Bak dongeng putri di serial kartun barbie,aku mempunyai keluarga lengkap.Ayah Ibuku ada disana,di meja makan ini, bersama mereka menikmati makan malam yang hangat,Ibuku tak melepaskan pandanganya kepadaku.
"Apa boleh?,aku melihat peri kecilku ini sudah tumbuh dewasa dan menjadi seorang gadis yang cantik."Kata ibuku pada diriku,sambil melirik dan memandangiku dengan penuh perasaan.
"Aku harap kau menjadi gadis yang kuat ya kami akan selalu di dalam hatimu."Bisik Ibu sangat lembut lirih dan penuh perasaan yang sangat dalam kepadaku.
Terdengar samar-samar,lalu bertambah keras di telingaku ada suara yang memanggilku...
"Putih.... Putih....Putih...!"Kemudian semakin keras di telingaku"Puuuuuuuuuutiiiiiiiiiiiiih!" Teriakan bibiku itu membangunkanku dari mimpiku yang sangat indah.
"Astaga Bi kenapa keras sekali?,telingaku bisa saja rusak,aku tidak tuli Bi!"Kataku sebal sambil menggaruk-garuk kepala mimpiku pun ambyar ayahku dan ibuku ternyata hanya ilusiku saja.
"Seka air liurmu,sekarang sudah jam 6.30 wib pagi,apakah Sekolahmu libur?"Tanya Bibiku sambil melotot dan menyeringai .
"Dan apa Sekolahmu pindah di depan rumah?" Bibi menimpali sambil sedikit marah padaku.
"Tentu saja hari ini masuk Bi,astaga naga aku kesiangan lagi!"Jawabku sambil berlari ke dalam kamar mandi dengan tergopoh-gopoh.
Setelah mandi dan berseragam rapi akupun minum susu yang hangat yang sudah tersaji di meja makan,dengan tergopoh-gopoh berlari menuju pintu.Terdengar lantunan lagu biduan dangdut .
🎶Colak colek sambalado alamak oi,di colek sedikit,cuma sedikit tetapi menggigit,ujung-
*ujungnya sakit hati oh oh oh**🎶*
Kulihat Bibi menikmati sekali lagu dangdut ini,
sambil menggoyangkan pantat sintalnya itu yang aduhai kedua ibu jarinya ikut bergoyang meliak-liuk aduhaiiii.Aku pun tersenyum ceria karena melihat kelakuan bibiku yang ada-ada saja,dan ini adalah sebuah hiburan buat diriku
"Dia adalah Bibi pengganti Ayahku, aromanya mirip aroma tubuh Ayahku."Gumamku saat ini namun dalam hatiku saja.
Tiba-tiba donat di jejalkan di mulutku,sambil berkata ia menghampiriku dengan tiba-tiba.
"Sarapan dulu walaupun sudah kesiangan,"
kata Bibiku sambil tersenyum hangat sekali.
Seraya meninggalkan bibiku yang duduk aku pun berkata."Aku berangkat ya!" Dan aku pun berlari dengan secepat kilat.
"Brooom broooom brooom brooom broooom"
Terdengar suara motor si manis dia adalah temanku dan saudara laki-lakiku.
"Hei nona kecil kau terlambat lagi?"Sapanya sambil memberhentikan sepeda motornya di depan teras rumah bibiku.
"Tentu saja tidak manis,kau kan sudah hadir !"
Seruku padanya sambil memasukan donat gula ini kemulutnya sambil tersenyum.
Pipi manis mulai memerah seperti tomat,tapi dia tak terlihat olehku karena pipinya tertutup helmnya dan membelakangiku.
"Bisakah kau naik dengan rok pendekmu itu?" Tanyanya sambil tersenyum sangat manis seperti permen kapas , yang aku beli di pasar malam saat bersama ayahku dulu semasa hidupnya.
"Tentu saja aku akan memakai ini."Kata Putih sambil mengenakan celana olahraga dengan secepat kilat .
"Tentu saja harus pakai ini,jika tidak sangat merepotkan sekali,"gumamku sambil menaiki sepeda motor si manis.
"Let's go!"Teriakanku pada si manis, motor pun melaju dengan cepat.
