Dakwah Melalui Novel

Seperti biasa setelah sarapan Arya berangkat ke rumah sakit. Dia sudah punya janji dengan tim bedah wajah. Dia ingin membuat perencanaan tentang masalah wajah Cantika.

Sedang di rumah setelah membantu Bi Susi membersihkan rumah, Cantika kembali ke kamarnya. Dia ingin menerbitkan novelnya yang sudah dia selesaikan semalam. Cantika mencari tahu di internet tentang cara menerbitkan karyanya ini.

Cantika menemukan sebuah situs yang bisa menerbitkan novelnya. Dia mengatur pertemuan dengan orang dari situs tersebut.

"Bi aku mau keluar sebentar Bibi gak papakan sendiri di rumah?" Kata Cantika pada Bi Susi.

"Nak Cantika mau kemana?" Tanya Bi Susi.

"Aku mau bertemu teman Bi, hanya sebentar dan tidak jauh dari rumah, di cafe luar kompleks Bi." Jawab Cantika.

"Baiklah, tapi hati-hati dan pulanglah sebelum Nak Arya pulang karena Bibi tidak bisa menahan ocehan Nak Arya kalau dia tahu Bibi membiarkanmu keluar sendiri. Atau mau Bibi temani?" Kata Bi Susi sangat mengkhawatirkan cantika. Bi Susi takut jika Cantika keluar sendiri dia bisa bertemu orang-orang yang selalu menghinanya.

"Tidak perlu Bi, aku akan pulang saat jam makan siang. Janji." Kata Cantika mengerti dengan kekhawatiran Bi Susi.

"Baiklah Nak hati-hati." Kata Bi Susi.

"Iya Bi terimakasih." Cantika pergi dengan berjalan kaki, tidak jauh dari kompleks perumahan Arya ada sebuah cafe. Cantika membuat janji dengan orang yang akan membantunya menerbitkan novelnya di cafe tersebut.

"Selamat siang Pak, maaf membuat anda menunggu." Sapa Cantika pada seorang pria paruh baya yang sudah duluan sampai.

"Selamat siang, tidak masalah aku yang datang terlalu cepat." Kata pria paruh baya itu dengan ramah, dia berusia sekitar 45 tahunan.

"Aku sudah melihat tulisanmu, aku sangat menyukainya. Percayalah Nak karyamu ini akan meluncur secepatnya." Kata pria itu, dia sangat takjub dengan Cantika.

Dia sangat kagum melihat gadis muda yang sudah bisa memahami islam dengan baik melalui tulisannya dan memutuskan untuk menyebarkan indahnya islam melalui tulisannya tersebut.

"Terima kasih Pak, tulisan itu adalah jati diriku. Awalnya aku hanya sekedar menulis tapi kemudian aku berpikir untuk menjadikannya dakwah melalui novel agar orang-orang yang membacanya bisa terinspirasi sepertiku." Ucap Cantika lembut yang membuat pria paruh baya itu semakin mengagumi Cantika.

"Kamu sungguh luar biasa, sangat jarang aku bisa menemui gadis sepertimu di zaman modern saat ini. Oh ya perkenalkan aku Ahmad Rohim." Kata pria itu mengulurkan tangannya lalu berniat menariknya kembali, tapi karena melihatnya sebagai orang tua Cantika menjabat tangan pria itu sambil tersenyum "Aisyah cantika."

"Maa syaa allah nama yang sangat indah." Puji Ahmad Rohim.

Iya, sejak memeluk islam nama Cantika Kristiani yang di berikan almarhumah ibunya dia ganti menjadi Aisyah Cantika.

"Sebenarnya aku hanya asal memilih nama itu, aku seorang muallaf, tadinya ibuku memberiku nama Cantika Kristiani. Tapi sejak memeluk islam aku mengganti namaku dan menggabungkan nama istri kesayangan Rosul pada namaku." Jelas Cantika, entah kenapa dia merasa sangat nyaman berbicara dengan Pak Ahmad Rohim. Pak Ahmad Rohim satu-satunya orang yang tidak menilai Cantika kalau di balik cadar Cantika adalah wajah buruk rupa seperti penilaian orang lain selama ini. Begitulah jika kita bertemu dengan sesama islam yang sudah memahami apa itu islam dan keharusan wanita islam untuk menutup aurat.

Setelah semua prosedur selesai Cantika berpamitan dengan Pak Rohim.

"Sekali lagi terima kasih banyak Pak, aku sangat berharap novel ini bisa segera di terbitkan untuk menjadi nasehat serta inspirasi bagi wanita islam lainnya." Kata Cantika.

"Sama-sama, aku harap Nak Cantika terus menulis seperti ini untuk memajukan kecintaan orang pada islam." Kata Pak Rohim mengakhiri pertemuan itu, dia sangat senang bisa mengenal Cantika.

