"Aneh biasanya dia pasti mengeluh lelah bila aku ajak membantu Bibiku."Kataku kepada Andromeda dengan perasaan curiga.
"Ehm... aku tak memaksanya,dia menawarkan dirinya sendiri untuk membantu Bibimu."Kata Andromeda polos.
"Memangnya kau ingin pergi kemana?"
Tanyaku sambil menutup loker.
"Apa ada hal yang ingin kau lakukan?"Tanya Andromeda dengan semangat.
"Bagaimana kalau kita melakukan hal yang tidak mungkin kita lakukan."Kataku untuk mempersulit Andromeda.
"Ehmmmm,aku heran,kau bisa mengendarai motorku , mobil sportku , apakah kau bisa mengendarai yang lainnya?"Tanyanya curiga kepadaku di sangkanya aku adalah gadis multi talenta.
"Hei mana ada gadis kecil mengendarai pesawat, ayolah?"Kataku sambil tersenyum.
"Siapa yang mengajarimu semua itu?"Tanya Andromeda penasaran.
"Apa kau mau tahu,penasaran?"Tanyaku.
"Iya, aku penasaran , cepatlah ceritakan semua kepadaku."Kata Andromeda dengan serius.
"Baiklah aku akan menceritakannya."Kata Putih dan memulai cerita kepada Andromeda.
"Dulu waktu Ayahku masih hidup dia selalu mengajakku ke bengkel mobil, motor sport teman-temannya ,ada yang mengajariku."
Ujarku dengan nada lirih juga menggelengkan kepala.
"Aku melihat tanganya itu menyetir dan aku pun megamatinya , begitulah akhirnya aku bisa." Kataku sambil duduk di sampingnya.
"Apa Ayahmu seorang montir?" Tanya dari Andromeda penasaran.
"Ayahku adalah seorang pemadam kebakaran,
kalau libur dia pergi ke bengkel , dia sangat menyukai otomotif , jika dia sudah di bengkel maka ia akan mengabaikanku."Jawab Putih kecewa dan tertunduk.
"Lantas."Tanyanya lagi dengan antusias.
"Saat itu aku SMP kelas 3, Aku dan Daniel pergi bermain balapan liar."Kataku sambil menatap satu titik , sedikit melamun.
"Kau masih kecil ikut balapan liar?"Tanya Andromeda terkaget mendengarnya.
"Iya."Aku mengangguk pada Andromeda.
"Aku juga merokok saat itu."Kata Putih lagi sambil mengangguk.
"Ha ,apa kau merokok?,gadis nakal,apa yang ku temukan di belakang sekolah itu puntung rokokmu?"Tanya Andromeda penasaran.
"Tidaklah , aku tidak merokok lagi sekarang." Kataku sambil mengerucutkan bibirku.
"Waktu itu aku ketahuan merokok oleh Ayahku."Kata Putih dengan menundukan wajahnya.
"Dan dia meneyeretku pulang namun dia tak memarahiku,dia bilang ini salahnya karena aku tinggal dengan seorang laki-laki , bukan seorang wanita seperti ibuku."Kataku lagi dengan lirih sambil tertunduk lemas.
"Aku melihat Ayah menangis saat itu,dia pun menangisi seseorang,tapi bukan aku,mungkin dia menangis karena rindu Ibuku,dan aku selalu menyusahkannya."Jawabku lirih lagi sambil mengamati kakiku.
"Kemudian kau tak merokok lagi sampai sekarang."Tanya Andromeda penasaran.
"Tidak."sambil menggelengkan kepala.
"Ehm....Kamu punya teman perempuan?" Tanya Andromeda dengan lirihnya.
"Punya,dua orang teman kecilku namanya Persi dan Mutiara,Persi satu Sekolah dan Mutiara ada di luar negri."Kataku lirih sambil menarik nafas.
"Hmm ahhhh"
"Hanya itu,apa ada lagi cerita yang kau sembunyikan padaku?"Kata Andromeda dengan sangat penasaran.
"Ada,kau mau mendengarnya?"Tanya Putih kepada Andromeda.
"Iya tentu saja,katakan."Jawab Andromeda dengan antusias.
"Suatu hari aku menginginkan sepeda motor kemudian harganya sangat mahal sekali, kau tahu motor sport itu hanya ada warna merah dan putih."Kataku Kepada Andromeda sambil menatap wajahnya,
Dia sangat sabar menantikan kata demi kata yang ingin aku sampaikan.
Kulihat wajah Andromeda sangat serius memperhatikan dan mendengarkanku.
"Iya aku tahu hanya ada dua warna,apa motor punyamu warna putih?"Tanya andromeda lagi.
"Benar , setelah kejadian Ayahku meninggal aku tak mengendarainya lagi." Kataku lagi sambil mengamati ekspresinya.
"Sekarang motornya ada dimana?"Tanya dari Andromeda sambil menagamati ekspresi wajahku.
"Ada di showroom teman Ayahku dia sedang meditasi?" Kataku dengan sangat lirih.
Dan seketika aku membayangkan Ayahku yang masih hidup.
Ayah berkata"Putih ayo pulang,sudah Ayah bilang jangan bermain dengan para pria, bermainlah dengan teman perempuanmu."
Akupun menjawab"Tak ada yang mau mengajakku bermain selain Daniel Ayah."
Ayah berkata"Kenapa kau suka sekali bermain balapan liar?,itu sangat berbahaya,berhentilah main itu kau bisa terluka, Ayah benar-benar menghawatirkanmu."Kata Ayah padaku waktu itu.
Setelah melihat wajah Ayahku yang sangat tampan itu akupun sangat merindukannya,
Dan ternyata air mataku pun menetes dan tak bisa di bendung lagi..."Hiks...hiks..hu..hu.."
Aku pun mengusap air mataku di pipiku.
Lagi-lagi berandal Andromeda diam dan tak bisa melakukan apa-apa,karena melihat ada gadis menangis di depan matanya.
"Apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?" Tanyanya kepadaku,dia berusah mengalihkan fikiranku.
"Aku ingin menjadi sniper."Kataku kepadanya.
"Apa kau ingin menjadi penembak jitu?"Tanya Andromeda terkaget-kaget sambil melotot.
"Aku bohong hanya bercandalah."Kataku lalu tersenyum melihat ekspresi terkejutnya.
"Tapi aku punya satu cara kita bisa bermain tembak, aku mau menelepon seseorang dulu."
Katanya Andromeda sambil merogoh ponsel miliknya di saku celananya.
"Hallo , Pak apa di tempatmu apa sedang di gunakan latihan?,baiklah aku akan kesana?" Kata Andromeda dan menutup ponselnya.
"Ehmm...ehmmm ayo kita berangkat."
Ajak dari Andromeda.
Beberapa menit kemudian kami sampai di Basic Shooting Club .
"Ayo kita masuk."Ujar dari Andromeda mengajakku.
"Ayo, Let's go."Kataku dengan senang.
"Dengarkan hari ini kita berpura-pura berprofesi sebagai sniper."Kata Andromeda dengan sabar.
"Iya,aku akan belajar menembak hari ini."Kata Putih dengan sangat antusias.
"Hai Andromeda, kenapa kau tiba-tiba ingin berlatih disini?"Tanya bapak instruktur yang datang menghampiri kami.
"Aku memenuhi keinginan gadis ini."Jawab dari Andromeda sambil memperkenalkanku.
"Kenalkan ini namanya bapak Suwito."Kata Andromeda memperkenalkan ke Putih.
"Salam kenal nama saya Putih,hari ini mohon bimbingannya."Kata Putih kepada Pak Suwito
"Baiklah mari ikuti saya."Kata bapak Suwito.
Setelah aku memakai alat pelindung berupa kacamata dan penutup telinga aku pun setia mendengarkan arahan pak Suwito.
Pegang senapan dengan benar,genggam dan pegang senapan itu dengan kuat gunakan untuk menembak.
Arahkan senapan dalam posisi menembak tarik sedikit senapannya ke arah bahu dengan tangan berada posisi yang sama.
Posisi yang yg erat di bahu memungkinkan tubuh anda menyerap tendangannya,jika tidak erat maka senapan akan terpental.
Kaki harus selebar bahu,lutut agak di tekuk,
dengan tubuh miring sekitar 40 derajat ke arah sasaran.
Jangan menempelkan jari pada pelatuk tapi peganglah gagangnya senapan di belakang pelatuk dengan jari anda yang lain.
Tempelkan pipi anda di gagang senapan untuk membidik dengan baik.
Jika senapan memiliki operture sight maka yang harus dilakukan adalah ,teropong untuk membidik, sejajarkan senapannya kemudian dengan titik bidik,pastikan target pas setelah itu tarik ya pelatuknya.
Aku mencobanya berkali-kali akhirnya bisa juga.Dooooooor...... doooooor....dooorrrr.....
Setelah aku puas bermain sniper , kami pun pulang dengan perasaan lega dan aku merasa sangat lelah ingin tidur dan beristirahat.
Dalam perjalanan pulang Aku tertidur di mobil Andromeda , dan dia menepikan mobilnya di tempat yang sepi , membiarkan aku tertidur lelap di buai mimpi.
"Kau tahu , aku akan berusaha yang terbaik,
untuk menjagamu,jangan sekali-kali merasa sendiri lagi,kulihat kau sangat lelah, bagiku kau adalah sniper yang hebat." Andromeda berkata dalam hatinya sambil menatap Putih yang tidur.
Kemudian alunan musik itu mendayu-dayu ditelinga Andromeda menari-nari di benaknya
🎶Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu,Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu,karena langkah merapuh tanpa dirimu Oh karena hati tlah
letih🎶
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Si jago bikin orang lain Syok 😂
2022-06-10
2
nana laviestbelle
hai thor, semangat yaaa
2022-05-15
2
Ranran Miura
uwu bingit oyy 😖
2022-05-05
1