, namun itu tetap tidak menggoyahkan hati Zeline untuk terbuka kembali.
"Apa yang kau mau?? Katakan cepat, aku tak punya banyak waktu"Kata kata itu tentunya bukan omong kosong belaka, dia perlu menyiapkan untuk dokumen dokumen perusahaanya yang menumpuk banyak.
"Aku mau kamu"ucap Gatra tanpa melepaskan pelukannya.
"Lepaskan, Jangan berbicara kebohongan!"Muak sudah Zeline, walau ia tau ucapan itu tulus, namun tetap saja Ia tak menerimanya.
Bayangkan saja, ditinggal seseorang yang begiiitu kau cintai lalu dia datang dengan mengatakan mau dirimu?? apakah kalian akan langsung meng-iya-kannya??
"Aku sangat khawatir saat itu kau tidak ada dirumah kita yang lama, Aku takut kau pergi dariku.."Lirihnya, mungkin perempuan lain akan iba namun tidak dengan Zeline.
"Kita?? Itu hanyalah rumah kau saja!!"Zeline menghempaskan kasar tubuh Gatra yang kerap memeluknya. "Aku tak akan mau lagi denganmu!! kau meninggalkanku disaat aku butuh kan??!"Entah sejak kapan air mata bening meluncur bebas tanpa izinnya, buliran buliran air tersebut diikuti oleh isakan tertahan.
"Zeline..."Gatra tak bisa berkata kata dibuatnya, "Kumohon, kalau kau mencintaiku maka jangan muncul dihadapan ku!!"Walau sudah sering bertemu di Kantor, sebagai rekan kerja, Ia tetap tak mau bertemu dengan Gatra dalam dirinya yang sebenarnya.
"Baiklah, tapi izinkan aku menyapa anak--"Pernyataan tersebut langsung ditolak mentah mentah oleh Zeline sendiri."Tidak!!!!! tidak boleh!! kau tak boleh bertemunya!!!"
Gatra menatap Zeline nanar, sedih, kesal, menyesal dan agak senang bercampur sekaligus menjadi satu. "Kumohon"
Tanpa membiarkan Gatra mengeluarkan kata lagi, ia mendorong Gatra keluar dari rumah itu
Brak!!
"Hiks..., hiks..."
Tanpa Zeline sadari, Alaska sedari tadi miliriknya dari sudut pintu yang sangat kecil, ia tidak terkejut karna ia tau.
"Alaska sayang... Sudah selesai acaranya, keluarlah"Alaska keluar menuruti perkataan Zeline yang sedang terisak-isak.
"Ibu.., Aska gak akan menemui Om itu koq"ucap Alaska tak melunturkan sedikitpun wajah dinginnya, "Maaf Ibu tadi memberikan sesuatu yang tak seharusnya kau lihat, temui saja orang itu, telpon lah, dia Ayahmu"ucap Zeline menundukkan kepalanya.
"Tidak, Aska tak akan melakukan yang membuat Ibu sedih"Alaska mengucapkannya dengan mantap tanpa ada keraguan.
Zeline tersenyum tipis, Ia izin ke kamar untuk menenangkan Dirinya sendiri.
Dikamar...
"Hah..."Ia menyeka air matanya, jika kalian bertanya kenapa ia ber-akting maka ya... Karna ingin membuat Gatra merasa bersalah dan berusaha lebih banyak.
"Fuuuuh...."
[Zeline, kau terlalu jahat]
Geline dan Feth muncul didepannya tanpa aba aba dengan tangan yang saling tumpang tindih, Jangan lupakan dua ucul ucul ini ygy.
"Emang"Jawabnya santai lalu menuju kekamar mandi untuk membasuh mukanya, Matanya agak bengkak karna mengeluarkan paksa air matanya.
[Geline, Apa yang harus kita lakukan pada Tuan jahat kita??]
Feth tampak geram karna Zeline bisa segitunya dengan Gatra, Geline mengangkat bahunya tak tau, sedangkan Zeline terkekeh geli melihat tingkah geram kedua peri perinya itu.
