NovelToon NovelToon

The Power Of Ice Girl

Bab 1 "Gimmelwald"

Inilah kota Gimmewald yang nyaman jauh dari polusi udara, saat tidak terjadi turun salju,kota kecil namun seperti sebuah surga dan mewakili visualnya benarkan para reader 😀😍.

Pegunungan Alpen membentang sejauh 1200 km setara dengan 750 mil.Lebarnya sekitar 250 km dengan Luas area sampai 200.000 km2.Gunung itu terbentuk selama puluhan juta tahun saat itu lempeng tektonik Afrika dan Eurasia saling bertabrakan.

Akibatnya,batuan sedimen laut naik berubah menjadi pegunungan.Puncak tertinggi dari gunung ini adalah Mont Blanc.

Dalam bahasa Perancis,Mont Blanc artinya itu Gunung Putih,yang merujuk pada lapisan salju yang menutupi puncaknya.Titik tertinggi dari pegunungan Alpen sekaligus tertinggi di Eropa.Tingginya 4.809 meter dan dari atas permukaan laut.

Kota yang sangat kecil di dekat gunung Alpen yaitu Gimmelwald adalah kota kelahiranku.

Putihnya salju saat itu turun perlahan-lahan jatuh berhamburan layaknya bunga dandelion yang tertiup angin menyebar kemana-mana namun tampak sangat indah.

Permukaan danau yang sangat amat luas terhampar di luaran bagaikan permadani.

Perlahan mulai membeku seakan Tuhan memberikan waktu istirahat sejenak untuk bunga,pohon,danau,gunung,beserta lainya.

Malam itu desa nampak sunyi sepi,dingin yang menggigit pun ikut andil.Suara tangisan bayi kecil yang mungil memecah kesunyian dan keheningan .

"Oek,Oek,"suara dari tangisan bayi kecil itu terdengar sangat manja dan sedikit berisik

Temaram lampu kamar menyinarinya,duduk seorang laki-laki paruh baya yang tampan,nan rupawan,janggutnya terbelah serta rambutnya ikal,pundaknya juga lebar, dia mengenakan sweaternya merah maroon,celana hitam,serta syal putih di lehernya.

Sambil meneteskan air mata namun bibirnya tersenyum tipis.

Dalam hati ia berkata,"Apakah yang harus aku lakukan,tersenyumkah atau menangiskah?"

Dia sangat bersedih sambil menggendong si putri kecilnya itu sembari menangis dan juga menyimpulkan senyum tipis sambil menahan perasaan perih.

Dalam keadaan bahwa sang putri kecilnya lahir sehat cantik jelita,kulitnya yang mulus serta aroma bayi yang suci nan harum itu membuat ia bersyukur.

Namun lain halnya dengan sang ibu si bayi yang mungil itu,sang istrinya lebih tepatnya serta belahan jiwanya meninggalkan sang suami untuk selama-lamanya,dan tak akan kembali lagi ke dunia yang fana ini.

Pria itu adalah ayahku iya sebut saja malaikat yang tak bersayap itu,dengan sebutan ayah.

Tangisan manja putri kecilnya yang memecah keheningan malam."Oek...oek...oek..."suara dari tangisan manja putri kecil yang baru lahir itu.

Seraya salju-salju turun bertebaran membawa pilunya hati."Hallo ibu,ini aku besok aku akan kembali ke Indonesia bersama anak beserta istriku."Kata ayah, ia menatap bayi kecilnya dengan penuh rasa sedih bercampur perih.

Namun ada perasaan senang serta bersyukur.

Di luar pun turun salju,semakin lebat.Di atas pepohonan,bukit,danau,serta genting rumah para penduduk sekitar,nampak tetutup salju.

Seperti hamparan kapas yang berhamburan dan amburadul,tak karuan seperti perasaan Ayahku saat ini.Kemudian seberkas sinar itu menyelinap di antara gumpalan-gumpalan awan hitam.

Mengintip-intip gumpalan-gumpalan kelam yang mulai memudar .

