Dengan kemampuanku aku bisa merasakan energi sihir dari setiap makhluk hidup, sekarang ada tiga titik yang mendekat ke arah ibukota.
Pada dasarnya ibukota terdiri dari tiga lapisan.
Pertama bagian kota yang dihuni penduduk, padang rumput yang sebelumnya telah kupasangi jebakan serta bagian hutan yang sedang aku jelajahi sekarang.
Tiga titik itu mulai mendekat dari segala arah dengan jarak masing-masing 1km, setiap titik paling tidak ada sekitar 10 iblis dan salah satu dari titik ada Arc Demon yang menyertainya.
Mereka sepertinya pasukan pengintai dari musuh. Pedang di tanganku berkata dengan arogan.
"Mereka bodoh sekali, saat melawan denganku paling tidak kirim 100 Arc Demon sekaligus."
"Sejujurnya akulah yang bertarung sekarang," balasku lemas.
"Berisik, entah kau dan aku sama saja kita setubuh dan sejiwa."
"Ogah banget."
"Kau mengatakan sesuatu Leon?"
"Bukan apa-apa, kepalaku gatal."
"Itulah akibat karena kau jarang mandi, contohlah diriku yang mandi sepuluh kali sehari."
"Gara-gara kau airnya habis sialan," teriakku.
"Masalah buatmu? Dan juga bersikaplah baik padaku aku akan menghajarmu jika kau bersikap kasar padaku."
Dewi ini kacau sekali.
Karena kami tinggal di istana dia menyukai bak mandinya hingga aku tidak bisa memakainya, jika ada yang ingin kulakukan sekarang aku ingin melemparkannya ke dalam sumur dan mengurungnya di sana selama 10 hari.
Saat kubuka lagi dia pasti sudah jadi katak.
"Di depan."
"Aah."
Aku melompat ke dahan pohon dan kulihat 10 iblis berjalan di bawahku, dengan ringan aku menjerat yang paling belakang dengan tali kawat lalu menyeretnya ke atas hingga tubuhnya menggantung dan mati setelah meronta-ronta beberapa saat.
Sekitar lima iblis kubunuh secara serupa hingga kini lima iblis tersisa tampak saling membelakangi dengan posisi melingkar.
"Siapa di sana?"
"Apa-apaan ini, aku tidak diberitahu bahwa ada orang yang berbahaya di pihak manusia."
"Benarkah, jika begitu kalian semua hanya ditumbalkan."
Aku muncul di belakang salah satunya selagi meletakan pendangku di lehernya.
"Kalian?"
Saat seorang yang kutahan ini mencari rekannya, mereka semua telah mati dengan kepala terpisah dari tubuhnya.
"Hiii... ampuni aku, aku hanya disuruh, aku akan mengatakan apapun asal kau membebaskanku?"
"Siapa yang memimpin pasukan kalian? Dia Arc Demon bukan?"
"Namanya Laplus, dia petinggi bawahan raja iblis."
"Heh, Sihir apa yang dia gunakan?"
"Aku tidak tahu, sekarang lepaskan aku."
"Maaf saja itu mustahil."
"Aku sudah menjawab pertanyaanmu barusan."
"Aku sama sekali tidak mengatakan untuk membebaskanmu, jika harus disalahkan, salahkan dirimu yang terakhir dari ras iblis, aku akan membunuh kalian, bunuh, bunuh dan dan bunuh hingga tidak tersisa lagi."
"Da-dasar monster."
Jleb.
Aku menusuk jantungnya hingga dia terkapar sebelum pergi ke titik kedua.
Sama seperti sebelumnya titik ini hanya diisi oleh iblis lemah, aku muncul di depan mereka secara serempak.
"Jangan takut, dia hanya manusia dan hanya seorang diri saja."
"Menurutmu begitu."
Aku meluncur di depannya dengan cepat sebelum dia bereaksi denganku, aku sudah mengayunkan pedang membelah kepalanya jadi dua hingga jatuh secara mengenaskan ke tanah.
Cairan otak memenuhi tanah dengan darah yang merebas ke dalam rerumputan.
"Sekarang akan kuberikan pilihan pada kalian, kalian mau mati lewat tanganku sendiri atau mati dengan sihir... jangan khawatir, apapun yang kalian pilih kalian akan mati menyedihkan."
"Dasar monster, lari."
Aku menjerat mereka semua dengan skill [Magic Tree] saat mereka jatuh ke tanah puluhan akar runcing menusuk mereka di mata, jantung, tangan, kaki serta bagian perut.
Darah mengucur dari setiap luka mereka.
"Jadilah pupuk untuk para tanaman di sini."
"Pupuk haha perkataan yang bagus."
Pembantaian kedua selesai, tinggal satu titik lagi.
"Kau sejahat diriku dulu, hanya saja saat dulu aku tidak peduli entah orang jahat atau baik aku membunuh semuanya, saat itu sungguh menyenangkan."
"Aku tidak ingin disamakan denganmu."
"Apa? Itu adalah pujian tertinggi dariku... kau ingin aku samakan dengan lalat yang terbang di atas kotoran."
"Berisik."
"Tunggu mungkin itu cocok, bagaimana jika sekarang namamu Beelzebub?"
"Aku tidak ingin jadi iblis rendahan sepertinya lagipula aku juga tidak ingin menjadi iblis."
"Satan."
"Aku tetap manusia."
"Azazel."
"Kau ingin kuhajar dewi sialan?"
"Kemarilah aku juga tidak takut."
Rion berubah ke wujud elfnya dan kami bergulat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantappppppppppppppppp
2022-04-23
1
Akagami-sensei
The Darkness Of Lord - Satan
hmmmm bgus jga kn?
2022-03-17
0
Akagami-sensei
Ouh saya baru inget
SANG KEGELAPAN - AZAZEL
atau
SANG KEJAHATAN - AZAZEL
bagus tu thor hehe~
2022-03-17
0