Face brush ajaib

Meisie sudah sampai di rumahnya, rumah sudah terlihat gelap dan sepi, mungkin neneknya sudah tertidur. Meisie berjalan menuju kamarnya, sesampainya di kamar Meisie menurunkan Pusy di atas meja riasnya, Pusy terlihat sangat kumel dan kotor Meisie pun berniat untuk memandikannya. Tapi, sebelum itu Meisie membuka tasnya terlebih dahulu lalu di simpannya di atas meja riasnya, Meisie tidak terlalu memperhatikan bahwa tasnya sudah berganti menjadi baru, mungkin karena matanya sudah lelah Meisie jadi tidak terlalu fokus. 

"Pusy, kau kotor sekali. Sebentar aku akan membersihkanmu," ujar Meisie.

Meisie mengambil face brush yang baru saja ia temukan tadi, face brush itu Meisie sapu-sapu, kan pada tubuh Pusy, untuk menghilangkan debu kotoran pada bulunya, Pusy memiliki bulu yang sangat lebat, dan putih jika dalam keadaan bersih mungkin akan terlihat indah. Pusy, kucing yang malang beruntung Meisie menemukannya. Jika melihat Pusy, Meisie kembali teringat kejadian masalalunya, kejadian kebakaran yang merusak wajahnya juga yang merenggut kedua orangtuanya. Meisie jadi sedih karena tidak bisa menyelamatkan Pusy, kucing kesayangannya. 

"Seandainya kebakaran itu tidak terjadi, mungkin ayah dan ibu masih ada disini. Begitupun dengan Pusy." Gumam Meisie lirih seraya menatap wajahnya pada pantulan cermin. 

"Pusy, kau sudah bersih sekarang, nanti akan ku mandikan. Ya ampun brushnya jadi kotor karena bulumu." Ujar Meisie yang menatap brushnya lalu di simpannya kembali di atas meja. Setelahnya Meisie pun melangkah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah Meisie jauh melangkah, tiba-tiba sebuah cahaya muncul kembali di dalam kamarnya, seperkian detik cahaya itu pun hilang. Meisie kembali ke kamarnya namun, ada sesuatu yang membuat Meisie merasa aneh, face brush dan Pusy. Pusy terlihat lebih mengkilap dan face brush itu pun kembali bersih seperti semula, padahal Meisie belum mencucinya sama sekali. 

**** 

Keesokan paginya, Elo, masih tak menemukan Miekey, sebangun dari tidur sampai dirinya akan pergi bekerja masih tak menemukan Miekey, kucing kesayangannya. 

"Bi," teriak Elo, memanggil pelayan rumahnya.

"Iya, Tuan, ada apa?" tanya pelayan itu.

"Apa, kamu melihat Miekey? Dari semalam aku tidak melihat Miekey," ujar Elo.

"Mungkin, di taman belakang Tuan," 

"Tolong cari sampai ketemu, kalau sudah ketemu kabari aku, aku harus segera pergi ke kantor," ujar Elo.

"Baik Tuan," ujar pelayan itu. 

Sepanjang perjalanan, Elo, terus menatap layar ponselnya, yang memperlihat, kan wajah kucing kesayangannya. 

"Orang gelisah karena kehilangan kekasihnya, Tuan, gelisah karena kehilangan kucingnya." Batin Arkan, yang menatap bosnya dari pantulan cermin depan.

Meisie sudah bersiap, karena hari ini hari pertamanya Meisie bekerja. Meisie sibuk mencari-cari tasnya yang hilang, padahal semalam dia memakainya, tapi yang ada hanya tas lain, tas yang baru bukan tas yang kumel. Meisie jadi bingung kemana tasnya semalam. 

"Aneh!" Kata Meisie, sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. 

"Mey," teriak Nek, Tini.

"Iya Nek," sahut Meisie. Karena tas semalam tak kunjung ketemu, akhirnya Meisie memakai tas yang ada di hadapannya, tas barunya. Meisie berjalan menuju meja makan, tapi kali ini ada yang berbeda, seperti biasa Meisie sarapan dengan bubur, tapi kali ini ada lauk juga sayurannya sebagai pelengkap, mungkin Nek, Tini punya uang lebih. 

"Nek, hari ini Mey, mulai bekerja. Do'a kan ya Nek, semoga kerjaan Mey lancar, kalau Mey, sudah gajihan kita akan makan enak nanti, tidak akan makan bubur lagi setiap hari." ujar Meisie. 

"Syukurlah, akhirnya kamu dapat pekerjaan juga, Mey, Nenek pesan jika nanti ada yang menghinamu atau mengejek wajahmu jangan dengarkan mereka, biarkan saja, bagi Nenek kamu adalah cucu Nenek yang paling cantik." ujar Nek, Tini.

"Makasih ya Nek, Oh iya, Nek, semalam Mey, menemukan kucing yang terlantar  lalu Mey, bawa pulang. Saat Mey, bekerja titip ya Nek, namanya Pusy, dia kucing baik kok, dan penurut." Ujar Meisie yang mengelus kucingnya. Nek, Tini pun mengangguk, lalu mengambil Pusy, memindahkannya dalam pangkuannya. 

"Nek, Mey berangkat dulu," ujar Mey yang berlalu pergi. 

****

"Mey, tunggu." Teriak Vika, yang berlari ke arah Mey.

"Mey, benarkah kau hanya jadi OB? Mey, kau ini tidak pantas jadi OB, aku akan bilang ke personalia-Nya, kau tenang saja Mey, aku akan komplain, aku keberatan jika kamu hanya jadi OB," umpat Vika.

"Sudah Vika, tak usah aku tidak apa-apa kok jadi OB, yang penting aku bisa bekerja." 

"Tapi," 

"Tidak apa-apa, aku juga tidak keberatan." Vika hanya merengut, namun Meisie selalu menenangkannya. 

"Apa kamu selalu memakai masker?" tanya Vika, Meisie hanya mengangguk.

"Apa HRD tahu wajahmu?"

"Mungkin saja dia tahu dari berkas lamaranku, kan ada fotoku." 

"Tapi setidaknya mereka jangan melihat fisik, tapi lihatlah kemampuanmu," umpat Vika yang masih kesal. 

**** 

Hari pertama bekerja Meisie di perintahkan untuk mengantarkan minuman ke ruangan CEO, Meisie merasa gugup, seperti apakah bos-Nya itu. Sesampainya di depan pintu Meisie mengetuk pintunya

Tok, tok, tok, 

Setelah tiga kali mengetuk Meisie pun masuk ke dalam seraya membawa sebuah nampan berisi satu cangkir teh, awalnya Meisie belum sadar bahwa bos-Nya itu adalah pria yang bertemu dengannya kemarin. Meisie berjalan ke arah meja Elo, untuk menyimpan cangkir tehnya.

"Ini Tuan tehnya," ujar Meisie, yang hanya di jawab dengan gumaman oleh Elo. 

"Kalau begitu saya permisi Tuan," ujar Meisie yang melangkah pergi namun, di sanggah Elo.

"Tunggu," ujar Elo, yang menghentikan langkah Meisie. Meisie pun berbalik badan kembali menghadap Elo. 

"Iya Tuan, ada yang Tuan inginkan?" tanya Meisie gugup, karena di tatap Elo. 

"Kau, wanita yang kemarin? Sejak kapan kau bekerja disini?" tanya Elo, Meisie pun berpikir sejenak, seketika ingatannya kembali saat dimana Meisie, menabrak tubuh Elo, sampai dirinya terhuyung. 

"Oh tidak, jadi dia pemilik perusahaan ini? Ya Tuhan, apa aku akan di pecat," batin Meisie. "Iya, Tuan. Ini hari pertama saya bekerja, Tuan … untuk masalah kemarin saya mohon maaf, saya tidak sengaja," ujar Meisie sambil menunduk. 

"Apa ada aturan baru? Dari kemarin kau memakai masker?" tanya Elo datar.

"Ah, ini … aku sedang flu Tuan," jawab Meisie gugup.

"Kerja yang benar, jangan sampai maskermu itu menjadi penghalang kerjaanmu, dan ingat! Jalan lihat dengan mata jangan sampai kau menabrakku lagi," ujar Elo dingin. 

"Baik Tuan," 

"Sudah sana, pergi," titah Elo, yang mengibaskan tangannya. Meisie pun pergi meninggalkan ruangan Elo.

**** 

Sebuah mobil mewah turun di depan lobby, tak lama kemudian turunlah seorang wanita, tampilannya sangat modis, dan fashionable. Wajahnya yang cantik, tubuh sexy dan ideal, rambut hitam bergelombang, membuat semua mata tertuju padanya. 

Wanita itu adalah Sharon, gadis angkuh dan sombong, merasa dirinya yang paling cantik, Sharon salah satu anak dari pengusaha ternama yang bekerja sama dengan Elo, dan Sharon sangat menyukai Elo, tapi sayang Elo selalu mengabaikannya. Sharon berjalan memasuki lift menuju ruangan Elo. 

"Halo," ucap Sharon, Sharon masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu. Sharon berjalan ke arah Elo, yang sibuk dengan laptopnya. 

"Elo, kau tidak melirikku? Elo, aku ingin mengajakmu lunch bareng," ujar Sharon

"Aku sibuk," 

"Elo, kapan kamu ada waktu untukku?" 

"Sudahku bilang aku sibuk, silahkan kau pergi dari ruanganku." Tegas Elo, tanpa melirik ke arah Sharon sedikit pun. 

Sharon merasa kesal karena di abaikan, Sharon pun pergi tanpa pamit, dengan bibir mengerucut, sepanjang berjalan bibir Sharon terus menggerutu sampai tak sadar lantai yang licin di depannya, membuat Sharon terpeleset dan jatuh. Sharon sangat geram dan kesal juga malu, karena semua orang memandanginya seakan menertawakannya. Sharon langsung berdiri dan memarahi seorang OB di depannya yang tak lain adalah Meisie, Sharon memaki-maki Meisie, membuat semua orang menatap kearah mereka berdua. 

"Hei, OB kau becus gak sih kerja, gara-gara lo, gue jatuh tahu gak!" hardik Sharon. 

"Anda yang jatuh bukan salah saya, sepertinya anda tidak melihat peringatan itu, bahwa lantai ini sedang di bersihkan," bantah Meisie. Karena tak terima di salahkan Sharon pun melepas paksa masker yang Meisie gunakan untuk menutup codetnya. Sharon begitu terkejut ketika melihat wajah Meisie yang mengerikan, begitu pun dengan karyawan yang lain, mereka semua saling berbisik. 

"Jadi, masker ini untuk menutupi wajah burukmu, dasar gadis buruk rupa." Ucap Sharon, yang tersenyum sinis. Meisie hanya diam, tapi Sharon terus menghinanya tanpa henti. 

"Hey, lihatlah wajahnya begitu menyeramkan, untuk apa kau tutupi pakai masker ini, tetap saja wajahmu terlihat," ejek Sharon, seraya menginjak masker Meisie dengan kakinya. 

"Ada apa ini?" ucapan seseorang mengejutkannya, dan mampu membuat diam semua orang yang saling berbisik. Siapa lagi kalau bukan Elo, pria dingin dan cuek yang di takuti semua orang. 

Elo, melirik ke arah Meisie yang terus menunduk, namun Sharon dengan sengaja mencengkram dagunya, dan menariknya ke atas membuat Meisie mendongak, dan Elo, harus melihat codet di wajahnya. 

"Elo, lihatlah wajahnya apa kau tidak malu memperkerjakan gadis cacat seperti dia," cibir Sharon, berharap Meisie dapat hinaan dari Elo. 

"Siapapun boleh bekerja disini, fisik bagi saya tidak penting, yang penting adalah orang itu punya kemampuan dan bekerja dengan baik. Seharusnya kamu yang malu, kau orang terpelajar tapi tingkah mu seperti tidak berpendidikan," Telgas Elo, namun menusuk di hati Sharon. Sharon pun langsung melepaskan cengkraman tangannya, wajahnya begitu merah karena menahan malu, akhirnya Sharon pun pergi. 

"Bubar kalian semua, kembali bekerja." Tegas Elo pada semua karyawannya. Elo kembali menatap Meisie, Elo terus menatap luka codetnya, entah kenapa. Meisie hanya menunduk hormat pada Elo. Elo pun akhirnya melangkah pergi. 

Perlakuan Sharon, mengingat,kannya pada teman masa kecilnya Sera, yang dulu saat masih sekolah selalu menghinanya.

****

Meisie menangis di dalam kamarnya, Meisie sangat malu karena tingkah Sharon tadi pagi. Percuma Meisie menutup codetnya, semua orang pun sudah tahu wajah aslinya yang menyeramkan. Meisie memutuskan untuk tidak menutupinya lagi.

"Biarlah semua orang melihat diriku yang seperti ini," ucap Meisie yang memandangi wajahnya pada cermin. Meisie teringat brush yang ia temukan, Meisie pun mengambil brush itu dan menyapukan pada wajahnya. Keajaiban pun terjadi.

...----------------...

Jangan lupa like setelah membaca 🙏😊

Dan klik favorit juga ya 🤗, untuk yang punya koin lebih berikan juga votenya🙏😊, jangan lupa komentarnya juga ya 🤗🤗

Selamat membaca

Terpopuler

Comments

Nanda Lelo

Nanda Lelo

akankah pusy aka Mikey jadi Mak comblang antara elo n meisi

2022-06-27

0

Ika Sartika

Ika Sartika

di lanjut lagi...🙏🙏

2022-05-18

0

Mak Aul

Mak Aul

mickey alias lusy bakal jadi perantara jodoh nihh

2022-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Meisie si gadis buruk rupa
2 Face brush
3 Face brush ajaib
4 Hari Baru Di Mulai!
5 Menjadi Idola dalam sekejap
6 Elo
7 Mimpi Buruk
8 Marchelio
9 Kecurigaan Meisie
10 Pahlawanku
11 Pengumuman
12 Bertemu Miekey
13 Firasat
14 Tupperware
15 Mendadak naik jabatan!
16 Ide cemerlang
17 Kedatangan Marchel
18 Topeng
19 Amarah Elo,
20 Pertemuan Sharon dan Marchel
21 Despacito club
22 Masuk jebakan
23 Mendadak jadi putri
24 Ketakutan Farhan
25 Potret
26 Kecemasan Tini
27 Rencana Farhan.
28 Pasar Malam
29 Kedatangan Jimmy
30 Kenyataan pahit
31 Kematian Jimmy
32 Mulai mengaguminya
33 Kebakaran
34 Luka Masa Lalu
35 Seperti nenek sihir
36 Pertemuan
37 Terpesona
38 Jilya
39 Cemburu
40 Jalan sore
41 Ciuman pertama
42 Kekasih
43 Ada aku di sampingmu
44 Pria Misterius
45 Wanitaku
46 Topeng
47 Kekasih Tuan Bos
48 Cahaya sihir
49 Memanipulasi
50 Kabar kematian
51 Persetujuan
52 Kisah lama
53 Menyamar
54 Jadi hantu
55 Kata Hati
56 Sarapan
57 Jaga Jarak
58 Ketakutan Sharon
59 Rencana
60 Dinner
61 Maaf
62 Celoteh Jil
63 Taman Hiburan
64 Melamar
65 Edwin dan Jil
66 Kematian Tini
67 Sidik Jari
68 Tertangkap
69 Make over
70 Direktur Baru
71 Pastel.
72 Hari baru
73 Persiapan sidang
74 Sidang pertama
75 Hukuman Sharon.
76 Keadilan
77 Mimpi
78 Pernikahan
79 Malam pertama
80 Janet
81 Kembali nya Face brush
82 Tanam benih
83 Kesalahan
84 Rencana Siska.
85 Tes DNA
86 Hukuman mati
87 Kembalinya Siska
88 Istri Siri
89 Masih Perawan
90 Aku seorang pembantu
91 Kelemahan Brush
92 Peran Istri
93 Malam panjang
94 Candu
95 Jejak Kiss Mark
96 Penyesalan Gladis
97 Konferensi pers
98 Kedatangan Vera
99 Penyesalan tak ada arti
100 Keputusan Bara
101 Kabar Bahagia
102 Pertemuan Gladis dan Vera
103 Penyelamat
104 Tato Butterfly
105 Minta Bantuan
106 Hancurnya Brush
107 Akhir yang bahagia
108 Life After Married
109 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Meisie si gadis buruk rupa
2
Face brush
3
Face brush ajaib
4
Hari Baru Di Mulai!
5
Menjadi Idola dalam sekejap
6
Elo
7
Mimpi Buruk
8
Marchelio
9
Kecurigaan Meisie
10
Pahlawanku
11
Pengumuman
12
Bertemu Miekey
13
Firasat
14
Tupperware
15
Mendadak naik jabatan!
16
Ide cemerlang
17
Kedatangan Marchel
18
Topeng
19
Amarah Elo,
20
Pertemuan Sharon dan Marchel
21
Despacito club
22
Masuk jebakan
23
Mendadak jadi putri
24
Ketakutan Farhan
25
Potret
26
Kecemasan Tini
27
Rencana Farhan.
28
Pasar Malam
29
Kedatangan Jimmy
30
Kenyataan pahit
31
Kematian Jimmy
32
Mulai mengaguminya
33
Kebakaran
34
Luka Masa Lalu
35
Seperti nenek sihir
36
Pertemuan
37
Terpesona
38
Jilya
39
Cemburu
40
Jalan sore
41
Ciuman pertama
42
Kekasih
43
Ada aku di sampingmu
44
Pria Misterius
45
Wanitaku
46
Topeng
47
Kekasih Tuan Bos
48
Cahaya sihir
49
Memanipulasi
50
Kabar kematian
51
Persetujuan
52
Kisah lama
53
Menyamar
54
Jadi hantu
55
Kata Hati
56
Sarapan
57
Jaga Jarak
58
Ketakutan Sharon
59
Rencana
60
Dinner
61
Maaf
62
Celoteh Jil
63
Taman Hiburan
64
Melamar
65
Edwin dan Jil
66
Kematian Tini
67
Sidik Jari
68
Tertangkap
69
Make over
70
Direktur Baru
71
Pastel.
72
Hari baru
73
Persiapan sidang
74
Sidang pertama
75
Hukuman Sharon.
76
Keadilan
77
Mimpi
78
Pernikahan
79
Malam pertama
80
Janet
81
Kembali nya Face brush
82
Tanam benih
83
Kesalahan
84
Rencana Siska.
85
Tes DNA
86
Hukuman mati
87
Kembalinya Siska
88
Istri Siri
89
Masih Perawan
90
Aku seorang pembantu
91
Kelemahan Brush
92
Peran Istri
93
Malam panjang
94
Candu
95
Jejak Kiss Mark
96
Penyesalan Gladis
97
Konferensi pers
98
Kedatangan Vera
99
Penyesalan tak ada arti
100
Keputusan Bara
101
Kabar Bahagia
102
Pertemuan Gladis dan Vera
103
Penyelamat
104
Tato Butterfly
105
Minta Bantuan
106
Hancurnya Brush
107
Akhir yang bahagia
108
Life After Married
109
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!