Pagi hari mulai menyingsing.Meskipun saat itu Ayah sedang keaadaan berduka namun tetap bersyukur karena Tuhan yang masih memberikan waktu untuk merawat bayi cantiknya.

"Hemmm....ha..."Ayahku menghela nafasnya.

Ayahku saat ini bak nahkoda dalam perahu,

mengawasi jauh kedepan dengan sorot mata yang agak sendu,namun tajam menyala.

Karena sekarang ada putri kecilnya, walau pun sedang terjadi badai ia seharusnya tetap tidak takut.

Namun tak bisa di pungkiri dia kehilangan asisten nahkoda sekaligus orang yang di cintainya,maka perasaan akan campur aduk melekat di hatinya saat ini.

Pagi itu ayah bergegas kembali dari kota kecil Gimmelwald menuju Indonesia.Ia berangkat dari Bandar Udara Internasional Zurich dan menuju Bandara Soekarno Hatta.

Dalam perjalanan itu kami harus transit dari Zurich ke Jenewa kemudian menuju Basel jika tidak ada cuaca buruk (badai) atau delay maka jarak yang jauhnya 11.258 km 6.996 mil serta 6.079 mil laut,dengan kecepatan 700 km/jam waktu penerbangan memakan waktu 16 jam 4 menit.Jarak garis lurus antara Swiss Indonesia di hitung dengan menggunakan rumus Matematika (Referensi).

Singkat cerita ya,dalam perasaan haru yang mengaharu biru.Bayi nan lucu itu adalah aku.

Betapa tidak ayahku yang terluka namun juga bahagia menanggung duka yang mendalam untuk ibuku.Matanya yang nanar dan sendu itu menatapku seakan tidak tega.

Namun saat itu aku tidak tahu kan masih bayi,

tidur pulasku membuat Ayah menatap penuh arti kesedihan,karena bayi yang ia bawa dan gendong itu takan pernah mendapatkan pelukan yang sangat hangat oleh malaikat yang tak bersayap yang bernama ibu.

"Sepertinya aku belum siap."Dalam hati ayah berkata."

"Walaupun sebenarnya,aku sangat sedih tapi aku akan mengikhlaskanmu."Gumam ayahku sambari mengusap pipinya.

Karena basah terkena lelehan dan cairan yang bernama air mata.

Ayah pun memandangi kaca pesawat itu,

dalam pandangannya yang terasa kosong

terbersit di ingatannya,istri yang ia cintai sebelum pergi dia sempat mengucapkan pesan yaitu.

"Ingat jika memang anak kita terlahir seorang putri aku ingin kau memberi nama Putih.Ucap dari Ibuku sambil memandang wajah ayahku.

Ayahku yang mendengar itu diam,dan tidak bisa berkata apa-apa.Dan Ibuku meneruskan kata-katanya.

"Aku yakin sekali kalau putri kita ini,bisa kuat seperti Puncak Gunung Alpen."Ujar ibuku saat itu sambil meneteskan air mata yang tak bisa di bendung lagi.

"Karena putih ya puncak ini lambang dari kekuatan seorang ibu."Ucap dari lirih dari ibuku sambil meneteskan air matanya.

Ayahku hatinya kini sangat pedih dan perih namun ia berpura-pura tak terjadi apa-apa.

Sesampainya di Indonesia semua keluarga pun serta kerabat dekat ayah menyambut dengan duka yang sangat mendalam,betapa tidak bayi perempuan mungil itu sudah tak mempunyai ibu lagi semenjak dilahirkan ke dunia ini.

Hujan tangis pun mengiringi kehadiran kami bertiga.

"🎶Rintik gerimis mengundang kekasih di malam ini *k**ita menari dalam rindu yang indah*

Sepi ku rasa hatiku saat ini oh sayangku

Jika kau disini aku tenang🎶

Walau dia belum pernah sekalipun untuknya menatap wajah cantik ibu serta aroma yang tercium dari tubuhnya, dan juga pelukannya hangat.

Namun masih mempunyai Ayahku yang kucintai mewakilimu ibunda tercintaku.

Cinta seorang putri kecil yang akan selalu mencintaimu dalam doa,nafas,fikiran,serta perkataan semuanya hanya untukmu.

"I Love you and for me you will always be in my heart forever my mom."Doa di panjatkan pada sang Pencipta Langit dan Bumi beserta bintang -bintang bertaburan,semoga kau di tempatkan di sisi Nya di tempat yang indah dalam Surga yang tenang dan abadi.

Bersambung...

Karya ini hanya fiksi dan imaginer semata jika ada kesamaan setting ,nama tokoh mohon di maklumi, tidak berniat menyudutkan pihak manapun juga terimakasih 🙏

BAB 2 "Pengganti Ayah dan ibuku"

Bak dongeng putri di serial kartun barbie,aku mempunyai keluarga lengkap.Ayah Ibuku ada disana,di meja makan ini, bersama mereka menikmati makan malam yang hangat,Ibuku tak melepaskan pandanganya kepadaku.

"Apa boleh?,aku melihat peri kecilku ini sudah tumbuh dewasa dan menjadi seorang gadis yang cantik."Kata ibuku pada diriku,sambil melirik dan memandangiku dengan penuh perasaan.

"Aku harap kau menjadi gadis yang kuat ya kami akan selalu di dalam hatimu."Bisik Ibu sangat lembut lirih dan penuh perasaan yang sangat dalam kepadaku.

Terdengar samar-samar,lalu bertambah keras di telingaku ada suara yang memanggilku...

"Putih.... Putih....Putih...!"Kemudian semakin keras di telingaku"Puuuuuuuuuutiiiiiiiiiiiiih!" Teriakan bibiku itu membangunkanku dari mimpiku yang sangat indah.

"Astaga Bi kenapa keras sekali?,telingaku bisa saja rusak,aku tidak tuli Bi!"Kataku sebal sambil menggaruk-garuk kepala mimpiku pun ambyar ayahku dan ibuku ternyata hanya ilusiku saja.

"Seka air liurmu,sekarang sudah jam 6.30 wib pagi,apakah Sekolahmu libur?"Tanya Bibiku sambil melotot dan menyeringai .

"Dan apa Sekolahmu pindah di depan rumah?" Bibi menimpali sambil sedikit marah padaku.

"Tentu saja hari ini masuk Bi,astaga naga aku kesiangan lagi!"Jawabku sambil berlari ke dalam kamar mandi dengan tergopoh-gopoh.

Setelah mandi dan berseragam rapi akupun minum susu yang hangat yang sudah tersaji di meja makan,dengan tergopoh-gopoh berlari menuju pintu.Terdengar lantunan lagu biduan dangdut .

🎶Colak colek sambalado alamak oi,di colek sedikit,cuma sedikit tetapi menggigit,ujung-

*ujungnya sakit hati oh oh oh**🎶*

Kulihat Bibi menikmati sekali lagu dangdut ini,

sambil menggoyangkan pantat sintalnya itu yang aduhai kedua ibu jarinya ikut bergoyang meliak-liuk aduhaiiii.Aku pun tersenyum ceria karena melihat kelakuan bibiku yang ada-ada saja,dan ini adalah sebuah hiburan buat diriku

"Dia adalah Bibi pengganti Ayahku, aromanya mirip aroma tubuh Ayahku."Gumamku saat ini namun dalam hatiku saja.

Tiba-tiba donat di jejalkan di mulutku,sambil berkata ia menghampiriku dengan tiba-tiba.

"Sarapan dulu walaupun sudah kesiangan,"

kata Bibiku sambil tersenyum hangat sekali.

Seraya meninggalkan bibiku yang duduk aku pun berkata."Aku berangkat ya!" Dan aku pun berlari dengan secepat kilat.

"Brooom broooom brooom brooom broooom"

Terdengar suara motor si manis dia adalah temanku dan saudara laki-lakiku.

