Pagi ini aku melihat Erick sedang mengobrol dengan Pak Sugiono,di depan pintu gerbang Sekolah,entah apa yang mereka obrolkan,dan
terlihat dari kejauhan, Aku pun memutar haluan menuju dinding belakang menuju lubang rahasia.Aku berencana melewatinya.
Terlihat banyak siswa laki-laki bergerombol dan sedang merokok , mataku mengamati mereka ternyata bukan siswa yang berasal dari Sekolahanku.Tak lama kemudian mereka pergi mungkin karena kedatanganku.
Setelah menoleh kanan kiri memastikan tidak ada yang melihat , aku menyibak tumbuhan rambat dan memasukan kepalaku ke dalam lubang sambil merangkak , dari belakang ada seseorang yang menahan tasku,akupun merangkak mundur lagi.
"Sial aku tertangkap basah!"Gerutuku dalam hati.Ketika aku memutar badanku,ternyata bukan seorang Guru melainkan salah satu murid dari sekolah Elite terlihat seragamnya berbeda denganku.Aku memperhatikan, sepertinya aku pernah bertemu dengannya,
"Kenapa anak ini bergaya sok keren?,hei siapa dia?,eh sepertinya aku pernah."Gumamku dalam hatiku saat ini
Pria maskulin,tinggi,kekar,dan wajahnya yang tirus serta hidungnya yang mancung nampak menonjol di wajahnya.
"Dasar gadis tengik beraninya kau melewati batas Sekolahanku ini?"Kata anak itu sambil berdiri tegak dan mendongakkan kepalanya.
Seraya harga dirinya dan kesombongannya tingkat dewa menjulang sangat tinggi.
"Lihat puntung rokok ini,tak kusangka gadis kecil polos merokok di Sekolah!,jika Gurumu di depan gerbang tahu kau pasti akan dapat hukuman yang berat!"Katanya menggertakku sambil melotot serta menyeringai.
"Gawat,kenapa anak ini menuduhku,jelas-jelas puntung rokoknya banyak,kenapa hanya aku yang harus di salahkan?"Kataku dalam hati sambil menunduk lemas.
"Hei takut ya!"Kata anak itu lagi, terlihat matanya melotot dan juga menyeringai.
"Makanya jadi gadis kecil itu harus patuh,dan tidak banyak tingkah , berani menggeser title berandalan dari diriku!"Kata dari anak yang serampangan ini sambil menyeringai bak berandal kelas kakap.
"Bu..bukan aku yang merokok,liat tidak..tidak ada bau rokok di badanku!"Jawabku sambil menciumi bau badanku sendiri.
Akupun mendekatinya dan menciumi aroma tubuhnya...
"Hei aku mencium aroma rokok di tubuhmu?" Balasku menuduhnya sambil menyeringai
"Hei...jangan bilang kau tak mengenaliku?" Tanyanya,sambil mengelus rambutnya yang hitam legam.
Visual dari Abang Andromeda yang warna rambutnya hitam legam, tampang berandalan berubah naik tingkat sedikitlah menjadi pria agak baik-baik lah ya 😍😁.
"Hei tuan cordon bleu."Jawabku dan mataku terbelalak seketika.
"Kenapa kau disini,aku melihat gerbang di Sekolahmu belum di tutup, ahaa...pasti ada seseorang yang mau kau hindari?"Tanyanya dengan mata tajamnya seolah-olah dia tahu.
"Tidak,jika aku melewati lubang ini aku akan menghemat tenagaku,lagi pula kelasku ada di balik dinding ini ,kenapa kau iri mau masuk juga?"Kataku dengan tegas kepadanya agar tidak curiga.
"Lubang sekecil itu ya mana muat ,mau aku perbesar agar muat untuk beberapa orang,lalu akan kuberi tahu semua biar mereka tak usah lewat gerbang utama Sekolahmu!"Gertak dari Andromeda pada putih sambil mengancam dan tersenyum dengan bangga.
