Jangan Pernah Lupakan Jasa Guru Kita.

" Mari kita telusuri goa di balik lorong lantai batu -batu tajam di depan kita ini." Kata He Shu Huan di depan yang lainnya.Ia menatap lembut Alina yang berada di samping kanannya.

" Iya..Ayolah Aku sudah tidak sabar mengetahui isi dari ujung goa tanpa nama ini ," Kata Bi Guan yang menggandengtangan Putri Song Tian Chi dan juga Walet Kecil.

Gu Jin Wu , Ma Xiao Yu dan Putri Giok Lan telah siap di mengikuti langkah He Shu Huan dan Alina serta Bi Guan dan kedua orang selir nya itu yang selalu ramai di depan Gu Jin Wu ,Ma Xiao Yu dan Putri Giok Lan.

He Shu Huan mengajak Alina melompati setiap batu -batu tajam dengan ilmu ginkang naga terbang yang sangat cepat luar biasa sehingga He Shu Huan dan Alina telah lebih dahulu tiba di pintu yang menutupi goa lainnya.

Brrrrr....!!

Bi Guan dan kedua orang selir mengikuti cara He Shu Huan dan Alina yaitu melompati setiap batu -batu tajam dengan ilmu ginkang harimau terbang yang sangat gesit luar biasa sehingga mereka pun berhasil tiba di belakang He Shu Huan dan Alina.

Brrrt...!!

Gu Jin Wu menggendong Ma Xiao Yu lalu pemuda ini melompati setiap batu -batu tajam dengan ilmu ginkang naga gurun pasir Gobi yang sangat lincah luar biasa.

Brrrr...!

" Giliran kita sekarang..." Kata Putri Giok Lan nada tajam sekali kepada Yang Ti Fei yang di genggam tangannya.Lalu gadis itu melompati batu -batu itu dengan lincah luar biasa melalui ilmu ginkang nya sangat lincah.

Brrrr...!!

Yang Ti Fei berdecak lidah nya dengan amat kesal sekali karena dirinya tak di anggap oleh He Shu Huan dan para sahabat semenjak dirinya telah di ketahui oleh Bi Guan bahwa dia menyimpan rasa suka terhadap Alina ,istrinya He Shu Huan.

" Tsk sialan Bi Guan telah membongkar rahasiaku yang menyukai Alina kepada He Shu Huan..." Batin Yang Ti Fei mencibir Bi Guan.

" Pintu goa yang satu ini sungguh tebal sekali dan ukirannya pun sangat rumit sekali untuk kita dapat memecahkan ukirannya itu." Kata Bi Guan dengan nada serius sekali seraya mengelus dagunya yang sudah mulai tumbuh janggut tipis dan halus itu.

" Ukirannya ada lambang sebuah sekte kuno yang sudah lama tak terdengar di dunia persilatan di zaman sekarang kita ini." Kata He Shu Huan yang mengamati ukiran di pintu goa yang ketiga yang ada di depannya itu.

" Sekte kuno apakah yang kamu maksud ?" Tanya Putri Giok Lan menatap He Shu Huan.

" Sekte delapan burung hong sejati yang menjadi pasangan ideal dari sekte delapan naga sejati ," Jawab He Shu Huan tersenyum ringan kepadanya.

" Oh..Apakah Anda tahu cara membuka pintu goa ini ?" Tanya Putri Giok Lan takjub dengan He Shu Huan serba tahu itu.

" Iya..Aku sangat tahu.." Jawab He Shu Huan nada riang gembira seraya mengecup pipi kanan Alina.

" Uh ,genit sekali kau.." Kata Alina mencubit halus bibirnya.

" Hehehe..Istri ku sayang ,kau sangat manis kalau kamu merajuk seperti ini kepadaku." Kata He Shu Huan yang malah merengkuh wajah Alina dengan kedua tangan dan mengecup lembut bibir ranum Alina.

"..."

Alina merona dan menundukkan wajahnya dengan malu -malu.

" Hahaha..Manisnya pipi ranum mu ,sayang." Kata He Shu Huan tertawa kecil kepada Alina.

Lalu mereka di kejutkan dengan pintu goa itu telah terbuka sendiri tanpa mereka sentuh sama sekali.

" Hei ,apakah kunci untuk membuka pintu goa ini adalah mencium pasangan kita sendiri ?" Tanya Bi Guan takjub seraya mengangkat alisnya dengan lincah.

" Ya..Karena burung hong adalah pasangan sejati dari Kaisar Sejati." Jawab He Shu Huan tersenyum bangga kepada dirinya sendiri yang sangat murni darahnya itu.

" Salah , Kakak Huan barusan menekan pintu goa dengan darahnya sendiri." Kata Alina yang telah membenarkan jawaban He Shu Huan yang sangat berbeda dengan cara He Shu Huan membukakan pintu goa itu di balik kemesraan yang di lakukan oleh He Shu Huan terhadap dirinya yang tak bisa terlihat oleh para sahabat mereka.

" Ishh...Dasar kau ini mengerjai kami saja." Kata Bi Guan mengkal hatinya kepada He Shu Huan.

He Shu Huan terkekeh riang sekali kepada Bi Guan dan para sahabatnya sebelum dirinya dan Alina melangkah masuk ke dalam goa yang ternyata ada tangga terbuat dari tanah merah tebal dan berbatu lumut yang sangat licin dan terjal sekali.

" Astaga dalam sekali goa yang satu ini.." Kata Gu Jin Wu yang menunduk untuk melihat ruangan di bawah sana yang sangat gelap luar biasa sekali sehingga hampir tak terjangkau dalamnya goa di bawah sana.

" Iya ,ini namakan goa ekor naga dan sayap kiri burung hong yang di ciptakan oleh kedua ketua sekte kuno itu untuk menyimpan rahasia mereka dan juga markas besar mereka yang berada di bawah sana." Kata He Shu Huan yang telah tahu banyak hal tentang dunia persilatan kuno melalui salah satu Gurunya yang tak pernah dia beritahu kepada semua orang selama ini.

" Siapakah yang telah memberitahukan kepada mu tentang semua hal ini ?" Tanya Bi Guan dengan nada heran kepada He Shu Huan.

" Dari salah satu Guruku yang lain dan yang tak pernah menetap di Pulau Abadi." Jawab He Shu Huan singkat kepada Bi Guan yang penasaran.

" Ehhhhhh....?"

" Sudahlah..Kau tak perlu tahu banyak tentang hal lain mengenai kehidupan pribadiku.." Kata He Shu Huan menutup rapat mulut Bi Guan dengan sorot matanya yang tajam dan tegas.

" Aish jangan kalian berdebat saja di sini..Ayolah pikirkan cara untuk kita bisa turun ke bawah sana tanpa kita terjatuh di tangga berlumut itu ," Ucap Alina bosan dengan perdebatan antara suami dan kakaknya itu.

" Melangkah perlahan -lahan dan jangan injakkan sepatu kalian di tengah tangga melainkan di kiri dan kanan tangga yang kering." Jawab He Shu Huan yang dapat melihat kegelapan di tangga itu dengan jelas.

" Mata mu sungguh jeli sekali ,Huan." Puji Bi Guan di belakang tengkuk He Shu Huan.

" Gunakan ilmu mata awan siluman yang telah kita pelajari dan kuasai dari mendiang Guru Ji kita di Pulau Abadi." Kata He Shu Huan mengingatkannya dengan tajam.

" Oh...begitu rupanya ?Hmmmm..Aku nyaris lupa dengan pelajaran masa lalu kita..," Kata Bi Guan yang nyengir lebar dan pipinya memerah malu di tegur He Shu Huan karena Ia melupakan jasa para Guru mereka yang pernah mengajarkan ilmu -ilmu hebat kepada mereka sejak bayi hingga remaja di Pulau Buangan.

Bersambung..!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***