Pendekar Serigala Emas Sakti Season 3.
Semilir angin yang di sertai hujan dan petir yang menggelegar dan mendera sebuah kota yang kini di datangi oleh sepasang muda dan mudi yang terlihat dari pakaiannya adalah sepasang kaum persilatan yang biasa berkelana di seantero negeri daratan tengah.
"Tuan ,apakah sebaiknya kita beristirahat dahulu di suatu tempat penginapan mengingat cuaca di saat ini sangat berbahaya bagi kita berdua untuk meneruskan perjalanan ke Kekaisaran Mongolia untuk mencari dan menemukan Nyonya Besar dan Tuan Besar Bi sahabat Anda?"Tanya Putri Giok Lan yang kini menjadi pelayan dan pengawal baru He Shu Huan setelah gadis ini mengakui He Shu Huan sebagai Kaisar Ming Huan penguasa negeri Ming Sejati.
"Ya,baiklah,"Jawab He Shu Huan di balik payung di tangan kanan.
"Tapi ,di manakah tempat penginapan yang masih kosong dan belum tutup di tengah malam begini dan di tengah badai angin topan?"Tanya Putri Giok Lan yang juga memegang payung di tangan kanan dan berdiri di samping He Shu Huan.
He Shu Huan menaruh telapak tangan di kening dan menajamkan sepasang matanya yang sangat tajam memandang kejauhan untuk mencari dan menemukan penginapan di antara pemukiman di sekitar Kota Huang An.
"Di sana ada sebuah kuil kosong yang di tempati oleh para pengungsi bencana banjir di Kota Se An yang datang ke Kota Huang An ini dan kita bisa menginap di sana juga,"Jawab He Shu Huan yang melangkah tanpa menimbulkan suara sedikitpun di jalanan yang basah dan berlumpur tanah liat.
Putri Giok Lan menganggukkan kepalanya lalu ia segera mengikuti langkah He Shu Huan menuju ke kuil kosong yang di tunjuk He Shu Huan dari pintu masuk ke Kota Huang An.
Mereka berdua berhasil menemukan tempat yang masih layak untuk mereka pakai di antara para pengungsi yang berjumlah cukup banyak pula dan berkerumun di berbagai tempat di ruangan dalam kuil kosong itu.
"Uuuuh dingin sekali malam ini ,"Keluh salah satu dari para pengungsi korban banjir yang duduk di sudut paling ujung di dalam ruangan kuil kosong.
"Ya,mana lapar dan haus sekali,"Timpal seorang gadis berpakaian pengemis yang duduk di dekat seorang nenek tua yang mengeluh kedinganan itu.
"Giok Lan ,kau buatkanlah api ungun dan makanan serta minuman yang berasal dari bahan makanan dan minuman yang kita bawa dari pulau giok dan emas untuk mereka semua,"Perintah He Shu Huan kepada Giok Lan.
"Siap ,Tuan ,hamba laksanakan perintah Anda,"
Giok Lan segera mematuhi perintah He Shu Huan dan dalam waktu sepuluh menit ,gadis ini telah memberikan makanan dan minuman kepada para pengungsi korban bencana banjir di dalam kuil itu.
He Shu Huan memberikan pakaian yang di miliki olehnya kepada para pengungsi itu sambil He Shu Huan mengobati luka dan berbagai penyakit yang di derita oleh para pengungsi korban bencana banjir yang melanda kota Se An bagian barat.
"Tuan ,Anda sungguh baik sekali membantu kami para kaum pengungsi korban bencana banjir yang sangat kesusahan ini,"Kata Nenek tua yang dapat bantuan pengobatan di pergelangan kaki kanan oleh He Shu Huan.
"Nenek yang baik Saya hanya melakukan hal yang seharusnya yang menjadi tugas seorang manusia terhadap manusia lainnya,"Kata He Shu Huan yang juga memberikan uang perak dan emas yang di miliki olehnya kepada semua pengungsi di kuil itu secara adil dan merata.
"Tuan ,kami semua mengucapkan terimakasih yang sebesar -besarnya kepada Anda dan Nona di sana itu yang sudah membuatkan kami makanan dan minuman yang sangat membantu kami ,"Kata seluruh pengungsi korban bencana banjir kota Se An barat.
"Sama -sama ,"Kata He Shu Huan tersenyum tulus dan ramah sekali kepada rakyatnya yang sedang mengalami kesusahan akibat bencana alam yang melanda salah satu daerah di wilayah Kekaisaran Ming Sejati.
Baru saja mereka ingin beristirahat untuk melepas lelah di tempat pembaringan mereka masing -masing yang seadanya itu datanglah sekelompok orang berpakakan seperti Dalai Lama dari Tibet ke kuil kosong itu sambil membawa golok di tangan.
"Hei kalian semua sebaiknya pergi dari sini agar Tuan Besar kami bisa beristirahat di kuil kosong ini..!"Perintah pimpinan dari kelompok itu dengan tatapan mata menghina kepada mereka semua.
"Ah, mereka anggota Sekte Burung Kenari Perak yang menguasai Kota Se An Timur..!"Kata Gadis di dekat nenek tua yang meringkuk dan menempel di di bahu gadis itu.
"Kau benar sekali Nona pengemis yang cantik dan manis,"Kata Seorang pemuda usia dua puluhan yang kedatangannya bagaikan seorang Raja saja dengan di iringi sejumlah pasukan yang juga pakai baju yang sama dengan kelompok pertama.
"Raja Muda Fu Lun..!!"Teriak para pengungsi yang kini meringkuk di tembok dengan berdampingan satu sama lainnya.
He Shu Huan mengamati orang -orang itu dengan tatapan mata yang sangat menantang orang -orang itu yang kaget sekali karena ada seorang pria muda yang bertopi caping dan duduk tenang di samping seorang gadis muda belia berpakaian sederhana sekali namun memiliki kecantikan yang sangat mengagumkan sekali.
"Siapakah kalian berdua ini ?"Tanya Raja Muda Fu Lun angkuh sekali kepada He Shu Huan dan Putri Giok Lan.
"Tak perlu kau tahu siapa kami berdua,"Jawab He Shu Huan jauh lebih angkuh sekali daripada Raja Muda Fu Lun.
"Eihhh lancang sekali kau orang rendahan macam kamu sudah berani menjawab sembarangan pada ku ,Raja Muda Fu Lun yang terhormat di seluruh Kota Se An Timur ..!!"Hardik Raja Muda Fu Lun di depan para pasukannya yang berjumlah 70 0rang itu.
"Oh ,begitukah ?"Tanya He Shu Huan dengan nada yang begitu lebih berkarismatik di bandingkan Si Raja Muda Fu Lun ini.
"Ya ,dan kau yang sudah lancang itu harus terima hukuman berat dari ku agar tak ada lagi manusia rendahan macam kamu di muka bumi ini,"Jawab Raja Muda Fu Lun mendelik marah sekali kepada He Shu Huan.
Raja itu memerintahkan pasukan pertama untuk maju dan memberikan hukuman kepada He Shu Huan yang di anggapnya hanyalah pemuda biasa yang sangat rendah sekali dalam segala hal.
Dua puluh orang pertama maju kedepan He Shu Huan yang tetap duduk santai di jerami sembari menghangatkan kedua telapak tangannya ke api ungun di depannya.
Melihat hal ini seluruh pengungsi di ruangan kuil kosong menahan napas karena mereka begitu tegang sekali dan berdoa untuk keselamatan pria muda yang sudah baik hati sekali dan menolong mereka.
"Hei ,apakah kau itu sungguh dungu dan rendah sampai tak melihat dengan sopan kepada kami dua puluh anggota Sekte Burung Kenari Perak tingkat dua ?"Tanya pimpinan kelompok itu nada marah di acuhkan oleh He Shu Huan yang tetap tak melihat mereka.
"Sungguh layak di hukum mati orang seperti ini yang sangat tak tahu diri sekali..!"Hardik pimpinan kelompok itu yang memerintahkan anak buahnya untuk menyerang He Shu Huan dengan golok yang di hunuskan ke arah He Shu Huan.
He Shu Huan memainkan api ungun dengan satu jarinya saja dengan satu gerakan ke samping kiri dan kanannya namun akibatnya dua puluh orang itu tewas terkena percikan api ungun yang jatuh ke tenggorokan mereka semua.
Cring,brush!!
"Aghh..!!"Pekik dua puluh orang pasukan pertama dari Sekte Burung Kenari Perak.
Raja Muda Fu Lun dan lima puluh pasukannya itu kaget bukan main menyaksikan dua puluh orang pasukannya telah tewas hanya dalam waktu yang sangat singkat sekali tanpa ia melihat pemuda itu berdiri dan menyerang pasukannya.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Muh Yusuf Al Haq
test dulu baca siapatau bagus alur cerita nya
2023-01-31
1
anna
ninggalin jejak dulu,,buat k nami🤗
2022-08-30
2
@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
seru kak, keren dah. raja Fu lun tidak tau berhadapan dengan keturunan ming sejati👍.
lanjuuuuut kak
2022-08-24
2