"Apakah sudah baikan , bagaimana rasanya?" Tanya Andromeda sambil menatapku dengan lekat .
"Iya."Jawabku sambil mengangguk dan mengusap air mataku.
"Kau tak menanyakan sesuatu , kenapa aku berteriak dan menangis?"Tanyaku padanya .
"Tidak , ya itu kan masalahmu , jika kau mau pasti kau akan menceritakannya,tanpa harus aku menanyakan , benarkan!"Kata Andromeda kepadaku sambil tersenyum penuh perasaan.
"Oh ya untuk kasus Erick tadi, bolehkah aku memberimu pendapat atau saran , mungkin kau membutuhkannya."Dia bertanya sambil mengambil kerikil kecil dan melemparkannya di laut.
"Apa itu?"Tanyaku padanya dengan melihat ombak di lautan yang berdebur .
"Kau harus bertindak tegas padanya jika kau menolak , jangan sekali-kali memberi harapan lagi pada Erick!"Kata Andromeda serius kepadaku.
"Aku tak mengerti maksudmu."Kataku lagi.
"Aku siap memberi bantuan,saat kita kembali pulang , jangan bilang kalau hubungan kita berbohong pada siapapun termasuk semua sahabatmu itu."Kata Andromeda dengan meyakinkanku.
"Kenapa,kau tak mempercayai mereka?,aku sangat percaya dengan mereka."Jawabku
Andromeda pun melihat debur ombak yang bekejar-kejaran dan menggulung-gulung.
"Kau kan hanya seorang gadis, mana kau tahu bagaimana perangai seorang laki-laki?"Kata dari Andromeda dengan serius kepadaku.
"Maksudmu?"Tanyaku lagi kepadanya.
"Seorang laki-laki juga sangat setia kepada teman lelaki yang lainya juga."Tegas dari tuan muda Andromeda ini menimpali.
"Baiklah terserah kau saja."Kataku padanya sambil membersihkan pasir di kakiku.
"Tapi aku punya syarat?"Kata Andromeda seirus dan menatapku.
"Apa lagi itu?, kau ini mau membantuku apa tidak , kenapa bernegosiasi?"Tanyaku lagi padanya dengan sebal.
"Syaratnya mudah , bolehkah aku tinggal di rumahmu jika aku menginginkanya hanya itu, aku tidak akan masuk kamarmu dan Ayahmu lagi janji!" Kata Andromeda sambil tergurat jelas bahwa ia sangat serius pada ucapannya.
"Baiklah , terserah kau saja."Jawabku dengan ringan.
Matahari terlihat akan meninggalkan tempat peraduannya,dia nampak sudah mulai lelah, akan segera beristirahat.Burung-burung yang sedang terbang di langit terlihat akan pergi ke sarangnya.Beberapa jam lagi langit pun akan berubah gelap gulita.
"Hei apakah kau mau kita pulang sekarang?"
Tanya Andromeda padaku dan menatap lekat wajahku yang sembab.
"Baiklah , nampaknya sudah sore , kita harus kembali kalau tidak Bibi akan mencariku"Ucap dariku padanya sambil berdiri serta menepuk semua pasir yang menempel pada kaki dan badanku.
"Bug...Bug..."
"Ingat , jangan bilang siapa-siapa hubungan kita bohong,mengerti!"Ucapnya dengan tegas.
"Baiklah , kau yang menyetir ,aku sedikit lelah"
Kataku pada Andromeda, memberikan kunci mobilnya.
Dia menganggukan kepalanya tanda patuh padaku.
Saat berjalan menuju mobil Andromeda ada 2 gadis kecil datang menghampiri .
"Kakak lihatlah ini maukah kau membelinya?"
Kata gadis kecil itu menawarkan jualannya.
Aku menunduk dan berkata"Apa ini,adik kecil siapa namamu?"sambil memegang barang yang ia tawarkan kepadaku.
"Namaku Meida , dan ini adikku namanya Meira , ini ada gelang buatanku sendiri apa kakak mau membelinya?" Kata anak gadis bernama Meida ini.
"Iya kakak mau membelinya , berapa harga gelangnya?"Tanyaku kepadanya sambil melihat gelang yang ia bawa.
"Ini harganya 50.000 saja satu pasang."Kata Meida kepadaku.
"Ini kembalianya untukmu."Kataku dengan memberikan uang Rp100.000.,
"Trimakasih kakak."Kata gadis itu dan pergi meninggalkanku.
"Hei , sudah beluuuuum?"Teriak Andromeda dari kejauhan nampak ia sudah tidak sabar pulang.
"Iya,aku datang!"Kataku pada Andromeda dan menghampirinya.
Dalam perjalanan pulang , aku tidur terlelap karena sangat kelelahan,Andromeda menyetir dengan sesekali memandangi wajahku.
Dia nampak menyetir dengan amat pelan dan sangat berhati-hati , supaya aku nyaman dan tidak terbangun dari tidurku.
Sesekali dia melihat ke arahku , apakah aku sudah nyaman saat tidur di kursi mobilnya.
Ia tidak mengendarai secara ugal-ugalan dan juga memastikan aku tidur dan terbangun saat kita sudah sampai tujuan.
Sesampainya di depan rumahku , terlihat Anggara dan Daniel menunggu kami di teras sambil makan camilan dan minum es jus.
Akupun terbangun dari tidurku,dan keluar dari mobil Andromeda.
"Wahh!!!,lihat ini mobilnya super ,super kereen apa dia kakak iparku?"Tanya Anggara padaku sambil melirik Andromeda.
"Hei jaga ucapanmu."Kata Daniel dengan senyum kecut, pandangan tidak suka.
"Baiklah, ehm kau kenapa kalian lama sekali?,
tau gitu aku ikut berpiknik dengan kalian."Kata Anggara sambil merengek.
"Jika liburan ayo kita pergi ke pantai berenang juga snorkling, kelihatannya menyenangkan."
Kata Andromeda pada Anggara dan melihat gerak-geriknya tersebut.
"Putih , kau tidak apa-apa? , matamu sedikit sembab , kau menangis?"Tanya Daniel sambil mendekatiku dan mengamatiku.
"Tidak apa-apa."Jawabku pada Daniel sambil
mengusap-usap kedua kelopak mataku.
"Mungkin karena serpihan pasir , jadi agak perih." Jawab dari Putih kepada Daniel agar tidak khawatir.
"Apa yang kau lakukan padanya?,Putih bukan gadis cengeng , pasti kau merundungnya?Tanya Daniel dengan sorot mata yang tajam kepada Andromeda.
"Tidak."Jawab Andromeda dengan tersenyum sinis.
Kemudian kami pun masuk rumah kemudian berbincang-bincang.
"Hallo kakak ipar,namaku Anggara kau sangat keren sekali."Kata Anggara memperkenalkan diri ke Andromeda sambil menatap wajah Andromeda.
"Andromeda."Jawabnya dengan tegas lantang.
"Bahkan namamu juga bagus , apakah kalian benar berpacaran?, jika iya aku ini sangatlah beruntung."Kata Anggara sangat bangga dan tersenyum manis.
"Iya."Jawab Andromeda mengangguk dan tegas tapi dia heran kenapa Anggara yang merasa beruntung.
"Ehm...Ehm...."Daniel berdeham menandakan Anggara agar segera berhenti.
"Kenalkan ini Daniel kakak ipar."Kata Anggara lagi tidak mempedulikan peringatan Daniel.
"Tenang saja dia dan aku adalah sahabatnya maka mulai hari ini kita berteman ok."Kata Anggara .
Daniel sedikit sebal karena belum mengenal Andromeda dengan baik serta ia pun melihat dengan penuh curiga.
Aku yang baru selesai berganti pakaian menghambur duduk di samping Anggara.
"Ternyata kalian sudah berkenalan."Kataku.
"Tenang saja , mulai hari ini aku punya kakak ipar super keren." Kata Anggara , ia pun lalu tersenyum sangat lebar kepada Andromeda.
"Pasti kalian lapar."Kataku kepada mereka.
"Tentu saja,aku sangat lapar."Jawab Anggara sambil memegangi perutnya,agar di bawakan makanan.
