Beberapa hari lagi adalah hari paling bersejarah bagi sekolah, hari Itu adalah hari ulang tahun sekolahnya Maliqa dan Martha. Semua tampak antusias menyambut hari tersebut ada band ternama yang para guru dan panitia siapkan untuk memeriahkan suasana perhelatan akbar itu, banyak siswa yang berbakat juga tak mau kalah, mereka akan menampilkan semua bakat mereka dalam kemeriahan pesta tersebut.
Maliqa ikut terlibat dalam acara tersebut dia akan menari seperti salah satu girl band asal negeri gingseng, sebenarnya ini bukan kemauan Maliqa, Maliqa tidak menyukai tarian dia akan lebih memilih bernyanyi meski suaranya pas - pasan bila dipaksa tampil dalam acara tersebut.
Ini semua adalah ide Martha semenjak berteman dengan Martha, Maliqa selalu dicekoki semua yang berbau Korea entah itu fashion, drakor, kpop sampai make up Martha seperti terobsesi membuat Maliqa ala idol kpop nya.
Maliqa tidak pernah protes soal itu, itu semua Maliqa anggap sebagi bentuk kasih sayang Martha kepadanya yang menginginkan Maliqa tampil up to date seperti remaja saat ini.
Martha adalah Army fanatik sudut kamarnya terpampang semua member BTS dengan dekorasi kamar identik dengan warna ungu.
"Maliqa sore ini terakhir kalinya kita latihan jadi berusaha lebih keras untuk hasil lebih baik ok" ujar Martha mengedipkan sebelah matanya
"Baiklah akan aku usahakan" ucap Maliqa menyeka keringat didahi dengan punggung tanggannya
Maliqa dan Martha sedang melakukan latihan untuk yang terakhir kali sebelum gladi resik dimulai besok pagi, tarian yang Maliqa dan Martha bawakan bukanlah lagu dari boy band BTS meski Martha sendiri adalah Army, Maliqa menganggap tarian BTS terlalu energik dan akan menguras terlalu banyak keringat, terlalu banyak tendangan dan tidak cocok bagi wanita manis seperti Martha dan dia, hingga akhirnya maliqa yang memilih lagu dengan mencari lagu dan tarian lebih ringan dan manis dilihat.
How You Like That lagu dari girl band Black Pink yang menjadi pilihan Maliqa, gerakannya yang cukup mudah dan mudah dimengerti menjadi dasar Maliqa memilihnya.
Martha dan Maliqa menyewa dua penari profesional untuk membantu melengkapi mereka sebenarnya Maliqa ingin Amaya ikut dalam acara itu dan masuk dalam kelompok mereka tapi Amaya bersikeras untuk menolak dengan dalih dia sudah tua dan tidak mau auroranya terlihat.
Untuk kostum Maliqa sendiri yang merancangnya, dengan kostum serba hitam yang mereka pakai tampak kontras dengan kulit tubuh mereka yang putih bersih.
Malam perhelatan akbar pun dimulai, semua antusias menyambutnya sorak sorai semua siswa bergemuruh seperti ombak menyapu pantai, Maliqa dan Amaya sedang bersiap - siap merias diri sedemikian rupa.
Maliqa mengenakan kemeja hitam panjang kebesaran dengan hot pants hitam satu jengkal dari pinggulnya, dengan sepatu boot panjang yang hampir mengenai lututnya, bisa dibayangkan jika Maliqa berdiri tidak akan ada yang menyangka Maliqa mengenakan hot pants karena tertutup kemeja kebesarannya.
Sedangkan Martha mengenakan celana kargo dengan banyak kantung dan baju yang memperlihatkan perut rata dan tulang selangkanya, Maliqa sampai berdecak kagum dengan penampilan Martha dia sangat menghayati perannya.
Acara pun dimulai kelompok demi kelompok tari mulai menunjukan bakatnya, karena gugup Maliqa ijin ke toilet ingin buang air kecil.
Saat Maliqa ingin kembali kebelakang panggung Maliqa berpapasan dengan Arya seketika suasana canggung tercipta.
"Selamat malam tuan" sapa Maliqa membungkukan kepalanya sebentar menghilangkan rasa canggung
"Untuk apa kau mengenakan pakaian itu" ucap Arga geram dia mengeratkan rahang dan mengepakan kedua tangannya Arya sangat marah melihat gadia yang dia cintai mengenakan pakaian seksi didepan semua orang terutama didepan mata semua lelaki.
"Ah ini saya dan teman saya akan menari diatas panggung untuk memeriahkan acara ini" ucap Maliqa tersenyum malu
"Apa kau ingin mengumbar tubuh mu didepan semua lelaki?!" hardiknya, Arya mencengram keras kedua bahu Maliqa mata elangnya menghunus tajam menatap mata Maliqa, jarak yang terlalu dekat membuat dada Maliqa berdebar hebat Maliqa bahkan kesusahan dalam menelan salivanya.
"Tuan kau menyakiti kekasih ku!" suara seorang lelaki dibelakang Arya membuat Arya sontak menoleh tak suka.
"Ke- kekasih mu!" tanya Arya menatap Aland nyalang.
"Apa benar yang dia katakan!" ucap Arya setengah membentak dihadapan Maliqa
"Ah it-u.. it-u.." Maliqa terbata dia masih gugup dan ketakutan dengan perubahan sikap Arya.
Terdengar MC memanggil Maliqa dan Marta untuk pentas di atas panggung.
"Maliqa sebaiknya kau bergegas" Aland menarik tangan Maliqa tanpa memberi penjelasan tentang pernyataan Aland barusan.
Maliqa dan Martha menaiki tangga dan berdiri diatas panggung, Maliqa menatap Arya pandangan mereka pun bersiborok manik mata elang itu melayangkan tatapan tajam hingga membuat Maliqa mecicit takut.
Lagu mulai di putar, seketika Maliqa, Martha dan kedua penari yang Martha sewa meliukan angota tubuhnya sesuai irama yang dinyanyikan, sorak sorai penonton memeriahkan suasana dan memberi semangat kepada penari, Maliqa dan Martha tampak menghayati tariannya.
Melihat banyaknya lelami yang terpaku dan tekagum - kagum dengan aksi gadis kesayangannya membuat Arya marah hingga darahnya mendidih ke ubun - ubun, andai dia sudah mengikat Maliqa dengan status yang jelas Arya akan menyeret dan mengurungnya dalam sangkar emas.
Aku akan membuat dinding baja yang mengelilingi tubuhmu
"Willy apa kau ingin pensiun dini? dan keluarga mu menanggung penalti karena kesalahanmu dalam bekerja" ucap Arya memicingkan matanya menatap Willy Asisten pribadinya
"Ti- tidak tuan" ucap Willy terbata dia bahkan kesusahan menelan salivanya.
"Lantas apa yang selama ini kau kerjakan sampai kau tidak tahu gadis ku telah dimiliki oarang lain!!" Hardik Arya kesal
"Saya akan mencari tahu tuan" Ucap Willy tertunduk.
"Harusnya kau lakukan itu sedari dulu!" Arya kesal dengan marah Arya menghujamkan bogem mentah diwajah willy, hidung Willy memerah dan mengluarkan darah
"Pergilah ke ruang UKS sebelum aku menghajar mu lagi" ucap Arya acuh
"Terima kasih tuan" Willy berlalu meninggalkan Arya yang masih menahan amarah.
Willy melihat gadis manis yang sedang menatap ke arah panggung didepan ruangan UKS,
"Nona Maaf apa kau tau siapa yang bertanggung jawab diruangan ini?" Tanya Willy sopan
"Tuan hidung mu berdarah? Apa kau terjatuh?" Amaya sangat khawatir dia bahkan tanpa canggung menarik pergelangan Willy dan mnyuruhnya duduk di ranjang pasien.
"Tunggu sebentar tuan saya akan menyiapkan semuannya" Amaya keluar ruangan.
Senyum tipis terulas dibibir Willy, dia merasa hangat saat gadis manis itu mengkhawatirkannya terlepas itu memang pekerjaannya atau perhatian terhadapnya.
Amaya membersihkan luka dari darah dan kotoran dengan kapas basah lalu mengkompres luka lebam disekitar wajah dan hiduk yang membengkak.
"Sudah lebih baik?" tanya Amaya jarak mereka begitu dekat Amaya bahkan bisa mencium wangi mint yang keluar dari mulut pria didepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Made Mudana
wah arya cemburu pake buta ha..ha duh snangnya willy ada gebetan ni...crtanya mkin seru ya ttp smangat...
2022-03-28
1