Setelahnya aku bersandar di pohon selagi mengobati lukaku, tak hanya mencakarku dewi nggak ada akhlak ini juga menggigitku.
Aku bisa melihat bekasnya menancap di kulitku.
Sementara aku mengerang kesakitan dia pamer dada padaku.
"Bagaimana rasanya, kini kau tidak akan berani kasar lagi padaku."
"Jangan harap aku menghormatimu."
"Ara... Ara.. kau terus menyerang dadaku, aku sedikit sakit karena kau menggeprenya."
"Mau bagaimana lagi ukurannya terlalu besar aku kesulitan bergerak."
"Alasan."
Aku menciptakan sihir air untuk menyirami wajahnya hingga dia berteriak imut lalu mengusapkan wajahnya di bajuku.
"Hentikan dewi aneh, menjauhlah dariku."
Dia membuang wajahnya dengan imut, bagiku dia hanya cantik saat diam saja.
"Sudah waktunya menghabisi satu lagi."
"Gunakan aku dengan lembut."
Aku memakai kembali topengku lalu mengambil Rion yang sudah berubah menjadi pedang seutuhnya, dengan sedikit lompatan aku muncul di depan para iblis tersebut.
"Kau muncul juga, jadi kau orang yang dilaporkan telah menjatuhkan kota yang telah kami kuasai."
"Tepat sekali, kurasa sekarang giliranmu untuk mati."
"Serang dia."
Sepuluh iblis kelas rendah menyerangku secara bersamaan, mereka bersama-sama menembakan berbagai sihir yang seluruhnya aku tangkis dengan pedangku.
"Apa-apaan pedang itu?"
"Kudengar namamu Laplus, aku ingin lihat seberapa kuat dirimu."
Aku melangkah maju, setiap aku mengayunkan pedangku itu membunuh iblis dengan baik, Laplus mundur untuk menjaga jarak dariku. Dia mengeluarkan sebuah suar yang dia tembakan ke langit.
"Apa itu?"
"Hanya sesuatu yang menarik, menurut kami kau adalah ancaman terbesar dengan menyalakan ini maka Raja Iblis Utara akan turut menyerang kemari."
"Begitu."
Aku menjatuhkan pedangku ke bawah dan itu membela tanah membentuk jurang, Laplus berhasil menghindarinya hingga tebasanku hanya membelah pepohonan di belakangnya.
"Jika itu yang kulakukan, aku berterima kasih.. dengan ini aku tidak perlu repot-repot mencari keberadaanya."
"Dasar manusia arogan, aku juga cukup untuk menghabisimu."
Laplus meluncur ke depan, dia menciptakan pedang dari kegelapan yang mana menghantamkannya secara langsung, kutahan dengan baik lalu membalasnya secepat mungkin.
Setiap ayunan menciptakan percikan ke udara.
"Tunjukan seluruh kemampuanmu itu manusia rendahan?"
Tepat saat aku melangkahkan kakiku, langkahku seketika terhenti oleh sebuah lingkaran sihir yang muncul di bawah kakiku.
"Mati kau."
Sebuah api membakarku hingga menciptakan pilar raksasa menembus langit, saat pilar itu menghilang aku masih berdiri dengan uap yang mengepul ke udara.
"Bagaimana bisa, itu api tingkat empat."
"Aku tidak tahu seberapa banyak tingkatan untuk api tapi sepertinya sihir airku bisa menahannya."
"Ini tidak masuk akal, air seharusnya tidak bisa menahanku... air?"
"Celaka Lion, dia menyadarinya... cepat bunuh dia," potong Rion.
"Mustahil? Tidak mungkin, Dewi Jahat Riona telah bangkit lagi."
Laplus menggunakan sayapnya untuk terbang ke langit, aku mengejarnya sekuat tenaga. Dia berbalik dan menembakan bola-bola api ke arahku, setelah menangkisnya aku menggunakan sihir penguatan untuk mempercepat gerakanku.
Selanjutnya.
Pedangku menembus punggungnya sekaligus jantungnya.
"Sialan," katanya memuntahkan darah dari mulutnya sebelum tubuh iblis tersebut jatuh ke bawah.
"Yang barusan hampir saja Riona."
"Aah, tidak aneh jika Arc Demon atau setingkatnya tahu tentangku."
"Begitu."
"Tunggu, bukannya barusan kau memanggilku Riona."
"Namamu terdengar lebih bagus."
"Panggil saja aku Rion, aku berencana bahwa yang hanya memangilku dengan nama itu hanya suamiku."
"Aku mengerti aku sebisa mungkin akan berhati-hati untuk tidak mengucapkannya, mari kembali dan temui Valentine dan Harty."
"Kau seperti berusaha menolak keberadaanku, hey jawab aku Lion."
"..."
Aku muncul tepat di kota, di sana semua orang mulai dievaluasi sedikit menjauh dari tembok.
Valentine yang telah selesai meminta semua orang pergi bertanya ke arahku.
"Lion, apa yang barusan itu?"
"Aku melihat cahaya merah yang luar biasa," tambah Harty di sampingnya.
"Sepertinya raja iblis juga akan datang kemari untuk menyerang kita."
Harty memiliki pemikirannya sendiri.
"Jika dia datang kemari berarti wilayahnya tidak dijaga dong, bukannya ini waktu yang tepat untuk mencuri kekayaan raja iblis, bayangkan berapa uang yang akan kita dapatkan hoho buat makan, buat beli baju, buat makan dan buat makan."
Aku terkadang lupa, naga ini bisa melakukan apapun demi uang dan makanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantap
2022-04-30
1
Draco Acquilla Rubrum Kness
hmm
2022-04-30
1
Akagami-sensei
Emmmm...... RIONA! RIONA!
He kata author kalo manggil Riona bearti jdi suaminya, mau dong
2022-03-18
1