Wushh..!!
Ketua Sekte Burung Kenari Perak menghunuskan pedangnya untuk membunuh He Shu Huan yang telah membongkar identitasnya di hadapan para pengungsi korban bencana banjir Kota Se An yang berkumpul di kuil kosong Kota Huang An.
Wushh..!!!
He Shu Huan menyunggingkan senyuman di bibir menawannya.
"Majulah bersama para pasukan mu agar aku tak perlu terlalu lama bersama kalian yang sangat menjemukanku..!"Tantang He Shu Huan dengan gagah berani sekali kepada Ratu Wu Min Min dan seluruh pasukan Sekte Burung Kenari Perak yang mengurung dirinya seorang diri di kuil kosong kota Huang An.
Ratu Wu Min Min menggerakkan pedangnya yang sangat tajam dan mengandung hawa racun yang mematikan ke arah pundak kanan He Shu Huan di ikuti oleh seluruh pasukannya yang mengeroyok He Shu Huan dengan golok serta ratusan pedang ke setiap titik penting tubuh He Shu Huan.
Wutt..Brrrr...Trang..!!
He Shu Huan menggunakan ilmu angin tornado yang membuat tubuhnya berputar cepat bukan main seraya menggerakkan golok rampasannya menghantam hancur golok dan ratusan pedang milik seluruh pasukan Sekte Burung Kenari Perak dan sekaligus mematahkan pedang pusaka dari Ratu Wu Min Min.
"Aghh..!Bajingan laknat..Kauu..!"Pekik Ratu Wu Min Min terkejut melihat pedang pusaka telah di patahkan oleh golok rampasan di tangan He Shu Huan.
"Wanita sialan matilah kau bersama pasukanmu yang sangat mengganggu ketenangan Kekaisaran Ming Sejati ku..!!"Hardik He Shu Huan memutar golok bak kincir angin yang sangat kencang sekali dan menebas habis Ratu Wu Min Min beserta para pasukan Sekte Burung Kenari Perak.
Wutt,crak,crak,crakk..!!
He Shu Huan sudah menghilang dari kuil kosong kota Huang An untuk menyusul Putri Giok Lan dan para pengungsi yang sudah di perintahkannya pergi lebih dahulu darinya keluar dari kuil kosong kota Huang An dan menunggunya di pintu keluar Kota Huang An.
Brrr..!!
Putri Giok Lan dengan gelisah memikirkan He Shu Huan yang di tinggalkannya seorang diri di kuil kosong kota Huang An untuk menghadapi Ratu Wu Min Min dan para pasukan Sekte Burung Kenari Perak tanpa bantuannya.
"Hmm seharusnya aku tidak meninggalkan Yang Mulia seorang diri menghadapi Ratu Wu Min Min dan pasukannya,jika aku tahu betapa gelisahnya aku memikirkan keselamatannya."Gumam Putri Giok Lan merangkapkan kedua tangannya di dada dengan gelisah sekali.
"Tuan Putri ,berapa lamakah kami harus menanti kedatangan Yang Mulia Kaisar kepada kami di paviliun patung Dewa Nacha di pintu luar Kota Huang An?" Tanya salah satu dari pengungsi dari Kota Se An kepada Putri Giok Lan.
"Tunggulah lima atau sepuluh menit lagi dengan sabar,ya?"Pinta Putri Giok Lan ramah kepada para pengungsi itu.
"Iya,Tuan Putri Giok Lan kami akan menanti Yang Mulia dengan sabar."Jawab para pengungsi itu.
Sesuai dengan ucapan Putri Giok Lan ,sekitar lima atau sepuluh menit kemudian terlihat kedatangan He Shu Huan dengan tepat waktu di hadapan para pengungsi di paviliun patung Dewa Nacha di pintu luar Kota Huang An.
"Yang Mulia ,kamu ucapkan terimakasih atas kemurahan hati Anda yang telah menyelamatkan kami yang di jadikan sandera oleh Ratu Wu Min Min dan para pasukan Sekte Burung Kenari Perak yang kejam."Kata para pengungsi kepada He Shu Huan.
