Metamorfosa Ugly Girl
Berparas jelek,muka bulat dipenuhi jerawat besar yang kadang berbau dan bernanah, hidung minimalis, berkaca mata, gigi tidak rapi bergingsul taring, kulit sawo matang, tubuh yang gempal meski terbilang ideal dengan tinggi 160 cm mampu membuat semua orang menjauh dan enggan berdekatan dengan gadis itu.
Dialah Maliqa kaneishia gadis remaja yang masih duduk dibangku sekolah SMK di kota Karawang Jawa Barat jurusan tata busana kelas XI.
"Heh kedelai hitam tugas Tata Busana udah selesai kan? Mana polanya sini? Kamu tidak lupa bukan untuk membuatkan tugas ku?" Tanya Martha sambil menggebrakkan meja didepan Maliqa
"Eh maaf Martha semalam ibu ku sakit jadi aku hanya bisa buat satu pola baju saja" Maliqa tertunduk tak berani menatap Martha anak kepala yayasan di sekolahnya anak terpandang tapi minus kelakuan
"Aa.. aku juga tidak punya uang lebih untuk membeli peralatan dan bahannya, kamu juga kan tidak memberikan uang" masih dengan ketakutan Maliqa mencoba menjelaskan.
"Sudah berani meminta imbalan rupanya, bahkan hanya untuk tugas yang tidak seberapa ini" geram Martha sambil menggenggam erat kedua tangannya dengan jawaban yang dilontarkan Maliqa
"Baiklah hari ini kamu bisa bernafas dengan tenang, lebih baik kita pergi ke kantin" ajak Martha pada ke dua temannya
"Tapi tugas ini bagaimana?" Tanya Liana
"Iya ini kan tugas akhir semester Tha dan kami dengar akan ada beasiswa selama satu tahun full. Ya memang kamu anak konglomerat di sekolah kita jadi tidak mungkin kamu membutuhkan beasiswa itu" tambah Nilam teman Martha
Liana dan Nilam memang teman dekat Martha dimana ada Martha dua orang ini pasti ada bagaikan tangan dan kaki Martha yang selalu ada disampingnya
"Tenanglah Martha Chanda tidak sebodoh yang kalian kira, sebentar lagi juga selesai" ucapnya berlalu dengan mengunggingkan senyum liciknya
"Yuk kantin" ajak Marta kepada kedua teman dekatnya
Maliqa terpaku akan jawaban Martha biasanya dia akan membentak, menjambak bahkan menampar Maliqa bila keinginannya tidak terpenuhi, bila Maliqa melakukan sedikit saja kesalahan yang menyinggung Martha dan teman - temannya mereka dengan tidak segan - segan membully dan memperlakukan Maliqa dengan kejam meski didepan teman - teman yang lain.
Maliqa memang sering Di bully oleh teman - teman yang lain tapi tidak separah Martha dan teman - temannya.
Mereka hanya akan membully dengan perkataan saja.
"Gadis buruk rupa"
"Maliqa si jelek"
"Maliqa kedelai hitam yang kami besarkan sepenuh hati seperti anak sendiri"
"Itik si buruk rupa"
Cemoohan teman - teman sekelasnya hanya Maliqa anggap gurauan semata meski sakit hati Maliqa tidak pernah sekalipun bisa menjawab atau melawan selagi mereka hanya menghina lewat kata dan tak membawa kedua orang tua nya.
Maliqa akan coba maklumi karna penampilannya inilah dia menjadi tidak percaya diri bahkan disekolah dia tidak memiliki teman, yang menguatkan hati untuk tetap mau berangkat kesekolah hanyalah senyum ibunya, demi mewujudkan impian ibunya yang menginginkan Maliqa menjadi seorang desainer, karna ibunya percaya bahwa Maliqa berpotensi dalam hal ini terbukti dengan sering kalinya Maliqa mendapatkan beasiswa karna coretan gambar sketsa gaun yang iya menangkan dalam setiap perlombaan disekolah.
Tapi beda halnya dengan menghadapi Martha yang selalu mengandalkan dirinya ketika ada tugas sekolah, Maliqa sering kali mendapatkan pulukan, tamparan hingga berakhir dengan luka memar disekitar muka dan badan, Maliqa sering menangis diruang UKS dia ingin sekali melawan Martha tapi dia hanya gadis yang mengejar beasiswa dengan tampang buruk rupa sedangkan Martha adalah anak kepala yayasan sekolah ini.
Mungkin bila mengadupun tak akan ada yang percaya kepadanya.Tahun ini Maliqa berharap mendapatkan kembali beasiswa full untuk kelas XII agar dia bisa meringankan beban orang tuanya.
