"Maliqa biasanya kau dari rumah ke sekolah pakai apa?" Tanya Amaya
"Naik Ojol, memangnya kenapa Kak?" Ujar Maliqa heran dengan pertanyaan Amaya
"Apa kau punya sepedah?" Tanya nya lagi tanpa berniat menjawab pertanyaan Maliqa
"Sepertinya ada sepedah keranjang milik ibu" jawab Makiqa
"Berapa jarak antara rumah mu ke sekolah?" Tanya Amaya lagi
"Kenapa? Apa Kakak berniat menyuruh ku pergi ke sekolah dengan sepedah? Aku sudah lama tidak naik sepedah Kak terakhir kali saat duduk di sekolah dasar, saat usia ku 10 tahun" Ujar Maliqa melayangkan protesnya
"Maliqa apa kau ingin langsing dan sexy seperti aku" Ujar Amaya melenggak lenggokan tubuhnya dihadapan Maliqa
Maliqa menelan salivanya wanita mana yang tidak menginginkan tubuh proposional seperti Amaya dengan warna kulit sawo matang khas negara ini saja Amaya terlihat sempurna, apa lagi kalau dia berkulit putih bersih sudah bisa dipastikan Amaya akan menjadi sosok model ternama jebolan kota ini.
"Mau.. mau aku mau" ucap Maliqa cepat disertai anggukan kepala.
"Jadi selama 3 bulan ini aku akan menjadi istruktur diet mu, kenapa aku menyebutkan 3 bulan karena untuk menurunkan 10 Kg berat badan mu waktu 3 bulan sudah lebih dari cukup kita harus menargetkan waktu untuk membuat kau serius dalam hal ini, selama 3 bulan ini kau dilarang makan makanan Junk Food seperti olahan mie, gorengan dan juga minuman berkarbonasi, pola makan mu harus dirubah lebih banyak makan sayur dan buah jauhi makanan manis apa kau siap?"
"Apa sebanyak itu?? Kakak seperti akan menyiksa ku" keluh Maliqa mengerucutkan bibirnya
"Apa kau ingin seperti ikan buntal selamanya? Siapa yang meminta bantuan ku memperbaiki penampilannya?" ujar Amaya geram
Inti dari diet adalah keteguhan hati dan disiplin bila hati kita tidak teguh pada pendirian ingin memperbaiki diri maka jangan kan hasil yang diinginkan yang akan tercapai yang ada kita akan frustasi dan bersedih hingga yang ada makanan yang menjadi pelampiasan karena tak tahan dengan godaan.
"Jangan marah Kak iya ini keinginan ku, Aku akan berusaha tapi bisakah Kakak tetap mendampingi ku selama masa diet ini berlangsung?" Tanya Maliqa lirih dia takut membuat Amaya marah dan tak mau berteman lagi dengannya.
"Aku tadi kan sudah katakan, aku akan menjadi istruktur diet mu akan aku ajarkan apa yang aku tau tentang cara menurunkan berat badan, tapi jangan salahkan aku bila nanti aku akan sedikit keras terhadap mu aku hanya ingin kau bisa bangga memiliki tubuh yang kau harapkan bagaimana apa kau bersedia?" Tanya Amaya lembut memberi penjelasan agar mudah dimengerti Maliqa
"Baiklah Kak aku mau" senyum Amaya membuat hati Maliqa menghangat dia tidak boleh kekanak - kanakan lagi semua yang Amaya lakukan semata - mata untuk kebaikan dirinya sendiri
"Dan untuk wajah mu sendiri bagaimana?" Tanya Amaya ragu.
Meski dia sedikit tau tentang perihal obat - obatan tapi dia tidak mau gegabah dan menawarkan diri untuk mengobati jerawat malika yang tak kunjung sembuh, Amaya takut bila kulit wajah Maliqa tergolong kulit yang sensitif atau memiliki dampak dari hal lain sehingga menyebabkan jerawat itu tak kunjung hilang.
Karena setau Amaya kadang pada sebagian kasus remaja yang mengalami jerawat seperti Maliqa diakibatkan dari beberapa hal seperti obesitas, perubahan hormon yang tidak menentu, atau bahkan riwayat menstruasi yang tidak teratur dalam jangka panjang.
"Aku sudah memutuskan akan bekerja paruh waktu untuk mendapatkan uang lebih" Jawab Maliqa menyudahi sarapannya
"Kau ingin kerja apa?" Tanya Amaya penasaran
"Apa saja selama itu halal dan bisa aku kerjakan sepulang sekolah aku akan bersedia meski gajinya kecil hihihi" ujar Maliqa terkekeh
"Kau ini lagian mana ada kerja paruh waktu yang mendapatkan gaji besar, kalau kau mau mendapatkan uang yang banyak jadi sugar baby saja" celetuk Amaya memutar bola mata malas
"Kakak mana ada yang menginginkan aku sebagai sugar baby Kakak tidak melihat bagai mana rupa ku, walaupun ada yang mau aku juga tidak akan menerimanya" ujar Maliqa memikirkan memiliki sugar dady yang berkepala botak dan perut buncit saja membuat Maliqa bergidik ngeri.
"Oh iya kau kan buruk rupa " gumam Amaya tanpa sadar
"Kakak!! Tidak perlu diperjelas juga" Ucap Maliqa geram membulatkan matanya tak percaya jika teman dekatnya tanpa sengaja menghina fisiknya.
"Hehehehe.. maaf Maliqa kau kan sudah setegar karang jadi jangan mudah tersinggung ya dalam beberapa bulan lagi kau akan ber Metamorfosa menjadi gadis yang cantik seperti hati mu yang baik ini" Amaya mencoba menghibur dan menenagkan Maliqa yang tanpa sengaja marah karena gumamannya.
Kenapa telinga dia sensitif sekali sih Amaya
"Hmmmp.. untung kau teman ku kalau kau Liana atau Nilam sudah ku dorong dengan keras" Ucapan Maliqa mendapat senyuman meremehkan dari Amaya dia tau betul Maliqa tidak pernah berbuat kasar kepada kedua orang tersebut bahkan untuk memberikan bukti rekaman CCTV itu saja Maliqa tidak berani dia malah berdalih ingin menakuyi saja dan malah menginginkan Martha menjadi gadis baik lagi sesuai permintaan Ibunya Martha Dinda.
"Kakak aku ke kelas dulu ya, sebentar lagi bell masuk pelajaran pertama ku Bu Siska aku tidak mau kena omel tau sendiri kan bagaimana guru itu"
Amaya hanya tertawa, dia tahu betul bagaimana Bu Siska dia adalah guru yang selalu mengedepankan kedisiplinan jika mellndapatkan anak didik yang tidak disiplin saat mata pelajarannya jangan harap akan mendapat nilai bagus di raport, wanita tambun dengan model rambut dora itu selalu jadi momok menakutkan bagi sebagian siswa yang bermasalah.
"Baikla hati - hati selepas pulang sekolah tunggu aku di parkiran aku akan mengantamu pulang" ujar Amaya.
Maliqa sudah lari menyusuri koridor sekolah saat dia ingin menghampiri tempat duduknya Maliqa dikagetkan dengan keberadaan Martha disamping tempat duduknya.
"Kenapa kau duduk disini? Bukankah tempat duduk mu didepan sana bersama Liana?" Tanya Maliqa dia mendudukan b**ongnya di atas kursi kayu dan menyimpan tas diatas meja didepannya
"Mereka mengusir ku, mereka bilang mereka tidak mau terlibat dengan ku lagi karena bisa saja keburukan ku dahulu akan membawa masalah untuk mereka kedepannya" ucap Martha kesal dia baru kali ini mendapat penolakan dari siswa dikelasnya.
Maliqa memeperhatikan air muka dan mata Martha, Maliqa melihat tidak ada kebohongan di mata Martha.
"Kenapa? Apa aku tidak boleh duduk disini? Bukankah kita sudah berteman?" Tanya Martha ragu, Martha tidak ingin berharap lebih meski kini dia teringin sangat berteman dan berkawan baik dengan Martha dan juga Amaya yang memiliki ketulusan dalam segala hal.
"Tentu saja boleh, kita bisa belajar bersama terus setelah ini" jawab Maliqa diiring senyum manis hingga memperlihatkan susunan gigi gingsul dan taringnya
" Apa kau tau Maliqa sebenarnya aku suka gigi gingsul mu" ujar Martha membuka percakapan baru
"Benarkah? Kenapa memangnya bukannya gigi ku tidak rapi dan terlihat aneh?" Tanya Maliqa heran dengan ucapan Martha
"Apa kau tau gigi gingsul mu itu pernah menjadi trend kecantikan di jepang sekitar satu tahun yang lalu mereka menyebutnya Yaeba, bahkan ada yang sampai rela merogoh kocek lebih untuk memiliki gigi gingsul dan bertaring seperti mu, ini informasi yang aku dapat coba kau lihat" Martha menyerahkan ponsel pintarnya kehadapan Maliqa.
Maliqa terkejut semua pernyataan Martha benar adanya, Maliqa tersenyum senang dia memang tidak berniat untuk merapikan giginya karna setau dia itu sangat menyakitkan kini Maliqa malah berbangga hati karena gigi gingsulnya pernah jadi rebutan remaja Matahari terbit itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Nangong Wan
semangat kakak
2022-03-25
0