Dengan rasa yang begitu hancur Azhar pergi dari rumah Shinta, di sepanjang jalan ia merasa putus asa untuk mendapatkan cinta Shinta.
“Kenapa cinta ini harus menghukumku?apa aku salah mencintai kamu Shinta? kenapa derajat harus jadi syarat dalam cinta?” ucap Azhar dalam hati lalu membuang bunga dan cincin untuk Shinta ke tempat sampah.
Tidak sengaja Nilam melihatnya lalu mengambil bunga dan cincin itu kembali.
“Nilam?kok kamu ada disini?“ tanya Azhar lalu mengusap air matanya.
Nilam tersenyum manis kepada Azhar.
“Kenapa kamu buang bunga dan cincin ini?“ tanya Nilam.
“Untuk apa aku menyimpan bunga dan cincin itu?Shinta sudah menolak lamaranku, hanya karena penampilanku dia menolak cintaku,“ jawab Azhar.
“Bukannya kamu sangat mencintai Shinta? kalau memang kamu mencintai Shinta menunggu adalah jalan terbaik untuk kamu,“ ucap Nilam tersenyum.
“Apa maksud kamu?” tanya Azhar.
“Cinta itu indah Azhar, aku yakin suatu saat Shinta akan mencintai kamu. Mungkin kamu harus sabar menunggu sampai dia membuka hati nya untuk kamu, hanya takdir yang bisa mengubah semua keadaan ini. Jika Shinta memang jodoh kamu pasti kalian akan dipertemukan di jalan takdirnya,“ jawab Nilam menasehati Azhar.
“Kamu benar Nilam mungkin saat ini aku harus menunggu dia tapi Nilam apa kamu tidak membenciku?padahal aku sudah menolak cinta kamu?“ ucap Azhar lalu menatap Nilam.
“Aku sadar cinta itu tidak harus memiliki, melepaskan kamu untuk memilih. Jika memang kamu memilih Shinta, aku hanya bisa berdoa semoga Allah mempertemukan kalian di jalan takdirnya. Jika kamu bahagia aku ikut bahagia,“ jawab Nilam tersenyum.
“Terimakasih Nilam maafkan aku yang tidak bisa membalas cinta kamu," ucap Azhar lalu memeluk Nilam.
“Aku harus bisa melupakan kamu karena aku ingin melihatmu bahagia meski itu bukan bersamaku,“ ucap Nilam dalam hati lalu berlinang air mata.
Semenjak itu Azhar memiliki semangat baru untuk mendapatkan cinta Shinta, setiap hari dia selalu menunggu Shinta diparkiran kampus. Melihat Azhar yang selalu menunggu membuat Shinta marah.
“Kamu ngapain ada di sini?bukannya aku sudah bilang aku tidak mau jadi pacar kamu,” ucap Shinta lalu hendak pergi.
“Tapi Shinta aku akan selalu menunggu kamu, apapun yang terjadi aku akan menunggu kamu,” jawab Azhar.
Shinta tidak menghiraukan ucapannya lalu pergi begitu saja. Azhar selalu membantu Shinta mengerjakan tugas rumahnya.
“Ini tugas kamu sudah aku kerjakan," ucap Azhar tersenyum.
“Ada untungnya juga kamu jadi temen aku,“ jawab Shinta lalu pergi.
Pada suatu hari Azhar pergi bersama Shinta dan Evan ke sebuah mall. Shinta menyuruh Azhar untuk membawakan belanjaanya dan dengan polosnya Azhar mau membawakannya, melihat kemesraan mereka didepan matanya membuat hati Azhar hancur.
“Sepertinya Shinta sangat bahagia dengan Evan,” ucap Azhar dalam hati lalu sedih. Azhar berjalan membawa belanjaan dibelakang Shinta dan Evan.
Dia rela melakukan apapun untuk Shinta, setelah selesai belanja mereka pulang. Azhar mengikuti mobil Evan dan Shinta dari belakang dengan motor bututnya, saat ditengah jalan mobil Evan mogok. Shinta menyuruh Azhar untuk membawanya ke bengkel.
“Azhar mobil Evan mogok jadi kamu harus bawa mobil ini ke bengkel,“ ucap Shinta menyuruhnya.
“Tapi Shinta aku tidak bisa pakai mobil, lebihbaik kamu pulang bersamaku biar Evan yang membawa mobilnya sendiri, “ jawab Azhar.
“Evan itu pacar aku seharusnya kamu yang bawa mobil ini ke bengkel karena kamu pembantu aku. Pokoknya aku tidak mau tahu bawa mobil ini kebengkel bagaimanapun caranya,“ ucap Shinta lalu pergi bersama Evan naik taxi.
Dengan terpaksa Azhar mencari montir untuk membawa mobil Evan. beberapa bulan kemudian Shinta mengalami sakit hingga wajahnya sangat pucat. Azhar yang melihatnya begitu khawatir.
“Shinta kamu kenapa? kamu sakit?” tanya Azhar lalu memegang kening Shinta yang begitu panas.
“Aku tidak butuh perhatian dari kamu,“ jawab Shinta lalu pingsan.
Azhar segera membawanya ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit dokter segera menangani Shinta. Setelah itu dokter mengatakan bahwa Shinta sakit demam berdarah dan harus dirawat.
Kedua orang tua Shinta berterimakasih kepada Azhar yang sudah membawa Shinta kerumah sakit.
“Terimakasih Azhar kamu adalah pria yang baik dan tulus mencintai Shinta,“ ucap pak Fandi lalu memeluk Azhar berlinang air mata.
“Saya sangat mencintai Shinta apapun akan saya lakukan untuk Shinta,“ jawab Azhar tersenyum.
Semenjak Shinta dirawat Azhar rela tidak masuk kuliah demi menjaga Shinta di rumah sakit, meski sikap Shinta sangat kasar namun karena cinta Azhar rela bertahan.
“Lebih baik kamu pergi dari sini!aku mau Evan yang ada disini bukan kamu!!” ucap Shinta dengan kasar.
“Tapi Shinta aku ikhlas merawat kamu. aku sangat mencintai kamu melebihi diri aku sendiri,“ jawab Azhar dengan lembut.
Shinta sangat tidak suka dengan adanya Azhar di rumah sakit, saat makan malam Azhar menyiapkan makanan untuk Shinta.
“Aku tidak mau makan, aku mau Evan yang ada disini bukan kamu,“ ucap Shinta kasar.
“Tapi Shinta aku tidak tahu dimana Evan, lebih baik kamu makan biar kamu cepat sembuh,” jawab Azhar lalu mengambil makananya diatas meja, tapi Shinta menjatuhkan makanannya
“Lebih baik aku sakit dari pada aku harus makan sama kamu,“ ucap Shinta lalu menyuruh Azhar pergi.
Dengan polosnya Azhar pergi, dia begitu sedih melihat sikap Shinta yang begitu kasar. Dia duduk dibangku rumah sakit untuk merenungi semuanya, wanita yang sangat ia cintai selalu bersikap kasar dengannya. Cinta dia ke Shinta begitu tulus apapun akan dia lakukan untuk Shinta.
“Kau wanita yang sangat aku cintai tapi kenapa kau membenciku?apa rasa yang aku miliki itu salah untukmu?” ucap Azhar dalam hati lalu meneteskan air mata.
Tanpa disadari Nilam melihat Azhar yang ada dirumah sakit lalu meneteskan air mata
“Begitu besar cinta kamu untuk Shinta, sampai kamu lupa ada wanita yang begitu mengharapkanmu. Aku berharap hati Shinta akan terbuka untuk kamu," ucap Nilam dalam hati lalu pergi.
Keesokan hari nya Azhar berangkat kekampus, dia melihat Nilam yang hendak pergi membawa koper.
“Nilam kamu mau kemana?aku tahu pasti kamu mau liburan?“ tanya Azhar tersenyum.
Tidak sanggup Nilam menatap wajah Azhar apalagi senyumnya yang begitu menyakitkan untuknya.
“Aku pergi bukan untuk berlibur Azhar,“ jawab Nilam lalu meneteskan air mata.
“Terus kamu mau kemana Nilam?” tanya Azhar lagi.
“Aku ingin pergi dari kampus ini dan ingin pergi dari hidup kamu, Azhar.“
“Maksud kamu apa Nilam?“ tanya Azhar lalu memegang tangan Nilam.
“Aku akan melepaskanmu untuk Shinta, semoga kamu bahagia dengan Shinta. Aku berdoa kelak nanti Shinta akan membuka hatinya untuk kamu,“ ucap Nilam lalu memeluk Azhar dengan penuh kesedihan.
Nilam memilih pergi dari hidup Azhar, dia sadar cinta Azhar begitu besar untuk Shinta.
“Jangan pernah lupakan aku Azhar, meski hati dan cinta kamu bukan untuk aku tapi aku mau kita tetap jadi sahabat. Doaku selalu bersamamu,“ ucap Nilam lalu pergi dengan membawa luka yang ada di hatinya.
Melihat kepergian Nilam membuat Azhar terbelenggu dengan cinta, wanita yang Ia harapkan tidak pernah mencintai dia. Sedangkan wanita yang tidak pernah ia cintai begitu mengaharapkan cintanya.