"Hei nona kecil kau terlambat lagi?"Sapanya sambil memberhentikan sepeda motornya di depan teras rumah bibiku.

"Tentu saja tidak manis,kau kan sudah hadir !"

Seruku padanya sambil memasukan donat gula ini kemulutnya sambil tersenyum.

Pipi manis mulai memerah seperti tomat,tapi dia tak terlihat olehku karena pipinya tertutup helmnya dan membelakangiku.

"Bisakah kau naik dengan rok pendekmu itu?" Tanyanya sambil tersenyum sangat manis seperti permen kapas , yang aku beli di pasar malam saat bersama ayahku dulu semasa hidupnya.

"Tentu saja aku akan memakai ini."Kata Putih sambil mengenakan celana olahraga dengan secepat kilat .

"Tentu saja harus pakai ini,jika tidak sangat merepotkan sekali,"gumamku sambil menaiki sepeda motor si manis.

"Let's go!"Teriakanku pada si manis, motor pun melaju dengan cepat.

"Dada Bi...!"Sapa si manis pada bibiku yang saat ini berada di depan teras.

"Dasar gadis nakal!,itu selalu bermain dengan si tukang kebut-kebutan itu lagi,"kata bibiku dan melotot saat itu melihatku dan manis melaju dengan kencang

Jika Ayahnya ada pasti dia tak berani,tapi bagaimana lagi aku harus menasihatinya!"

Gumam Bibi sambil melempar serbet dapur sangat sebal. Melampiaskan kesebalannya.

Di Sekolahku mulai banyak anak berlarian karena waktu menunjukan pukul 6.55 wib.

Berdirilah di samping gerbang seorang guru yang tingginya 175cm,dia memakai batik biru cerah , celananya saat ini berwarna hitam ,

kepalanya botak, sorot matanya yang tajam menatap semua murid yang berlarian menuju gerbang sekolah.

Dia itu berteriak seperti serigala mengaum di hutan belantara."Ayoo ceeeepaaat dua menit lagi gerbaaaaang di tutup!Cepat lariiii yang kencaaaaang!!!"Teriakannya menggema walau tanpa toa sekalipun .

"Apa aku kuda?"Gumam salah satu murid.

"Memang imsyak dua menit lagi."Dalam hati seorang siswa lainya.

"🎶Dua menit lagi ah ah ah🎶," ujar dari siswi Sambil menyanyi ,sorang siswi perempuan lainya dan masuk di dalam gerbang sekolah.

Sesampainya disana aku dan manis melihat gerbang sudah di tutup rapat dan terlambat.

Namun manis mengernyitkan kedua alisnya serta memincingkan senyumnya sambil bergumam kepadaku.

"Aku tahu apa yang harus kita lakukan,"kata si manis kepadaku dengan gaya berandal yang tak biasanya,karena pria ini adalah pria yang bijaksana,sedikit bicara banyak aksinya,bukan kah keren .

"Apa maksudmu?,kita akan memanjat pohon mangga di belakang Sekolah lagi?,Kau lupa itu sudah di tebang oleh guru botak itu."Kata Putih sebal menatap sepatunya yang agak kotor, lalu memanyunkan bibirnya bertujuan meledek.

"Tidak kali ini kau akan terkejut,aku dan lainya mempunyai jalan rahasia hanya kau,aku,dan mereka yang tahu."Ujar si manis percaya diri

Dalam hatiku"Aku masih bingung apa yang di maksud anak ini?"

"Baiklah ayo!,tapi aku mau memarkir sepeda sebentar tunggu dulu."Ucap dari manis sambil menoel janggutku dan pergi berlalu pergi ke rumah temannya.

"Baik Tuan besar siap laksanakan."Jawabku sambil tertawa.

"Ha...ha..ha...ha...."

Setelah sepeda biru si manis diparkir dirumah temanya ia pun menghampiriku.

"Hei ikuti aku!"Seru si manis sambil menepuk pundakku.

"Ok,siap..."Jawabku sambil memberi isyarat.

