Teet
Bel berbunyi yang menandakan jam pertama telah usai.
Mapel kedua kali ini adalah ekonomi dan guru yang mengajarnya sangatlah garang.
"Pagi" sapa pak Herman.
"Pak pak" jawab mereka semua kecuali aku yang tetap diam dan terus melihat sosok berpakaian seragam seperti ku dan terlihat di lehernya terdapat seutas tali yang mengikatnya.
Sosok itu tak lain adalah adiknya pak Herman yang terus saja mengikutinya kemanapun.
Selama pelajaran di mulai tidak ada yang berani mengeluarkan suara hingga pelajaran pun usai pak Herman berlalu meninggalkan kelas.
"Alhamdulillah" teriak anak-anak lega.
"Gile tuh guru garang amat" kata Gevin.
"Aku sampai sulit untuk bernafas saking tegangnya meski pak Herman tidak melakukan apa-apa hanya ngajar doang" kata Rafa.
"Sungguh ketegangan ini tidak bisa di ajak berkompromi saat pak Herman yang mengajar" kata Bian.
"Bukan kalian doang aku juga sama merasakan ketegangan yang terhakiki sejak tadi" kata Aris.
"Eh Brion Minggu depan sekolah SMA Al-Qais bakalan tanding basket dan sekolah kita yang jadi tuan rumahnya aku gak mau kita kalah sama SMA Tofanza bisa-bisa harga diri kita mau kita taruh di mana nanti" kata Rafa.
"Kita juga kagak mau kali nanti pulang sekolah jangan lupa kita ketemuan di stadion untuk latihan dulu" jawab Aldi.
"Iya kita akan langsung datang kok kalian jangan sampai lupa pertandingan ini sebentar lagi waktu kita mepet tau" kata Gevin.
"Iya kita harus latihan keras agar bisa memenangkan pertandingan ini" jawab Andre.
"Itu harus kita gak boleh kalah pokoknya kalian tau kan kalau SMA Al-Qais hanya akan mengeluarkan murid terbaiknya untuk mengikuti pertandingan maka dari itu jangan sampai gelar terbaik ini mengecewakan sekolahan" kata Bian.
"Iya kami tau kalau SMA Al-Qais ini tak sembarang memilih anak-anak untuk mewakili sekolahan bahkan anak miliader saja tidak bisa semena-mena karena pemilik yayasan ini adalah ketua geng Brion" jawab Fandi.
"Aku tau jika geng kalian adalah geng terkenal dan terkuat di sini setelah geng Lonery" akui Gevin.
"Eh jangan samakan geng Lonery yang kejam dengan geng Brion bego" tak terima Andre.
"APA kalian bilang geng kami kejam?" tanya Alexsa sang anak kepala sekolah + ketua geng Lonery.
"Lah emang fakta kan kalau geng situ masuk dalam kategori geng terkejam satu sekolahan ini" jawab Andre.
"Tap-
"Udah kau gak usah mau membela diri percuma juga orang yang aku bilang itu fakta kok" kata Andre menyela.
"Iiih nyebelin kamu jangan menghina geng Lonery aku gak suka" teriak Wina.
"Bodo amat gak suka gpp aku gak ngurus juga" jawab Aldi.
Wina hendak bicara.
"Udah-udah kalian gak usah berantem mending kita ke kantin aja" ajak Fandi.
"Yuk lest go" jawab Ali sang wakil Brion.
"Li awas kamu jangan sampai kelupaan nanti yang latihan basket" peringatan Aris.
"Kamu tunggu aja kita di sana aku gak bakal lupa kok tenang aja aku masih muda ingatan ku masih bagus enggak pikun" jawab Ali.
"Sip" kata Aris.
Senyap hanya aku di sini sendirian.
"Akhirnya mereka semua keluar juga hmm waktunya makan" kata ku mengeluarkan kotak bekal.
Aku sengaja membawa bekal dari rumah untuk menghemat uang jajanku saat aku sedang makan tiba-tiba.
"Hay" sapa seorang gadis pucat yang berdiri di depan ku.
Dia memakai baju yang sama dengan ku bagian kening terlihat sebuah luka yang cukup besar dan menghitam.
Nama lengkap sosok itu adalah Tiara Putri dia meninggal di depan sekolah saat mau nyeberang di samping kiri sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan naas Tia meninggalkan dengan cara itu.
Sekolah sempat di liburan 3 hari karena kasus itu.
Aku membuang muka ke arah lain.
"Bisa gak sih kau merubah penampilan mu menjadi lebih layak gitu asal kamu tau kedatangan mu ke sini dengan bentuk yang juga seperti ini itu sudah berhasil membuat selera makan ku hilang seketika" kesal ku.
"Hehe iya aku ngerti kalau kamu enek lihat bentuk asli ku aku hanya iseng aja ngerjain kamu, kamu jangan marah" jawab Tia.
"Kalau sudah tau kenapa masih melakukannya sih sungguh iseng mu sangat meresahkan" kata ku kesal.
"Iya maaf kamu jangan marah bentar aku mau merubah penampilan ku dulu" jawab Tia.
"Kek hantu baru aja sukanya membuat orang kesal" kata ku.
"Maaf jangan marah aku sudah ganti penampilan kok kamu bisa lihat sekarang tada" kata Tia.
Aku melihatnya kembali.
"Nah kan sedap mata memandang kalau kayak gini gak seperti tadi yang sudah berhasil membuat mata cantikku ini ternodai hanya karena melihat kamu yang berbentuk seperti itu" kata ku.
"Iya udah kan aku udah menuruti apa yang kamu inginkan jadi sekarang kamu gak boleh marah lagi nanti cantiknya ilang loh" rayu Tia.
"Bodo amat aku gak peduli dan ya mau apa kamu menghampiri ku pasti ini ada maunya" tebak ku.
"Ya iyalah Tiara gitu loh aku gak akan datangi kamu tanpa adanya udang di balik batu" jawab Tia.
"Dasar kau ini ya apa yang kamu inginkan?" tanya ku.
"Bantuin aku tari" jawab Tia memelas.
Aku menghela nafas.
"Setiap hari kau mendatangi ku hanya ingin minta tolong aja gak ada yang lain apa?" tanya ku.
"Gak ada hanya itu aja ku mohon bantuin aku pliss" mohon Tia.
"Hadeeh" kesal ku.
"Ayolah tari kamu gak kasihan sama aku, aku ini udah setengah tahun gentayangan di alam manusia ini bayangin setengah tahun itu bukan waktu yang sebentar dan kamu tidak sekalipun mau membantu setelah 6 bulan lamanya aku memohon padamu aku ingin kembali ke alam ku plisss bantuin aku" mohon Tia.
Aku menghela nafas.
"Seperti yang setiap hari aku katakan kalau aku gak bisa bantuin kamu dan kamu cari aja anak indigo yang mau membantu mu" jawab ku.
"Gak mudah nyari anak yang punya kemampuan seperti mu hanya anak-anak tertentu saja yang bisa memiliki kelebihan seperti itu ayolah tari ya ya ya" mohon Tia.
Aku hendak menolak.
"Aku cepat gentayangan di alam manusia ini aku juga mau balik seperti mereka yang sudah meninggal dengan tenang hikshiks" tangis Tia tapi bukan air mata yang keluar melainkan darah.
Terlintas rasa iba saat aku melihatnya seperti ini.
"Yaudah-yaudah apa yang bisa aku bantu?" tanya ku.
Seketika tangisnya berhenti bola mata itu menatap ku tak percaya.
"Beneran kamu mau bantuin aku?" tanya Tia menyakinkan kembali.
"Ho'oh" jawab ku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
senja
bisa meluk juga hantunya, kuat juga
2022-04-05
0