Melihat Cantika sudah meminum obatnya, Arya dan Bi Susi masing-masing pergi ke kamarnya.
Malam itu Cantika tidur dengan nyenyak dan saat tiba waktu sholat subuh Cantika bangun dalam keadaan segar dan tidak demam lagi.
Cantika bangun mengambil air wudhu lalu sholat dan sudah menjadi ibadah rutin bagi Cantika membaca al-qur'an setelah sholat subuh karena itu waktu dimana Arya dan Bi Susi masih terlelap.
"Selamat pagi Nak, bagaimana keadaanmu sekarang?"
Tanya Bi Susi pada Cantika yang baru saja memasuki dapur.
"Baik Bi, aku sudah sangat sehat." Kata Cantika lalu besiap untuk memasak namun dihalangi oleh Bi Susi.
"Kamu mau apa? meski sudah sehat tapi hari ini Bibi tidak akan membiarkanmu melakukan pekerjaan apa pun. Sekarang keluar dan tunggu saja di meja makan." Kata Bi Susi pada Cantika.
"Tapi aku sudah sehat Bi, biarkan aku membantu Bibi" Kata Cantika.
"Besok boleh tapi hari ini tidak." Tegas Bi Susi.
"Baiklah."
Melihat Bi Susi tidak mungkin mengizinkannya di dapur saat ini Cantika berjalan keluar dan duduk di depan meja makan.
"Selamat pagi Can, bagaimana keadaanmu sekarang apa merasa ada yang tidak enak? atau ada yang sakit?"
Tanya Arya yang baru saja turun dan duduk di depan meja makan bersama Cantika.
"Aku sudah sangat baik dan sehat, tapi Bibi malah melarangku membantunya di dapur." Keluh Cantika pada Arya.
"Itu karena Bibi khawatir padanya Nak Arya, dia tidak pernah mau diam saat masuk di dapur." Kata Bi Susi yang keluar dari dapur dan menyajikan makanan di atas meja.
"Iya Cantika, Bibi mengkhawatirkanmu. Istirahat saja hari ini, besok kamu boleh kok memasuki dapur lagi." Kata Arya membetulkan omongan Bi Susi.
"Hmm iya kalian yang menang." Kata Cantika mengalah dengan dua orang yang saat ini memang masih sangat mengkhawatirkannya.
"Makan yang banyak, kemarin kamu tidak makan dari siang dan malamnya hanya makan semangkuk sup." Kata Arya sambil mengambilkan beberapa makanan di piring Cantika.
"Semangkuk sup semalam sudah sangat membuatku kenyang dan menutupi rasa laparku yang seharian tidak makan kok jadi sekarang aku makan seperti biasa saja jangan memberiku begitu banyak makanan nanti aku bisa jadi gendut." Kata Cantika pada Arya yang terus menambahkan makanan di piringnya.
"Haha kalau kamu gendut sepertinya akan sangat imut." Arya tertawa membayangkan tubuh Cantika saat gemuk.
Wajah Cantika di balik cadar malah memerah karena malu Arya membayangkan tubuhnya.
"asudah cepat habiskan makananmu jangan meledek Nak Cantika." Bi Susi menghentikan Arya yang masih tertawa membayangkan tubuh Cantika jika gendut.
Selesai sarapan Arya berangkat ke rumah sakit.
Cantika yang mau membereskan meja makan dihentikan oleh Bi Susi.
"Bibi sudah bilang hari ini kamu tidak boleh bekerja, sekarang naik ke atas dan istirahat di kamarmu." Kata Bi Susi.
Cantika hanya bisa setuju saat ini lalu kembali ke kamarnya.
Karena merasa bosan Cantika membuka laptop dan mulai menulis dengan judul novel "Ayah Inspirasi Islamku".
Setelah menulis beberapa halaman handpone Cantika berdering. Cantika sangat bahagia melihat chat Pak Rohim yang mengatakan kalau dalam seminggu novelnya akan segera terbit.
Dan tak terasa seminggu telah berlalu, novel Cantika telah diterbitkan. Baru saja sejaman setelah diterbitkan sudah ada puluhan pembaca yang membaca novel yang berjudul "Memeluk Islam" itu dengan nama pena "Aisyah C".
Semua orang yang membaca novel itu sangat tersentuh oleh setiap kata yang tertulis di dalamnya, bahkan ada yang menangis membacanya. Novel itu menceritakan tentang lika-liku seorang gadis remaja yang tinggal di lingkungan orang-orang yang mayoritas non muslim yang baru saja memeluk islam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments