Pria itu bangkit setelah salah satu rekannya menyembuhkannya dengan sihir.
Aku memegang sarung pedang di tangan kiriku sementara tangan kanan adalah pedangnya, tanpa menurunkan pengawasanku aku terus melihat sekelilingku.
"Apa ini maksudnya? Kalian berusaha menyerangku."
Pria yang kupotong tangannya membalas dengan senyuman pahit.
"Kami melihatmu keluar dari rumah vampir itu, jika bukan temannya lalu siapa lagi kau?"
"Aku ke sana untuk menyelesaikan quest."
"Mana mungkin, kami dari awal ingin melenyapkan wanita itu... siapapun yang memiliki hubungan dengannya harus mati."
"Bukan begitu, receptionis juga mengatakan aku bisa pergi ke sana untuk menjalankan quest."
Aku melirik ke arah wanita yang dimaksud dan dia memalingkan wajahnya.
"Apa-apaan ini? Kau menjebakku tapi apa alasannya?"
Rion menjawabku.
"Aku sebenarnya tidak ingin mengatakannya tapi sebenarnya wanita itu adalah iblis, sepertinya dia iblis yang dikirim untuk memata-matai kota ini."
"Jadi begitu."
"Kuperingatkan, dengan kekuatanmu yang sekarang kau tidak akan bisa mengalahkannya, lebih baik cepat melarikan diri."
"Bagaimana dengan wanita vampir itu."
"Ras iblis dibenci oleh manusia maupun sebaliknya, biarkan saja dia mati."
Aku mengingat kembali pertemuanku dengan Valentine, dia terus menegaskan bahwa dirinya manusia.
Dengan kata lain bukan keinginannya sendiri bahwa dia berubah menjadi vampir.
Sial, padahal aku baru tiba di dunia ini tapi masalah sudah mendatangiku.
"Aku akan menyelamatkan wanita itu."
"Terserah kau saja."
Aku berlari ke samping untuk memecahkan jendela sebelum berguling ke depan lalu berlari ke arah kediaman Valentine.
Beberapa petualang berusaha menghadangku, akan tetapi kuulurkan tanganku dan itu menciptakan sihir tumbuhan yang mana menjerat mereka tanpa daya.
Sihir ini dinamakan [Magic Tree] yang membuat penggunanya bisa memanipulasi tanaman apapun, dengan gerakan cepat aku sampai di mansion itu hingga kulihat Valentine sedang dikepung oleh beberapa petualang.
"Sudah kukatakan cepat pergi dari sini," teriak Valentine ketakutan.
"Kami akan pergi setelah membunuhmu."
Aku menyentuh bunga mawar di kediaman ini, dengan skillku aku menggerakkan sulur mereka yang mana menjerat seluruh tubuh petualang tersebut.
"Kau baik-baik saja?"
"Siapa kau?"
Aku merobek topeng daun dari wajahku.
"Bukannya kau yang tadi?"
"Ceritanya panjang, aku akan menjelaskannya nanti."
"Tunggu sebentar, pasti ada alasan kenapa kau menutupi wajahmu... aku akan mengambil sesuatu di dalam."
"Sudahlah, ayo pergi."
"Cuma sebentar."
Valentine masuk ke dalam rumah, tepat saat dia keluar aku langsung menariknya berlari bersamaku sampai bersembunyi di balik gang sepi.
Aku memeluk Valentine selagi menutup mulutnya dan dia hanya melotot padaku.
"Kurasa sudah aman."
Sementara aku menarik nafas lega, Valentine menginjak kakiku hingga aku kesakitan.
"Apa yang kau lakukan?"
"Salahmu sendiri," balasnya kesal.
Rion memotong.
"Sudah jelas kalian harus pergi dari kota ini, kurasa lewat gorong-gorong bawah tanah menjadi satu-satunya jalan kita."
"Sepertinya begitu."
Aku membiarkan Valentine lebih dulu turun sementara aku menyusul belakangan, aroma bau tidak sedap adalah kesan pertama saat memasuki tempat ini.
"Namamu Lion kan? Ambillah ini."
Valentine memberikan topeng putih dengan pola dua garis hitam dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan membentuk tanda plus.
Meski tidak ada lubang mata maupun hidung aku masih bisa melihat maupun menghirup udara.
"Topeng ini sakti," kataku dalam hati sebelum membuka mulutku.
"Apa ini yang kau ambil dari mansionmu?"
"Um."
"Terima kasih."
"Kalian beruntung bisa melarikan diri, aku yakin raja iblis sudah mengincar kota ini sejak lama."
"Raja iblis?" tanya Valentine.
"Kau ini vampir tapi kau tidak tahu apapun soal itu."
"Aku hanya ingat seseorang membunuh seluruh keluargaku dan tiba-tiba saja memaksaku untuk meminum darahnya."
"Jadi begitu."
"Ada apa? Tolong jelaskan padaku."
Aku menuntut hal itu pada Rion.
"Valantine sepertinya memang sengaja dirubah menjadi vampir, aku tidak tahu alasannya akan tetapi seorang itu pasti berniat jahat padamu."
"Apa mungkin receptionis itu?"
"Kemungkinannya sangat besar, jika dia menginginkan Valentine... orang itu akan muncul lagi."
Aku mengangguk mengiyakan.
"Jika begitu masuk akal jika dia sengaja menjebakku dari awal."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
kekekekek agak bingung🗿
2022-09-05
1
Alezonyth
👣
2022-06-20
0
Raylanvas
anjrit, ini gw bingung cok siapa yg ngomong
2022-04-28
5