"Ya,sama -sama rakyatku dan sudah menjadikan kewajiban ku untuk melindungi kalian semua dari marabahaya mengancam keselamatan kalian." He Shu Huan memberikan petunjuk kepada Putri Giok Lan untuk memberikan makanan dan minuman serta pakaian kepada para pengungsi yang segera bersujud untuk mengucapkan terimakasih mereka kepada He Shu Huan.
"Yang Mulia,rumah dan sawah serta segala yang pernah kami miliki telah tersapu bersih dalam bencana banjir yang melanda desa dan kota kami di Kota Se An yang menyebabkan kami tak punya tempat tinggal dan pekerjaan lagi untuk hidup kami selanjutnya."Kata salah satu pengungsi kota Se An kepada He Shu Huan.
"Kalian tak perlu khawatir karena aku akan berikan kalian semua rumah dan pekerjaan baru setelah bencana alam banjir yang melanda desa dan kota kalian berlalu ,namun sementara ini aku akan beri kalian rumah sementara di daerah Kota Chuan An Barat Daya sebagai tempat tinggal kalian dengan subsidi bahan makanan dan minuman,obat -obatan serta pakaian yang kalian perlukan secara cuma -cuma tanpa pungut biaya satu sen pun."
He Shu Huan menepati janjinya dengan mengajak para pengungsi untuk mengikutinya ke arah kota Chuan An Barat Daya yang tak jauh dari Kota Se An.
Di kota itu ,He Shu Huan menemui kepala daerah dan jajaran dari kota tersebut untuk melakukan semua perintahnya untuk meringankan beban dan penderitaan rakyatnya yang lain yang berasal dari Kota Se An itu.
"Baik ,Yang Mulia Kaisar hamba akan laksanakan perintah Anda dengan sebaik -baiknya."Kata Khu Yan Meng Kepala Daerah Kota Chuan Barat Daya segera.
Setelah He Shu Huan memastikan para pengungsi korban bencana alam banjir Kota Se An telah di amankan dan mendapatkan bantuan yang merata dan adil dari nya.Ia dan Putri Giok Lan pamit untuk melanjutkan perjalanan mereka berdua menuju ke Kekaisaran Mongolia kepada Kepala Daerah Kota Chuan Barat Daya.
Mereka berdua menunggangi kuda yang mereka dapatkan dari Kepala Daerah Khu Yan Meng yang mempermudah perjalanan mereka tanpa adanya aral rintangan yang menghadang jalan mereka ke daerah gurun Gobi.
"Yang Mulia,apakah Anda tak ingin beristirahat sejenak setelah lima minggu kita menunggangi kuda dari Kota Chuan An Barat Daya sampai ke pintu wilayah gurun Gobi?"Tanya Putri Giok Lan.
Gadis ini menunggangi kuda besar warna coklat yang berjalan begitu gagah di samping kanan He Shu Huan yang menunggangi kuda besar warna putih yang sangat menawan sekali .
"Tidak..Giok Lan karena aku harus secepatnya aku bisa bertemu dengan Alina dan Bi Guan yang aku perintahkan untuk menemui Putri Ma Ye Ri sejak tiga bulan yang lalu supaya aku dapat pastikan mereka berdua berada di Istana Mongolia dengan aman dan selamat."Jawab He Shu Huan memacu laju kuda putihnya dengan sangat cepat sekali di ikuti Putri Giok Lan yang mengejarnya.
Hyahh..!!
Desir angin serta debu pasir yang sangat tajam menerpa mereka sehingga laju kuda -kuda yang mereka tunggangi sedikit terhambat di gumpalan pasir -pasir yang tebal sekali.
"Yang Mulia ,hamba sudah merasa haus sekali di tenggorokan hamba,"Ucap Putri Giok Lan lemah di atas kuda warna coklat.
"Giok Lan ,bertahanlah..!"Kata He Shu Huan yang dengan cekatan menangkap jatuhnya Giok Lan dari kuda coklat di sampingnya.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
anna
next,,k nami🤓
semanggattt,,,💪🏻🌹
2022-09-05
2
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
sungguh baik sifat He shu huan, kaisar yang mengayomi rakyatnya, penuh kasih sayang dan tanggung jawab 👍👍👍
2022-08-25
2
☠ᵏᵋᶜᶟMisty_
bertahanlah putri kau pasti kuat tunggu sampe kaisar menemukan air untukmu
2022-06-11
2