"Baiklah aku akan memesan ayam goreng dan juga kawan-kawannya."Kataku sambil memesan ayam goreng di ponselku.
Andromeda melihat sekeliling , seperti ada yang di carinya , kemudian dia pun merogoh saku dan mengambil ponselnya .
"Hallo , Hendrik apa kau lupa tugasmu yang aku berikan tempo hari?" Kata Andromeda kepada seseorang di ponselnya.
Selang beberapa saat ada sebuah mobil hitam mendarat di depan teras rumah.
"Maaf Tuan terlambat."Kata seorang pelayan yang bernama Hendrik itu.
Nampak beberapa orang pun keluar masuk menata kardus-kardus berisi mie instant yang sangat banyak.Kemudian Daniel,Anggara,dan Putih tertegun melihatnya,apa gerangan yang di lakukan tuan muda ini.
"Kakak ipar, kenapa banyak sekali mie instan apakah ada bencana Alam?"Tanya Anggara memberanikan diri bertanya pada tuan muda Andromeda ini.
"Astaga apakah kau mau jadi supplyer mie instant?"Tanyaku pada Andromeda,kemudian para pelayan itu pergi setelah berpamitan kepada tuan mudanya .
"Korban bencana alam,supplyer apa maksud kalian?"Kata Andromeda polos dengan raut muka datarnya.
"Hei lihat rumahku penuh sesak , untuk apa semua ini?"Tanyaku padanya dengan amat penasaran.
"Aku mengganti mie mu yang kemarin,apa kurang banyak?" Tanyanya dengan polos.
"Siapa suruh mengganti mie nya,cepat bawa kembali kerumahmu!"Kataku pada tuan muda sengklek ini.
"Tidak jika di rumah aku tidak bisa makan mie instant."Jawab dia polos sambil membuang muka.
Anggara , Daniel , dan Putih pun tertawa lepas melihat kelakuan aneh tuan muda Andromeda
"Hahahahahaha."
Tak lama makanan ayam goreng beserta minuman pun tiba, Daniel , Putih , Anggara dan Andromeda makan bersama sambil mengobrol dengan bahagia.
Minuman ini murah meriah sehat sentosa, bahagia selama-lamanya.❤
Di keesokan harinya,aku tiba di depan kelasku seperti biasanya.
"Hei gadis kecil nakal apa benar kau sakit kemarin?"Tanya seseorang di belakangku.
Aku pun menoleh kebelakang dengan pelan-pelan.
"Oh ibu , benar ini aku masih sedikit batuk dan flu , uhukkk...uhuk...uhuk....!"Kataku pada Bu Wardah sambil berpura-pura batuk.
"Tapi sayangnya , Ibu ini mengerti kau sudah berbohong."Kata Bu wardah dan menyanggah ucapan dariku, dia pun mengamati ekspresi wajah dan gerak-gerikku saat ini.
"Tidak." Sambil menelen selivaku.
"Jangan berbohonglah, ibu juga pernah muda ya gadis kecil."Tanya Bu Wardah lagi sambil mencibirkan bibirnya kepadaku.
"Apa Ibu tau?"Kataku malu karena ketahuan berbohong.
"Hmmmm apa kau kira Ibu menghukummu?"
Tanya Bu Wardah sambil menatap wajahku.
"Ibu ini pernah muda."Kata Bu wardah lagi.
"Terima kasih Bu , maafkan saya karena saya sudah berbohong pada Ibu." Kataku dengan lirih membuat permohonan maaf kepada Bu Wardah.
"Tapi tidak lain kali, masa muda itu adalah hal yang menyenangkan tapi katakan tidak untuk membolos lagi."Kata Bu Wardah , menepuk bahuku dan masuk ke dalam kelas.
"Baik , trimakasih saya berjanji." Jawabku dengan tegas.
"Ok , karena semua sudah hadir hari ini Ibu akan memberikan kalian hadiah mau mau??"
Tanya Bu Wardah di dalam kelas kepada semua murid.
"Mau......"Semua seraya kompak menjawab seperti serigala mengaum....
