Andai Arya Seorang Muslim

Cantika masih ngebleng saat ini. Dia belum bisa mencerna yang terjadi.

"A.. ayah? Bapak bilang Bapak Ayahku?" Tanya Cantika.

"Iya Nak kalau kamu tidak percaya mari kita ke rumah dan Ayah akan menunjukkan sesuatu padamu." Kata Pak Rohim.

"Rumah itu sudah disita Bank, sesuatu? apa sebuah buku usang?" Tanya Cantika.

"Iya, buku berwarna biru tua. Di dalamnya terulis kisah Ayah dan Ibumu"

"Qku sudah membacanya, aku menemukannya saat berumur 15 tahun dan sejak saat itu aku belajar islam karena rasa penasaran kenapa Ayah lebih memilih islam dari pada wanita sebaik Ibu. Tapi setelah mempelajari islam aku mengerti jika islam itu tidak ternilai dan sejak saat itulah aku memeluk islam dengan diam-diam."

"Diam-diam?"

"Jika Ibu tidak mau mengikuti islam demi Ayah maka aku yakin Ibu juga akan melarangku memeluk islam. Jadi suatu hari aku berbohong pada Ibu kalau wajahku rusak karena terkena benda tajam dan aku menutupinya karena malu di lihat siapa pun termasuk Ibu, jadi Ibu dan semua orang mengira wajahku cacat."

"Jadi kamu menutup aurat dengan alasan wajahmu rusak? subhanallah sungguh besar perjuanganmu Nak. Sampai kamu rela di hina dengan wajah yang buruk rupa demi menutup auratmu." Pak Rohim sangat bangga dan terharu dengan Cantika.

"Tapi aku sangat menyesal karena membohongi Ibu selama sisa hidupnya. Seandainya aku berkata jujur pada Ibu dan mencoba mengajarinya tentang indahnya islam mungkin Ibu akan tiada dengan ucapan syahadat di akhir nafasnya." Cantika sangat merasa bersalah pada Ibunya. Dia merasa gagal sebagai seorang anak untuk menuntun Ibunya sendiri ke jalan Allah.

"Ini bukan salahmu Nak, mungkin ini sudah takdir Ibumu."

Selesai mendoakan Ibu Cantika, Pak Tohim lanjut mengantar Cantika pulang ke rumah Arya.

"Arya sahabatku satu-satunya, meski dia mengira wajahku buruk rupa hanya dia yang tidak jijik dengan wajah buruk rupaku. Dia bahkan membawaku pulang ke rumahnya saat aku di usir dari rumah Paman. Dia juga selalu menjagaku."

Cantika berbicara banyak tentang Arya pada Pak Rohim.

"Dia pria yang sangat baik, apa Ayah boleh bertemu dengannya?"

Cantika merasa khawatir, dulu sebelum bertemu Ayahnya dia berjanji pada dirinya sendiri kalau akan jujur pada Arya saat dia berhasil menemukan Ayahnya. Tapi sekarang dia sangat takut, bagaimana kalau Arya menjauhinya setelah tahu Cantika seorang muslim dan sudah membohonginya selama ini. Dia teringat betapa besar harapan Arya saat mengajaknya ke rumah sakit untuk melakukan operasi plastik. Apa Arya bisa memaafkannya setelah mengetahui wajah Cantika baik-baik saja.

"Kenapa apa Ayah tidak boleh bertemu Arya? tidak masalah Ayah tidak memaksa."

"Tidak Ayah, bukan itu masalahnya. Arya sama dengan orang-orang lain yang mengira wajahku rusak dan dia seorang non-muslim. Jika dia tahu aku muslim terlebih sudah membohonginya selama ini apa dia akan membenciku? aku tidak bisa kehilangan Arya Ayah dia segalanya bagiku selama ini."

"Apa kamu mencintainya?" Pak Rohim bukan asal bertanya, dia bisa melihat ada sesuatu dimata Cantika saat membicarakan Arya.

Cantika terkejut dengan pertanyaan Pak Rohim, dia tidak menjawab tapi bertanya dalam hati apa dia mencintai Arya?

"Tidak kisah Ayah dan Ibunya tidak boleh dia ulangi." Pikir Cantika.

"Tidak Ayah, dia sahabat baikku jadi aku tidak mau kehilangannya. Tapi apakah perbedaan agama akan menghancurkan persahabatan kami?"

"Islam tidak melarang kita berteman dengan non-islam tapi lain ceritanya jika mencintai. Rumah tangga tidak mungkin bisa berjalan baik jika keyakinan di antara pasangan berbeda. Sama seperti Ayah dan Ibumu, meski kami saling mencintai tapi islam tidak menghalalkan pernikahan beda agama."

Cantika merasa hatinya sakit saat ini. Entah kenapa tapi dia terus berandai. Andai saja Arya seorang muslim.

Episodes
1 Malam Kelam
2 Chef Dokter Arya
3 Keluar Rumah Sakit
4 Alasan Di Balik Cadar Cantika
5 Seperti Nyanyian Indah
6 Ibadah Minggu Di Gereja
7 Anjing Yang Menggonggong
8 Rasa Penasaran Arya
9 Dakwah Melalui Novel
10 Cantika Menghilang
11 Cantika Yang Malang
12 wajah Yang Sangat Indah
13 Penerbitan Novel Cantika
14 Menemui Penggemar
15 Menyiapkan Operasi Cantika
16 Ayah Cantika
17 Andai Arya Seorang Muslim
18 Menebus Rumah Lama
19 Tiada Dalam Islam
20 Bertemu Rika Dan Arya
21 Identitas Cantika Terbongkar
22 Kekecewaan Arya
23 Cantika Pergi
24 Pemenang
25 Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26 Lamaran Arya
27 Pernikahan
28 Karma
29 Bersatunya Keluarga Cantika
30 Danish Berkelahi
31 Tahajjud
32 Pertanyaan Polos Danish
33 Kekesalan Rika
34 Malam Indah Di Taman
35 Danish Di Culik
36 Ancaman Remon
37 Menemukan Danish
38 Pengakuan Rika
39 Bi Susi Kembali
40 Firasat Cantika
41 Imam
42 Ada Yang Berubah
43 Remon Keluar Penjara
44 Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45 Stroke
46 Masjid Tidak Seperti Itu
47 Saling Menyuapi
48 Membawa Pak Rohim Pulang
49 Tingkah Menggemaskan Arya
50 Kejutan Malam Romantis
51 Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52 Menemui Remon
53 Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54 Mengangkat Tangan
55 Pembelaan
56 Rasa Sakit
57 Pergi
58 Rencana Cantika
59 Mirip
60 Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61 Dibawah Polisi
62 Kejahilan Danish
63 Pura-pura Sakit
64 Tiba-tiba Melemah
65 Cantika Di Culik
66 Alasan Dibalik Rencana Remon
67 Cincin Dewa
68 Pemilik Berikutnya
69 Menyimpan Cincin Dewa
70 Kembaran
71 Bingung
72 Bukan Arya
73 Terjebak
74 Bersatu
75 Pertemuan Surya dan Rika
76 Surya Memeluk Islam
77 Bertemu Kembali
78 Tersipu Malu
79 Semangat
80 Kecelakaan
81 Kepikiran
82 Semangat Kembali
83 Latihan
84 Surya dan Rika Bersatu
85 Bi Susi
86 Berkumpul
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Malam Kelam
2
Chef Dokter Arya
3
Keluar Rumah Sakit
4
Alasan Di Balik Cadar Cantika
5
Seperti Nyanyian Indah
6
Ibadah Minggu Di Gereja
7
Anjing Yang Menggonggong
8
Rasa Penasaran Arya
9
Dakwah Melalui Novel
10
Cantika Menghilang
11
Cantika Yang Malang
12
wajah Yang Sangat Indah
13
Penerbitan Novel Cantika
14
Menemui Penggemar
15
Menyiapkan Operasi Cantika
16
Ayah Cantika
17
Andai Arya Seorang Muslim
18
Menebus Rumah Lama
19
Tiada Dalam Islam
20
Bertemu Rika Dan Arya
21
Identitas Cantika Terbongkar
22
Kekecewaan Arya
23
Cantika Pergi
24
Pemenang
25
Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26
Lamaran Arya
27
Pernikahan
28
Karma
29
Bersatunya Keluarga Cantika
30
Danish Berkelahi
31
Tahajjud
32
Pertanyaan Polos Danish
33
Kekesalan Rika
34
Malam Indah Di Taman
35
Danish Di Culik
36
Ancaman Remon
37
Menemukan Danish
38
Pengakuan Rika
39
Bi Susi Kembali
40
Firasat Cantika
41
Imam
42
Ada Yang Berubah
43
Remon Keluar Penjara
44
Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45
Stroke
46
Masjid Tidak Seperti Itu
47
Saling Menyuapi
48
Membawa Pak Rohim Pulang
49
Tingkah Menggemaskan Arya
50
Kejutan Malam Romantis
51
Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52
Menemui Remon
53
Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54
Mengangkat Tangan
55
Pembelaan
56
Rasa Sakit
57
Pergi
58
Rencana Cantika
59
Mirip
60
Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61
Dibawah Polisi
62
Kejahilan Danish
63
Pura-pura Sakit
64
Tiba-tiba Melemah
65
Cantika Di Culik
66
Alasan Dibalik Rencana Remon
67
Cincin Dewa
68
Pemilik Berikutnya
69
Menyimpan Cincin Dewa
70
Kembaran
71
Bingung
72
Bukan Arya
73
Terjebak
74
Bersatu
75
Pertemuan Surya dan Rika
76
Surya Memeluk Islam
77
Bertemu Kembali
78
Tersipu Malu
79
Semangat
80
Kecelakaan
81
Kepikiran
82
Semangat Kembali
83
Latihan
84
Surya dan Rika Bersatu
85
Bi Susi
86
Berkumpul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!