"Dada Bi...!"Sapa si manis pada bibiku yang saat ini berada di depan teras.
"Dasar gadis nakal!,itu selalu bermain dengan si tukang kebut-kebutan itu lagi,"kata bibiku dan melotot saat itu melihatku dan manis melaju dengan kencang
Jika Ayahnya ada pasti dia tak berani,tapi bagaimana lagi aku harus menasihatinya!"
Gumam Bibi sambil melempar serbet dapur sangat sebal. Melampiaskan kesebalannya.
Di Sekolahku mulai banyak anak berlarian karena waktu menunjukan pukul 6.55 wib.
Berdirilah di samping gerbang seorang guru yang tingginya 175cm,dia memakai batik biru cerah , celananya saat ini berwarna hitam ,
kepalanya botak, sorot matanya yang tajam menatap semua murid yang berlarian menuju gerbang sekolah.
Dia itu berteriak seperti serigala mengaum di hutan belantara."Ayoo ceeeepaaat dua menit lagi gerbaaaaang di tutup!Cepat lariiii yang kencaaaaang!!!"Teriakannya menggema walau tanpa toa sekalipun .
"Apa aku kuda?"Gumam salah satu murid.
"Memang imsyak dua menit lagi."Dalam hati seorang siswa lainya.
"🎶Dua menit lagi ah ah ah🎶," ujar dari siswi Sambil menyanyi ,sorang siswi perempuan lainya dan masuk di dalam gerbang sekolah.
Sesampainya disana aku dan manis melihat gerbang sudah di tutup rapat dan terlambat.
Namun manis mengernyitkan kedua alisnya serta memincingkan senyumnya sambil bergumam kepadaku.
"Aku tahu apa yang harus kita lakukan,"kata si manis kepadaku dengan gaya berandal yang tak biasanya,karena pria ini adalah pria yang bijaksana,sedikit bicara banyak aksinya,bukan kah keren .
"Apa maksudmu?,kita akan memanjat pohon mangga di belakang Sekolah lagi?,Kau lupa itu sudah di tebang oleh guru botak itu."Kata Putih sebal menatap sepatunya yang agak kotor, lalu memanyunkan bibirnya bertujuan meledek.
"Tidak kali ini kau akan terkejut,aku dan lainya mempunyai jalan rahasia hanya kau,aku,dan mereka yang tahu."Ujar si manis percaya diri
Dalam hatiku"Aku masih bingung apa yang di maksud anak ini?"
"Baiklah ayo!,tapi aku mau memarkir sepeda sebentar tunggu dulu."Ucap dari manis sambil menoel janggutku dan pergi berlalu pergi ke rumah temannya.
"Baik Tuan besar siap laksanakan."Jawabku sambil tertawa.
"Ha...ha..ha...ha...."
Setelah sepeda biru si manis diparkir dirumah temanya ia pun menghampiriku.
"Hei ikuti aku!"Seru si manis sambil menepuk pundakku.
"Ok,siap..."Jawabku sambil memberi isyarat.
Di belakang Sekolah kami ada kebun yang luasnya sekitar satu hektar , tapi kebun itu bukan milik Sekolahan kami.
Kebun ini milik Sekolah SMA Elite letaknya berada bersebrangan dengan Sekolahanku.
Sekolahan itu sama pada umumnya,tapi tidak dengan muridnya.SMA Elite hanya menerima murid atau siswa dari kalangan konglomerat,
bangsawan,kerajaan,keartisan,dan lain-lain.
Pejabat,Mentri,Jendral,Dokter,Artis,Polri,Polda
Pengacara,Jaksa,Presdir,Hakim,dan lain-lain.
Jadi singkat ceritanya mereka akan berlagak sombong dan belagu dengan para murid di Sekolahan kami.Karena mereka menganggap kami ini rakyat jelata yang miskin dari lahir,tak sebanding dengan mereka.
Seolah kata itu menjijikan dan melekat pada rakyat jelata seperti kami ini.
Mungkin juga ada, hanya beberapa murid sich yang bersekolah disana dari jalur prestasi,dan
atau juga bisa dibilang beasiswalah namun itu hanya satu banding seribulah, karena itu hampir mustahil mau tahu kenapa makanya baca novelku yach.