"Hmmmpp. Syukurlah Martha tidak membully ku seperti biasa"
Bell pun berbunyi tanda berakhirnya waktu istirahat, semua murid memasuki ruang kelas untuk mulai belajar kembali, seorang wanita paruh baya memasuki kelas dengan buku - buku ditangan kirinya.
"Selamat siang anak - anak, Baiklah sebelum kita mulai pembelajaran hari ini ibu minta kalian mengumpulkan tugas akhir semester mata pelajaran Tata Busana dengan tema kebaya modern silahkan satu persatu kedepan presentasikan pola kalian"
Satu persatu siswa maju kedepan sesuai absen dan mulai mempresentasikan tugas mereka kini tibalah nama Maliqa dipanggil
"Maliqa kaneishia"
Malika mulai membuka tas gendongnya mencari pola yang sudah dia persiapkan semalaman untuk tugas ini, seketika mukanya pucat pasi karena tak menemukan apa yang dia cari.
"Kenapa Maliqa? Apa kamu lupa membawanya?" Tanya ibu Siska karna melihat Maliqa yang tak kunjung ke depan.
"Tugas saya hilang bu" jawab Maliqa lirih sedih dan bingung
"Hilang. Bagaimana bisa? Jangan membuat alasan bila memang kamu belum mengerjakannya!" Sanggah Bu Siska yang tidak bisa mentolelir kesalahan anak didiknya.
"Tapi saya sudah mengerjakannya bu." Maliqa mencoba membela dirinya
"Kita lanjutkan kembali silahkan selanjutnya Martha Chandra"
Martha dengan ponggah berjalan ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil tugasnya.
"Kenapa Martha bisa secepat itu bukannya tadi saat jam istirahat dia menanyakan tugas yang harusnya aku buat" batin Maliqa
"Ini adalah sketsa dan pola kebaya modern yang saya buat dengan bahan brokat dan kain songket yang saya gunakan saya mencoba mengangkat ciri khas kain tradisonal indonesia ke ranah fashion modern.."
Maliqa terperanjat kaget bagaimana bisa Martha mempresentasikan tugasnya.
"Itu pola dan sketsa saya!" Ucap Maliqa dengan lantang sambil menunjuk tugas yang Martha pegang.
Seketika suasana diruang kelas menjadi hening.
"Atas dasar apa kamu menyatakan ini adalah tugas kamu?" Ucap Liana
"Apa ada bukti akurat yang bisa kamu berikan?" Tanya Nilam
Suara gaduh dari siswa lain yang memprovokasi, suasana tegang terasa diruang kelas semua menuduh Maliqa hanya Mengaku - ngaku.
"Semuanya harap tenang!! Bagaimana Maliqa?" Tanya Bu Siska
"Dibawah sketsa dan tiap pola ada nama saya, dan dibelakang sketsa ada penjelasan tentang bahan yang saya gunakan untuk membuat kebaya itu" Jawab Maliqa yakin jika tugas itu memang miliknya
"Baiklah jika kamu merasa yakin ibu akan memeriksanya"
Bu siska mengambil tugas dari tangan Martha dan membolak balikan tugas itu mencari tanda kepemilikan yang Maliqa terangkan.
"Maaf Maliqa tapi semua yang kamu katakan tadi tidak ibu temukan pada pola dan sketsa ini, jadi ibu nyatakan semua yang kamu katakan itu tidak benar ini memang tugas Martha"
Pernyataan Bu Siska membuat Maliqa tidak percaya, Maliqa pun maju ke depan kelas untuk memeriksanya sendiri.
Maliqa terdiam dia tidak bisa membuat orang percaya bila tugas yang ada ditangan Martha sesungguhnya adalah miliknya, karena Maliqa tidak menemukan tanda tulisan tangannya pada pola dan sketsa itu bahkan tidak ada tulisan tangannya sedikitpun.
"Bagaimana mungkin bisa hilang? Jelas - jelas aku menuliskan nama dan keterangan bahan dibalik sketsa dan pola itu" Gumam Maliqa
"Sudahlah Maliqa bila memang tugas kamu belum selesai kamu kerjakan, kamu tidak perlu mengaku - ngaku tugas milik orang lain ibu akan maklumi tapi tidak seperti ini caranya" Bu Siska mulai geram
"Karena kamu sudah menghambat jalannya pelajaran maka ibu akan mendiskualifikasi kamu sebagai calon penerima beasiswa lanjutan, tapi untuk tugas akhir semester harus tetap kamu kumpulkan besok ibu tunggu diruang guru"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍
mampir KK 🤗
2022-05-14
0
Nangong Wan
mari saling menghampiri kakak
2022-03-14
1
Bhebz
maliqa itu yang aku rawat dari kecil ya?
2022-03-11
1