Di belakang Sekolah kami ada kebun yang luasnya sekitar satu hektar , tapi kebun itu bukan milik Sekolahan kami.

Kebun ini milik Sekolah SMA Elite letaknya berada bersebrangan dengan Sekolahanku.

Sekolahan itu sama pada umumnya,tapi tidak dengan muridnya.SMA Elite hanya menerima murid atau siswa dari kalangan konglomerat,

bangsawan,kerajaan,keartisan,dan lain-lain.

Pejabat,Mentri,Jendral,Dokter,Artis,Polri,Polda

Pengacara,Jaksa,Presdir,Hakim,dan lain-lain.

Jadi singkat ceritanya mereka akan berlagak sombong dan belagu dengan para murid di Sekolahan kami.Karena mereka menganggap kami ini rakyat jelata yang miskin dari lahir,tak sebanding dengan mereka.

Seolah kata itu menjijikan dan melekat pada rakyat jelata seperti kami ini.

Mungkin juga ada, hanya beberapa murid sich yang bersekolah disana dari jalur prestasi,dan

atau juga bisa dibilang beasiswalah namun itu hanya satu banding seribulah, karena itu hampir mustahil mau tahu kenapa makanya baca novelku yach.

Singkat cerita ,manis dan aku pun sudah tiba di lubang yang besarnya kira-kira berdiameter lima puluh cm lah letaknya pas di belakang tembok, dan di belakang Sekolahan kami.

Lubang itu bila di lihat dari sisi dalam gedung Sekolah , berada tepat di lorong Ruang UKS ,

jadi tepatnya lubang ini terhalangi Ruang UKS jika kami memasukinya.Tak akan ada orang yang tahu kecuali ya Malaikat yang sedang berpatroli mengamati kami berdua yang amat sangat nakal sekali.

"Aishn, dua berandal tengik masuk kedalam lubang neraka,"ucap Malaikat itu sambil sibuk mencatat kenakalan kami berdua,walaupun kami tidak bisa melihat mereka.

Ketika baru saja kepalaku muncul dari balik tanaman rambat yang menutupi lubang itu,

terdengar langkah kaki mendekat.

"Tap...tap..tap.."

Aku pun sontak bergerak mundur seperti tentara mengintai musuh di medan perang.

Ternyata pantatku yang tak punya tata tertib Sekolah mendarat dan mengenai kepala si manis.

"Hei,apa yang kau lakukan?,sial!"Protes manis mengumpat dengan sangat kesal dan sebal.

"Bodoh,jangan berisik tahu aku mendengar langkah kaki seseorang sssst."Bisik Putih lirih sangat lirih malahan, tak terdengar saking lirihnya.

"Mundurlah,"tapi suara Putih yang terlalu lirih tidak terdengar si manis.

"Tuuut pret pret preeeet prot tiit,Ah leganya." Gumam Putih sambil memegangi perutnya

"Gila...kau sangat bodoh!,kenapa kau kentut sembarangan,apa benar kau ini anak gadis?"

Gerutu si manis sangat sebal dan menahan amarahnya itu, terkena kentut sahabatnya itu.

"Bau lagi!"Sambil menjapit hidungnya dengan raut masamnya.

Setelah di pastikan tidak ada seorang saksi kunci maka mereka berdua sudah berhasil melewati lubang itu, setelahnya merapikan tanaman rambat yang menjuntai agar rapi kembali.

Namun tiba-tiba ada suara seorang pria yang membuat kami terkejut saat mendengarnya.

"Hei..apa yang kalian lakukan disitu?"Teriak seseorang dari balik dinding UKS.

Manis dan Putih pun celingukkan,bingung seperti kebakaran jenggot.

"Bagaimana ini kau sih?"Kata Putih terlihat sebal dan bingung jika mereka ketahuan habislah.

"Jangan menyalahkan aku dong,ayo kita lihat bersama-sama."Ujar si manis padaku sambil melangkahkan kaki kami perlahan-lahan.

