Aku tidak menyangka bahwa kota ini bernama kota Apa.
Seseorang yang memberikan namanya benar-benar memiliki selera aneh, saat pintu dibuka deretan para petualang tampak sedang berbicara satu sama lain, tak hanya dari ras manusia ada ras Beast dan Demi-human, ada Elf juga.
Kalau Elf mudah untuk mengenalinya dengan hanya melihat telinganya yang runcing.
Beast mereka memiliki tubuh seperti hewan namun berdiri serta berpenampilan layaknya manusia sedangkan Demi-human hanya bagian ekor dan telinganya saja yang berbentuk hewan.
Dunia fantasi memang beda, seorang receptionis baik hati menyapaku di loket pendaftaran.
"Aku ingin bergabung di guild?"
"Boleh, semuanya sekitar 2 koin perak."
"Ada biaya admistrasinya?"
Di dunia tidak ada yang gratis, kini aku bisa mengerti kata-kata kakekku itu.
"Apa nona dari tempat yang jauh?"
Aku sebenarnya ogah dipanggil dengan nona tapi karena penampilanku seperti ini akan selalu banyak orang yang menganggapku demikian. Untuk saat ini diam jauh lebih baik.
"Aku berasal dari negeri bernama Indonesia."
"Indonesia? Aku sama sekali tidak pernah mendengarnya."
"Yah, itu negeri indah yang sangat jauh."
"Begitu."
"Karena aku tidak memiliki uang, kurasa aku akan mengemis dulu beberapa orang di sini."
"Tunggu sebentar, Anda tak bisa melakukan itu... biar aku yang bayar."
"Owh kau sangat dermawan.. di kehidupan nanti kau pasti menjadi seorang Dewi."
"Tolong jangan mengatakan hal aneh, silahkan taruh tanganmu di bola kristal ini untuk melihat statusmu."
Dunia lain benar-benar terasa sekarang, aku pikir aku memiliki status hebat.
Saat aku menyentuhnya semua orang yang diam-diam memperhatikanku dari belakang tertawa terbahak-bahak. Bagaimanapun statusku benar-benar sampai.
Skillnya hanya ada satu bernama [Magic Tree] dan sisanya lemah, tidak, lemah sekali.
Bahkan receptionis mati-matian untuk menghiburku yang mati gaya.
"Seiring waktu kekuatan akan terus bertambah."
Semakin dia berbicara semakin diriku terluka di sini, setelah menerima kartu petualangku barulah aku bisa mengambil pekerjaan.
Pekerjaan dibagi atas beberapa misi sesuai peringkat dari petualang tersebut.
Karena aku peringkat E aku hanya bisa mengambil quest yang sama pula paling mentok hanya bisa mengambil quest di atasnya yaitu Quest tingkat D.
Tak hanya bayarannya rendah, pekerjaannya juga terlihat menghina, seperti menunggu ayam jago bertelur bayaran 2 koin perak.
Orang yang meminta ini pasti orang saraf.
Atau membersihkan kanal dari lumpur yang berbau menyengat bayaran 5 koin perak.
Harusnya bayarannya jauh lebih tinggi lagi.
Dan yang terakhir sepertinya tidak ada masalah.
"Memancing 10 ikan buntal di sungai bayaran 5 koin perak."
Walau disebut ikan buntal bentuknya malah kotak, tapi biarlah yang terpenting ini jauh lebih baik. Aku mencabut lembar kertas itu lalu memberikannya pada receptionis.
"Mau mengambil misi ini?"
"Aah, apa aku bisa menangkap ikan ini dengan normal?"
"Tentu saja, kamu hanya menggunakan ulat bulu emas sebagai umpan dan ikan ini pasti akan memakannya."
"Begitu, di mana aku bisa mendapatkan ulat bulu emas?"
"Di sudut jalan ini ada sebuah rumah tua yang halamannya diisi oleh bunga mawar merah ulat-ulat banyak hidup di sana tapi rumah itu milik oleh Valentine, aku tidak yakin dia mengizinkanmu untuk mengambilnya."
"Paling tidak aku akan mencobanya dulu."
"Yah, berjuanglah... banyak petualang yang gagal juga di misi pertama jadi jangan dipikirkan."
Aku bahkan belum memulai tapi dia sudah yakin akan hal itu, dunia ini benar-benar kejam bagi orang lemah sepertiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
ardikyezt
lawak Thor
2024-06-09
1
Frando Kanan
huh? nma kota adalah apa? aneh sekali 😓
2024-02-01
1
Haruki Yuuka
ya kota apa?
2023-03-01
3