Ide cemerlang

Sungguh mengejutkan, tiba-tiba sang bos memintanya menjadi sekretarisnya, dan mulai hari ini Meisie, bukanlah seorang OB melainkan sekretaris CEO. Yang biasanya Meisie, hanya memakai pakaian seragam OB sekarang tampilannya begitu berbeda. 

Meisie, merubah penampilannya sebagai sekretaris, rambutnya ia biarkan terurai dan wajahnya mulai ia rias dengan sedikit makeup tak lupa dengan face brush yang ia pakai, membuat wajahnya yang semakin bersinar.

Semenjak menemukan face brush itu hidupnya berubah, keberuntungan selalu berpihak padanya. Tapi, Meisie, tidak tahu sampai kapan dia akan terus bergantung pada face brushnya. Meisie, berharap wajahnya akan berubah seutuhnya. 

"Aku, tidak tahu bagaimana hidupku jika tidak ada kamu, kamulah keberuntunganku perubah hidupku," ucap Meisie, yang memeluk face brushnya lalu dimasukannya kedalam tas.

Kabar tentang Meisie, pun sudah menyebar di seluruh perusahaan, tak sedikit para karyawan yang merasa iri apalagi para OB dan para senior. Mereka berpikir Meisie, menggoda Elo, dan menjadi simpanan bosnya hingga dengan mudah dirinya di angkat menjadi sekretaris. 

Suasana pagi ini sangat riuh, semua karyawan saling berbisik membicarakan Meisie, apalagi saat Meisie, datang dari arah pintu sampai masuknya kedalam lift, tak pernah bosan membicarakannya. 

"Eh, bukannya dia si OB itu yang jadi sekretarisnya Tuan Elo," 

"Lihat tampilannya sekarang berbeda! Secara dia, kan sekretaris CEO, harus lebih cantik." 

"Alah, jadi simpanan saja bangga!" 

Bisik para karyawan di belakangnya. Meisie, hanya bisa menarik nafasnya kasar. Ucapan ke tiga karyawan itu membuat hatinya sakit, dengan segampang itu menuduhnya sebagai simpanan. 

Meisie, merasa tak nyaman dengan gunjingan orang tapi dia abaikan. Sebelum keruangannya Meisie, menemui Vika, sahabatnya untuk memberitahukan kabar bahagianya ini. 

"Vika," teriak Meisie, Vika, pun sudah dengar kabar Meisie, yang menjadi sekretaris CEO. 

"Mey, tampilanmu beda sekali jadi benar apa sekarang kamu menjadi sekretaris CEO?" 

"Iya, ini sangat mendadak benar-benar keberuntunganku," 

"Selamat ya!" ucap Vika, dengan raut wajah yang sedikit berbeda seolah tersenyum karena terpaksa.

"Makasih Vika. Nanti siang kita lunch bareng aku yang teraktir," ajak Meisie, Vika, pun mengangguk 

"Oke," jawab Vika, singkat.

"Aku, tinggal dulu Vika, sampai jumpa nanti siang." Meisie, meninggalkan Vika, untuk menuju ruangan barunya.

**** 

Di tempat lain seorang pria duduk sembari mengepalkan tangannya. Dia adalah Marchelio, laki-laki yang sempat di pukuli Elo, saat menyelamatkan Meisie. Di depannya terlihat seorang wanita yang berdiri di hadapannya terlihat begitu gugup.

"Sial! Kamu menggagalkan semua rencanaku," bentak Marchel, pada wanita itu.

"Maaf bos, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, masih beruntung dia hanya memecatku saja tidak menyerahkanku pada polisi." 

"Masih bisa kamu bilang beruntung!" 

"Tenang saja bos, tidak ada yang tahu jika aku suruhanmu,"  

"Bagus, kalau memang tidak ada yang tahu. Pergilah dan jangan pernah kembali," ucap Marchel, yang melempar sebuah amplop tebal pada wanita itu. 

Wanita itu tersenyum saat melihat beberapa lembar uang dalam amplop itu. "Terima kasih bos, aku akan pergi hari ini. Tapi aku yakin El-Gideon industri sedang genting sekarang, produk terbaru mereka akan gagal karena sudah aku bocorkan. Sedangkan mereka akan memproduksi produk terbarunya hari ini," ucap wanita itu tersenyum smirk, lalu pergi membawa uang itu.

"Elo, kau bisa saja menang dariku tapi sekarang, aku tidak akan kalah lagi aku akan membuatmu hancur sehancur-hancurnya, aku akan membalas pukulanmu waktu itu." Marchel, tersenyum sinis.

Marchelio, dia sudah berteman dengan Elo, sejak kecil dari sekolah dasar. Namun, Elo, selalu saja menjadi pemenang dalam segi apapun. Marchel, tidak pernah menerima kekalahannya hingga setelah dewasa Marchel, selalu memantau perkembangan Elo, terutama dalam bisnisnya. 

Hingga Marchel, memerintahkan seorang wanita untuk menjadi sekertaris Elo, dan menjadi mata-mata baginya, dengan perlahan Marchel, ingin menghancurkan Elo. 

Elo, tidak pernah tahu bahwa Marchel, adalah musuh kecilnya karena setelah tamat sekolah menengah pertama mereka sudah tidak lagi satu sekolah, membuat Elo, tak mengenali Marchel, saat bertemu pada malam itu, pada malam dimana Elo, menyelamatkan Meisie, dan memukulnya.

**** 

Elo, Arkan, dan Meisie, mereka berada di ruangan yang sama. Saat ini mereka masih memikirkan produk terbarunya yang akan merancang sebuah pakaian jadi dengan qualitas dan barang yang berbeda, namun rencananya itu gagal karena sekretarisnya. 

Para buyer ( pemberi order ) pun berdatangan karena tak terima, produksinya gagal sedangkan idenya di ambil oleh perusahaan lain untuk produk terbarunya. 

"Bagaimana ini? Ide kita, rancangan yang kita buat dari jauh-jauh hari bisa diketahui PT lain? Dan mereka sudah terlebih dulu memproduksinya, jika kita masih menggunakan ide dan rancangan yang sama kita akan di anggap meniru oleh mereka." Seorang buyer mengeluh. 

"Kita akan tetap membuat produk terbaru, dengan ide dan tema yang berbeda," ucap Elo, meyakinkan kliennya.

"Kapan? Sebulan lagi? Untuk menciptakan sebuah ide yang bagus itu butuh waktu, jika kalian bisa silahkan." 

"Bagaimana kalau kita memakai ide animal?" usul Meisie, dengan ragu Meisie, mengungkan, kan idenya.

"Animal? Apa yang menarik dari itu?" 

"Pakaian dewasa, anak-anak, formal, casual itu sudah biasa, kita ciptakan yang berbeda sekarang dari animal kita bisa ambil tema cat dengan nama kitty, baju kucing." Semua orang menatap Meisie. 

"Bahan yang kita gunakan juga sangat lembut dan cocok untuk digunakan seekor kucing yang akan menjadikannya lebih nyaman dan hangat. Bayangkan saja ini akan lebih menarik, tidak sedikit dari seluruh dunia bahkan di kota kita yang memilih kucing sebagai hewan peliharaannya." 

"Tuan Bos, anda suka kucing, kan! Saya tanya berapa uang yang anda keluarkan untuk Miekey? Untuk makanan saja hampir 100 dolar apalagi untuk pakaiannya, begitu pun dengan orang-orang yang memiliki kucing seperti anda, hampir 500 dolar, yang mereka keluarkan dan ini bisa menjadi kesempatan untuk kita, produk kita akan menjadi best seller di seluruh dunia, apalagi kalau kita merancang desain-desain yang unik, mereka akan sangat tertarik." 

"Bagaimana? Apa ide saya di terima?" tanya Meisie. 

Seorang pria yang di sebut buyer pun setuju, wajahnya terlihat ceria setelah mendengar ide cemerlang dari Meisie. Mereka, semua setuju dengan idenya yang unik dan menarik. Produk baru pun akan segera di produksi.

"Idemu sangat bagus, Elo, siapa dia? Saya baru melihat!" tanya Buyer.

"Dia, sekretaris saya Tuan," jawab Elo datar. 

"Good, dia sangat pintar bisa memberikan ide di saat kita terkena masalah, bukannya membuat masalah. Pokoknya saya ingin, kalian segera rancang produk baru kita."

"Baik, segera kami proses." 

Elo, kembali tenang produk terbaru sudah siap di rancang, lalu di produksi dan di louncing, kan. Ide Meisie, benar-benar cemerlang. Elo, tidak salah memilihnya menjadi sekretarisnya.

**** 

Waktu makan siang pun sudah tiba. Sesuai janji Meisie, mengajak Vika makan siang bersama. Meisie, pun bercerita tentang pekerjaannya hari ini dia senang semua orang mengaguminya. 

Namun, tidak dengan Vika, wajahnya terlihat masam dan tak sebahagia Meisie. 

Flashback on

Vika, berdiri di depan loby untuk menunggu Meisie, karena siang ini Meisie, berjanji akan mentraktir-Nya. Namun tiba-tiba seseorang mengejutkannya.

"Namamu Vika?" tanya seorang wanita yang tak lain adalah Sharon. Vika, pun menoleh.

"Siapa kau?" Vika, berbalik tanya.

"Kau tidak tahu siapa aku! Sharon, calon nyonya El-Gideon." 

"Apa hubungannya denganku?" 

"Tentu ada, temanmu telah merebut calon suamiku. Aku dengar dia di angkat menjadi sekretaris CEO, luar biasa dari OB langsung menjadi sekretaris. Tentu, bisa dia dapatkan dengan cara menggoda bosnya." 

"Jangan asal bicara, temanku tidak seperti itu, dia menjadi sekretaris karena kepintarannya." 

"O, ya! Kalau memang karena kepintarannya, kenapa tidak kamu saja yang menjadi sekretarisnya kamu bekerja sangat lama, dan sudah menjabat sebagai kepala produksi, sedangkan temanmu hanya menjadi seorang OB. Aku curiga temanmu itu memakai sihir untuk menarik perhatian bosnya." 

"Pikirkan perkataanku baik-baik, jangan percaya karena kepolosan dan juga kebaikannya," ucap Sharon, yang berlalu pergi.

Selain, perkataan Sharon,banyak juga perkataan teman-temannya yang membicarakan Meisie. Karena tak sedikit dari mereka yang pernah melihat Meisie, bersama Elo.  

"Vik, temanmu itu simpanan CEO ya! Aku, pernah melihat mereka di taman pagi tadi." 

"Aku juga pernah melihat temanmu itu masuk ke dalam ElGideon Mall, dan satu mobil bersama Tuan Bos, tapi … pakaian temanmu itu, seperti wanita malam sangat seksi." ucapan temannya membuat Vika, terpengaruh dan sedikit berpikir bahwa Meisie, punya hubungan dengan bosnya itu.

Flashback off

"Apa benar Mey, memiliki sihir! Hingga wajahnya tiba-tiba cantik. Apa, Mey, juga menggoda Tuan bos!" batin Vika, yang terus memperhatikan Meisie.

Terpopuler

Comments

Ika Sartika

Ika Sartika

waduh gawat c Vika terpengaruhi sama omongan c Sharon...