Aku tersenyum dam hati dan berkata.
"Kalian akan menyesalinya,karena aku sudah tahu pasti ujian dadakan"
"Putih kemari , ambil ini bantu Ibu bagikan ke semua teman-temanmu."Kata Bu Wardah dengan nada lembut kepadaku
"Huuuuuuu.... Huuuuuu...." Terlihat mereka menyesal karena sudah terlanjur bilang mau .
"Aku kira hadiah apa? , ternyata ujian lagi."
Kata Anggara sambil melirik-lirik ke arahku berharap aku akan memberi dia contekan.
"Aduh gawat , sulit sekali!"Ujar dari Daniel mengeluh karena soal ujian ini membuat dia pusing.
Berbeda denganku karena setelah 30 menit aku sudah bisa menyelesaikannya,maju terus mengumpulkan lembar ujian ke Bu Wardah.
"Bagus anak Ibu,apakah kau begitu mencintai matematika?"Tanya Bu Wardah kepadaku.
Aku hanya tersenyum dan kembali duduk di mejaku.
"Hallo anak-anakku tercinta , buktikan cinta kalian pada matematika , cintailah dengan totalitas , jangan kalian kau mengacuhkan!"
Kata Bu Wardah sambil menatap semua murid di kelas.
Akupun mengacungkan tanganku.
"Iya Putih kau boleh berdiri ajukan usulmu." Kata Bu Wardah kepadaku.
"Apa sebaiknya mereka mencintai tanpa di paksa , sebaiknya memberikan kebebasan berekspresi , dan tidak berbohong pada diri mereka sendiri."Kataku kepada Bu Wardah sambil tersenyum
"Dengan begitu , maka semua murid akan berkembang sesuai kemampuanya,dalam bidang yang mereka kuasai masing-masing
tumbuh mengimprestasikan jiwa muda seperti pelangi,yang berwarna-warni."
"Baiklah ,Ibu kalah terserah kalian tapi jangan lupa belajar."Kata Bu wardah yang mengalah demi murid kesayangannya.
Pulang dari Sekolah aku tidak langsung pulang , karena hari ini aku ada kelas judo.
Di kelas judo , ada 65 siswa terdiri dari kelas 1,2,3. Dan di huni 64 siswa laki-laki dan satu perempuan yaitu aku sendiri.
Dulu saat pertama kali aku masuk kelas ini,
mereka menganggapku seorang perempuan jadi mereka memperlakukan aku tidak biasa.
Saat berlatih mereka sangat takut melukaiku. Tapi lain halnya dengan Kakak Erick,dia tetap disiplin memberi pelatihan yang sangat keras seperti teman-teman laki-laki yang lainnya.
Setelah melakukan do'a sejenak,pemanasan (sparing),berlari lari kecil,push up,kemudian peregangan kami memulai latihan.Dengan tehknik dasar judo.
Tehknik ini adalah merupakan jatuhan depan , jatuhan belakang , jatuhan kanan , jatuhan kiri
ukemi kanan, ukemi kiri, ukemi rintangan atau
(memakai partner) , dan ukemi tangan.
De ashai barai(dilakukan berpasangan).Hiza guruma,uki gosui,o goshi,morote ippon.
Terdengar bunyi" bluuuk.... bam..... bluuk.... boooom..." dari ruangan kami , memanglah terdengar sedikit menakutkan.
Tapi memang judo adalah seni beladiri yang di garis besarkan pada tumpuan , kunci , dan jatuhan atau bantingan.
Kenapa aku jatuh cinta pada seni bela diri ini. karena sangat menyenangkan bagiku.
Dan dapat menghilangkan stress pada otak
manusia serta bisa mengendalikan ketakutan diri kita sendiri dan mungkin juga bisa sedikit melampiaskan emosi kita jadi bisa terkontrol.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Park Kyung Na
👍👍
2023-02-14
0
@ries 07
wkwk ... apakah emi instan identik dengan korban bencana alam?😁😁
2022-06-01
1
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Ayam goreng? nyam - nyam... 😋 Jadi ikutan laper nih... 🤤
2022-05-29
3