“Kenapa cinta begitu rumit?aku tidak ingin menyakiti hatinya, tapi rasa sudah membuat luka dihatinya. Maafkan aku Nilam aku berharap kamu akan menemukan kebahagiaan kamu bersama pria lain,“ ucap Azhar dalam hati berlinang air mata melihat kepergian Nilam.
Cinta yang indah harus membuat luka di hatinya. Azhar tidak bisa memaksakan cintanya untuk Nilam karena wanita yang dia cintai adalah Shinta bukan Nilam.
Azhar tidak akan pernah menyerah untuk mengejar cinta Shinta, meski Shinta bersikap kasar dia rela merawat Shinta hingga sembuh.
Semenjak sakit Evan sama sekali tidak pernah menjenguknya.
2 Minggu Shinta dirawat, kini dia diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Evan datang untuk menjemputnya, di loby rumah sakit Evan bertemu Azhar dan Shinta. Mereka sangat mesra didepan Azhar, dia memaafkan Evan karena dia percaya Evan sangat mencintai dirinya.
“Azhar aku dan Evan akan pulang bersama jadi kamu bawa pulang barang barang aku,” ucap Shinta menyuruhnya.
“Tapi Shinta kamu baru sembuh lebih baik kamu pulang bersamaku,” jawab Azhar melarangnya.
“Aku tidak mau pulang bersamamu!aku akan tetap pergi sama Evan!!“ kata Shinta lalu pergi bersama Evan.
Seringkali Azhar tidak pernah dihargai oleh Shinta, keduanya pergi ke restoran dan makan bersama hingga larut malam. Mereka juga melepas rindu karena lama tidak bertemu.
Sampai dirumah Pak Fandi menegur putrinya yang pulang hingga larut malam
“Darimana kamu Shinta?tega kamu menyuruh Azhar membawa barang kamu sementara kamu pergi dengan pria itu,“ ucap Pak Fandi emosi.
“Evan itu pacar aku ayah, jadi wajar jika aku pergi dan menghabiskan waktu bersama dia,“ jawab Shinta kasar.
“Tapi Azhar juga mencintai kamu, ayah lebih setuju kamu dengan Azhar karena dia adalah pria yang baik. Bukalah hati kamu untuk Azhar,“ ucap Bu Maryam lembut.
Shinta semakin marah melihat sikap kedua orang tuanya yang selalu membela Azhar, baginya Evan adalah pria yang terbaik untuknya.
“Aku tidak pernah mencintai Azhar dan aku hanya mencintai Evan dan hanya menganggap dia pembantu tidak lebih,“ jawab Shinta lalu menutup pintu kamarnya dengan keras. Sedih rasanya melihat sikap putrinya yang begitu egois dan kasar.
Burung berkicau dipagi hari dan langit cerah menyambut indahnya hari ini, seperti biasa Azhar pergi ke rumah Shinta untuk menjemputnya. Kali ini Shinta menolak Azhar untuk berangkat kekampus bersamanya.
“Aku minta sama kamu jangan pernah datang kerumah aku lagi,” ucap Shinta kasar
“Tapi Shinta aku sangat mencinta kamu. aku rela jadi pembantu kamu asal aku bisa jadi pacar kamu, " jawab Azhar.
Dengan kasar Shinta menumpahkan Air dibaju Azhar.
“Jangan pernah kamu bermimpi untuk jadi pacar aku karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintai kamu,“ ucap Shinta lalu menutup pintu rumahnya dengan keras.
Hancur hati Azhar melihat sikap Shinta yang begitu kasar dan begitu keras menolak cintanya bahkan juga menghina nya.
“Apa aku salah mencintai kamu Shinta?” tanya Azhar dalam hati lalu pergi.
Setiap hari Shinta selalu tidak masuk kelas dia lebih memilih pergi dengan Evan, mereka menghabiskan waktu bersama hingga larut malam dan itu membuat Azhar sedih melihat Shinta yang semakin bebas dalam pergaulan.
2 Bulan Shinta tidak masuk kuliah dan itu membuat pihak kampus memutuskan untuk mengeluarkan Shinta dari kampusnya. Pak Fandi sangat sedih melihat masa depan Shinta yang semakin hancur karena cinta
“Ayah kecewa sama kamu semenjak kamu pacaran sama Evan pergaulanmu semakin bebas,“ ucap pak Fandi penuh emosi.
“Aku sangat mencintai Evan Ayah! apapun akan aku lakukan untuk Evan meski itu masa depanku sendiri,“ ucap Shinta lalu pergi begitu saja.
