Didiskualifikasi Dari Calon Penerima Beasiswa

Serasa tubuh tak bertulang seketika tubuh Maliqa lemas dan rasanya dia akan terjatuh ke lantai bila dia tidak bersandar pada meja salah satu siswa, beasiswa yang selalu dia kejar untuk meringankan beban kedua orang tua yang menyekolahkannya hilanglah sudah.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, bagaimana aku mengatakannya kepada Bapak dan ibu"

"Aku yakin itu memang tugas ku tapi bagaimana mungkin tidak ada jejak tulisan ku disana" batin Maliqa

"Pembelajaran hari ini cukup sampai disini dulu, sisanya Ibu tunggu besok terimakasih" Bu siska pun pamit dan keluar dari ruang kelas

"Maliqa aku tau, aku dan teman - teman memang sering menyakiti kamu tapi kami tidak pernah mengambil sesuatu yang menjadi milik kamu, kamu memang anak terpandai di kelas ini tapi tidak untuk mengaku - ngaku milik orang lain, bukankah itu tidak baik?" Ucap Martha seperginya Bu Siska

"Lihat itik jelek Martha bahkan masih masih mau berbicara setelah tuduhan yang kau ucapkan!" Liana mencoba mempropokasi susana.

"Martha memang baik hati"

"Martha meski orang kaya dia tetap merendah"

"Bahkan Martha sedikitpun tidak sakit hati atas tuduhan yang gadis buruk rupa itu ucapkan"

Sanjungan demi sanjungan terlontar dari siswa lain membuat Martha merasa besar kepala dan tersenyum senang.

"Tapi itu memang punya ku!" Maliqa masih membela dirinya

Seketika anak - anak murid lainya melemparkan gumpalan bola kertas ke aras Maliqa diiringi cacian dan makian.

"Dasar itik buruk rupa tidak tau diri"

"Pasti kepintarannya sudah mulai menghilang makanya berani memfitnah Martha si gadis baik hati"

"Dasar buruk rupa"

Maliqa menangis hingga isakan kecil itu terdengar namun tak membuat si pelempar gumpalan bola kertas berhenti Maliqa hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa kalian jahat sekali, kesalahan apa yang pernah aku buat. Bapak dan Ibu maafkan aku, aku tidak bisa mendapatkan beasiswa lanjutan"

Flashback on

Sesampainya di kantin Liana dan Nilam merasa heran dengan apa yang baru saja mereka lihat Martha membiarkan Maliqa begitu saja.

"Kamu yakin bisa melepas si buruk rupa begitu saja?" Tanya Liana yang geram dengan kelakuan Martha

"Hari ini penilaian semester sebelum ujian praktek Martha!" Nilam mulai tersulut emosi

"Kalian membuatku terharu dengan kepedulian kalian pada ku, tapi tenang saja kita akan tetap memberikan pelajaran pada itik si buruk rupa itu hanya saja cara kali ini lebih halus tapi akan lebih menyenangkan" Martha menarik tangan kedua sahabatnya sambil memberikan intruksi apa yang harus mereka kerjakan

"Liana saat si buruk rupa itu pergi keluar kelas kamu masuk dan ambil tugas miliknya dan kamu Nilam tunggu didepan pintu kelas untuk berjaga - jaga. Temui aku di belakang ruang UKS ingat jangan sampai ada yang mencurigai kita buatlah setenang dan rapih mungkin bagaimana apa kalian mengerti" seketika Liana dan Nilam tersenyum senang dengan rencana yang Martha buat.

"Baiklah kami akan pergi sekarang!" Jawab Nilam dan Liana seketika bergegas pergi kembali ke ruang kelas

Liana pun memulai aksinya dengan mencari tugas di dalam tas Maliqa setelah menemukannya dia pergi menghampiri Nilam.

"Semuanya aman?" Tanya Liana

"Semuanya aman, ayo kita pergi!"

Sesampainya dibelakang ruang UKS Liana dan Nilam menyerahkan tugas Maliqa kepada Martha

"Mau kau apakan tugas ini?" Tanya Nilam yang bingung akan rencana selanjutnya yang akan Martha lakukan

"Aku akan membuat ini adalah tugas ku" ucap Martha dengan senyum tersungging diwajahnya

"Tapi disini sudah ada tulisan tangan si itik" jawab Liana

"Itu bukan masalah aku bisa menghapusnya"

Marta mengeluarkan korek api gas didalam saku rok nya dan menyalaknnya, Martha mendekatkan api ke tulisan yang Maliqa buat tanpa bermaksud membakarnya seketika tulisan itu hilang Liana dan Nilam terperanjat kaget hanya bisa membuka mulutnya tanpa mengatakan apa - apa.

"Sudah aku katakan Martha Chandra tak sebodoh Yang kalian pikirkan"

Flashback off

Siang itu kegiatan belajar mengajar telah usai seluruh siswa bergegas merapihkan buku dan tas mereka ada yang bergegas pergi ada juga yang bermain disekitaran sekolah.

Maliqa segera pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sedari tadi sudah lelah

"Bu Malika pulang" dihempaskan tubuh letihnya diatas kasur lapuk yang sudah termakan usia

"Maliqa bagaimana kamu masuk calon penerima beasiswa lagi?"

Dengan nafas berat Maliqa mulai membetulkan duduknya diatas ranjang tidur.

"Maaf Bu, kali ini Maliqa tidak lolos. Maafkan Maliqa ya bu"

Raut kecewa tergambar jelas di wajah Ibu Maliqa.

"Ibu kira kamu lolos seperti biasanya, karena yang ibu lihat pola dan sketsa kamu itu bagus sekali. Tapi ya sudahlah, mungkin memang saingan kali ini cukup berat hingga anak cantik ibu ini tidak lolos. Kamu tidak perlu bersedih ibu akan lebih bersemangat mencari tambahan untuk biaya sekolah kamu, hanya tinggal 1 tahun lagi bukan waktu yang lama"

Ibu selalu mengerti dan memaklumi apapun yang terjadi pada Maliqa, ibu yang bekerja sehari - hari menjadi penjahit rumahan selalu berharap Maliqa bisa meneruskan bakat menjahitnya, semua kemampuan Maliqa tidak semata - mata dia dapatkan dari sekolah karena sedari kecil saat usia Maliqa 10 tahun, Maliqa sudah tertarik dengan mesin jahit yang ibunya gunakan untuk membantu Bapak mencari nafkah. Karna penghasilan Bapak hanya sebagai supir angkutan umum yang kadang penghasilannya tidak menentu.

"Meskipun kamu tidak lolos menjadi calon penerima beasiswa ibu tetap akan menyiapkan makan malam spesial untuk gadis ibu"

"Udang goreng tepung dan cah kangkung" ucap Maliqa dan ibu serempak mereka pun akhirnya tertawa bersama.

Malam ini Maliqa harus menyelesaikan tugasnya membuat sketsa dan pola kembali meski matanya sudah mulai mengantuk tapi dia tahan sebelum tugas ini rampung. Meksi hasilnya tak sebagus yang sebelumnya Maliqa berharap tugas ini dapat memberikan nilai yang cukup memuaskan.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya Maliqa termenung dia menangis meski dengan raut muka datar, dia menangisi kemalangannya selama ini, selama dua tahun dia selalu menjadi bahan bullyan satu kelas kesabaran yang ia tanamkan dalam hati tak ada artinya tak ada yang menghargainya, Maliqa berniat mengubah seluruh takdir hidupnya takkan ada lagi Maliqa yang penurut, penakut dan lemah.

Kekecewaan ibunya telah menampar keras harga dirinya semua yang ia lakukan semata - mata untuk membanggakan kedua orang tuanya terlebih ini impian ibunya, ibunyalah yang paling mengharapkan Maliqa sukses didunia fashion melihat dari segi bakat yang Maliqa miliki.

Semua kemarahan itu muncul karena kecurangan yang Martha lakukan hingga berakibat hilangnya peluang beasiswa itu membuat Maliqa sadar bahwa kebaikannya selama ini dianggap kelemahannya. Dia berjanji takkan bersikap baik kepada orang yang selalu menganggap remeh dirinya. Dan mulai sekarang dia akan belajar mempertahankan harga dirinya.

Terpopuler

Comments

selvi_19

selvi_19

semangat maliqa

2022-03-11

1

Mayya_zha

Mayya_zha

ceritanya bagus loh..

2022-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Maliqa Si Buruk Rupa
2 Didiskualifikasi Dari Calon Penerima Beasiswa
3 Mengubah Takdir
4 Teman Pertama
5 Memiliki Bukti
6 Gotcha!
7 Awal Mula Kebencian Martha
8 Kalah Telak
9 Hari Bahagia Maliqa
10 Menyusun Impian
11 Kerja Paruh Waktu
12 Gaun Pernikahan
13 Tuan Arogan
14 Ugly Girl
15 Arsyanendra
16 Cantik Itu Menyakitkan
17 Kenapa Dia Menjadi Manis?
18 Pemuja Rahasia
19 Bertemu Dengan Idola
20 Cemburu
21 Aspri Willy
22 Kau Milik Ku
23 Pernyataan Cinta Part 1
24 Pernyataan Cinta Part 2
25 Salah Paham
26 Berita Mengejutkan
27 Bunga Liar
28 Perempuan Selalu Merepotkan
29 Wanita Bermasker
30 Kekeliruan Willy
31 Sumpah serapah
32 Teringat kembali
33 Cemburu itu bukti cinta
34 Akan Ku Rebut Kembali
35 Cemburu Membuatku Malu
36 Kontak Fisik
37 Pengakuan Maliqa
38 Kemarahan Arsya
39 Tersiksa Rindu
40 Ulat Yang Bermetamorfosa
41 Balada Ujian Nasional
42 Charlies Angels
43 Kekecewaan Maliqa
44 Tangisan pilu
45 Siluman Dan Rubah
46 Acara Amal
47 Jatuh cinta pada orang yang sama
48 Ancaman
49 Karma Baik
50 Aib Keberuntungan
51 Masa Kelam Sean
52 Pengawasan Lexi
53 Insting Pebisnis
54 Kejutan Menyenangkan
55 Rencana dalam rencana
56 Lexi Kabur
57 Rasa Itu Ada
58 Supir?!
59 Daddy and Baby
60 Maliqa Dalam Rencana
61 Kejutan Yang Mengejutkan
62 Terlatih Patah Hati
63 Pengakuan Sean
64 Gadis tanpa emosi berdarah dingin
65 Kisah Kelam Willy
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Maliqa Si Buruk Rupa
2
Didiskualifikasi Dari Calon Penerima Beasiswa
3
Mengubah Takdir
4
Teman Pertama
5
Memiliki Bukti
6
Gotcha!
7
Awal Mula Kebencian Martha
8
Kalah Telak
9
Hari Bahagia Maliqa
10
Menyusun Impian
11
Kerja Paruh Waktu
12
Gaun Pernikahan
13
Tuan Arogan
14
Ugly Girl
15
Arsyanendra
16
Cantik Itu Menyakitkan
17
Kenapa Dia Menjadi Manis?
18
Pemuja Rahasia
19
Bertemu Dengan Idola
20
Cemburu
21
Aspri Willy
22
Kau Milik Ku
23
Pernyataan Cinta Part 1
24
Pernyataan Cinta Part 2
25
Salah Paham
26
Berita Mengejutkan
27
Bunga Liar
28
Perempuan Selalu Merepotkan
29
Wanita Bermasker
30
Kekeliruan Willy
31
Sumpah serapah
32
Teringat kembali
33
Cemburu itu bukti cinta
34
Akan Ku Rebut Kembali
35
Cemburu Membuatku Malu
36
Kontak Fisik
37
Pengakuan Maliqa
38
Kemarahan Arsya
39
Tersiksa Rindu
40
Ulat Yang Bermetamorfosa
41
Balada Ujian Nasional
42
Charlies Angels
43
Kekecewaan Maliqa
44
Tangisan pilu
45
Siluman Dan Rubah
46
Acara Amal
47
Jatuh cinta pada orang yang sama
48
Ancaman
49
Karma Baik
50
Aib Keberuntungan
51
Masa Kelam Sean
52
Pengawasan Lexi
53
Insting Pebisnis
54
Kejutan Menyenangkan
55
Rencana dalam rencana
56
Lexi Kabur
57
Rasa Itu Ada
58
Supir?!
59
Daddy and Baby
60
Maliqa Dalam Rencana
61
Kejutan Yang Mengejutkan
62
Terlatih Patah Hati
63
Pengakuan Sean
64
Gadis tanpa emosi berdarah dingin
65
Kisah Kelam Willy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!