Aku masuk ke dalam perpustakaan."Ingat ya Mentari kamu harus bisa melewati ini semua ayah mu telah berjuang sangat keras kau jangan biarkan segala perjuangannya selama ini menjadi sia-sia ingat itu baik-baik" kata ku.
"Halo Mentari gimana kamu sudah bilang sama Rifal?" tanya Zelfana.
"Belum karena aku masih belum nanya sama Ali siapa kamu sebenarnya" jawab ku.
"Kok kamu nanya sama Ali sih kamu langsung aja bilang ke Rifalnya aku yakin dia pasti langsung percaya, kalau kamu bilang dulu ke Ali aku takut Ali malah tidak memberitahu mu" kata Zelfana.
"Baiklah nanti aku akan mencobanya dulu jika tidak berhasil maka kau jangan memaksa ku untuk membuat pandangan Rifal kepada mu berubah" jawab ku.
"Iya aku tidak akan memaksa mu kok jika memang tidak berhasil yang penting kau sudah mau membantu ku walaupun hasilnya tidak memuaskan" kata Zelfana.
"Aku nanti aku berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Rifal percaya dengan apa yang aku katakan jika dia tidak percaya juga ya sudah aku menyerah" jawab ku.
"Enggak apa-apa kok jika memang Rifal ga percaya sama kamu nantinya yang penting kamu sudah kasih tau kalau aku tidak pergi bersama lelaki lain melainkan di bunuh" kata Zelfana sedih.
"Kamu jangan sedih nanti setelah pulang sekolah aku akan mencoba untuk mengatakan hal ini pada Rifal semoga saja dia percaya dengan apa yang aku katakan kamu berdoa saja semoga setelah ini kamu bisa kembali ke alam mu" suruh ku.
"Iya aku selalu berdoa kok sebenarnya hidup di sini juga tertekan tapi mau gimana lagi jika aku tidak dapat kembali aku tidak bisa apa-apa lagi hanya menunggu saja sampai waktunya tiba" jawab Zelfana.
"Sabrlah meski berat rasa sakit juga sering ada namun kau harus sabar hanya itu yang bisa di lakukan tidak ada cara lain lagi" kata ku.
"Aku tau kau terluka aku salut banget sama kamu karena kamu masih bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan mu aku tau hati mu sakit aku juga tau kamu sebenarnya tersiksa karena kau terus di perintah untuk tegar dalam menanggapi apapun hebat, sungguh orang yang mendidik mu benar-benar hebat mereka berhasil mendidik mu Tar kau jangan bersedih kau harus kuat" kata Zelfana.
Aku berusaha menahan air mata agar tidak terjatuh."Aku tau ayah ku itu memang hebat dia mampu membesarkan ku dan Abang ku sendirian dia yang terbaik dia yang paling hebat dia segalanya bagiku saat tidak ada dia, benar saja dunia ku mendadak menjadi gelap tidak ada penerangan lagi yang ada di hidupku beruntung aku masih punya Abang yang terus mendidik ku agar tidak tumbang sedikitpun" jawab ku.
"Semangat Mentari perjalanan mu masih panjang kau harus bisa melewatinya kau harus bisa melewatinya pokoknya harus bisa" kata Zelfana memberi semangat.
"Terimakasih aku tidak akan mundur kok meski banyak duri yang menghadang, aku mau ke kelas dulu ya bye nanti aku akan bantuin kamu kok" jawab ku.
"Sama-sama nanti aku juga akan datangin kamu" kata Zelfana.
"Oke" jawab ku pergi dari perpustakaan.
Pulang sekolah aku masih menunggu Rifal di depan gerbang sekolah."Mana sih orangnya kok ga muncul-muncul iih saat di cariin aja lama datangnya coba ga di cariin sampai enek aku lihat wajahnya" kata ku.
"Nah itu yang aku tunggu-tunggu akhirnya muncul juga" kata ku melihat geng Brion keluar, mereka melewati ku.
Ali menyunggingkan senyum."Rifal" panggil ku.
"Loh kok dia malah manggil Rifal sih aku kan ada di depannya masa iya Mentari ga lihat" batin Ali.
Rifal menoleh sebentar lalu kembali berjalan lagi."Rifal Zelfana tidak selingkuh" teriak ku.
Rifal menghentikan langkahnya semua anak-anak Brion menatap Mentari tak percaya.
Rifal yang mendengar nama Zelfana di sebut wajahnya mendadak menjadi masam.
Rifal melanjutkan berjalan."Rifal Zelfana tidak selingkuh dia masih sangat mencintai mu hanya saja dia tidak bisa berbicara dengan mu" teriak ku.
Rifal berhenti."Kenapa? apa dia bisu?" tanya Rifal.
"Dia tidak bisa bicara dengan mu dia hanya bisa berbicara dengan ku saja karena dia sudah tiada" jawab ku.
DEG!
Mendengar nama gadis yang sangat dia cintai pada masanya di kabarkan mati membuat Rifal terguncang.
"Apa maksudmu? kau jangan ngawur Zelfana tidak mati dia selingkuh dan pergi dengan kekasihnya" kata Rifal.
"Zelfana tidak pernah selingkuh apakah kau tau nama teman yang paling dekat dengan Zelfana saat itu?" tanya ku.
"Eka maksud mu?" tanya balik Rifal.
"Iya Eka menurut penuturan Zelfana Eka saat itu mengajaknya ketemuan di atap sekolah setelah sekolah usai, Eka bilang kalau dia menyukai mu dan meminta Zelfana untuk menjauhi mu namun Zelfana tidak mau, Eka marah dia lalu mendorong tubuh Zelfana dan naas Zelfana mati karena terjatuh dari atas atap yang tinggi itu" jawab ku.
"Tidakk mungkin, kau jangan asal bicara aku tidak percaya jika Zelfana sudah tiada kau pasti berbohong" tak percaya Rifal.
"Aku tidak berbohong kau jangan asal menyimpulkan lihat ini, ini adalah buku yang telah Zelfana tulis selama ini buku ini ada di perpustakaan namun tak ada seorang pun yang pernah membacanya selain diriku kau baca saja agar kau tau kenapa Zelfana hilang selama ini" suruh ku memberikan buku itu.
Rifal duduk di trotoar dan mulai membaca buku dengan bait-bait kata yang menyayat hati, Rifal membacanya sampai selesai.
Dia menyeka air mata."Kenapa kau baru bilang tentang masalah ini?" tanya Rifal.
"Aku baru tau kemarin kata Zelfana dia di kubur di belakang sekolah tepat di bawah pohon rindang" jawab ku.
"Ayo kita cek kesana langsung biar semuanya jelas" ajak Gibran.
"Iya ayo siapa takut" jawab ku.
Semua anggota Brion mendatangi tempat tongkrongan mereka saat berada di sekolahan anggota Brion menggali tanah yang di tunjukkan oleh ku dan aku sudah di kasih tau oleh Zelfananya langsung.
Tanah itu semakin dalam saja namun tak kunjung adanya tanda-tanda kalau ada mayat di kubur di bawah pohon ini.
"Mana kok masih ga ada apa-apa sih kamu ngarang ya? pengen cari sensasi pasti kamu ini" kata Gibran yang ikut menggali.
"Coba kalian terusin galinya aku yakin kok kalau di sini itu ada mayat Zelfana yang di kubur sama Eka" jawab ku.
"Awas ga ada ku cingcang kau nanti" kata Gibran lalu melanjutkan menggali.
"Apa memang benar ya kalau Zelfana itu sudah meninggal kok aku ga yakin" batin Ali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments