Sinar mentari di pagi hari menyilau,kan matanya. Setelah seminggu bekerja akhirnya hari libur pun tiba. Seperti biasa Meisie, akan beristirahat di hari liburnya dengan tidur sepanjang hari.
Namun tidak dengan hari ini, Meisie, sudah punya jadwal yang harus di lakukan setiap pagi di hari liburnya yaitu mengajak Miekey, berlari. Pagi ini Meisie, sudah siap dengan pakaian olah raganya dan tak lupa menyapu wajahnya dengan face brush yang ia miliki. Agar kejadian minggu lalu tak terulang lagi yang harus memakai masker untuk menutupi codet di wajahnya.
"Miekey, Miekey! Dimana kau?" teriak Meisie, yang memanggil kucingnya.
"Kemana Miekey!" gumam Meisie, yang kembali mencari Miekey, di sekitar rumahnya.
Sebangun tidur Meisie, tidak melihat Miekey, padahal Miekey, selalu tidur di sampingnya. Anehnya saat Meisie, panggil Miekey, tidak juga datang padanya, kemanakah Miekey?.
"Miekey!" Meisie, terkejut bola matanya membulat sempurna, kucing kesayangannya tergeletak di belakang rumahnya, entah apa yang terjadi pada Miekey.
Flashback on
Semalam di saat Meisie, tertidur, tiba-tiba di samping bantalnya terlihat seekor ular yang melingkar siap mematuk mangsanya. Meisie, yang terlelap pun tak menyadari keberadaan ular itu, sedang, kan ular itu sudah siap menggigit hidungnya yang mancung.
Meong, meong,
Miekey, melompat dan langsung menggigit ular itu. Raungannya yang keras tidak mampu membangun, kan Miesie, yang terlelap.
Miekey, terus bergulat dengan ular itu pertarungan ular dan kucing pun di mulai. Miekey, terus menggigit rahang si ular, sedang, kan si ular terus membelit, kan ekornya pada Miekey.
Miekey, terus mengaung saat ular itu menyerangnya balik menggigitnya, namun Miekey, tidak menyerah dia terus melawan dengan sisa tenaganya. Menampar si ular dengan tangan mungilnya, menggigit rahangnya dengan gigi tajamnya sampai akhir pertarungan pun selesai, si ular tidak berkutik, ekornya pun sudah diam melemah tidak bergerak lagi.
Dengan tenaga yang masih tersisa, Miekey, pun membawa si ular ke belakang rumah untuk di buangnya.
Flashback off
"Miekey, Miekey, apa yang terjadi padamu bangunlah," Meisie, terlihat panik dan sedih.
"Mey, ada apa teriak-teriak?" seru Nek, Tini, yang berjalan ke belakang rumah menghampiri Meisie.
"Mey, ada apa?" tanya Nek, Tini, kembali.
"Miekey, Nek, aku tidak tahu apa yang terjadi pada Miekey, dia tidak bergerak sama sekali."
"Sejak kapan?"
"Sejak bangun tidur Mey, mencarinya saat di temukan Miekey, ada di belakang rumah dengan keadaan seperti ini."
"Nenek, mendengar raungan Miekey, semalam, saat nenek lihat Miekey, seperti menggigit sesuatu lalu berjalan ke belakang, seperti tali yang melingkar, macam …."
"Nenek?" Panggil Meisie, menghentikan ucapan neneknya.
"Iya Mey, ada apa?" tanya Nek, Tini.
"Ada bangkai ular," ucap Meisie, membuat neneknya antusias, ingin tahu ular apa itu.
"Mana? Apa jangan-jangan yang kucingmu gigit itu ular!"
"Mey?"
"Nenek, Mey, harus membawa Miekey, ke dokter,"
"Iya, cepatlah bawa nenek takut Miekey, terkena racun ular," titah Nek, Tini.
Dengan segera Meisie, pun berlari membawa Miekey, pergi. Di sepanjang jalan Meisie, begitu gelisah bukan hanya khawatir karena keadaan Miekey, tapi … takut jika bosnya akan marah.
Meisie, bingung tidak tahu akan bawa Miekey, kemana jika salah bawa lagi nanti tuan bosnya akan marah. Dengan penuh kecemasan dan kegelisahan Meisie, memberanikan diri untuk memberitahu, kan Elo, tentang Miekey.
****
Di sebuah kolam renang yang terletak di belakang sebuah mansion, seorang pria sedang bergerak di atas air yang biru, berenang dari sudut ke sudut. Tiba-tiba seorang pelayan memanggilnya
"Tuan, Tuan," teriak pelayan itu. Merasa di panggil pria itu pun menepi ke sisi kolam.
"Ada apa Bi?" tanya pria itu yang meraup wajahnya.
"Ini Tuan, ada telepon. Dari tadi ponsel Tuan, menyala," jawab pelayannya.
"Simpan saja Bi di meja," titah pria itu.
"Baik Tuan," jawab pelayannya yang menyimpan ponselnya di atas meja yang terdapat di sisi kolam.
Pria itu pun naik kedaratan, mengambil sebuah handuk untuk mengering, kan setengah tubuh dan rambutnya. Pria itu pun berjalan ke arah meja untuk mengambil ponselnya.
Pria itu mengerut, kan keningnya saat melihat nama yang tertera pada layar ponselnya yang di beri nama 'Pusy' pria itu yang tak lain adalah Elo, karena mengingat Meisie, yang selalu memanggil nama kucingnya dengan nama Pusy, itu sebabnya Elo, memberikan nama itu pada sekretaris barunya yaitu Meisie.
"Ada apa dia telepon!" ucap Elo, kemudian lalu mengangkat teleponnya.
"Tuan bos!" teriak Meisie, dari ujung sana membuat Elo, harus sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya
"Tidak usah berteriak," tegur Elo,
"Tuan, Miekey Tuan,"
"Ada apa dengan Miekey?"
"Miekey, sakit!"
"Sakit! Bawa dia ke dokter hewan spesialisnya jalan xxx kau tunggu aku disana aku segera menyusul,"
"Baik Tuan." Tut, telepon pun di tutup. Dengan segera Elo, berlari ke dalam rumahnya.
****
Meisie, begitu cemas dia terus berada di samping Miekey, saat Miekey, di periksa oleh dokter. Matanya pun mulai berkaca-kaca.
"Dokter bagaimana Miekey, ku?" tanya Elo, yang tiba-tiba datang. Raut wajahnya terlihat begitu cemas.
"Kucingmu terkena gigitan ular," ucap Dokter.
"Apa ada racunnya Dokter?" tanya Meisie.
"Beruntung, ular itu bukan ular berbisa jadi tidak ada racun yang mengendap di tubuhnya." Meisie, merasa lega setelah mendengar penjelasan dari dokter.
"Ah," ringis Meisie, saat Elo, meremas tangannya dan menariknya keluar.
"Tuan ada apa? Ah," Meisie, kembali meringis saat Elo, melepaskan genggamannya.
"Apa maksud mu dengan racun dan kenapa Miekey, sampai di gigit ular? Katakan!" Elo, begitu marah tatapannya sangat tajam, baru pertama kalinya Meisie, di tatap seperti itu.
"Aku juga tidak tahu Tuan, saat aku mencari Miekey, tiba-tiba aku menemukan Miekey, tergeletak di belakang rumah aku pun panik saat tahu keadaan Miekey, seperti itu."
"Mulai, sekarang jangan pernah dekati kucingku lagi. Jika terjadi sesuatu pada Miekey, aku tidak akan memaaf, kanmu." Tegas Elo
"Tuan! Tuan bos dengarkan aku dulu," teriak Meisie, Namun Elo, begitu marah sehingga tidak ingin mendengar ucapan Meisie, lagi.
Meisie, tahu ini pasti terjadi Elo, akan marah padanya. Tapi Meisie, tidak tahu kalau Elo, akan sangat marah padanya. Meisie, sedih bukan karena Elo, memarahinya tetapi karena Elo, tidak mengizinkannya lagi bertemu dengan Miekey.
Untuk kedua kalinya Meisie, merasa gagal dalam melindungi kucingnya, pertama saat Meisie, tidak bisa menyelamatkan pusy saat kebakaran yang menimpanya di masalalu. Kedua, saat Miekey, di serang oleh ular.
Meisie, tidak habis pikir dari mana ular itu datang. Padahal, rumahnya sangat jauh dari perkebunan, hutan, dan juga sungai.
"Dari mana ular itu datang ya!" pikir Meisie.
****
Saat Elo, kembali ke ruangan Elo, melihat Miekey, sudah kembali ceria bahkan Miekey, langsung melompat kepelukannya. Elo, merasa senang Miekey, kembali sehat.
"Jangan terlalu kasar pada wanita," ucap seorang pria yang menjadi dokter Miekey.
"Dia itu khawatir sekali pada kucingmu, sampai menangis tadi. Kamu malah bentak-bentak dia," hardik dokter yang juga teman Elo.
"Sudahlah, jangan bicara, kan dia. Dia sudah membuat Miekey, terluka," ucap Elo, yang mengelus Miekey. Dokter itu hanya geleng-geleng kepala saat mendengar jawaban Elo.
"Apa dia kekasihmu?" tanya Dokter itu yang melirik Elo. "Kalau sikapmu seperti itu wanita tidak akan tahan denganmu, mungkin ada satu wanita Sharon, mungkin dia satu-satunya wanita yang menyukaimu," ejek Dokter itu.
Sharon, Elo, dan Dokter itu berteman sangat lama, mereka berteman sejak kecil semasa sekolah. Dokter atau yang bernama Edwin, sangat kenal betul Sharon, yang menyukai Elo, dari dulu tetapi Elo, tidak pernah menyukainya.
"Apa kau masih menunggu wanita itu? Kau yakin? Mungkin saja wanita itu sudah menikah, atau sudah tiada kita tidak tahu, kan! Elo, apa sih kurangnya Sharon? Dia, cantik lebih cantik dari wanita itu, apa kurangnya kenapa kamu tidak menyukainya?"
"Aku, pergi dulu, terima kasih sudah mengobati Miekey," ucap Elo, dingin. Lalu membawa Miekey, pergi.
Elo, seolah tidak ingin meladeni ucapan Edwin. Edwin, hanya bisa tersenyum melihat sikap Elo, yang tak pernah berubah tetap dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Nanda Lelo
elo lembut sikit lah kalo sama cewek
2022-06-27
0
Ika Sartika
ah...elo kamu jahat
jadi kasian sama Mey...
2022-05-19
0
Sri Mulyati
Apa yang kau lakukan ke Meisie itu jahat Ello.
kasian Mei.
cepat kembali seperti semula.
semangat 💪💪💪💪 up nya Thorrr 😘😘😘😘😘
2022-03-23
1