Singkat cerita ,manis dan aku pun sudah tiba di lubang yang besarnya kira-kira berdiameter lima puluh cm lah letaknya pas di belakang tembok, dan di belakang Sekolahan kami.
Lubang itu bila di lihat dari sisi dalam gedung Sekolah , berada tepat di lorong Ruang UKS ,
jadi tepatnya lubang ini terhalangi Ruang UKS jika kami memasukinya.Tak akan ada orang yang tahu kecuali ya Malaikat yang sedang berpatroli mengamati kami berdua yang amat sangat nakal sekali.
"Aishn, dua berandal tengik masuk kedalam lubang neraka,"ucap Malaikat itu sambil sibuk mencatat kenakalan kami berdua,walaupun kami tidak bisa melihat mereka.
Ketika baru saja kepalaku muncul dari balik tanaman rambat yang menutupi lubang itu,
terdengar langkah kaki mendekat.
"Tap...tap..tap.."
Aku pun sontak bergerak mundur seperti tentara mengintai musuh di medan perang.
Ternyata pantatku yang tak punya tata tertib Sekolah mendarat dan mengenai kepala si manis.
"Hei,apa yang kau lakukan?,sial!"Protes manis mengumpat dengan sangat kesal dan sebal.
"Bodoh,jangan berisik tahu aku mendengar langkah kaki seseorang sssst."Bisik Putih lirih sangat lirih malahan, tak terdengar saking lirihnya.
"Mundurlah,"tapi suara Putih yang terlalu lirih tidak terdengar si manis.
"Tuuut pret pret preeeet prot tiit,Ah leganya." Gumam Putih sambil memegangi perutnya
"Gila...kau sangat bodoh!,kenapa kau kentut sembarangan,apa benar kau ini anak gadis?"
Gerutu si manis sangat sebal dan menahan amarahnya itu, terkena kentut sahabatnya itu.
"Bau lagi!"Sambil menjapit hidungnya dengan raut masamnya.
Setelah di pastikan tidak ada seorang saksi kunci maka mereka berdua sudah berhasil melewati lubang itu, setelahnya merapikan tanaman rambat yang menjuntai agar rapi kembali.
Namun tiba-tiba ada suara seorang pria yang membuat kami terkejut saat mendengarnya.
"Hei..apa yang kalian lakukan disitu?"Teriak seseorang dari balik dinding UKS.
Manis dan Putih pun celingukkan,bingung seperti kebakaran jenggot.
"Bagaimana ini kau sih?"Kata Putih terlihat sebal dan bingung jika mereka ketahuan habislah.
"Jangan menyalahkan aku dong,ayo kita lihat bersama-sama."Ujar si manis padaku sambil melangkahkan kaki kami perlahan-lahan.
Berjalan mengendap-endap bagai maling yang takut ketahuan mereka berdua tampak tegang raut wajah mereka saat ini sangatlah lucu. Antara takut dan juga sangat cemas takut tertangkap basah oleh gurunya.
"Sialan!,ternyata Pak Guru sedang memanggil murid selain kita,"ujar si manis, lega karena tak tertangkap basah.
"Tos,sukses ini tasku."Kata Putih pada manis sambil melepas tasnya dan memberikanya kepada si manis.
"Ingat bawa tas ini,bilang bahwa aku sakit perut dan sedang datang bulan ok,pada Pak Guru kita!"Ujar Putih sambil meninggalkan si Manis yang pergi ke arah kelas sendirian.
"Anak itu,untung ku selamatkan,sekarang pergi memberi tugas seenaknya!"Gerutu si Manis sangat amat sebal dengan tingkah laku Putih sahabatnya itu.
Bersambung...
Ini visual dari sepeda motor sport si manis saat itu.Bewarna biru sesuai karkater dan wataknya yang bewarna biru bijaksana dan adil. Untuk mempermudah menggambarkan dalam cerita agar para reader mudah dalam membayangkannya atau memvisualisasikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
Aufar Zhafran W
hallo aku mampir semangat
2022-06-20
1
Suci Dwi Aprilianti`
astaga
2022-06-16
1
Akmaliayr
❤❤
2022-05-25
0