Esok harinya Azhar datang kerumah Shinta
“Shinta aku mohon tinggalkan Evan dia bukan pria yang baik untuk kamu,” ucap Azhar
“Kamu tidak perlu menasehati aku karena aku tahu mana yang terbaik untuk aku, lebih baik kamu pergi karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah memilih kamu,“ jawab Shinta lalu pergi.
Azhar sangat mengharapkan Shinta di dalam hidupnya, hanya Shinta wanita yang dia cintai
“Meski kamu menolakku tapi aku akan selalu menunggu kamu di jalan takdir, aku percaya doa akan merubah kerasnya hati kamu,“ ucap Azhar dalam hati lalu pergi.
Pria berkacamata itu pergi meninggalkan rumah Shinta, seringkali Azhar melihat Evan pergi bersama wanita lain tapi Shinta tidak pernah percaya dengan ucapannya.
Cintalah yang sudah menutup hati Shinta untuk melihat mana yang benar dan mana yang salah. Azhar mencoba untuk tegar menghadapi semua ini.
Hingga suatu hari apa yang di takutkan oleh kedua orang tua Shinta terjadi, Shinta dinyatakan positif hamil oleh Dokter mendengar itu pak Fandi begitu marah dan sangat malu dengan sikap putrinya.
“Siapa yang sudah menghamili kamu?” tanya Pak Fandi.
“Ini anak Evan ayah aku dan Evan telah telah .... ” Jawab Shinta lalu menangis.
Saat mereka ribut Azhar datang membawa setangkai bunga mawar untuk Shinta.
“Shinta kamu kenapa?apa yang terjadi sama kamu?” tanya Azhar melihat Shinta menangis.
“Azhar lebih baik kamu melupakan Shinta,“ jawab pak Fandi lalu berlinang air mata.
“Kenapa pak?saya sangat mencintai Shinta,” jawab Azhar tersenyum.
“Shinta sudah hamil diluar nikah, dia dan Evan sudah bergaul di luar batas,“ jawab pak Fandi lalu pergi. Mendengar itu Azhar menjatuhkan bunga yang ia bawa.
“Tidak mungkin!Shinta apa benar kamu hamil?” tanya Azhar
“Iya aku Hamil!anak nya Evan!“ jawab Shinta dengan sedih
Rasanya begitu hancur hati Azhar, wanita yang sangat dia cintai sudah ternodai oleh pria lain. Tidak sanggup Azhar melihatnya lalu ia pergi dengan penuh kehancuran. Azhar pergi membawa hati yang begitu hancur.
“Sakit rasanya melihat Shinta wanita yang aku cintai telah ternoda, apakah penantianku sudah terlambat?kenapa semua ini harus terjadi?“ tanya Azhar lalu menangis sangat histeris.
Saat dia bersedih dia teringat dengan nasehat Nilam bahwa dia harus rela menunggu hati Shinta.
Shinta dan Evan akan segera menikah, mereka menikah di usia muda. Semuanya sudah mereka siapkan dan Azhar hanya bisa menyaksikan kebahagian mereka meski hatinya sangat hancur karena sebuah cinta.
Melihat foto prewedding mereka membuat hati Azhar hancur berkeping keping.
“Shinta rasanya sangat berat melepasmu, tapi inilah kenyataan yang harus aku terima. Senyuman mu adalah pedang untukku, kamu melupakan aku demi pria yang tidak pernah setia denganmu,“ ucap Azhar lalu pergi berlinang air mata.
Beberapa bulan kemudian Shinta dan Evan datang kerumah Azhar untuk memberikan undangan pernikahan.
“Aku dan Evan akan segera menikah jadi kamu jangan berharap sama aku lagi! kamu harus datang karena dipesta nanti ada makanan gratis untuk pria miskin seperti kamu,“ ejek Shinta lalu tertawa sangat puas.
Azhar hanya terdiam tanpa kata, hatinya terdiam menahan rasa sakit karena sebuah cinta.
“Haruskah aku melepaskanmu Shinta?sementara cinta ini begitu besar untuk kamu,“ ucap Azhar lalu berlinang air mata.
masihkah hati Azhar menunggu Shinta? atau kembali mengejar cinta Nilam yang selama ini telah menunggunya?
siapakah wanita yang akan dipilih oleh Azhar?
apakah Shinta wanita yang begitu keras menolak cintanya?
atau kah Nilam wanita yang lebih memilih pergi membawa cintanya yang bertepuk sebelah tangan?
siapakah wanita yang ia tunggu dijalan takdir nanti?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ade Ganiarti
cowoknya bodoh...
2021-10-18
0
allfa cha💫🥀🍃❄️✨♒
mauuu banget punya cowo kyk gitu. idaman banget😭
2020-10-29
2
Liliek S Tatik
itu cowok darimana sih...🤔
ceweknya juga gitu... 🤭
2020-10-26
0