Rumah Kosong Tepi Danau Angsa Putih.

Alina tersenyum penuh arti kepada He Shu Huan di sisi kanannya setelah suaminya mabuk arak buah kurma sebagai lambang persaudaraan erat antara suaminya dengan Bi Guan,Gu Jin Wu dan Chu Liu San.

"Alina sayang ada apa kamu tersenyum semanis buah kurma kepadaku?"Tanya He Shu Huan yang merengkuh wajah mungil dan cantik jelita Alina.

"Ada sesuatu di dalam air danau angsa putih."Kata Alina membelokkan wajah He Shu Huan untuk He Shu Huan dapat melihat cermin di dasar air danau angsa putih.

"Ada serpihan cermin yang terlihat di dalam air danau angsa putih."Kata Putri Giok Lan yang telah keluar dari rumah kosong untuk melihat dengan lebih jelas penemuan tak sengaja dari Permaisuri Agung Alina nya.

Bi Guan tetap berjalan lurus dan tegak meskipun dirinya sudah minum arak buah kurma yang sama banyaknya dengan arak buah kurma yang telah di minum oleh He Shu Huan.

Tetapi ,Bi Guan tetap seperti biasanya tak ada di raut wajahnya terlihat orang mabuk arak.Bi Guan sudah memasukan wajahnya dari tepi danau itu ke dalam danau angsa putih.

"Ada kalung mutiara yang biasa di gunakan oleh para Biksu Shao Lin untuk perhiasan berdoa di dalam air danau ini."Kata Bi Guan memunculkan kembali wajahnya yang basah kuyup untuk Bi Guan bisa melaporkan penemuannya kepada He Shu Huan.

"Adakah benda lain yang kau temukan di dasar danau angsa putih selain kalung mutiara?"Tanya He Shu Huan melihat Bi Guan yang telentang di tepi danau angsa putih.

"Serpihan cermin.Emm tunggu aku akan melihat ulang dasar danau ini."Jawab Bi Guan yang telah kembali mencelupkan kepalanya ke dalam air di danau angsa putih.

Bi Guan mengernyitkan dahinya ketika dirinya tak sengaja menemukan jenazah Biksu Yun di dasar danau angsa putih."Beliau sudah meninggal dunia dan di tenggelamkan di dasar danau putih."Lapor Bi Guan.

"Apaa?Cepatlah kau ambil jasad Biksu Yun agar kita bisa otopsi jenazahnya."Kata He Shu Huan di dekatnya.

"Ya,aku menyelam dulu ke dasar danau ini."Kata Bi Guan segera jungkir balik tubuhnya dan masuklah Ia ke dasar danau angsa putih.

Bi Guan mengira dasar danau angsa putih seperti yang di lihatnya di atas danau tersebut tetapi Bi Guan terkejut sekali karena dasarnya tak dapat di jangkau oleh Bi Guan.

Bi Guan terpaksa berenang kembali ke tepi danau angsa putih untuk melaporkan kenyataan yang di temukannya itu kepada He Shu Huan yang heran melihatnya gusar.

"Ada apa ?Kenapa kau kembali begitu cepat dan wajahmu panik sekali ,Guan?"Tanya He Shu Huan cepat menarik Bi Guan keluar dari danau angsa putih.

"Huan ,danau ini sangat dalam sekali dan sangat tak terjangkau dalamnya oleh ku seperti dasar laut yang sangat gelap sekali."Jawab Bi Guan yang kini duduk di rumput jarang tepi danau angsa putih.

"Yang benar saja ada laut di bawah danau di atas hamparan pasir gurun Gobi ini..?"Tanya He Shu Huan menggeleng kepala nyaris dia tak percaya jika bukan Bi Guan yang melaporkan penemuan di dasar danau angsa putih yang sama sekali tidak bisa di duganya.

"Ada laut yang isinya ikan hiu,paus dan buaya yang sangat ganas dan besar sekali di bagian lain yang paling dasar sekali dari danau angsa putih ini yang ku lihat dengan kedua mata kepalaku sendiri Huan."Jawab Bi Guan menghembuskan napasnya dengan berat.

