Calistha tampak terkejut saat aku memberikan jumlah uang yang sangat banyak padanya, matanya menatapku dan Valentine secara bergiliran sebelum menatap gadis di belakangku.
Tentu dia bukan gadis biasa, dia adalah naga hitam yang ditakuti banyak orang.
Agar tidak menjadi kegemparan aku menyembunyikan identitasnya dan mengatakan bahwa dia hanya anggota baru partyku.
"Aku akan menggunakan uang ini sebaiknya," Calistha yang merupakan putri dari negeri air ini hanya bisa mengatakan hal demikian.
Aku melanjutkan.
"Akan sulit jika kita tidak memilih instruktur dalam bertarung, apa kamu memiliki kenalan?"
"Ada salah satu komandan yang mengundurkan diri karena alasan tak jelas, mungkin hanya beliau yang bisa melakukannya."
"Kalau begitu berikan alamatnya, aku akan membawanya kembali kemari."
"Tapi itu mungkin sulit."
"Paling tidak kami ingin mencobanya."
Wilayah ini harus bisa berdiri sendiri tanpa kami, bagaimanapun aku tidak berfikir akan tinggal di sini selamanya.
Berdasarkan arahan putri kami tiba di sebuah lahan luas yang sepenuhnya hanya diisi oleh bunga-bunga lavender di belakangnya ada sebuah rumah kecil di mana tampak sebuah asap keluar dari cerobongnya.
Di sana ada seorang pria besar yang bermain dengan putrinya dan terlihat sangat bahagia, dia pasti orang yang dimaksud putri.
Untuk istrinya sepertinya sedang memasak di dapur.
Valentine yang berdiri di sampingku berkata tanpa menurunkan payungnya.
"Kurasa aku tahu alasannya kenapa dia memutuskan pensiun dari kerajaan, aku yakin dia akan menolak untuk membantu."
"Sepertinya begitu," tambah Harty.
"Mari kembali kita biarkan mereka hidup damai di sini."
Kami akhirnya memutuskan untuk pergi dan beristirahat di dalam hutan tak jauh dari sana, Harty melakukan peregangan otot sementara Valentine menciumi bunga liar di bawah kakinya.
Adapun Rion dia santai dengan wujud pedangnya tanpa melakukan apapun hanya bersenandung riang.
Aku memikirkan banyak hal, jika tanpa seseorang yang mengajari orang-orang itu masa depan wilayah air ini akan hancur.
Aku merupakan seorang pemula aku jelas tidak mengajarkan sesuatu pada mereka, tepat saat itu Harty berbalik selagi mengendus.
"Ada aroma terbakar?"
Aku menatap sekelilingnya dan melihat sebuah asap hitam yang melambung tinggi ke udara.
"Asalnya dari rumah itu."
Tanpa mengatakan apapun lagi aku membawa pedang Rion untuk berlari ke arah sana, Valentine maupun Harty mengikuti dari belakang dan melihat sekumpulan binatang iblis telah menyerang rumah tersebut.
Pria besar dan putrinya tampak terbaring bersimpah darah sementara istrinya membunuh iblis itu secara membabi-buta, pedang itu mengoyak kepala mereka memuntahkan seluruh isi kepala mereka hingga berhamburan ke luar bersamaan darah dan organ mereka yang tercabik-cabik.
Aku bisa melihat rambut pirangnya berkibar dengan noda darah menempel di pipinya, tanpa bantuan kami dia berhasil menghabisi semua iblis, hanya saja.
Dia menangis setelahnya dan aku buru-buru mengecek keadaan dua orang itu.
Valentine merangkul bahu wanita tersebut untuk menenangkan dirinya sementara Harty memakan iblis itu ke dalam mulutnya.
"Suami Anda sudah meninggal tapi putri anda masih bisa diselamatkan."
"Benarkah?"
Aku mengulurkan tanganku dan dari sana air muncul di telapak tanganku lalu membungkus tubuh gadis kecil itu dalam balutan bola air.
Aku sepertinya salah paham akan sesuatu, komandan yang dimaksud Calistha bukan pria ini melainkan istrinya, aku sempat menanyakan namanya pada Calistha sayangnya dia lupa.
Luka gadis kecil tersebut sedikit demi sedikit pulih selanjutnya dia kembali siuman dan air yang menutupi dirinya telah pecah seutuhnya.
"Mama."
"Putriku."
"Ayah."
"Jangan mengatakan apa-apa lagi."
Kami hanya menunggu semuanya sedikit lebih tenang.
"Terima kasih makanannya," ucap Harty di belakangku.
Aku bahkan tidak ingin melihatnya menguyah daging iblis ini atau aku akan berakhir seperti Valentine yang terus muntah sejak tadi.
"Hey Lion?" ucap Rion dalam bentuk pedangnya.
"Aku tahu, aku akan mengatasinya... kalian berdua tetap menunggu di sini."
"Baik."
Aku berlari dengan kecepatan tinggi.
Walau aku baru datang ke dunia ini, rasanya sekarang aku bisa membunuh siapapun terlebih seluruh iblis yang akan kubantai sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
AditCrows
🆒
2023-01-12
0
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantappppppppppppppppp
2022-04-23
1
Akagami-sensei
euihhhhh mengerikan
2022-03-17
0