Memiliki Bukti

Setelah gertakan yang Maliqa layangkan pada Martha dan kedua temannya lewat acting yang dia lakukan didepan Ayahnya Martha Farhan, Maliqa harus segera menyusun rencana kedepannya bukan tidak mungkin apa yang Maliqa lakukan kali ini akan segera mendapat balasan  berupa serangan balik yang lebih fatal dari Martha dan kedua temannya.

Maliqa kembali ke inti permasalahan yang Martha buat hingga akhirnya Maliqa menjadi sosok wanita pemberontak seperti ini.

"Pencurian sketsa dan pola ujian semester" gumam Maliqa

"Bagaimana bila kita selidiki pencurian itu dan menemukan bukti bahwa benar Martha dan teman - temannya yang telah mencuri hasil karya mu bukti itu pasti akan membuat Martha dan kedua dayangnya tidak berkutik" jelas Amaya berbinar dan tersenyum penuh arti menatap Maliqa.

"Rekaman CCTV itu bukti paling akurat yang bisa kita buat sebagai senjata" ujar Maliqa

"Apa koridor kelasmu kamera CCTV nya masih menyala?" Tanya Amaya

"Lebih baik kita periksa bersama"

Maliqa dan Amaya berlarian beranjak pergi menyusuri koridor melangkah ke ruang kelas Maliqa, sesampainya di depan pintu kelas Maliqa dan Amaya menatap langit - langit koridor.

"Lihat lampu merah pada kamera berkedip itu artinya kamera ini berfungsi dengan baik" ucap Amaya

"Benar sekali, eh bukannya hari ini semua guru sedang berkumpul menghadiri rapat?" Tanya Maliqa

"Ada apa? Apa yang kau rencanakan?" Amaya balik bertanya

"Bagaimana bila kita ke ruang pengawas dan mencari sesuatu disana" Maliqa tersenyum mengangkat kedua alisnya beberapa kali

"Sekarang aku mengerti, cepatlah sebelum ada yang mencurigai kita"

Maliqa dan Amaya berlalu pergi memasuki ruang guru dan mencari kunci ruang pengawas yang ada didalam ruang guru, ruang pengawas hanya bisa dimasuki oleh pengawas yang telah ditetapkan dan kepala sekolah.

Setelah mendapatkan kunci yang mereka cari Maliqa bergegas masuk ke ruang pengawas.

"Kau masuklah aku akan berjaga diluar kalau - kalau ada orang yang akan datang kemari aku akan bersiul sebagai kode tidak aman dan kau harus segera keluar dari ruangan ini" jelas Amaya

"Baiklah aku akan masuk, terima kasih Kak" ucap Maliqa penuh syukur memiliki Amaya sebagai temannya.

"Nanti saja terima kasihnya bila bukti itu sudah ditangan kita" ujar Amaya mendorong Maliqa masuk dan menutup pintu.

Didalam ruang pengawas Maliqa melihat ada 2 komputer, Maliqa mencoba mengotak - ngatik komputer pertama mencari rekaman CCTV yang sedang ia cari, karena tidak menemukannya Maliqa mencari di komputer yang satu nya lagi ternyata ada password yang harus dia masukan untuk melihat hasil rekaman CCTV beberapa hari yang lalu.

Maliqa sempat putus asa, Maliqa mencari - cari password yang harus dia masukkan hingga dia melihat buku catatan tak jauh dari komputer ke dua setelah dia membuka - buka buku tersebut Maliqa menemukan password nya.

Lebih dari sepuluh menit Maliqa mencari akhirnya Maliqa bisa menemukan rekaman CCTV pada tanggal kejadian pencurian itu dan benar saja Liana dan Nilam lah yang telah mengambilnya, melihat dari rekaman itu Nilam dan Liana berlari pergi kebelakang ruangan UKS segera Maliqa mengecek CCTV belakang ruang UKS disana Martha telah menunggu kedatangan kedua temannya setelah melihat itu semua Maliqa bergegas mengcopy kedua rekaman dari DVR dan membackupnya ke Flashdisk dan ke Handphone nya menggunakan USB sebagai penyalur data.

Belum rampung Maliqa menyelesaikan misinya terdengar suara siulan dari Amaya. Amaya melihat salah satu guru berjalan dikoridor kelas mengarah ke ruangan guru, Amaya mendekati pintu pengawas dan mengetuknya beberapa kali.

"Cepatlah kau sudah setengah jam didalam" bisik Amaya dibalik pintu

"Sebentar lagi Kak ini belum selesai" jawab Maliqa

Amaya kembali berjaga dipintu Amaya berpapasan dengan guru yang tadi dia amati dari jau.

"Amaya sedang apa kamu disini?" tanya Bu Siska

"Saya sedang mencari Pak Farhan" ucap Amaya berusaha tetap tenang

"Pak Farhan? Ada apa?" tanya Bu Siska kembali

"Itu Bu tadi Pak Farhan memergoki anak kesayangannya menampar Maliqa hingga pipi dan sudut bibirnya robek jerawat yang ada pada wajah Maliqa mengalami peradangan dan memar jadi saya memerlukan Retinoid dan Antibiotik untuk mengobatinya tadi sebelum Pak Farhan meninggalkan Maliqa beliau berpesan kepada saya bila memerlukan sesuatu segera hubungi beliau, kebetulan obat yang saya perlukan itu habis jadi saya menunggu beliau untuk meminta obat - obatan yang saya perlukan" ujar Amaya panjang lebar.

Amaya sengaja berbincang lama dengan Bu Siska agar Bu Siska tidak menyadari bahwa saat ini Maliqa sedang mengendap -endap keluar dari ruang pengawas.

"Apa sangat parah Amaya?" Tanya Bu Siska khawatir

"Cukup parah bu, bila Maliqa adik kandung saya atau itu saya sendiri, saya pasti akan melakukan visum untuk sebagai bukti perundungan yang Maliqa dapat" ujar Amaya geram

"Apa ibu tau hampir setiap hari Maliqa ke ruang UKS karena kenakalan Martha dan teman - temannya" timpal Amaya lagi

"Maaf bila Ibu baru tau sekarang, baiklah lebih baik Ibu saja yang memanggil Pak Farhan kamu temani saja Maliqa Ibu takut perundungan yang Maliqa dapatkan berakibat buruk pada psikologis nya" ucap Bu Siska berkaca - kaca.

"Baik Bu, terima kasih" jawab Amaya

Bu Siska pun berlalu meninggalkan Amaya yang mematung menatapnya, Amaya menghelakan nafas panjang serasa ada batu besar yang menghimpit dadanya.

"Hmmmp hamir saja, keluarlah gadis nakal Bu Siska sudah pergi kau hampir membuatku mati berdiri" ujar Amaya yang tau saat ini Maliqa sedang bersembunyi dibawah kolong meja salah satu guru.

"Hihihihi.. Apa sudah aman?" Maliqa keluar dengan senyum sempurna

"Cepat keluar mau sampai kapan kau bersembunyi disana? Apa kau sudah menemukan buktinya?" tanya Amaya harap - harap cemas

"Tentu saja" jawab Maliqa antusias dengan menujukan Handphone nya.

"Ayo cepat kita keluar dari sini sebelum ada yang menyadari kau tidak di ruang UKS"

Maliqa dan Amaya pergi dari ruangan guru dengan setengah berlari, sesampainya disana Amaya melihat Farhan sudah ada diruang UKS.

"Pak Farhan sudah lama menunggu kami?" Tanya Amaya, Amaya melihat Maliqa menunduk seperti ketakutan.

"Saya tadi pergi mengantar Maliqa ke toilet" ucap Amaya lagi.

Melihat Maliqa menunduk Farhan menyangka Maliqa takut saat melihatnya, Farhan juga terlalu malu bila berlama - lama disekitar Maliqa.

"Oh begitu saya boleh minta nama obat yang Maliqa perlukan? Biar saya saja yang keluar membelinya diapotek depan jalan besar" tawar Pak Farhan

"Baik Pak bisa tunggu sebentar saya tulis dulu obat yang saya perlukan"

Amaya menyerahkan robekan kertas kecil ke tangan Farhan.

"Terima kasih, saya permisi dulu."

Setelah Farhan berlalu Amaya dan Maliqa saling pandang dan terkekeh bersama karena dalam satu hari hampir dua kali mereka tertangkap basah.

"Ya ampun karena kau aku berasa seperti pencuri kelas kakap" ujar Amaya.

