Penerbitan Novel Cantika

Melihat Cantika sudah meminum obatnya, Arya dan Bi Susi masing-masing pergi ke kamarnya.

Malam itu Cantika tidur dengan nyenyak dan saat tiba waktu sholat subuh Cantika bangun dalam keadaan segar dan tidak demam lagi.

Cantika bangun mengambil air wudhu lalu sholat dan sudah menjadi ibadah rutin bagi Cantika membaca al-qur'an setelah sholat subuh karena itu waktu dimana Arya dan Bi Susi masih terlelap.

"Selamat pagi Nak, bagaimana keadaanmu sekarang?"

Tanya Bi Susi pada Cantika yang baru saja memasuki dapur.

"Baik Bi, aku sudah sangat sehat." Kata Cantika lalu besiap untuk memasak namun dihalangi oleh Bi Susi.

"Kamu mau apa? meski sudah sehat tapi hari ini Bibi tidak akan membiarkanmu melakukan pekerjaan apa pun. Sekarang keluar dan tunggu saja di meja makan." Kata Bi Susi pada Cantika.

"Tapi aku sudah sehat Bi, biarkan aku membantu Bibi" Kata Cantika.

"Besok boleh tapi hari ini tidak." Tegas Bi Susi.

"Baiklah."

Melihat Bi Susi tidak mungkin mengizinkannya di dapur saat ini Cantika berjalan keluar dan duduk di depan meja makan.

"Selamat pagi Can, bagaimana keadaanmu sekarang apa merasa ada yang tidak enak? atau ada yang sakit?"

Tanya Arya yang baru saja turun dan duduk di depan meja makan bersama Cantika.

"Aku sudah sangat baik dan sehat, tapi Bibi malah melarangku membantunya di dapur." Keluh Cantika pada Arya.

"Itu karena Bibi khawatir padanya Nak Arya, dia tidak pernah mau diam saat masuk di dapur." Kata Bi Susi yang keluar dari dapur dan menyajikan makanan di atas meja.

"Iya Cantika, Bibi mengkhawatirkanmu. Istirahat saja hari ini, besok kamu boleh kok memasuki dapur lagi." Kata Arya membetulkan omongan Bi Susi.

"Hmm iya kalian yang menang." Kata Cantika mengalah dengan dua orang yang saat ini memang masih sangat mengkhawatirkannya.

"Makan yang banyak, kemarin kamu tidak makan dari siang dan malamnya hanya makan semangkuk sup." Kata Arya sambil mengambilkan beberapa makanan di piring Cantika.

"Semangkuk sup semalam sudah sangat membuatku kenyang dan menutupi rasa laparku yang seharian tidak makan kok jadi sekarang aku makan seperti biasa saja jangan memberiku begitu banyak makanan nanti aku bisa jadi gendut." Kata Cantika pada Arya yang terus menambahkan makanan di piringnya.

"Haha kalau kamu gendut sepertinya akan sangat imut." Arya tertawa membayangkan tubuh Cantika saat gemuk.

Wajah Cantika di balik cadar malah memerah karena malu Arya membayangkan tubuhnya.

"asudah cepat habiskan makananmu jangan meledek Nak Cantika." Bi Susi menghentikan Arya yang masih tertawa membayangkan tubuh Cantika jika gendut.

Selesai sarapan Arya berangkat ke rumah sakit.

Cantika yang mau membereskan meja makan dihentikan oleh Bi Susi.

"Bibi sudah bilang hari ini kamu tidak boleh bekerja, sekarang naik ke atas dan istirahat di kamarmu." Kata Bi Susi.

Cantika hanya bisa setuju saat ini lalu kembali ke kamarnya.

Karena merasa bosan Cantika membuka laptop dan mulai menulis dengan judul novel "Ayah Inspirasi Islamku".

Setelah menulis beberapa halaman handpone Cantika berdering. Cantika sangat bahagia melihat chat Pak Rohim yang mengatakan kalau dalam seminggu novelnya akan segera terbit.

Dan tak terasa seminggu telah berlalu, novel Cantika telah diterbitkan. Baru saja sejaman setelah diterbitkan sudah ada puluhan pembaca yang membaca novel yang berjudul "Memeluk Islam" itu dengan nama pena "Aisyah C".

Semua orang yang membaca novel itu sangat tersentuh oleh setiap kata yang tertulis di dalamnya, bahkan ada yang menangis membacanya. Novel itu menceritakan tentang lika-liku seorang gadis remaja yang tinggal di lingkungan orang-orang yang mayoritas non muslim yang baru saja memeluk islam.

