The Power Of Ice Girl
Inilah kota Gimmewald yang nyaman jauh dari polusi udara, saat tidak terjadi turun salju,kota kecil namun seperti sebuah surga dan mewakili visualnya benarkan para reader 😀😍.
Pegunungan Alpen membentang sejauh 1200 km setara dengan 750 mil.Lebarnya sekitar 250 km dengan Luas area sampai 200.000 km2.Gunung itu terbentuk selama puluhan juta tahun saat itu lempeng tektonik Afrika dan Eurasia saling bertabrakan.
Akibatnya,batuan sedimen laut naik berubah menjadi pegunungan.Puncak tertinggi dari gunung ini adalah Mont Blanc.
Dalam bahasa Perancis,Mont Blanc artinya itu Gunung Putih,yang merujuk pada lapisan salju yang menutupi puncaknya.Titik tertinggi dari pegunungan Alpen sekaligus tertinggi di Eropa.Tingginya 4.809 meter dan dari atas permukaan laut.
Kota yang sangat kecil di dekat gunung Alpen yaitu Gimmelwald adalah kota kelahiranku.
Putihnya salju saat itu turun perlahan-lahan jatuh berhamburan layaknya bunga dandelion yang tertiup angin menyebar kemana-mana namun tampak sangat indah.
Permukaan danau yang sangat amat luas terhampar di luaran bagaikan permadani.
Perlahan mulai membeku seakan Tuhan memberikan waktu istirahat sejenak untuk bunga,pohon,danau,gunung,beserta lainya.
Malam itu desa nampak sunyi sepi,dingin yang menggigit pun ikut andil.Suara tangisan bayi kecil yang mungil memecah kesunyian dan keheningan .
"Oek,Oek,"suara dari tangisan bayi kecil itu terdengar sangat manja dan sedikit berisik
Temaram lampu kamar menyinarinya,duduk seorang laki-laki paruh baya yang tampan,nan rupawan,janggutnya terbelah serta rambutnya ikal,pundaknya juga lebar, dia mengenakan sweaternya merah maroon,celana hitam,serta syal putih di lehernya.
Sambil meneteskan air mata namun bibirnya tersenyum tipis.
Dalam hati ia berkata,"Apakah yang harus aku lakukan,tersenyumkah atau menangiskah?"
Dia sangat bersedih sambil menggendong si putri kecilnya itu sembari menangis dan juga menyimpulkan senyum tipis sambil menahan perasaan perih.
Dalam keadaan bahwa sang putri kecilnya lahir sehat cantik jelita,kulitnya yang mulus serta aroma bayi yang suci nan harum itu membuat ia bersyukur.
Namun lain halnya dengan sang ibu si bayi yang mungil itu,sang istrinya lebih tepatnya serta belahan jiwanya meninggalkan sang suami untuk selama-lamanya,dan tak akan kembali lagi ke dunia yang fana ini.
Pria itu adalah ayahku iya sebut saja malaikat yang tak bersayap itu,dengan sebutan ayah.
Tangisan manja putri kecilnya yang memecah keheningan malam."Oek...oek...oek..."suara dari tangisan manja putri kecil yang baru lahir itu.
Seraya salju-salju turun bertebaran membawa pilunya hati."Hallo ibu,ini aku besok aku akan kembali ke Indonesia bersama anak beserta istriku."Kata ayah, ia menatap bayi kecilnya dengan penuh rasa sedih bercampur perih.
Namun ada perasaan senang serta bersyukur.
Di luar pun turun salju,semakin lebat.Di atas pepohonan,bukit,danau,serta genting rumah para penduduk sekitar,nampak tetutup salju.
Seperti hamparan kapas yang berhamburan dan amburadul,tak karuan seperti perasaan Ayahku saat ini.Kemudian seberkas sinar itu menyelinap di antara gumpalan-gumpalan awan hitam.
Mengintip-intip gumpalan-gumpalan kelam yang mulai memudar .
Pagi hari mulai menyingsing.Meskipun saat itu Ayah sedang keaadaan berduka namun tetap bersyukur karena Tuhan yang masih memberikan waktu untuk merawat bayi cantiknya.
"Hemmm....ha..."Ayahku menghela nafasnya.
Ayahku saat ini bak nahkoda dalam perahu,
mengawasi jauh kedepan dengan sorot mata yang agak sendu,namun tajam menyala.
Karena sekarang ada putri kecilnya, walau pun sedang terjadi badai ia seharusnya tetap tidak takut.
Namun tak bisa di pungkiri dia kehilangan asisten nahkoda sekaligus orang yang di cintainya,maka perasaan akan campur aduk melekat di hatinya saat ini.
Pagi itu ayah bergegas kembali dari kota kecil Gimmelwald menuju Indonesia.Ia berangkat dari Bandar Udara Internasional Zurich dan menuju Bandara Soekarno Hatta.
Dalam perjalanan itu kami harus transit dari Zurich ke Jenewa kemudian menuju Basel jika tidak ada cuaca buruk (badai) atau delay maka jarak yang jauhnya 11.258 km 6.996 mil serta 6.079 mil laut,dengan kecepatan 700 km/jam waktu penerbangan memakan waktu 16 jam 4 menit.Jarak garis lurus antara Swiss Indonesia di hitung dengan menggunakan rumus Matematika (Referensi).
Singkat cerita ya,dalam perasaan haru yang mengaharu biru.Bayi nan lucu itu adalah aku.
Betapa tidak ayahku yang terluka namun juga bahagia menanggung duka yang mendalam untuk ibuku.Matanya yang nanar dan sendu itu menatapku seakan tidak tega.
Namun saat itu aku tidak tahu kan masih bayi,
tidur pulasku membuat Ayah menatap penuh arti kesedihan,karena bayi yang ia bawa dan gendong itu takan pernah mendapatkan pelukan yang sangat hangat oleh malaikat yang tak bersayap yang bernama ibu.
"Sepertinya aku belum siap."Dalam hati ayah berkata."
"Walaupun sebenarnya,aku sangat sedih tapi aku akan mengikhlaskanmu."Gumam ayahku sambari mengusap pipinya.
Karena basah terkena lelehan dan cairan yang bernama air mata.
Ayah pun memandangi kaca pesawat itu,
dalam pandangannya yang terasa kosong
terbersit di ingatannya,istri yang ia cintai sebelum pergi dia sempat mengucapkan pesan yaitu.
"Ingat jika memang anak kita terlahir seorang putri aku ingin kau memberi nama Putih.Ucap dari Ibuku sambil memandang wajah ayahku.
Ayahku yang mendengar itu diam,dan tidak bisa berkata apa-apa.Dan Ibuku meneruskan kata-katanya.
"Aku yakin sekali kalau putri kita ini,bisa kuat seperti Puncak Gunung Alpen."Ujar ibuku saat itu sambil meneteskan air mata yang tak bisa di bendung lagi.
"Karena putih ya puncak ini lambang dari kekuatan seorang ibu."Ucap dari lirih dari ibuku sambil meneteskan air matanya.
Ayahku hatinya kini sangat pedih dan perih namun ia berpura-pura tak terjadi apa-apa.
Sesampainya di Indonesia semua keluarga pun serta kerabat dekat ayah menyambut dengan duka yang sangat mendalam,betapa tidak bayi perempuan mungil itu sudah tak mempunyai ibu lagi semenjak dilahirkan ke dunia ini.
Hujan tangis pun mengiringi kehadiran kami bertiga.
"🎶Rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini *k**ita menari dalam rindu yang indah*
Sepi ku rasa hatiku saat ini oh sayangku
Jika kau disini aku tenang🎶
Walau dia belum pernah sekalipun untuknya menatap wajah cantik ibu serta aroma yang tercium dari tubuhnya, dan juga pelukannya hangat.
Namun masih mempunyai Ayahku yang kucintai mewakilimu ibunda tercintaku.
Cinta seorang putri kecil yang akan selalu mencintaimu dalam doa,nafas,fikiran,serta perkataan semuanya hanya untukmu.
"I Love you and for me you will always be in my heart forever my mom."Doa di panjatkan pada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta bintang -bintang bertaburan,semoga kau di tempatkan di sisi Nya di tempat yang indah dalam Surga yang tenang dan abadi.
Bersambung...
Karya ini hanya fiksi dan imaginer semata jika ada kesamaan setting ,nama tokoh mohon di maklumi, tidak berniat menyudutkan pihak manapun juga terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Suyudana Arta
penulisannya rapi.
2024-06-19
1
Dilla
bersyukurlah, gue punya keponakan saudara Jauh, istrinya masih saudara saudara jauh gue meninggal setelah melahirkan anak pertama putri kecilnya , tapi papa nya malah nikah lagi dan di urus nenek dari Ibunya
2023-11-17
2
Virgo Vivi
baru mampir bab 1.. tinggalkan jejak dl
2023-07-27
0