Kami keluar dari gorong-gorong dan menemukan seorang telah lebih dulu berdiri di depan kami, tanpa mengatakan apapun semua orang tahu dia adalah Receptionis yang kutemui di guild.
Aku berdiri di depan Valentine untuk membuatnya tetap aman.
"Kau iblis kan."
"Sepertinya kau sudah menyadarinya, aku iblis vampir yang telah merubah wanita di belakang itu menjadi makhluk yang sama."
Aku menarik pedangku untuk menunjukan bilahnya.
"Apa yang kau inginkan dari Valentine?"
"Alasan aku mengubahnya menjadi vampir adalah untuk membuatnya menjadi kekuatanku, jika vampir memakan jantung vampir mereka akan menjadi bertambah kuat... dengan aku memakannya maka aku bisa menjadi raja iblis."
"Sayangnya aku tidak akan membiarkannya."
Aku melesat maju untuk mengayunkan pedang dari atas si Receptionis.
"Bodoh, serangan seperti itu tidak akan mempan padaku."
Dia mendorong tubuhku ke samping hingga menabrak dinding luar kota.
"Kuat sekali."
"Sudah kubilang dia terlalu kuat untuk dihadapi olehmu," potong Rion.
Meski kuat aku tidak bisa mengabaikan Valentine, aku bangkit kembali lalu berteriak selagi menyerang Receptionis itu. Padahal aku berterima kasih padanya saat di guild itu tapi malah jadi seperti ini.
Dia menghindari ayunan kiri maupun kananku, sebelum mengirim tangannya menembus dadaku.
"Keras kepala sekali, matilah."
"Aku tidak akan mati, kaulah yang akan mati sekarang."
Aku menahan tangannya agar tidak bisa digunakan lagi, sebelumnya aku telah menjatuhkan pedangku hingga dipungut oleh Valentine.
"Valentine?" teriakku.
"Celaka."
"Aaaaaaaaaaaaaa..." dibarengi teriakan itu Valentine mengayunkan pendangku dan itu mampu memenggal kepala receptionis hingga dia tumbang ke tanah.
Aku mengeluarkan tangan yang sebelumnya menembus tubuhku hingga terbaring jatuh.
"Kau sangat gegabah."
"Paling tidak kau aman."
Di luar dugaan Valentine bisa menggunakan sihir penyembuh hingga aku sedikit merasa baik, setelah bisa berdiri kami memutuskan untuk segera masuk ke dalam hutan untuk menyembunyikan diri di sana.
Tepat di pinggir sungai itu aku melepaskan topengku lalu membasuh wajahku, aku sudah menjelaskan keadaanku pada Valentine hingga dia memahami situasinya.
"Jadi pedang ini jelmaan Dewi Jahat."
"Berhentilah memangilku begitu," potong Rion menegaskan.
"Aah, aku berencana untuk pergi ke enam tempat berbeda sebelum menetap.. bagaimana denganmu?"
Valentine diam memikirkannya lalu berkata.
"Kurasa aku akan ikut denganmu, lagipula aku sudah tidak memiliki tempat kembali."
"Aku tidak keberatan sih."
"Akulah yang keberatan, kau sekarang sedang mengambil rute Harem... sudah kubilang aku tidak suka."
"Tenanglah Rion, Valentine bukan orang seperti itu dia mana mungkin menyukaiku... benarkan Valentine."
"Ah... iya."
"Dia diam beberapa detik sebelum membalasmu, mencurigakan."
Dewi ini sangat jahat sampai ke dalam hatinya.
Untuk sekarang kami akan berisitirahat di sini sampai keadaannya terkendali. Aku membuat alas menggunakan dedaunan yang bisa digunakan untuk berbaring.
"Silahkan gunakan itu."
"Terima kasih."
"Tak perlu berterima kasih, aku akan menyalakan api unggun agar kita tetap hangat."
"Um."
Di depan api yang menyala Rion kembali ke wujud elfnya.
"Kau yakin ingin membawanya?"
"Kenapa tidak? Aku juga tidak ingin meninggalkan seseorang yang baru kuselamatkan begitu saja."
"Kau ini."
"Lebih dari itu, Rion... kau belum mengatakan alasan kenapa kau memanggilku ke dunia ini kau hanya mengatakan identitasmu sebenarnya saja."
"Tidak ada alasan yang khusus, aku hanya ingin seseorang untuk melindungiku saja... jika seseorang dari dunia ini aku tidak yakin mau melakukannya karena itu aku memanggilmu kemari."
"Kau hanya ingin memanfaatkanku saja."
"Tidak ada salahnya tetang itu kan, lagipula kau juga tidak menyukai dunia tempat tinggalmu bukan."
"Seberapa banyak kau tahu?" kataku dengan wajah bermasalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 523 Episodes
Comments
Lari Ada Wibu
mantap thor
2022-09-05
0
Alezonyth
jjk
2022-06-20
0
Draco Acquilla Rubrum Kness
mantappppppppppp
2022-04-23
1