Pagi berikutnya yang damai setelah aku membasuh wajahku di aliran air yang mengalir jernih, aku melirik ke arah Valentine yang berdiri selagi melindungi dirinya dari cahaya matahari yang menyilaukan.
Mungkin sekarang telah masuk musim panas hingga udara benar-benar terasa panas.
Aku mengambil pedangku yang kutaruh di rumput sebelum berjalan bersama Valentine keluar hutan, dalam perjalanan itu kami tanpa sengaja berpapasan dengan seorang pedagang yang mau memberikan kami tumpangan ke kota terdekat
"Terima kasih paman."
"Tidak masalah, jaga diri kalian."
Aku membungkuk rendah ke arah paman tersebut hingga ia melanjutkan perjalanannya sendiri.
Kota yang kami kunjungi hanyalah kota kecil dengan setiap bangunannya masih dibuat dari kayu-kayu yang bisa ditemukan di hutan. Kendati demikian, suasana abad pertengahan masih terasa kental di sini.
Saat kami berdua menyusuri jalan kota, banyak sekali orang-orang yang hanya duduk dengan ekpresi suram seolah kehidupan dari mereka telah diambil seutuhnya.
Salah satu anak kecil menghentikanku dengan meminta uang, sayangnya aku tidak akan bisa memberikan apapun padanya terlebih orang-orang di sekelilingnya juga turut mengawasi.
Jika aku memberikannya mereka akan menyerang bocah ini untuk merampas uang yang kuberikan.
Hal itu sesuatu yang tidak boleh terjadi.
"Aku tidak bisa memberikan apapun padamu, tapi aku akan berusaha mengubah keadaan kota ini."
Anak kecil itu mengangguk mengiyakan dan terus berjalan menuju ibu dan adiknya yang duduk di seberang jalan.
"Sungguh mengerikan, apa yang terjadi di kota ini? Pertanyaan itu berasal dari Valentine yang mana dijawab oleh Rion dalam bentuk pedangnya.
"Kuyakin ini ulah dari pasukan raja iblis, bagaimanapun di dunia ini ada empat raja iblis yang dikenal sebagai raja iblis Utara, Barat, Timur dan Selatan, mereka pasti sudah sampai ke wilayah ini."
"Apa mereka juga yang membuat koin emas tidak ada?" tanyaku demikian.
"Bukan, penduduk sudah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan koin emas itu karena seekor naga."
Sebelum aku hendak bertanya lebih lanjut, seorang pria paruh baya lebih dulu mendatangiku.
"Kau petualang kah?"
"Hanya peringkat E."
"Tidak masalah, apa kau mau membantu kami memindahkan para penduduk ini ke kota Apa.. kudengar di sana masih memiliki makanan."
"Kurasa itu bukan pilihan bagus, aku sempat melihat iblis di sana."
Atas pernyataanku pria itu terduduk lemas, kami belum tahu pasukan raja iblis mana yang telah mencoba menghancurkan wilayah ini meski begitu kota itu pasti akan diserang.
"Mustahil, apa kami benar-benar akan mati di sini."
"Jangan pesimis begitu, kalian masih bisa bertahan melindungi kota ini bersama."
"Kau tidak mengerti, pasukan raja iblis Utara sangatlah kuat... kudengar ibukota Air sudah diambil alih oleh mereka, ini semua salah Dewi Jahat Rion... jika dia menghilang setelah menghabisi semuanya hal ini tidak akan terjadi."
Sebagai informasi benua ini dibagi menjadi enam wilayah kerajaan, pertama wilayah negeri air, kedua wilayah negeri tanah, ketiga wilayah negeri angin, keempat wilayah negeri api, kelima wilayah negeri kayu serta terakhir wilayah negeri suci.
Setiap negeri menyegel kekuatan Rion di dalamnya.
"Bukannya Dewi itu jahat," kataku ringan.
"Dia memang jahat tapi dia tidak sekejam raja iblis... raja iblis cenderung memperbudak manusia dan menjadikan mereka sebagai tentara demi melawan raja iblis lainnya."
Jadi begitu, empat raja iblis memang tidak memiliki hubungan satu sama lain, untuk sekarang aku bisa mengerti masalahnya.
Valentine menarik lengan bajuku untuk mengajakku berjalan pergi.
"Sebaiknya kita tidak ikut campur masalah seperti ini."
Dengan kekuatanku yang sekarang jelas melawan orang setingkat komandan pasukan raja iblis bagaikan sebuah mimpi, sebelumnya saat di kota 'Apa' itu semua hanya kebetulan.
Aku harus segera mengambil kekuatan Rion baru aku paling tidak bisa setara bertarung melawan mereka.
Dengan uang yang masih kumiliki kami hanya bisa menyewa satu kamar di penginapan sederhana, aku membiarkan Valentine berbaring bersama Rion dalam wujud elfnya di ranjang sementara aku bersandar di dindingnya selagi mengawasi jendela yang menampilkan langit biru.
"Walau penginapan ini jelek, paling tidak mereka memiliki ranjang yang empuk."
"Maaf saja, aku tidak bisa menyewa kamar mewah untuk kalian berdua."
"Mengecewakan sekali."
"Aku tidak ingin mendengarnya darimu."
Rion membuang wajahnya ke samping hingga Valentine tersenyum masam.
"Tenanglah kalian berdua, yang penting kita tidak tidur di luar... kau yakin akan tidur di sana Lion?"
"Aku tak masalah tidur di manapun," balasku selagi melepaskan topeng di wajahku.
Kecuali saat kami bertiga aku akan selalu mengenakan topeng ini.
Aku tidak tertarik untuk memiliki kehidupan Harem atau kehidupan mesum, yang kuinginkan hanyalah kehidupan yang tidak membosankan yang sama sekali berbeda jauh dengan duniaku sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
Alezonyth
jejak
2022-06-20
0
B
👍👍👍
2022-05-15
0
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantapppppppppppppp
2022-04-23
1