Berjalan mengendap-endap bagai maling yang takut ketahuan mereka berdua tampak tegang raut wajah mereka saat ini sangatlah lucu. Antara takut dan juga sangat cemas takut tertangkap basah oleh gurunya.

"Sialan!,ternyata Pak Guru sedang memanggil murid selain kita,"ujar si manis, lega karena tak tertangkap basah.

"Tos,sukses ini tasku."Kata Putih pada manis sambil melepas tasnya dan memberikanya kepada si manis.

"Ingat bawa tas ini,bilang bahwa aku sakit perut dan sedang datang bulan ok,pada Pak Guru kita!"Ujar Putih sambil meninggalkan si Manis yang pergi ke arah kelas sendirian.

"Anak itu,untung ku selamatkan,sekarang pergi memberi tugas seenaknya!"Gerutu si Manis sangat amat sebal dengan tingkah laku Putih sahabatnya itu.

Bersambung...

Ini visual dari sepeda motor sport si manis saat itu.Bewarna biru sesuai karkater dan wataknya yang bewarna biru bijaksana dan adil. Untuk mempermudah menggambarkan dalam cerita agar para reader mudah dalam membayangkannya atau memvisualisasikan.

BAB 3 " Teman-temanku "

"Hei,Daniel sedang apa kau disana?"Sapa dari Anggara sambil menghampiri Daniel.

"Ini lihatlah, aku mengajaknya lewat lubang rahasia kita,sekarang seenaknya menyuruhku seperti pembantunya aish..."Kata Daniel dengan sebal dan memanyunkan bibirnya yang seksi.

"Hei,kau masih mending,aku sudah beberapa kali di suruh membeli p**embalut**!"Ujar Anggara sambil melamun serta mengingat-ingat serta trauma atas kejadian itu.

"Kau tidak tahu tadi dia kentut tepat di atas kepalaku!"Jawab dari Daniel menimpali kata Anggara.

"Benarkah?,kenapa kau bisa sangat sial hari ini !, Ha ha..ha."Anggara pun menertawakan curhatan dari Daniel.

"Pergi kemana sekarang Dia,apa Dia pergi ke kantin?"Tanya Anggara penasaran sambil mengamati sekeliling,dimana makhkuk yang bernama Putih itu.

"Kurasa dia sedang ke kamar mandi hi.hi.hi"

Ucap Daniel sambil tertawa geli mengingat Putih temannya yang tak punya tata tertib itu sama sekali.

"Hei sedang apa kalian?,apa kalian mau di hukum lari 100 kali?"Teriak Pak botak sambil melotot kepada Daniel dan Anggara.

Pak botak adalah guru olahragaku,sebenarnya beliau bernama Pak Sugiono. Kepalanya yang botak menjadi bulan-bulanan siswa di sini.

Beliau adalah pawang atau guru pendisiplinan para murid , spesialisasinya menagani murid yang agak bandel sering terlambat, ketahuan membolos, atau malakukan tindakan yang tak pantas.

Aku pernah beberapa kali di hukum,serta jalan mengitari lapangan sepak bola yang luas itu, dengan jongkok.Wah setelah itu baru dia akan melepaskanku.

Hukuman itu tak membuat efek jera.Malahan beberapa siswa sangat senang,dan dia bilang itu sparing (pemanasan) olahraga.Aku yakin itu adalah generasi penerus Guru olahraga seperti Pak Sugiono itu.

Aku pun berganti baju olahraga dalam kamar mandi ,aku menuju lapangan tempat semua berkumpul.

Daniel dia berusia 16 tahun,seusia denganku.

Kami bersahabat sedari kecil, saat mulai kami sekolah Tk , SD , SMP hingga sekarang kami tetap satu sekolah dan satu kelas.

Walaupun dia mempunyai kedua orang tua namun mereka sudah bercerai, mempunyai keluarga masing-masing.

Tak jauh berbeda denganku ini seperti anak yatim piatu . Dia pun tinggal dengan bibinya

sahabatku yang satu ini paling paham dan mengerti aku , setia , dan sangat amat manis.

Kulitnya yang sawo matang dan eksotis dan perilakunya terhadap semua orang sangat baik.Tinggi Daniel 183 cm,hidungnya sangat mancung,bibirnya tipis dan merah,dia adalah pria pecinta sepak bola,bahunya yang sangat lebar,serta pinggang kuat itu membuat para gadis bertekuk lutut.

Tak layak ia selalu di lirik para gadis di SMA ini. Banyak tak jarang para gadis mendekatiku hanya untuk titip salam, hanya mengirimkan hadiah, surat cinta , ataupun minta no ponsel atau wa Daniel.

Inilah visual dari Daniel yang tidak memakai seragamnya dan memakai pakaian bebas.

Anggara dia adalah salah satu anggota tim basket,kulitnya putih,tinggi sekitar 182 cm,

hidungnya mancung,dagunya lancip,dan dia

rambutnya agak ikal.

Hal yang ia sukai adalah mengunyah permen karet.Dia pernah bilang padaku kalau itu bisa membuatnya menjadi lebih fokus.

Sahabatku yang satu ini akan menjadi garda depan dan siap membatuku, jika aku terlibat pertikaian ,dengan para geng club khususnya chear leaders .

Dengan tampangnya yang sangat cassanova,

cukuplah untuk menjadi model sebuah produk Luar Negeri.

Inilah visual dari Anggara , dia adalah tim basket kelas kakap,playboy cap kapak namun dia itu sangat baik sekali,malah mau menjadi mood booster disetiap kegiatanku di sekolah.

Vitamin C lah kau akan tahu kenapa aku menjuluki dia vitamin C,ok makanya tetap stay di novel aku.

Nama tokoh utama wanita adalah Putih, dia

berambut panjang lurus terurai , warna dari rambutku sembur kecoklatan , hidungku tidak terlalu mancung kecil biasa-biasa saja dan kulitku tidak putih, malah coklat eksotis khas kulit gadis Indonesia

Bibir tipis tinggi 165 cm, dan juga dagunya terbelah, badan tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar. Pinggulnya juga agak lebar,

mata bulat.

Badan juga atletis, alih-alih dalam mengikuti ekstrakurikuler masak-memasak, kecantikan, Putih lebih memilih judo karena menurutnya amat sangat bermanfaat jika terjadi hal yang tak di inginkan.

Inilah gambar visual dari tokoh Putih untuk tokoh utama novel ini First Lead Female,dia yang sedang berlatih beladiri dan judo.

Kurang lebih mohon maaf ya karena ini yang pas menurut author, tidak tahu kalau para reader berbeda penadapat dengan diriku.

Aku juga mengikuti Organisasi sekolah dan aku menduduki sebagai Wakil Ketua OSIS.

"Putih kenapa melamun disitu? kemari**lah**,"

panggil seseorang kakak kelasku.

"Ada apa,kakak memanggilku?"Jawabku pada kakak kelas yang sedang memanggilku dan menghampirinya.

"Kau di tunggu anak kelas IPA 1 dan mereka nampaknya sedang pemanasan?"Ucap kakak kelasku lagi sambil mengamati wajahku.

"Ya aku akan segera kesana kak,trimakasih ya," jawabku sambil pergi meninggalkanya.

Disana ternyata Anggara Daniel dan lainya sudah berpeluh,meneteskan keringat.

"Priiiiiit......!!!!"Bunyi peluit Pak sugiono.

"Kau darimana saja,apa kau mau aku hukum berlari mengelilingi lapangan 100 kali,sengaja kau melewatkanya?!"Tanya Pak Sugiono padaku sambil menyeringai dan melotot.

"Maaf pak,perutku sakit tadi aku menitipkan ijin kebelakang kepada Daniel,apa dia sudah lupa?" Ucapku sambil memegangi perutku dan juga berpura-pura aku sedang sakit.

"Daniel apa benar?"Sambil bertanya mata Pak Sugiono menatap tajam ke arah Daniel.