Episodes
1 Malam Kelam
2 Chef Dokter Arya
3 Keluar Rumah Sakit
4 Alasan Di Balik Cadar Cantika
5 Seperti Nyanyian Indah
6 Ibadah Minggu Di Gereja
7 Anjing Yang Menggonggong
8 Rasa Penasaran Arya
9 Dakwah Melalui Novel
10 Cantika Menghilang
11 Cantika Yang Malang
12 wajah Yang Sangat Indah
13 Penerbitan Novel Cantika
14 Menemui Penggemar
15 Menyiapkan Operasi Cantika
16 Ayah Cantika
17 Andai Arya Seorang Muslim
18 Menebus Rumah Lama
19 Tiada Dalam Islam
20 Bertemu Rika Dan Arya
21 Identitas Cantika Terbongkar
22 Kekecewaan Arya
23 Cantika Pergi
24 Pemenang
25 Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26 Lamaran Arya
27 Pernikahan
28 Karma
29 Bersatunya Keluarga Cantika
30 Danish Berkelahi
31 Tahajjud
32 Pertanyaan Polos Danish
33 Kekesalan Rika
34 Malam Indah Di Taman
35 Danish Di Culik
36 Ancaman Remon
37 Menemukan Danish
38 Pengakuan Rika
39 Bi Susi Kembali
40 Firasat Cantika
41 Imam
42 Ada Yang Berubah
43 Remon Keluar Penjara
44 Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45 Stroke
46 Masjid Tidak Seperti Itu
47 Saling Menyuapi
48 Membawa Pak Rohim Pulang
49 Tingkah Menggemaskan Arya
50 Kejutan Malam Romantis
51 Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52 Menemui Remon
53 Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54 Mengangkat Tangan
55 Pembelaan
56 Rasa Sakit
57 Pergi
58 Rencana Cantika
59 Mirip
60 Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61 Dibawah Polisi
62 Kejahilan Danish
63 Pura-pura Sakit
64 Tiba-tiba Melemah
65 Cantika Di Culik
66 Alasan Dibalik Rencana Remon
67 Cincin Dewa
68 Pemilik Berikutnya
69 Menyimpan Cincin Dewa
70 Kembaran
71 Bingung
72 Bukan Arya
73 Terjebak
74 Bersatu
75 Pertemuan Surya dan Rika
76 Surya Memeluk Islam
77 Bertemu Kembali
78 Tersipu Malu
79 Semangat
80 Kecelakaan
81 Kepikiran
82 Semangat Kembali
83 Latihan
84 Surya dan Rika Bersatu
85 Bi Susi
86 Berkumpul
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Malam Kelam
2
Chef Dokter Arya
3
Keluar Rumah Sakit
4
Alasan Di Balik Cadar Cantika
5
Seperti Nyanyian Indah
6
Ibadah Minggu Di Gereja
7
Anjing Yang Menggonggong
8
Rasa Penasaran Arya
9
Dakwah Melalui Novel
10
Cantika Menghilang
11
Cantika Yang Malang
12
wajah Yang Sangat Indah
13
Penerbitan Novel Cantika
14
Menemui Penggemar
15
Menyiapkan Operasi Cantika
16
Ayah Cantika
17
Andai Arya Seorang Muslim
18
Menebus Rumah Lama
19
Tiada Dalam Islam
20
Bertemu Rika Dan Arya
21
Identitas Cantika Terbongkar
22
Kekecewaan Arya
23
Cantika Pergi
24
Pemenang
25
Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26
Lamaran Arya
27
Pernikahan
28
Karma
29
Bersatunya Keluarga Cantika
30
Danish Berkelahi
31
Tahajjud
32
Pertanyaan Polos Danish
33
Kekesalan Rika
34
Malam Indah Di Taman
35
Danish Di Culik
36
Ancaman Remon
37
Menemukan Danish
38
Pengakuan Rika
39
Bi Susi Kembali
40
Firasat Cantika
41
Imam
42
Ada Yang Berubah
43
Remon Keluar Penjara
44
Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45
Stroke
46
Masjid Tidak Seperti Itu
47
Saling Menyuapi
48
Membawa Pak Rohim Pulang
49
Tingkah Menggemaskan Arya
50
Kejutan Malam Romantis
51
Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52
Menemui Remon
53
Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54
Mengangkat Tangan
55
Pembelaan
56
Rasa Sakit
57
Pergi
58
Rencana Cantika
59
Mirip
60
Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61
Dibawah Polisi
62
Kejahilan Danish
63
Pura-pura Sakit
64
Tiba-tiba Melemah
65
Cantika Di Culik
66
Alasan Dibalik Rencana Remon
67
Cincin Dewa
68
Pemilik Berikutnya
69
Menyimpan Cincin Dewa
70
Kembaran
71
Bingung
72
Bukan Arya
73
Terjebak
74
Bersatu
75
Pertemuan Surya dan Rika
76
Surya Memeluk Islam
77
Bertemu Kembali
78
Tersipu Malu
79
Semangat
80
Kecelakaan
81
Kepikiran
82
Semangat Kembali
83
Latihan
84
Surya dan Rika Bersatu
85
Bi Susi
86
Berkumpul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!