Alasan Di Balik Cadar Cantika

Setelah mengantarkan Cantika ke kamarnya, Bibi Susi turun ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Arya dan Cantika, tapi dia di dahului oleh Arya.

"Bibi tunggu saja di meja makan aku yang akan menyiapkan makanan hari ini." Kata Arya dengan penuh semangat. Dia memasak beberapa makanan kesukaan Cantika.

Bi Susi hanya tersenyum melihat senyum dan semangat Arya.

"Sepertinya kamu benar-benar mencintainya Nak." kata Bi Susi dalam hati lalu naik ke kamar atas untuk memanggil Cantika turun.

Cantika sendiri sedang melamun, entah apa yang dia pikirkan dengan memeluk sebuah buku usang dia tampak begitu sedih. Seperti ada sesuatu yang mengganggunya.

"Cantika!" Kedatangan Bi Susi mengagetkan Cantika. Dia buru-buru menyembunyikan buku usang yang dari tadi dia peluk.

"Iya Bi ada apa?" Tanya Cantika ramah.

"Ayo turun, Nak Arya sedang membuat masakan untuk kita hari ini, sebentar lagi selesai. Ayo!" Ajak Bi Susi lalu menarik tangan Cantika.

Cantika hanya mengikuti Bi Susi.

Saat dia sampai di depan meja makan Arya sudah menyiapkan makanannya.

"Kenapa kamu yang memasak Ar aku bisa memasak juga kok, mulai besok aku yang akan memasak untuk kamu dan Bibi."

Kata Cantika merasa sungkan karena dia yang numpang malah dia juga yang di layani.

"Wah sungguh kamu bisa memasak? kalau begitu Bibi akan menantikan masakanmu." Kata Bi Susi girang.

Arya hanya tersenyum melihat suasana meja makan yang terasa ramai saat ini. Seperti saat masih di rumah lama Cantika dan Ibunya.

"Ini, aku khusus membuatnya untukmu."

Kata Arya sambil menuangkan sup iga sapi kesukaan Cantika di mangkuknya.

Cantika sangat menyukai sup iga dari kecil, dulu Ibunya sering membuatkannya dari iga babi. tapi sejak Cantika berusia 15 tahun dia menyuruh Ibunya mengganti iga babi dengan iga sapi.

Arya hanya mengetahui kalau Cantika sangat menyukai sup iga sapi tidak pernah tahu kalau dulunya Cantika sangat suka sup iga babi.

Arya sendiri juga sangat menyukai sup iga sapi.

(jangan tanya bagaimana cara Cantika yang bercadar makan yah, sesungguhnya author sendiri gak tau memeragakan repotnya😁)

Selesai makan Arya pamit berangkat ke rumah sakit.

Cantika kembali ke kamar dan memeluk buku usang itu lagi.

Dia membuka dan membaca setiap lembarnya. Dia teringat saat pertama kali menemukan buku itu di sebuah ruangan yang selalu di kunci oleh Ibunya di rumah lama.

"Aku sangat mencintainya, tidak ada kekurangan dalam dirinya. Tapi karena takdir aku harus meninggalkannya sebelum cinta kami semakin besar. Pernikahan ini tidak mungkin bisa bertahan dengan baik jika agama dan kepercayaan kami berbeda."

Itulah isi halaman pertama di buku itu.

Awalnya Cantika bingung dan tidak mengerti dengan maksud tulisan itu. Tapi setelah membaca setiap halaman demi halaman barulah dia mengetahui kalau Ayah dan Ibunya berbeda agama. Ibunya non-muslim sedangkan Ayahnya seorang muslim.

Mereka saling mencintai dan memutuskan untuk menikah. Ibunya menyembunyikan tentang keluarga dan identitas aslinya pada Ayahnya. Karena dia tahu Ayah Cantika tidak akan mau menikah dengannya kalau tahu mereka berbeda agama.

Tapi sepintar apapun Ibu Cantika menyembunyikan identitasnya, meski dia sudah berpura-pura ikut sholat bersama Ayah Cantika dan sembunyi-sembunyi saat pergi ke gereja pasti ketahuan juga.