2022-05-18

0

Halimah

Halimah

semoga vika tetap percaya sy meisie

2022-05-10

0

Emon

Emon

semangat

2022-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Meisie si gadis buruk rupa
2 Face brush
3 Face brush ajaib
4 Hari Baru Di Mulai!
5 Menjadi Idola dalam sekejap
6 Elo
7 Mimpi Buruk
8 Marchelio
9 Kecurigaan Meisie
10 Pahlawanku
11 Pengumuman
12 Bertemu Miekey
13 Firasat
14 Tupperware
15 Mendadak naik jabatan!
16 Ide cemerlang
17 Kedatangan Marchel
18 Topeng
19 Amarah Elo,
20 Pertemuan Sharon dan Marchel
21 Despacito club
22 Masuk jebakan
23 Mendadak jadi putri
24 Ketakutan Farhan
25 Potret
26 Kecemasan Tini
27 Rencana Farhan.
28 Pasar Malam
29 Kedatangan Jimmy
30 Kenyataan pahit
31 Kematian Jimmy
32 Mulai mengaguminya
33 Kebakaran
34 Luka Masa Lalu
35 Seperti nenek sihir
36 Pertemuan
37 Terpesona
38 Jilya
39 Cemburu
40 Jalan sore
41 Ciuman pertama
42 Kekasih
43 Ada aku di sampingmu
44 Pria Misterius
45 Wanitaku
46 Topeng
47 Kekasih Tuan Bos
48 Cahaya sihir
49 Memanipulasi
50 Kabar kematian
51 Persetujuan
52 Kisah lama
53 Menyamar
54 Jadi hantu
55 Kata Hati
56 Sarapan
57 Jaga Jarak
58 Ketakutan Sharon
59 Rencana
60 Dinner
61 Maaf
62 Celoteh Jil
63 Taman Hiburan
64 Melamar
65 Edwin dan Jil
66 Kematian Tini
67 Sidik Jari
68 Tertangkap
69 Make over
70 Direktur Baru
71 Pastel.
72 Hari baru
73 Persiapan sidang
74 Sidang pertama
75 Hukuman Sharon.
76 Keadilan
77 Mimpi
78 Pernikahan
79 Malam pertama
80 Janet
81 Kembali nya Face brush
82 Tanam benih
83 Kesalahan
84 Rencana Siska.
85 Tes DNA
86 Hukuman mati
87 Kembalinya Siska
88 Istri Siri
89 Masih Perawan
90 Aku seorang pembantu
91 Kelemahan Brush
92 Peran Istri
93 Malam panjang
94 Candu
95 Jejak Kiss Mark
96 Penyesalan Gladis
97 Konferensi pers
98 Kedatangan Vera
99 Penyesalan tak ada arti
100 Keputusan Bara
101 Kabar Bahagia
102 Pertemuan Gladis dan Vera
103 Penyelamat
104 Tato Butterfly
105 Minta Bantuan
106 Hancurnya Brush
107 Akhir yang bahagia
108 Life After Married
109 Reveal Death Iseul
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Meisie si gadis buruk rupa
2
Face brush
3
Face brush ajaib
4
Hari Baru Di Mulai!
5
Menjadi Idola dalam sekejap
6
Elo
7
Mimpi Buruk
8
Marchelio
9
Kecurigaan Meisie
10
Pahlawanku
11
Pengumuman
12
Bertemu Miekey
13
Firasat
14
Tupperware
15
Mendadak naik jabatan!
16
Ide cemerlang
17
Kedatangan Marchel
18
Topeng
19
Amarah Elo,
20
Pertemuan Sharon dan Marchel
21
Despacito club
22
Masuk jebakan
23
Mendadak jadi putri
24
Ketakutan Farhan
25
Potret
26
Kecemasan Tini
27
Rencana Farhan.
28
Pasar Malam
29
Kedatangan Jimmy
30
Kenyataan pahit
31
Kematian Jimmy
32
Mulai mengaguminya
33
Kebakaran
34
Luka Masa Lalu
35
Seperti nenek sihir
36
Pertemuan
37
Terpesona
38
Jilya
39
Cemburu
40
Jalan sore
41
Ciuman pertama
42
Kekasih
43
Ada aku di sampingmu
44
Pria Misterius
45
Wanitaku
46
Topeng
47
Kekasih Tuan Bos
48
Cahaya sihir
49
Memanipulasi
50
Kabar kematian
51
Persetujuan
52
Kisah lama
53
Menyamar
54
Jadi hantu
55
Kata Hati
56
Sarapan
57
Jaga Jarak
58
Ketakutan Sharon
59
Rencana
60
Dinner
61
Maaf
62
Celoteh Jil
63
Taman Hiburan
64
Melamar
65
Edwin dan Jil
66
Kematian Tini
67
Sidik Jari
68
Tertangkap
69
Make over
70
Direktur Baru
71
Pastel.
72
Hari baru
73
Persiapan sidang
74
Sidang pertama
75
Hukuman Sharon.
76
Keadilan
77
Mimpi
78
Pernikahan
79
Malam pertama
80
Janet
81
Kembali nya Face brush
82
Tanam benih
83
Kesalahan
84
Rencana Siska.
85
Tes DNA
86
Hukuman mati
87
Kembalinya Siska
88
Istri Siri
89
Masih Perawan
90
Aku seorang pembantu
91
Kelemahan Brush
92
Peran Istri
93
Malam panjang
94
Candu
95
Jejak Kiss Mark
96
Penyesalan Gladis
97
Konferensi pers
98
Kedatangan Vera
99
Penyesalan tak ada arti
100
Keputusan Bara
101
Kabar Bahagia
102
Pertemuan Gladis dan Vera
103
Penyelamat
104
Tato Butterfly
105
Minta Bantuan
106
Hancurnya Brush
107
Akhir yang bahagia
108
Life After Married
109
Reveal Death Iseul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!