"Maaf maaf"
[Huh!!]
Mereka sangat kompak dalam marah dengan Zeline, bahkan kalau tak ia tahan, bisa bisa dia sudah terbahak-bahak melihat kelucuan mereka berdua.
"Gatra sangat pintar dalam menemukan orang ya? Benar, Kan??"Monolognya sambil mengaca di kaca yang sudah terpampang di depannya.
[Kau bicara sendiri ya?]
[Mungkin]
[Hei, kau tau tidak? ada Quest tersembunyi yang menantimu, Zeline!!]
Seketika itu juga Zeline terkejut dan Feth menutup mulutnya karna keceplosan mengatakan hal itu.
"Apa itu Feth??"
[Feth! kau kan tak boleh memberi tau quest tersembunyi]
[Tak, kau tak boleh tau]
Feth langsung menghilang meninggalkan Geline sendirian yang sekarang layaknya disidang oleh Zeline, Zeline menatapnya penuh selidik yang mungkin jika di jadikan manusia langsung, sudah akan basah oleh keringat yang keluar begitu saja.
"Jadi...?"
Plup!
Geline ikutan kabur dengan menghilangkan diri, Zeline menggeleng kesal.
"Dasar mereka itu"
Diluar sana, Alaska mendengar semuanya, semua yang dikatakan oleh Zeline terdengar olehnya, Ia tersenyum Licik.
"Got you"
Segera ia mencari nomor telpon seseorang yang berstatus Ayahnya, Ia langsung mencari tanpa kendala, meretas sistem diseluruh negeri untuk mencari satu nomor saja.
"Gatra... Gatra... Gatra..Gradipta!"
Segera setelah menemukannya ia langsung mengontak nomor tersebut, berharap ada yang menjawabnya dan ia minta bertemu besok.
Naasnya Gatra, lelaki itu tak merespon dengan cepat membuat Alaska kesal setengah mati, Yap, dia penyuka kecepatan, tak suka yang lambat.
"Iiish Ayah kenapa gak jawab sih!!"Wajahnya ditekuk karna kesal, dan setelah menunggu kurang lebih 20 menit notifikasi masuk dengan jawaban ~Ya, aku akan datang kesana~
"Wow.."Padahal ia tak mencantumkan nama, umur atau jenis kelaminnya tapi Gatra langsung setuju akan hal itu.
Ting.
~Tapi Lusa, besok saya sibuk~
"Aaaargh!! Huaaaaa"Alaska menangis sambil memukul lantai, Kesal kesal dan kesal, itu yang ia rasakan sekarang ini.
"Huaaaaaaaa Ayah jahat banget!!"
Tidak sampai melempar laptopnya koq, sayang banyak informasi penting. Namun, Alaska tak putus asa, setidaknya ia orang yang bisa bersabar sedikit, hanya untuk lusa, tak apa...
Malamnya....
"Ibu!! Aku kesal tau!!"Alaska masih terbawa kesal hingga malam harinya membuat Zeline terkejut karna anaknya tiba tiba menggebrak meja.
"Hei, duduklah saat makan, habiskan dulu baru berbicara"Ucap Zena sambil mengelap bekas makanan yang jatuh ke meja.
"Bu, biar aku saja"
"Habisnya, Aska kesel banget, masa temen Aska Aska ajakin ketemuan, Dia malah bilangnya besok lusa coba!!! Kan Aska kesel banget!!"Ucap Alaska tanpa menahan sedikit pun amarahnya..
Gatra ya??-Zeline
"Sudahlah, bersabar sedikit, Toh orang sabar akan disayang Nenek dan Ibu kan??"Ucap Zeline sambil tersenyum lebar, dengan Sena disampingnya yang menggeleng lemah.
"Iya iya!!"Alaska mengerucutkan bibirnya, san akhirnya ia tak bisa melakukan apapun selain menunggu untuk bertemu Ayahnya sendiri.
**Like
Komen
share
follow
TBC**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments