Sudah beberapa hari ini Amaya melihat Maliqa uring - uringan tidak jelas karena penasaran Amaya berniat mengorek penyebab berubahnya suasana hati Maliqa saat istirahat nanti.
Bell istirahat pun berbunyi.
Amaya sengaja mendatangi kelas Maliqa, Amaya ingin mengajak Maliqa dan Martha makan siang bersama. Kini mereka bertiga sudah berteman baik upaya Maliqa membuat Martha menjadi pelayannya berbuah manis.
"Hai double M, mau istirahat bersama?" Tanya Amaya duduk dihadapan mereka
"Baik Kak" jawab Maliqa lesu.
Mendengar jawaban Maliqa, Martha dan Amaya hanya saling pandang heran, diantara mereka bertiga Maliqalah yang paling sering berbicara, karena suasana hati yang buruk akhir - akhir ini Martha dan Amaya kehilangan sosok teman yang periang.
Sesampainya dikantin Amaya dan Martha memilih menu makanan yang akan mereka makan tapi tidak dengan Maliqa, dia lebih banyak diam hanya memandangi buku menu dihadapannya.
"Maliqa kau ini kenapa sih? akhir - akhir ini kau sering uring - uringan kadang juga murung, jika memang sedang ada masalah coba kau ceritakan bukankah kami teman baik mu?" ujar Amaya khawatir
"Aku sedang sakit hati Kak, ada seorang pria menyebut ku Ugly Girl dan dia bilang tidak akan ada lelaki yang mencintaiku" Maliqa menunduk menutupi kesedihannya.
"Kenapa kau tidak melawannya? Seperti kau melawan Martha dahulu" jawab Amaya geram.
Mendengar ucapan Amaya, Martha yang sedang minum pun tersedak terkejut.
"Hei kenapa Kakak membuka luka lama bagaimana jika sekarang Maliqa membenci ku lagi? Ish kau ini" Martha membulatkan matanya tak suka.
"Kan aku hanya mencontohkan saja Martha, Maliqa bukan orang yang pendendam aku yakin dia sudah tidak membenci mu lagi" ucap Amaya menenangkan Maliqa
Perdebatan yang Martha dan Amaya lakukan tanpa sengaja membuat senyum manis tercipta diwajah Maliqa.
"Kau senang sekarang? Kalau begitu ceritakan semuanya" ujar Amaya merasa lega Maliqa sudah bisa tersenyum lagi.
Maliqa pun menceritakan awal mula dia mengenal Arsya dan berakhir dengan ucapan Arsya yang membuat Maliqa membencinya.
"Sekarang apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Amaya dia sangat yakin Maliqa tidak akan berniat balas dendam terhadap pria itu.
"Aku akan balas dendam dan membuatnya jatuh cinta pada ku" tegas Maliqa
"APA?!" ucap Amaya dan Martha serempak dengan mata membola dan mulut menganga
"Kenapa? Apa aku salah?" Ucap Maliqa polos menunjuk wajahnya sendiri
"Apa kau tidak salah ucap Maliqa? Pada ku saja kau tidak melakukan apa - apa yang hampir setiap hari melukai dan membully mu sekarang karena perkataan lelaki itu kau ingin balas dendam?" ucap Martha setengah berteriak tak percaya
"Apa kau mencintai lelaki itu?" Tanya Amaya dia sudah merasakan keanehan dengan gelagat Maliqa akhir - akhir ini
"A-apa?! Sia-pa yang jatuh cinta pada pria arogan itu?!" jawab Maliqa terbata
"Jujur!" Amaya berteriak dan menggebrak meja.
"Iya aku menyukainya!" jawab Maliqa spontan lantas menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Pernyataan Maliqa membuat Amaya terkekeh dan Martha tertawa terbahak - bahak
"Jangan menertawakan aku!" hardik Maliqa kesal mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah sekarang kita akan buat pria itu menjadi Pria bucin dan pencemburu" ujar Amaya seringai jahat terbingkai diwajahnya
"Bisakah kalian menemani ku mengunjungi klinik kecantikan untuk konsultasi masalah kulit wajah ku" pinta Maliqa
"Maafkan aku Maliqa siang ini aku ada acara keluarga dengan ayah dan ibu ku, tapi aku bisa merekomendasikan klinik kecantikan yang biasa aku dan ibu ku kunjungi" Martha sedih tidak bisa menemani Maliqa disaat dia memintanya.
Martha mengeluarkan kartu nama sebuah klinik kecantikan ternama dikota ini dan memberikannya dihadapan Maliqa
"Tapi disana biayanya cukup mahal karena peralatan disana yang terbaik di kota ini" ujar Martha lagi.
"Tidak apa aku akan pergi bersama Kak Amaya" ucap Maliqa menatap kartu nama yang diberikan Martha
Maliqa merogoh handphone dalam saku bajunya mencoba menghubungi Nyonya Clarissa untuk meminta izin tidak masuk siang ini.
Tepat pukul 12.15 bell berbunyi tanda berakhir sekolah pun tiba, Amaya sudah menunggu Maliqa diarea parkir. Mereka pergi dengan mengendarai motor bebek milik Amaya.
Sesampainya disana Maliqa dibuat terkejut disana dia bertemu dengan Nyonya Clarissa padahal Maliqa ijin tidak masuk dengan alasan tidak enak badan.
"Maliqa ada yang ingin kau jelaskan?" Tanya Clarissa
"Maafkan saya Nyonya saya ingin konsultasi ke dokter kulit mengenai jerawat saya" ucap Maliqa menunduk malu.
"Oh begitu rupanya, sebenarnya sedari awal kita bertemu aku ingin sekali mengajak mu ke sini tapi aku takut kau tersinggung Maliqa, bagaimana kalau kita perawatan bersama aku kan ikut menemanimu" Tanya Clarissa senang bisa melakukan perawatan bersama dengan Maliqa
"Ini saja dia baru mau Nyonya setelah dia sakit hati karena ucapan seorang pria, dari dulu dia lebih menyayangi uang yang dia tabung untuk biaya kuliah kelak" ujar Amaya menceritakan awal mula Maliqa mau berkonsultasi.
"Lelaki siapa? Apa itu Arsya?" Tanya Clarissa penasaran
Deg
Air muka Maliqa sedari tadi sudah pucat karena ketahuan berbohong dan sekarang berubah menjadi merah merona karena malu bagaimana bisa Amaya menceritakan masalahnya didepan orang yang tidak dia kenal.
"Nyonya kenal lelaki Arogan itu? dia bahkan menyebut teman saya Ugly girl"
Aku malu sekali, bagaimana bisa Kak Amaya mengadu pada Mommy nya Arya, tuhan tolong buatkan aku lubang ditanah agar aku bisa menghilang Maliqa
"Benarkah? Baiklah lupakan dulu masalah Arya sekarang kalian mendaftarlah lebih dulu aku akan menghubungi Rachel karena aku akan menemanimu seharian ini" ucap Clarissa
Clarissa keluar klinik duduk dikursi taman depan klinik, setelah Clarissa menelpon Rchel Clarissa mengirimkan pesan singkat ke Arsya
Mommy kecewa kau sudah membuat Maliqa bersedih karena ucapan mu, untuk sementara waktu kau Mommy akan melarang kau berkunjung ke Butiq. Mommy
Mendapat pesan ancaman dari Mommy membuat Arsya kalang - kabut dia belum sempat meminta maaf tapi Mommy malah melarangnya bertemu, semua pekerjaan yang harus dia selesaikan hari ini terbengkalai di atas meja, Arsya hanya berjalan mondar mandir didepan meja kerjanya dengan sesekali berteriak dan mengacak - acak rambutnya
Diklinik kecantikan setelah Dokter memeriksa Maliqa, dokter menyarankan untuk menghentikan peradangan pada jerawat Maliqa dahulu dengan cara menyuntikan obat di sekitar wajah Maliqa, cairan dalam suntikan ini juga mampu mengurangi produksi kelenjar minyak dalam pori - pori dan mencegah pembentukan flek hitam pasca jerawat.
Setiap kali Dokter menyuntik wajah Maliqa yang mengalapi peradanagan parah setiap itu pula Maliqa menjerit kesakitan bahkan suara teriakannya sampai terdengar ke luar, Amaya dan perawat sampai dibuat repot memegangi tangan Maliqa.
"Kak ini sakit " Keluh Maliqa merengek kesakitan
"Sudah kau tahan saja ini tidak akan lama, bayangkan wajah cantik mulus yang kau dambakan itu" ujar Amaya geram memegangi bahu dan tangan Maliqa
"Tapi ini sakit, kenapa cantik itu menyakitkan" Maliqa merengek ngenggeleng - gelengkan kepalanya
"Kau ini bawel sekali Ingat wajah Arsya kau harus menahan ini semua demi mempertahankan harga dirimu" ucap Amaya memberi semangat.
Selain perawatan wajah Maliqa juga menerima paket perawatan lengkap dari ujung rambut hingga ujung kaki semua yang dilakukan terapis menurut Maliqa itu semua menyakitkan tidak henti - hentinya Maliqa merengek kesakitan dan disini Amaya yang geram kesal menenangkan Maliqa setiap kali Maliqa merengek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Made Mudana
oh.oh..mau bkin cantik jg mahal he.he.
2022-03-22
1