Di dalam air yang sangat gelap sekali tanpa ada sedikit cahaya sama sekali namun di sana ada seorang pria tampan berenang sambil memeluk erat seorang wanita yang sangat cantik jelita.
" Alina ,ku kepada mu..Kau harus bertahan hidup karena kau bersamaku ,He Shu Huan suami kamu yang sangat mencintaimu ,sayang..!" Melalui hati yang terdalam dan di penuhi cinta yang begitu besar.
He Shu Huan menggunakan mulutnya untuk beri pernapasan bagi Alina di dalam air lautan yang amat gelap dan terjangkau dalamnya.He Shu Huan juga menggunakan ilmu renang ikan lumba -lumba yang amat lincah untuk menghindari dari serbuan ikan hiu raksasa ganas yang mengitari dirinya dan Alina.
Tanpa Ia sengaja ujung kakinya menyentuh suatu yang keras di dasar laut itu.Ia menduga adanya jalan keluar dari dalam air laut tak berdasar dan tak terjangkau dalamnya.
" Aku harus bisa mencapai benda itu..Mungkinkah ada pintu untuk keluar dari lautan ini." Batinnya.
Gerakan renang yang lincah dan tangkas telah di kuasainya secara mendarah daging.Ia berenang tanpa lelah dan tanpa putus asa sampai akhirnya Ia menemukan sebuah lubang yang bercahaya di benda yang di sentuh kakinya itu.
Dengan penuh semangat juang untuk hidup dan selamat bersama sang istri tercinta dan dipicu dari keinginan terbesarnya yakni melindungi dan menjaga Kekaisaran Ming Sejati nya.
He Shu Huan berhasil keluar dari dasar lautan tak berdasar melalui lubang yang menembus suatu ruangan yang penuh peti jenazah yang di susun di sekitar ruangan itu.
" Tempat apakah ini ?" Tanyanya.
He Shu Huan membawa Alina ke tengah ruangan dan membaringkannya di atas peti jenazah yang di lapisi kain warna merah dan gambar singa dan ular yang saling berhadapan satu sama lainnya.
He Shu Huan menaruh kedua telapak tangannya di dada Alina mengerahkan ilmu telapak naga api yang mengandung energi kuat yang membantu dalam proses menyelamatkan nyawa Alina.
Di tempat lain ,Bi Guan melanjutkan perjalanannya dalam misi untu mencari cara menolong He Shu Huan dan Alina yang terjatuh ke lubang yang tak berdasar.
" Kita telusuri di sepanjang danau angsa putih ini dan kita pasti dapat menemukan tempat terakhir dari aliran air danau ini." Kata Bi Guan yang amat di kenal pantang menyerah dalam segala hal yang di raihnya.
Gu Jin Wu mengagumi sifat pantang menyerah Bi Guan serta rasa pedulinya terhadap sahabat dan saudara angkatnya yang paling berharga di dalam kehidupan Bi Guan.
" Kau memang seorang Pendekar Sejati dan juga seorang saudara seperjuangan yang sangat dan amat menomorsatukan persahabatan di atas segalanya ,Tuan Bi.." Puji Putri Song Tian Chi yang selalu menempel ketat Bi Guan.
Putri Giok Lan ,Ma Xiao Yu dan Walet Kecil tiada pernah berhenti memutar bola mata mereka di belakang Bi Guan dan Song Tian Chi serta di sisi kanan Gu Jin Wu.
" Coba kita buat peta di mulai dari hutan kaktus ke gunung pasir warna ungu di depan kita ," Kata Bi Guan di hari berikutnya kepada semua sahabat.
Bi Guan menggunakan kayu untuk membuat peta dari pasir yang di genggam oleh tangannya ,lalu Ia menggunakan ingatan kuatnya mengingat jalur di sepanjang danau angsa putih.
Di ruangan yang penuh peti jenazah yang tak di sengaja di temukan untuk menyelamatkan hidup Alina yang sangat di cintainya.He Shu Huan juga menyelidiki setiap peti jenazah yang berada di sekitar tempat itu.
Telapak tangannya menyentuh salah satu peti jenazah yang memiliki ukiran yang sudah lapuk dan terkelupas di kedua sisi samping tutup dari peti jenazah itu.
" Ukiran apakah yang hilang dari tinta kayu merah yang terdapat di samping tutup peti jenazan ini."
Berkali -kali He Shu Huan memeriksa ukiran pada peti jenazah yang sedang di amatinya dengan teliti usai dirinya memastikan bahwa Alina sudah lebih baik kondisi fisiknya.
" Alina ,bagaimana keadaanmu sekarang ?" Tanya He Shu Huan merangkul Alina ketika istriya yang tercinta itu tersadar kembali dari pingsan dan sakitnya selama berhari -hari.
" Aku sudah lebih baik ,Kakak Huan.Aku hanya merasa lapar dan haus ," Jawab Alina pelan.
" Oh ,jangan khawatir karena Aku sudah buatkan kamu makanan dan minuman hangat yang telah berhasil ku temukan bahan -bahannya dari hutan di dekat ruangan aneh ini." Kata He Shu Huan yang sigap mengambil semangkuk bubur ubi rasa cumi bakar yang di letakkannya di atas peti jenazah lain di dekatnya.
Lalu ,He Shu Huan menyuapi Alina makan bubur itu dengan terampil sekali menggunakan sendok keramik yang di temukannya di salah satu peti jenazah yang di bongkar olehnya.
" Isi peti jenazah ini semuanya peralatan makan dan minum yang terbuat dari keramik yang sangat kuno dan langka sekali." Kata He Shu Huan yang memberitahu Alina yang menanyakannya tentang peralatan makan dan minum juga masak yang di temukan oleh He Shu Huan untuk membuatkan makanan dan minuman hangat untuknya melalui tatapan matanya yang sendu dan lembut penuh cinta yang tulus terhadap He Shu Huan suaminya.
" Namun aku sama sekali tidak dapat mengetahui isi peti jenazah yang ukiran tinta kayu merah di samping tutupnya itu terkelupas ,"Sambung He Shu Huan menggunakan dagunya untuk tunjukkan peti jenazah yang di maksud olehnya kepada Alina istrinya.
" Ukiran ? Coba aku lihat ukiran di peti jenazah itu."
Alina turun dari peti jenazah tempatnya berbaring untuk melihat ukiran yang di tunjukkan He Shu Huan kepadanya.Ia mengerutkan keningnya untuk menganalisa selama beberapa menit sebelum Ia menemukan hasil pengamatannya mengenai ukiran yang terkelupas di samping tutup peti itu.
" Kakak Huan...Coba kau kerahkan tenaga dalam mu untuk membuka peti jenazah ini." Kata Alina.
" Baiklah..Ku coba.." Jawab He Shu Huan merasa ia juga ingin tahu sekali.Maka dia mengikuti saran Alina.
He Shu Huan menekuk kedua kakinya sedikit dan Ia mengerahkan ilmu telapak naga petir hitam di kedua telapak tangannya yang ia kerahkan ke arah peti jenazah itu.
Lalu desiran angin yang sangat kencang di sertai kilat menyambar menghantam hancur tutup peti jenazah itu oleh kedua telapak tangan He Shu Huan.
Wushh..!!
Prakk..!!
Blarr..!!
Alina bersorak gembira memeluk He Shu Huan di dekatnya.
" Kak Huan ,kita berhasil menemukan jalan keluar dari tempat ini." Serunya gembira sekali.
" Benar di luar adalah dataran pasir yang warna ungu.." Kata He Shu Huan menciumnya sekilas.
Kemudian ,mereka berdua keluar dari tempat yang penuh harta karun keramik langka itu melalui peti jenazah yang tutupnya terkelupas itu ,dan mereka terperangah melihat seluruh dataran yang mereka datangi adalah dataran pasir ungu.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
Akhirnya mereka bisa keluar syukur lah tapi akan ada misteri apakah di pasir ungu tersebut ya
2022-06-20
3
❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊
Alina sangat beruntung mendapatlan suami yg selalu menemani, bahkan berenang dlm air tetap memeluk erat
2022-06-10
2
❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊
ungkapan hati kepada istri tercinta, kalau mau hatinya senang ya hrs dipuji
2022-06-10
2