Firasat

"Miekey!" ucap Elo, yang langsung memeluk Miekey, dan menciumnya. 

"Miekey!" tanya Meisie, dalam hati.

"Miekey, itu kucing peliharaannya," ucap Arkan, yang mengejut,kan nya. "Kau tahu Tuan bos begitu gelisah karena kucingnya menghilang, sampai seisi rumah dia marahi termasuk aku," sambung Arkan. 

"Oh, begitu!" 

Arkan, dan Meisie, menunggu di luar sambil mengobrol, membiarkan Elo, bersama kucingnya sejenak. Saat Meisie, asyik mengobrol tiba-tiba Pusy, meloncat sontak Meisie langsung menangkapnya. 

"Pusy," Meisie, mengusap lembut kucing itu, membuat kucing itu tidur dengan nyaman dalam pangkuannya. 

"Dari mana kau mendapat, kan kucing ini? Kau mencurinya?" tiba-tiba Elo, sudah berada di hadapannya. 

"Aku, tidak mencurinya, aku menemukannya di sana, di tempat sampah itu!" tunjuk Meisie, pada tempat sampah yang tak jauh dari sana. 

"Aku, melihat Pusy, terlantar dia sangat kotor dan kelaparan, aku bawa saja dia pulang," jelas Meisie, yang mengusap lembut kepala Pusy, membuat Pusy, nyaman dalam pangkuannya. 

"Kembalikan kucingku," ucap Elo, yang langsung merebut kucingnya. 

"Miekey, kita pulang sekarang! Kau jangan pergi lagi ya!" Elo, mengajak Miekey, bicara. 

"Tuan, seharusnya anda berterima kasih, karena Miekey, di rawat dengan baik oleh Nona Meisie," ucap Arkan, 

"Terima kasih," ucap Elo, dingin.

"Sama-sama," jawab Meisie.

"Pusy," 

"Jangan panggil dia Pusy, nama yang jelek! Panggil dia Miekey," pekik Elo, yang tak suka dengan panggilan yang Meisie, berikan. 

"Apa Tuan akan membawanya pulang?" 

"Tentu," 

"Boleh aku menggendongnya sebentar saja!" pinta Meisie, penuh harap dengan tatapan sendunya. Elo, pun memberikan Miekey, pada Meisie. 

Meong, meong, 

Hanya suara itu yang Miekey, keluarkan. Meisie, terlihat sedih karena Pusy, akan pergi dan tidak akan tinggal bersamanya lagi. Meisie, sudah sangat sayang pada Pusy, karena Pusy, mengingatkan pada kucing malangnya.

"Berikan padaku," Elo, mengambil paksa Miekey, lalu melangkah masuk ke dalam mobilnya. Meisie, terlihat sangat sedih tatapannya tak berpaling dari Miekey, yang berada di pelukan Elo. 

"Apa rumahmu cukup jauh dari sini?" tanya Arkan, yang mengejutkan lamunannya.

Meisie, menggeleng cepat "Tidak, hanya berjalan sebentar saja, melewati gang sempit ini," tunjuk Meisie, pada sebuah gang yang berukuran kurang lebih satu meter. 

"Apa mau saya antar?" tawar Arkan,

"Tidak, perlu terima kasih! Aku pergi dulu," 

"Baiklah, hati-hati ini sudah malam," Arkan, merasa khawatir, karena malam sudah larut sedangkan keadaan jalanan dan gang sempit menuju rumahnya sangatlah sepi, Arkan, hanya khawatir ada sesuatu yang berbahaya di dalam sana, apalagi Mesisie, harus berjalan sepanjang 20km lagi menuju rumahnya. 

Arkan, pun masuk ke dalam mobil duduk di bagian kemudi, sedangkan Meisie, melangkah memasuki gang sempit itu. 

"Arkan, cepat jalan!" titah Elo, namun Arkan, masih diam, entah kenapa Arkan, mencemaskan Meisie.

"Tuan, apa Tuan tidak ingin mengantarkan nona Meisie?" 

"Kita sudah mengantarkannya." 

"Tapi Tuan, ini sudah malam jalanan ini sangat sepi, dan cukup rawan." 

"Arkan, cepat jalankan mobilnya," titah Elo, dengan tegas.

"Baik Tuan." Arkan hanya pasrah saat Elo, sudah memerintahnya. 

****

Meisie, berjalan pelan melewati gang sempit yang begitu sepi, jalanan itu terletak di belakang bangunan, dan terletak di pinggir sungai yang mengalir cukup deras, sebuah gang yang lebar hanya satu meter yang di apit oleh anak sungai dan tembok bangunan. 

Meisie, melangkah tanpa melihat jalanan dengan benar tatapannya begitu kosong, karena yang ada di pikirannya hanyalah Pusy, sampai Meisie, tak sadar di depannya ada jalanan yang berbelok namun Meisie, tetap berjalan lurus membuat tubuhnya harus terjatuh dan hampir terjun ke bawah sungai.

Meisie, berteriak kedua tangannya hanya mengandalkan pegangan pada sisi tembok jalanan aspal di atasnya, dengan sekuat tenaga Meisie, terus berpegang pada tembok itu, hingga akhirnya Meisie, tak kuat lagi dan … 

"Nenek!" teriak Meisie, yang memejam, kan matanya, namun Meisie, tak merasa,kan tubuhnya jatuh ke dalam air sungai atau pun basah. Meisie, pun membuka matanya seraya mendongak ke atas yang melihat seorang pria sedang mencengkram kuat tangannya. 

"Tuan bos!" 

Flasback on

Arkan, melajukan mobilnya perlahan. Elo, terlihat asyik dengan Miekey, bercanda, menciuminya, menggelitik hingga akhirnya Miekey, pun terus meraung-raung membunyikan suara khasnya, membuat Elo, khawatir.

"Miekey, ada apa? Kau lapar? Apa kau sakit?" Elo, terus bertanya namun Miekey, tetap meraung. Elo, kenal betul kucingnya, jika sikap Miekey, seperti ini pasti ada yang Miekey, rasakan. Entah itu panik, cemas, curiga, atau khawatir pada seseorang. Lebih tepatnya sebuah firasat.

"Miekey, ada apa?" tanya Elo, lagi. Namun, bukannya menjawab Miekey, malah berlari dan melompat keluar mobil sontak Elo, di buat kaget.

"Arkan, stop!" ucap Elo, Arkan, pun menghentikan mobilnya mendadak. Elo, langsung keluar mengejar Miekey.

"Miekey, tunggu!" teriak Elo, yang terus mengejar Miekey, yang berlari memasuki gang sempit yang di lewati Meisie, tadi. 

Miekey, terus meraung-raung membunyi, kan suara khasnya, seoalah tahu akan terjadinya bahaya. Elo, terus mengejar Miekey, sampai akhirnya langkah Miekey, berhenti tepat di sebuah jalanan yang berbelok. 

Elo, pun menghenti, kan langkahnya seraya berjongkok dengan nafas yang tersengal-sengal. Elo, tidak mengerti ada apa dengan kucingnya, sedari tadi Miekey, tak berhenti meraung malahan raungannya semakin kencang terdengar. 

Miekey, meraung dengan tatapannya fokus pada bawah sungai, seperti sedang melihat sesuatu di bawah sana! Elo, mendekat mencoba bicara pada Miekey, namun Miekey, terus meraung, kedua tangan mungilnya menarik-narik tangan Elo, agar mendekat ke sisi jurang yang di bawahnya terdapat sungai. 

Elo, pun mendekat dan melihat apa yang ada di bawah sana! Elo, terkejut saat mendapati Meisie, yang bergelantungan di bawah yang mengandal, kan kedua tangannya untuk berpegangan. Namun, kekuatan tangannya tak mampu lagi untuk berpegang pada sisi tembok jalanan hingga akhirnya Meisie, pun terjatuh 

"Nenek!" 

Beruntung Elo, langsung menarik tangannya hingga akhirnya Meisie, pun terselamat, kan.

Flashback off

Lagi-lagi Elo, yang selalu menjadi pahlawan baginya. Entah suatu kebetulan, atau keberuntungan Elo, seperti malaikat yang di kirim, kan tuhan untuknya. 

Meisie, masih merasa ketakutan, tubuhnya gemetar hebat, bayangan derasnya air sungai masih terlintas dalam benaknya, entah apa yang terjadi padanya jika Elo, tak datang untuk menyelamat, kannya. Ini semua berkat Miekey, si kucing pintar yang memiliki firasat kuat. 

"Apa kau ingin mati! Untuk apa kau terjun ke bawah?" pekik Elo.

"Untuk apa aku terjun ke bawah! Aku tidak melihat ada lubang besar itu jadi aku tergelincir. Siapa juga yang ingin mati aku masih ingin hidup Tuan," timpal Meisie, dengan tubuh yang bergetar. 

Meong, meong, 

Miekey, kembali meraung lidahnya mengecap wajah Meisie, seolah menunjuk, kan bahwa dirinya senang melihat Meisie, selamat. Miekey, pun berpindah dan meraung-raung pada Elo, seolah mengingat, kan untuk segera pergi dari tempat itu. Lalu Miekey, berlari ke jalanan yang berbelok sebagai petunjuk jalan juga sebagai pengingat untuk majikannya agar mengantar, kan Meisie, pulang ke rumahnya.

"Cepat bangun aku akan mengantarmu pulang!" perintah Elo, yang berdiri di hadapan Meisie. 

Meisie, pun bangun namun tak mampu berdiri tegak dan kembali terjatuh. Meisie, merasa, kan sakit pada kakinya yang terdapat goresan luka yang menimbul, kan rasa perih mungkin terbentur bebatuan atau ranting pohon yang tajam yang terdapat di tebing sungai.

Melihat Meisie, meringis Elo, pun terpaksa memangku tubuh Meisie, membuat Meisie, terkejut dalam seperkian detik tubuhnya terasa melayang. Meisie, begitu gugup saat menyadari tubuhnya ada dalam pangkuan Tuan bosnya, detak jantungnya menderu lebih cepat. 

Elo, menggendong tubuhnya ringan seperti membawa sebuah boneka yang tak merasa berat sedikit pun. Tatapan matanya fokus menatap jalanan di depannya, wajahnya tetap dingin dan datar tanpa ekspresi. 

"Jangan bergerak," ucap Elo, dingin. Meisie, langsung diam seraya merangkul, kan kedua tangannya pada leher jenjang milik bosnya. 

Di malam yang sunyi, sepi, yang ada hanya keheningan. Terlihat seorang pemuda yang berjalan seraya menggendong seorang gadis dalam pangkuannya berjalan melewati gang sempit yang di pimpin seekor kucing yang berjalan di depannya.

...----------------...

Jangan lupa klik favorit ya 🤗

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

👍👍👍👍

2022-05-18

0

Emon

Emon

🥰

2022-04-21

1

erenn_na

erenn_na

coiie di gendong🏋️🏋️🏋️🏋️🏋️🏋️🧘😓😓😊

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Meisie si gadis buruk rupa
2 Face brush
3 Face brush ajaib
4 Hari Baru Di Mulai!
5 Menjadi Idola dalam sekejap
6 Elo
7 Mimpi Buruk
8 Marchelio
9 Kecurigaan Meisie
10 Pahlawanku
11 Pengumuman
12 Bertemu Miekey
13 Firasat
14 Tupperware
15 Mendadak naik jabatan!
16 Ide cemerlang
17 Kedatangan Marchel
18 Topeng
19 Amarah Elo,
20 Pertemuan Sharon dan Marchel
21 Despacito club
22 Masuk jebakan
23 Mendadak jadi putri
24 Ketakutan Farhan
25 Potret
26 Kecemasan Tini
27 Rencana Farhan.
28 Pasar Malam
29 Kedatangan Jimmy
30 Kenyataan pahit
31 Kematian Jimmy
32 Mulai mengaguminya
33 Kebakaran
34 Luka Masa Lalu
35 Seperti nenek sihir
36 Pertemuan
37 Terpesona
38 Jilya
39 Cemburu
40 Jalan sore
41 Ciuman pertama
42 Kekasih
43 Ada aku di sampingmu
44 Pria Misterius
45 Wanitaku
46 Topeng
47 Kekasih Tuan Bos
48 Cahaya sihir
49 Memanipulasi
50 Kabar kematian
51 Persetujuan
52 Kisah lama
53 Menyamar
54 Jadi hantu
55 Kata Hati
56 Sarapan
57 Jaga Jarak
58 Ketakutan Sharon
59 Rencana
60 Dinner
61 Maaf
62 Celoteh Jil
63 Taman Hiburan
64 Melamar
65 Edwin dan Jil
66 Kematian Tini
67 Sidik Jari
68 Tertangkap
69 Make over
70 Direktur Baru
71 Pastel.
72 Hari baru
73 Persiapan sidang
74 Sidang pertama
75 Hukuman Sharon.
76 Keadilan
77 Mimpi
78 Pernikahan
79 Malam pertama
80 Janet
81 Kembali nya Face brush
82 Tanam benih
83 Kesalahan
84 Rencana Siska.
85 Tes DNA
86 Hukuman mati
87 Kembalinya Siska
88 Istri Siri
89 Masih Perawan
90 Aku seorang pembantu
91 Kelemahan Brush
92 Peran Istri
93 Malam panjang
94 Candu
95 Jejak Kiss Mark
96 Penyesalan Gladis
97 Konferensi pers
98 Kedatangan Vera
99 Penyesalan tak ada arti
100 Keputusan Bara
101 Kabar Bahagia
102 Pertemuan Gladis dan Vera
103 Penyelamat
104 Tato Butterfly
105 Minta Bantuan
106 Hancurnya Brush
107 Akhir yang bahagia
108 Life After Married
109 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Meisie si gadis buruk rupa
2
Face brush
3
Face brush ajaib
4
Hari Baru Di Mulai!
5
Menjadi Idola dalam sekejap
6
Elo
7
Mimpi Buruk
8
Marchelio
9
Kecurigaan Meisie
10
Pahlawanku
11
Pengumuman
12
Bertemu Miekey
13
Firasat
14
Tupperware
15
Mendadak naik jabatan!
16
Ide cemerlang
17
Kedatangan Marchel
18
Topeng
19
Amarah Elo,
20
Pertemuan Sharon dan Marchel
21
Despacito club
22
Masuk jebakan
23
Mendadak jadi putri
24
Ketakutan Farhan
25
Potret
26
Kecemasan Tini
27
Rencana Farhan.
28
Pasar Malam
29
Kedatangan Jimmy
30
Kenyataan pahit
31
Kematian Jimmy
32
Mulai mengaguminya
33
Kebakaran
34
Luka Masa Lalu
35
Seperti nenek sihir
36
Pertemuan
37
Terpesona
38
Jilya
39
Cemburu
40
Jalan sore
41
Ciuman pertama
42
Kekasih
43
Ada aku di sampingmu
44
Pria Misterius
45
Wanitaku
46
Topeng
47
Kekasih Tuan Bos
48
Cahaya sihir
49
Memanipulasi
50
Kabar kematian
51
Persetujuan
52
Kisah lama
53
Menyamar
54
Jadi hantu
55
Kata Hati
56
Sarapan
57
Jaga Jarak
58
Ketakutan Sharon
59
Rencana
60
Dinner
61
Maaf
62
Celoteh Jil
63
Taman Hiburan
64
Melamar
65
Edwin dan Jil
66
Kematian Tini
67
Sidik Jari
68
Tertangkap
69
Make over
70
Direktur Baru
71
Pastel.
72
Hari baru
73
Persiapan sidang
74
Sidang pertama
75
Hukuman Sharon.
76
Keadilan
77
Mimpi
78
Pernikahan
79
Malam pertama
80
Janet
81
Kembali nya Face brush
82
Tanam benih
83
Kesalahan
84
Rencana Siska.
85
Tes DNA
86
Hukuman mati
87
Kembalinya Siska
88
Istri Siri
89
Masih Perawan
90
Aku seorang pembantu
91
Kelemahan Brush
92
Peran Istri
93
Malam panjang
94
Candu
95
Jejak Kiss Mark
96
Penyesalan Gladis
97
Konferensi pers
98
Kedatangan Vera
99
Penyesalan tak ada arti
100
Keputusan Bara
101
Kabar Bahagia
102
Pertemuan Gladis dan Vera
103
Penyelamat
104
Tato Butterfly
105
Minta Bantuan
106
Hancurnya Brush
107
Akhir yang bahagia
108
Life After Married
109
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!