"Iya Pak maaf saya lupa menyampaikanya." Ucap dari Daniel pada Pak guru, mengangguk.

"Pak bolehkah saya ijin melewatkan kelas olahraga,kepalaku pening,perutku sakit,dan sedang datang bulan,boleh ya Pak?"Tanyaku sambil berpura-pura oleng dan memegangi perut untuk meyakinkan Pak sugiono.

"Baiklah wakil ketua OSIS hari ini kau boleh istirahat,ingat jangan berkeliaran selain ruang UKS,atau ku hukum lari 100 kali!!"Jawab Pak Guru olahraga ini padaku dengan tegas.

"Yeeeeeeeeessssssss."Dalam hatiku sambil tersenyum penuh kemenangan.

Daniel serta Anggara melirik dan tersenyum padaku,dengan masam kepadaku dan kompak memonyongkan mulut mereka....

Aku pun berlalu dan meninggalkan mereka ke ruang UKS.

"Hmmmmmmm,akhirnya aku bisa istirahat sejenak melanjutkan tidur cantiku,satu jam lumayanlah."Dalam hatiku sambil senyum sendiri.

Ternyata ada seseorang yang berada di balik tirai kamar UKS .

"Apa perutmu benar-benar sakit?"Tanya orang yang berada di balik tirai tersebut.

"Siapa kamu?"Tanyaku pada seseorang yang berada di balik tirai.

"Ini aku."Jawabnya sambil menyibak tirai.

"Oh Kakak kelas...ada apa?"Tanyaku kepada Kakak kelasku.

Anak di balik tirai pun keluar mendekatiku, dia bernama Erick Ketua OSIS dari Sekolahan ini. Mata coklatnya yang indah,hidungnya yang mancung,wajah tirus dan bahu yang sangat bidang.

Rambut cepak ala tentara sangat menambah kemaskulinanya.Siapakah yang tak kenal dia tentu saja dia siswa terpopuler.

Tingginya sama dengan Daniel sekitar 183 cm.

Kemampuan berbahasa asingnya sangatlah excelent,dia mempertahankan juara pertama selama ia sekolah,Erick bukanlah tipe laki-laki serampangan seperti laki-laki lainya.

Jadi dia adalah idola para gadis di Sekolah ini.Dari keluarga terpandang,jago beladiri.

Aku sampai tidak tau harus berkata apa lagi terhadapnya.

Inilah visual dari Erick tampan jago Bahasa Inggris, Ketua OSIS dan selalu juara pertama dia adalah pria yang sangat bertata krama,

berbudi luhur sangat sopan kepada semua makhluk hidup,taat pada tata tertib sekolah dan tak nakal sama sekali.Lurus jujur sekali.

"Gunakan ini,kompress ini sangat membantu memperlancar peredaran darah,mengurangi kram perutmu."Kata Erick sambil memberikan kompres kepadaku.

"Oh ya trimakasih."Jawabku sambil menerima kompres darinya.

"Apa aku boleh bertanya padamu?"Ia bertanya padaku dan nampak terlihat canggung.

"Ya boleh," jawabku sambil mengompres perutku (namun hanya berpura-pura) mataku terasa berat,seperti ada lem yang menempel dan tak bisa di buka.

"Tempo hari aku yang pernah menyatakan perasaanku, apakah kau ingat? " Tanya Erick dengan penuh perasaan sambil menoleh kepadaku.

Sebelum meneruskan kata-katanya dia pun menoleh ke arahku,namun nampaknya dia itu sangat kecewa karena sudah memberanikan dirinya menyatakan perasaan kepadaku,tapi Putih tertidur pulas.

Satu jam sudah berlalu Daniel dan Anggara menghampiriku di ruang UKS nampaknya mereka asyiiik mengobrol bertiga bersama Erick.Terdengar samar-samar suara mereka,

Aku pun terbangun dari tidur cantikku.

"Kenapa kalian bertiga berkumpul disini? " Tanyaku kepada mereka.

Dengan kompaknya mereka bertiga hanya menatap dan tersenyum ke arahku.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!