Terpopuler

Comments

Bhebz

Bhebz

ceritanya keren

2022-03-13

1

Mayya_zha

Mayya_zha

semangat maliqa... salam balik dari Fake love

2022-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Maliqa Si Buruk Rupa
2 Didiskualifikasi Dari Calon Penerima Beasiswa
3 Mengubah Takdir
4 Teman Pertama
5 Memiliki Bukti
6 Gotcha!
7 Awal Mula Kebencian Martha
8 Kalah Telak
9 Hari Bahagia Maliqa
10 Menyusun Impian
11 Kerja Paruh Waktu
12 Gaun Pernikahan
13 Tuan Arogan
14 Ugly Girl
15 Arsyanendra
16 Cantik Itu Menyakitkan
17 Kenapa Dia Menjadi Manis?
18 Pemuja Rahasia
19 Bertemu Dengan Idola
20 Cemburu
21 Aspri Willy
22 Kau Milik Ku
23 Pernyataan Cinta Part 1
24 Pernyataan Cinta Part 2
25 Salah Paham
26 Berita Mengejutkan
27 Bunga Liar
28 Perempuan Selalu Merepotkan
29 Wanita Bermasker
30 Kekeliruan Willy
31 Sumpah serapah
32 Teringat kembali
33 Cemburu itu bukti cinta
34 Akan Ku Rebut Kembali
35 Cemburu Membuatku Malu
36 Kontak Fisik
37 Pengakuan Maliqa
38 Kemarahan Arsya
39 Tersiksa Rindu
40 Ulat Yang Bermetamorfosa
41 Balada Ujian Nasional
42 Charlies Angels
43 Kekecewaan Maliqa
44 Tangisan pilu
45 Siluman Dan Rubah
46 Acara Amal
47 Jatuh cinta pada orang yang sama
48 Ancaman
49 Karma Baik
50 Aib Keberuntungan
51 Masa Kelam Sean
52 Pengawasan Lexi
53 Insting Pebisnis
54 Kejutan Menyenangkan
55 Rencana dalam rencana
56 Lexi Kabur
57 Rasa Itu Ada
58 Supir?!
59 Daddy and Baby
60 Maliqa Dalam Rencana
61 Kejutan Yang Mengejutkan
62 Terlatih Patah Hati
63 Pengakuan Sean
64 Gadis tanpa emosi berdarah dingin
65 Kisah Kelam Willy
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Maliqa Si Buruk Rupa
2
Didiskualifikasi Dari Calon Penerima Beasiswa
3
Mengubah Takdir
4
Teman Pertama
5
Memiliki Bukti
6
Gotcha!
7
Awal Mula Kebencian Martha
8
Kalah Telak
9
Hari Bahagia Maliqa
10
Menyusun Impian
11
Kerja Paruh Waktu
12
Gaun Pernikahan
13
Tuan Arogan
14
Ugly Girl
15
Arsyanendra
16
Cantik Itu Menyakitkan
17
Kenapa Dia Menjadi Manis?
18
Pemuja Rahasia
19
Bertemu Dengan Idola
20
Cemburu
21
Aspri Willy
22
Kau Milik Ku
23
Pernyataan Cinta Part 1
24
Pernyataan Cinta Part 2
25
Salah Paham
26
Berita Mengejutkan
27
Bunga Liar
28
Perempuan Selalu Merepotkan
29
Wanita Bermasker
30
Kekeliruan Willy
31
Sumpah serapah
32
Teringat kembali
33
Cemburu itu bukti cinta
34
Akan Ku Rebut Kembali
35
Cemburu Membuatku Malu
36
Kontak Fisik
37
Pengakuan Maliqa
38
Kemarahan Arsya
39
Tersiksa Rindu
40
Ulat Yang Bermetamorfosa
41
Balada Ujian Nasional
42
Charlies Angels
43
Kekecewaan Maliqa
44
Tangisan pilu
45
Siluman Dan Rubah
46
Acara Amal
47
Jatuh cinta pada orang yang sama
48
Ancaman
49
Karma Baik
50
Aib Keberuntungan
51
Masa Kelam Sean
52
Pengawasan Lexi
53
Insting Pebisnis
54
Kejutan Menyenangkan
55
Rencana dalam rencana
56
Lexi Kabur
57
Rasa Itu Ada
58
Supir?!
59
Daddy and Baby
60
Maliqa Dalam Rencana
61
Kejutan Yang Mengejutkan
62
Terlatih Patah Hati
63
Pengakuan Sean
64
Gadis tanpa emosi berdarah dingin
65
Kisah Kelam Willy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!