Dan benar saja entah bagaimana Ayah Cantika mengetahui semuanya saat sebulan sudah pernikahan mereka.

Mereka bertengkar dan tidak ada yang mau mengalah yang mengakibatkan perpisahan. Saat itu baik Ayah atau Ibu Cantika belum mengetahui kalau sudah ada benih yang berkembang dalam kandungan Ibu Cantika.

Ayah Cantika memutuskan pergi dengan meninggalkan surat perceraian dan tidak kembali.

Setelah Ayah Cantika pergi barulah Ibu Cantika mengetahui kalau dirinya sedang mengandung.

Tapi dia tidak bisa memberi tahu Ayah Cantika. Karena dia menyadari kesalahannya. Dan kalau dia memberi tahu Ayah Cantika apa gunanya jika berumah tangga hanya demi seorang anak. Cinta mereka terhalang oleh keyakinan dan agama.

Cantika menangis memeluk buku itu. Dia menemukan buku itu saat berumur 15 tahun. Sejak saat itu dia meyakinkan dirinya tuk memeluk agama islam seperti Ayahnya dan mulai memakai hijab dan cadar. Dia menemui seorang Ustadzah untuk menuntunnya mengucapkan dua kalimat syahadat.

Tapi dia menyembunyikannya dari semua orang termasuk Ibunya.

Saat pertama kali melihat Cantika mengenakan cadar Ibunya terkejut. Tapi Cantika menjelaskan kalau pipinya terluka benda tajam dan meninggalkan bekas jadi dia tidak percaya diri memperlihatkan wajahnya.

Ibunya sangat khawatir, dia mau memeriksa wajah Cantika tapi Cantika menghalanginya. Dia berkata kalau sungguh dia malu menunjukkan wajahnya dan juga sudah mengobatinya di rumah sakit jadi tidak akan infeksi tapi akan meninggalkan bekas yang mengerikan.

Ibunya sangat sedih dengan keadaan Cantika dan tidak lagi pernah memaksa untuk melihat wajah Cantika.

Semua orang juga hanya mengetahui itu, mereka berpikir wajah Cantika sangat buruk sampai harus menutupinya dengan cadar.

Tidak ada yang mengetahui kalau Cantika hanya berpura-pura karena tidak bisa memberi tahu siapa pun kalau dirinya telah memeluk islam mengikuti Ayahnya sebelum dia berhasil menemukan Ayahnya.

Dia selalu mencari tahu siapa Ayahnya tapi baik dari Ibunya atau dari buku usang itu dia tidak menemukan petunjuk kecuali sebuah gambar rumah dengan pohon pinus mengelilinginya dan juga sungai yang mengitarinya.

Dia sudah mencari dimana ada tempat seperti itu tapi dia belum menemukannya. Padahal mungkin saja tempat itu adalah petunjuk penting baginya untuk bisa bertemu Ayahnya.

Episodes
1 Malam Kelam
2 Chef Dokter Arya
3 Keluar Rumah Sakit
4 Alasan Di Balik Cadar Cantika
5 Seperti Nyanyian Indah
6 Ibadah Minggu Di Gereja
7 Anjing Yang Menggonggong
8 Rasa Penasaran Arya
9 Dakwah Melalui Novel
10 Cantika Menghilang
11 Cantika Yang Malang
12 wajah Yang Sangat Indah
13 Penerbitan Novel Cantika
14 Menemui Penggemar
15 Menyiapkan Operasi Cantika
16 Ayah Cantika
17 Andai Arya Seorang Muslim
18 Menebus Rumah Lama
19 Tiada Dalam Islam
20 Bertemu Rika Dan Arya
21 Identitas Cantika Terbongkar
22 Kekecewaan Arya
23 Cantika Pergi
24 Pemenang
25 Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26 Lamaran Arya
27 Pernikahan
28 Karma
29 Bersatunya Keluarga Cantika
30 Danish Berkelahi
31 Tahajjud
32 Pertanyaan Polos Danish
33 Kekesalan Rika
34 Malam Indah Di Taman
35 Danish Di Culik
36 Ancaman Remon
37 Menemukan Danish
38 Pengakuan Rika
39 Bi Susi Kembali
40 Firasat Cantika
41 Imam
42 Ada Yang Berubah
43 Remon Keluar Penjara
44 Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45 Stroke
46 Masjid Tidak Seperti Itu
47 Saling Menyuapi
48 Membawa Pak Rohim Pulang
49 Tingkah Menggemaskan Arya
50 Kejutan Malam Romantis
51 Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52 Menemui Remon
53 Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54 Mengangkat Tangan
55 Pembelaan
56 Rasa Sakit
57 Pergi
58 Rencana Cantika
59 Mirip
60 Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61 Dibawah Polisi
62 Kejahilan Danish
63 Pura-pura Sakit
64 Tiba-tiba Melemah
65 Cantika Di Culik
66 Alasan Dibalik Rencana Remon
67 Cincin Dewa
68 Pemilik Berikutnya
69 Menyimpan Cincin Dewa
70 Kembaran
71 Bingung
72 Bukan Arya
73 Terjebak
74 Bersatu
75 Pertemuan Surya dan Rika
76 Surya Memeluk Islam
77 Bertemu Kembali
78 Tersipu Malu
79 Semangat
80 Kecelakaan
81 Kepikiran
82 Semangat Kembali
83 Latihan
84 Surya dan Rika Bersatu
85 Bi Susi
86 Berkumpul
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Malam Kelam
2
Chef Dokter Arya
3
Keluar Rumah Sakit
4
Alasan Di Balik Cadar Cantika
5
Seperti Nyanyian Indah
6
Ibadah Minggu Di Gereja
7
Anjing Yang Menggonggong
8
Rasa Penasaran Arya
9
Dakwah Melalui Novel
10
Cantika Menghilang
11
Cantika Yang Malang
12
wajah Yang Sangat Indah
13
Penerbitan Novel Cantika
14
Menemui Penggemar
15
Menyiapkan Operasi Cantika
16
Ayah Cantika
17
Andai Arya Seorang Muslim
18
Menebus Rumah Lama
19
Tiada Dalam Islam
20
Bertemu Rika Dan Arya
21
Identitas Cantika Terbongkar
22
Kekecewaan Arya
23
Cantika Pergi
24
Pemenang
25
Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26
Lamaran Arya
27
Pernikahan
28
Karma
29
Bersatunya Keluarga Cantika
30
Danish Berkelahi
31
Tahajjud
32
Pertanyaan Polos Danish
33
Kekesalan Rika
34
Malam Indah Di Taman
35
Danish Di Culik
36
Ancaman Remon
37
Menemukan Danish
38
Pengakuan Rika
39
Bi Susi Kembali
40
Firasat Cantika
41
Imam
42
Ada Yang Berubah
43
Remon Keluar Penjara
44
Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45
Stroke
46
Masjid Tidak Seperti Itu
47
Saling Menyuapi
48
Membawa Pak Rohim Pulang
49
Tingkah Menggemaskan Arya
50
Kejutan Malam Romantis
51
Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52
Menemui Remon
53
Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54
Mengangkat Tangan
55
Pembelaan
56
Rasa Sakit
57
Pergi
58
Rencana Cantika
59
Mirip
60
Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61
Dibawah Polisi
62
Kejahilan Danish
63
Pura-pura Sakit
64
Tiba-tiba Melemah
65
Cantika Di Culik
66
Alasan Dibalik Rencana Remon
67
Cincin Dewa
68
Pemilik Berikutnya
69
Menyimpan Cincin Dewa
70
Kembaran
71
Bingung
72
Bukan Arya
73
Terjebak
74
Bersatu
75
Pertemuan Surya dan Rika
76
Surya Memeluk Islam
77
Bertemu Kembali
78
Tersipu Malu
79
Semangat
80
Kecelakaan
81
Kepikiran
82
Semangat Kembali
83
Latihan
84
Surya dan Rika Bersatu
85
Bi Susi
86
Berkumpul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!