Episodes
1 Malam Kelam
2 Chef Dokter Arya
3 Keluar Rumah Sakit
4 Alasan Di Balik Cadar Cantika
5 Seperti Nyanyian Indah
6 Ibadah Minggu Di Gereja
7 Anjing Yang Menggonggong
8 Rasa Penasaran Arya
9 Dakwah Melalui Novel
10 Cantika Menghilang
11 Cantika Yang Malang
12 wajah Yang Sangat Indah
13 Penerbitan Novel Cantika
14 Menemui Penggemar
15 Menyiapkan Operasi Cantika
16 Ayah Cantika
17 Andai Arya Seorang Muslim
18 Menebus Rumah Lama
19 Tiada Dalam Islam
20 Bertemu Rika Dan Arya
21 Identitas Cantika Terbongkar
22 Kekecewaan Arya
23 Cantika Pergi
24 Pemenang
25 Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26 Lamaran Arya
27 Pernikahan
28 Karma
29 Bersatunya Keluarga Cantika
30 Danish Berkelahi
31 Tahajjud
32 Pertanyaan Polos Danish
33 Kekesalan Rika
34 Malam Indah Di Taman
35 Danish Di Culik
36 Ancaman Remon
37 Menemukan Danish
38 Pengakuan Rika
39 Bi Susi Kembali
40 Firasat Cantika
41 Imam
42 Ada Yang Berubah
43 Remon Keluar Penjara
44 Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45 Stroke
46 Masjid Tidak Seperti Itu
47 Saling Menyuapi
48 Membawa Pak Rohim Pulang
49 Tingkah Menggemaskan Arya
50 Kejutan Malam Romantis
51 Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52 Menemui Remon
53 Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54 Mengangkat Tangan
55 Pembelaan
56 Rasa Sakit
57 Pergi
58 Rencana Cantika
59 Mirip
60 Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61 Dibawah Polisi
62 Kejahilan Danish
63 Pura-pura Sakit
64 Tiba-tiba Melemah
65 Cantika Di Culik
66 Alasan Dibalik Rencana Remon
67 Cincin Dewa
68 Pemilik Berikutnya
69 Menyimpan Cincin Dewa
70 Kembaran
71 Bingung
72 Bukan Arya
73 Terjebak
74 Bersatu
75 Pertemuan Surya dan Rika
76 Surya Memeluk Islam
77 Bertemu Kembali
78 Tersipu Malu
79 Semangat
80 Kecelakaan
81 Kepikiran
82 Semangat Kembali
83 Latihan
84 Surya dan Rika Bersatu
85 Bi Susi
86 Berkumpul
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Malam Kelam
2
Chef Dokter Arya
3
Keluar Rumah Sakit
4
Alasan Di Balik Cadar Cantika
5
Seperti Nyanyian Indah
6
Ibadah Minggu Di Gereja
7
Anjing Yang Menggonggong
8
Rasa Penasaran Arya
9
Dakwah Melalui Novel
10
Cantika Menghilang
11
Cantika Yang Malang
12
wajah Yang Sangat Indah
13
Penerbitan Novel Cantika
14
Menemui Penggemar
15
Menyiapkan Operasi Cantika
16
Ayah Cantika
17
Andai Arya Seorang Muslim
18
Menebus Rumah Lama
19
Tiada Dalam Islam
20
Bertemu Rika Dan Arya
21
Identitas Cantika Terbongkar
22
Kekecewaan Arya
23
Cantika Pergi
24
Pemenang
25
Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
26
Lamaran Arya
27
Pernikahan
28
Karma
29
Bersatunya Keluarga Cantika
30
Danish Berkelahi
31
Tahajjud
32
Pertanyaan Polos Danish
33
Kekesalan Rika
34
Malam Indah Di Taman
35
Danish Di Culik
36
Ancaman Remon
37
Menemukan Danish
38
Pengakuan Rika
39
Bi Susi Kembali
40
Firasat Cantika
41
Imam
42
Ada Yang Berubah
43
Remon Keluar Penjara
44
Pak Rohim Masuk Rumah Sakit
45
Stroke
46
Masjid Tidak Seperti Itu
47
Saling Menyuapi
48
Membawa Pak Rohim Pulang
49
Tingkah Menggemaskan Arya
50
Kejutan Malam Romantis
51
Menitipkan Pak Rohim Pada Bi Susi
52
Menemui Remon
53
Melakukan Hal Yang Tidak Mungkin
54
Mengangkat Tangan
55
Pembelaan
56
Rasa Sakit
57
Pergi
58
Rencana Cantika
59
Mirip
60
Rencana Arya Dan Putra Kecilnya
61
Dibawah Polisi
62
Kejahilan Danish
63
Pura-pura Sakit
64
Tiba-tiba Melemah
65
Cantika Di Culik
66
Alasan Dibalik Rencana Remon
67
Cincin Dewa
68
Pemilik Berikutnya
69
Menyimpan Cincin Dewa
70
Kembaran
71
Bingung
72
Bukan Arya
73
Terjebak
74
Bersatu
75
Pertemuan Surya dan Rika
76
Surya Memeluk Islam
77
Bertemu Kembali
78
Tersipu Malu
79
Semangat
80
Kecelakaan
81
Kepikiran
82
Semangat Kembali
83
Latihan
84
Surya dan Rika Bersatu
85
Bi Susi
86
Berkumpul

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!