"Hei apa yang kau katakan itu?,pergilah sana urus masalahmu sendiri."Kataku padanya sambil merapikan tumbuhan rambat agar menutup dengan rapi kembali.
"Astaga,kenapa anak gila ini muncul lagi,dan mengancamku?"Gerutuku namun dalam hati.
"Ya Tuhan...! aku ingin menjalani hidup yang damai,tapi kenapa selalu ada saja gangguan yang datang?"Ujarku lagi dalam hati sambil menelan selivaku.
Kemudian datang lagi seorang siswa yang melangkahkan kakinya seraya mendekatiku.
"Tap...tap...tap..."
"Putih,apa yang kau lakukan disini?,apa pria ini merundungmu lagi?"Tanyanya kepadaku.
"Kakak kelas,tidak dia tidak merundungku,aku hanya mengobrol denganya."Jawabku untuk meyakinkan Erick,padahal sebenarnya akan terjadi kekacauan yang membuat pusing tujuh keliling.
"Sialan...,kenapa jadi begini?"Teriakku tapi dalam hati.
"Hei kemari,kita belum selesai bicaranya."
Andromeda memanggilku sambil memberi tanda untuk mendekatinya.
Aku pun mulai melangkahkan kakiku bergeser mendekati Andromeda , namun ternyata Erick menghalangiku , dan terjadi lagi , mereka pun berdebat kembali.
"Kau masih berani merundungnya!"Kata Erick terlihat marah menatap kedua bola mata Andromeda.
"Aku tidak merundungnya!, aku hanya akan mendiskusikan sebuah proyek,minggirlah kau, menghalangi jalanku!"Gertak Andromeda dan menyenggol bahu Erick secara sengaja.
Terlihat raut wajah Erick yang semakin kesal namun ia menahanya.
"Hei,sebentar nanti kita bicarakan lagi."Kataku berbisik ketelinga tuan Andromeda sambil menjinjitkan kakiku , karena dia sangat tinggi.
Lalu dia mengangguk pipinya pun memerah seperti buah tomat.
"Dengarkan menjauhlah ya, aku harap kalian tidak bertengkar ok,aku mau bicara dengan Erick."Kataku berbisik lagi ke Andromeda.
"Baiklah."Jawabnya sambil menjauhi aku dan Erick.
"Kakak kelas ada yang ingin kusampaikan padamu , ehm kebetulan kita bertemu disini."
Kataku pada Erick sambil memberanikan diri.
"Iya katakanlah aku akan mendengarnya."
Jawab Erick dengan penuh perasaan.
"Sebenarnya,itu ehm.... ehm...."Kataku sambil menggaruk kepalaku , dan memilih dengan teliti apa saja yang pantas untuk dikatakan dan di sampaikan kepadanya.
"Ehm,aku akan menjawabnya hari ini eehm.... ehmm.... begini sebenarnya aku menganggap Kakak adalah idolaku juga Kakak kelas yang ku hormati."Jawabku kepadanya dengan lirih karena aku sangat khawatir,dia akan marah kepadaku.
"Lantas!"Kata Erick dengan tegas dan juga amat penasaran.
"Aku tidak mau melukai perasaanmu,aku juga tidak mau kau membenciku."Ucapku lirih lagi sambil mengepalkan jari-jemariku, untuk mengurangi rasa gugup pada diriku sendiri.
"Kalau kau masih , mengulangi jawabanmu yang seperti dulu itu aku tak menerimanya
,jangan bilang kau akan menolakku dua kali."
Jawabnya dengan marah sekali, terlihat jelas kesabaranya mulai runtuh.
Suasana terasa agak tegang aku heran,baru saja aku mandi air dingin,tapi disini kenapa terasa panas,sambil meneteskan peluh dan menelan selivaku perasaanku campur aduk bahkan jika aku menunggu hasil ujian test matematikaku aku tidak merasa seperti ini.
"Put, aku tak pernah seserius ini aku mohon kau hargailah perasaanku."Jawabnya sambil memegang tanganku dan menatapku dengan tajam.