"Emmm..Apakah tak ada cara lain atau jalan lain untuk mengambil jasad Biksu Yun dari dasar air danau angsa putih ?"Tanya He Shu Huan melihat Chu Liu San ,Gu Jin Wu ,Yohana ,Xiao Yu dan Alina di sekelilingnya.

"Ada melalui terowongan di dalam rumah kosong ini."Jawab Yohana kembali mengherankan He Shu Huan dengan hal -hal yang di ketahui dengan baik oleh gadis suku Hui ini mengenai rumah kosong di tepi danau angsa putih.

"Tunjukkan."Perintahnya.

"Baik ,Yang Mulia."Jawab Yohana senang hati ia bisa berguna bagi Kaisar Ming Huan.

Alina merasa desir kecurigaaan di benaknya yang sangat peka terhadap kelicinan gadis yang jatuh cinta terhadap suaminya yang sangat hebat di seluruh negeri Ming ini.

Tetapi ,Alina mendiamkan untuk sementara waktu ini agar He Shu Huan dapat konsentrasi di dalam misi yang harus di selesaikan dengan sempurna oleh suaminya yang tercinta.

Maka,Alina mengikuti langkah He Shu Huan dan yang lainnya menyelusuri dalam rumah kosong itu yang dindingnya di ketuk sebanyak lima belas kali oleh Yohana.

Lalu ,terlihatlah ruangan yang sangat gelap gulita yang berdinding kaca tebal yang lantainya juga di lapisi kaca -kaca tebal sekali.Bi Guan tercengang melihat ruangan luar biasa di hadapannya itu.

"Seperti di dalam Akuarium Okinawa."Kata Bi Guan teringat pengalaman masa lampaunya di negeri bunga Sakura beberapa tahun lalu bersama dengan He Shu Huan,Ming Ming,Yu Man Ji dan Gu Chuan.

"Iya,kamu benar sekali Guan."Kata He Shu Huan yang juga teringat kepada Fu Xiao Chao Istrinya yang pertama yang kini telah tiada pula.

"Yang Mulia,mari silakan Anda ikuti hamba untuk menyelusuri terowongan kaca di dalam air danau angsa putih."Kata Yohana membuat obor melalui kayu -kayu bakar yang di temukan Chu Liu San di sekitar rumah kosong itu.

"Ya,ayolah."Jawab He Shu Huan menggenggam erat jemari Alina untuk memastikan Istrinya selalu di dalam perlindungannya.

"Ku tak mau kehilangan mu lagi ,Alina.Kau adalah napasku yang sangat berarti bagi kehidupanku di muka bumi ini.Maka,Aku harus selalu menjagamu dengan nyawaku sendiri."Batin He Shu Huan yang selalu bicara tentang kepahitan hidupnya bila dia kehilangan istrinya kedua itu yang sesungguhnya adalah cinta pertama dan terakhirnya sebelum Ia berjumpa dengan Almarhumah Fu Xiao Chao yang akhirnya terlibat jebakan asmara dan dendam Yu Man Ji terhadap dirinya.

Di sepanjang jalan menyelusuru terowongan kaca di ruangan lain dinding rumah kosong.He Shu Huan terngiang -ngiang di setiap pandangan mata tentang masa lalunya bersama dengan Bi Guan dan Yu Man Ji serta Gu Chuan.

"Masa lalu adalah kenangan atau sejarah yang terukir untuk perjalanan hidupku untuk menggapai cita,misi dan harapan dari perjuanganku sebagai seorang He Shu Huan yang di takdirkan menjadi seorang penguasa tertinggi di Negeri Ming ,yakni Sang Kaisar Ming Huan yang berjuluk Pendekar Besar Serigala Emas Sakti."Batin He Shu Huan.

Bi Guan pun teringat masa lalu nya yang sangat pahit dan kelam baginya di dalam perjuangannya sebagai seorang Bi Guan yang di takdirkan untuk menjadi seorang wakil dari penguasa tertinggi di Negeri Ming,yakni Sang Perdana Menteri Bi Guan yang berjuluk Pendekar Besar Harimau Emas Sakti.

Bersambung...!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***