"Aku sudah jujur kak,"Jawabku takut,jika aku harus meneruskan percakapan ini.
"Dengarkan aku , sampai kapan kau gantung diriku?,apa kau ingin meledekku?,setelah aku menyatakan ketulusanku."Katanya sambil mencengkram tanganku.
"Hei dasar pria brengsek!!!, apa yang kau lakukan kepadanya?,bukankah dia sudah menolakmu!" Andromeda berkata dengan lantangnya,aku takut banyak orang akan mengetahuinya.
Jari kananya menuliskan sesuatu dibelakang pinggangku... diam, katanya.
"Oh, ya kenalkan namaku Andromeda aku ini adalah pacar baru gadis ini , masalah tempo hari ..."Gertak tuan Andromeda dengan sorot mata yang tajam menyala seperti serigala berbulu domba.
"Bagaimana kalau hari ini kita lanjutkan, maka akan kuremukkan tulangmu itu."Ujar dari tuan Andromeda dengan menyeringai dan kasar .
"Hem..kau pikir aku bodoh,aku tidak percaya dengan apa yang kau ucapkan."Balas Erick dengan tatapan penuh curiga.
Aku pun menelan selivaku,dan bola mataku hampir lepas,karena berandal ini bicara tanpa alasan.
"Tanyakan saja,oh iya aku hampir lupa,aku pernah menginap di rumah gadis kecil ini beberapa hari!!"Jawabnya dengan bangga.
"Sialaaan..."Aku pun mengumpat dalam hati.
"Putih benarkah,jelaskan padaku bahwa anak ini berbohong?"Tanya Erick kepadaku.
"Ehm....ehm...."Aku bingung harus menjawab apa,
karena aku harus mempertanggung jawabkan perkataanku,jikalau aku sudah terlanjur untuk mengucapkanya,aku pun berfikir sejenak dan tubuhku terasa panas dingin .
"Hei gadis kecil,ini bukan saatnya untuk kau menghafalkan rumus,cepat katakan padanya biar kita bisa melanjutkan percakapan proyek besar kita yang tertunda!"Kata Andromeda degan lantang dan tegas.
Aku meyakinkan diriku sendiri sesaat dan memberanikan diri.
"Ya benar apa yang di katakan Andromeda."
Jawabku kepada Erick dengan tegas dan lugas sebenarnya aku sangat amat terpaksa.
Mereka berdua seperti permen dua rasa.Sisi satunya terasa manis dengan pipi merahnya yang seperti tomat dan bangga sekali karena kemenangannya.
Disisi lainya terasa sangat masam sekali, dan juga kecewa padaku karena Erick merasakan bahwa perasaanya sudah dipermainkan oleh diriku.
Erick pun tetap bersikukuh tak mau menerima kenyataan pahit ini,dia memegangi tanganku dan memelas , terlihat sorot matanya yang tajam berubah sembab dan berkaca-kaca.
"Jika aku menjadi kau aku akan merasa malu, dan menerima kenyataannya,lepaskan tangan gadisku!!pahaaam!"Kata Andromeda dengan tegas,sambil menarik tanganku kebelakang tubuhnya.
"Jadi kamu benar-benar memilih berandal ini daripada aku."Kata Erick memelas agar luluh.
Tapi Andromeda menyeretku pergi darinya seraya terdengar samar-samar bunyi ponsel Erick lagu dari Judika yang dinyanyikan Yan Josua dan Rusdi cover.
🎶Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja
Terus mengingatmu,memikirkanmu semua tentang dirimu.Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja tak seperti kamu yang mampu tanpaku tak seperti kamu.Bagaimana
bagaimanaa🎶
Bersambung...
Karya ini hanyalah fiksi dan imaginer author harap bijaksana dalam mengambil sisi positif dan juga hikmahnya terimakasih para readeku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Park Kyung Na
lanjut
2023-02-08
0
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Terlalu banyak duit makanya berani bergaya begitu.
2022-05-29
3
Mom FA
judika torr marii gasssskn kita nyanyii🤭🤭
2022-05-21
1