Sampai di parkiran."Kenapa kamu narik Abang sih Abang kan belum selesai memberi emak-emak rempong itu pelajaran" kata Satria.
"Udah bang, Abang jangan emosi setan lebih suka orang yang marah-marah lebih baik kita pulang aja udah mau magrib juga" ajak ku.
"Baiklah ayo naik" jawab Satria.
Kami pun pulang ke rumah sampai di rumah aku masuk ke dalam kamar lalu menuju kamar mandi untuk berwudhu.
Selesai berwudhu dan sholat aku berdiri di balkon kamar."Banyak banget bintangnya sumpah hati ku menjadi tenang saat melihat bintang-bintang di langit" kata ku bahagia.
Mata ku beralih melihat seseorang yang bersembunyi di balik pohon di depan rumah."Siapa kau?" tanya ku.
"Aku Alga" jawab Alga masih bersembunyi.
"Kenapa kau bersembunyi?" tanya ku.
"Aku takut kau akan mengusir ku seperti kebanyakan mereka yang memiliki mata batin" jawab Alga ketakutan.
"Naiklah ke sini aku tidak akan mengusir mu kok kamu tenang aja" suruh ku.
Alga naik ke balkon."Beneran kamu ga akan ngusir aku?" tanya Alga tidak percaya.
"Tidak kenapa kau ada di sini? apa yang kau inginkan?" tanya ku penasaran.
"Aku tidak menginginkan apapun aku hanya ingin berteman dengan mu tapi rasanya mustahil" jawab Alga.
"Kok mustahil?" tanya ku tak mengerti.
"Iya kamu manusia aku makhluk halus kita hidup di dua alam yang berbeda meski dalam satu bumi" jawab Alga.
"Aku mau kok berteman dengan mu asalkan kamu tidak mencelakakan ku" kata ku.
"Kamu beneran mau berteman dengan ku?" tanya Alga tak percaya.
"Iya aku mau berteman dengan mu lagian semua orang juga sudah tau siapa aku sebenarnya dan aku mau kok berinteraksi dengan mereka yang tak kasat mata seperti mu" jawab ku.
Alga tersenyum."Aku akan menjadi teman yang baik untukmu aku akan terus menjaga dan melindungi mu" kata Alga.
"Terimakasih" jawab ku senang.
"Siapa nama mu?" tanya Alga.
"Nama ku Mentari" jawab ku.
"Oke Mentari aku akan menjaga mu, sudah sejak lama aku mengikuti mu dari belakang tapi aku tak berani mendekat karena aku takut di usir oleh mu seperti kau mengusir teman mu itu" kata Alga.
"Tia maksud kamu?" tanya ku.
"Iya, aku lihat kamu terus saja tidak mempedulikan dia walupun dia sudah lama memohon pada mu untuk meminta bantuan mu" jawab Alga.
"Itu dulu sekarang tidak lagi dia juga sudah pergi dan aku mau kok membantu mereka yang tidak kasat mata asalkan mereka tidak membahayakan ku" kata ku.
"Syukurlah kalau seperti itu sudah adzan isya' kamu ga mau sholat?" tanya Alga.
"Iya aku akan sholat dulu" jawab ku.
"Cepat sana aku akan jaga di sini" suruh Alga.
Aku menunaikan sholat isya' setelah selesai aku menemui Alga."Umur mu berapa? kok aku merasa kita ga terlalu jauh selisihnya?" tanya ku.
"18 tahun" jawab Alga.
"Owh pantesan kamu terlihat masih seperti anak SMA oh ya kamu kenapa kok bisa meninggal?" tanya ku.
"Terseret arus sungai mangkanya aku bisa meninggal" jawab Alga.
Wajah ku mendadak sedih."Kok kamu jadi sedih gitu sih ada apa?" tanya Alga.
"Mendengar kata sungai aku teringat dengan ibu ku yang juga terseret arus sungai dan sampai saat ini tidak bisa di temukan aku tidak tau apakah dia masih hidup atau enggak" jawab ku.
"Kamu yang sabar doain saja semoga ibu mu selamat" kata Alga.
"Terdengar tidak mungkin jika ibu ku selamat karena sudah 16 tahun lamanya ibu ku pergi aku saja saat itu berumur 1 tahun dan jika memang ibu ku masih hidup seharusnya dia kembali tapi sampai sekarang dia tak kunjung kembali" jawab ku.
"Kamu yang sabar saja" kata Alga.
"Oh ya kok kamu masih ada di sini ga balik ke alam mu?" tanya ku.
"Tidak aku masih ingin menjaga orang tua ku jadi aku masih tetap ada di dunia ini" jawab Alga.
"Oh begitu pantas saja kok kamu ga balik ke alam mu, emang kamu ga mau kembali ke sana?" tanya ku.
"Nanti setelah waktunya tiba aku juga akan kembali ke alam ku lagian di sini itu bukan alam ku suatu saat juga aku harus kembali" jawab Alga.
"Begitu aku mau tidur dulu ya kamu jaga di sini aja" kata ku.
"Iya kamu tidur aja" jawab Alga.
Aku pun tidur dengan tenang.
Keesokan harinya.
Seperti biasa aku berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki kini ada Alga yang menemani ku berjalan."Tar kamu emang setiap hari berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki?" tanya Alga.
"Iya aku berangkat dan pulang dengan berjalan kaki memang sih Abang mau nganterin aku tapi aku ga mau aja di anterin aku lebih suka berjalan lagian rumah aku ga terlalu jauh kok cuman butuh waktu 10 menit untuk sampai di sekolahan" jawab ku.
"Kamu ga punya teman?" tanya Alga.
"Enggak" jawab ku.
"Kenapa kok kamu ga punya teman?" tanya Alga.
"Untuk apa punya teman jika teman yang menamai bagaikan duri yang bisa melukai kapan saja" jawab ku.
Alga tersenyum mengerti."Sabar aja ada aku kok sekarang yang akan menjadi teman mu, kamu tidak akan kesepian lagi" kata Alga.
"Terimakasih" jawab ku.
Sampai di sekolah aku melewati koridor dengan santai di depan ku ada ke empat geng Lonery yang menghadang.
Aku berhenti."Iya ada apa?" tanya ku.
"Kata mami ku kemarin kamu telah menghinanya ya?" tanya balik Alexsa.
"Iya kenapa emangnya" jawab ku berani.
"Songong bener nih anak kau ini ga waras jangan sok-sokan pemberani jadilah anak indigo yang lemah kayak yang lain bisa ga?" tanya Laura.
"Ga bisa mau apa kalian" jawab ku tegas.
"Kamu sekarang pergi tinggalin sekolahan ini aku ga mau kamu sekolah di sini" usir Alexsa.
Aku tersenyum paksa."Eh ini itu sekolahan umum siapa saja bisa sekolah di sini lah anda siapa berani-beraninya mengusir saya?" tanya ku tegas.
"Aku ini anak kepala sekolah aku berhak mengusir kamu" jawab Alexsa.
"Cuman anak kepala sekolah doang songongnya setinggi langit, ingat ya kau memang anak kepala sekolah tapi kau bukan anak pemilik yayasan ini yang bisa seenaknya mengeluarkan anak-anak" tegas ku.
"Sialan kau ini aku akan adukan masalah ini ke papi" ancam Alexsa.
"Aduin aja aku ga takut sama bapak mu itu" jawab ku.
"Lihat aja nanti ya kamu akan menangis memohon untuk tidak di keluarkan dari sekolahan ini" kata Alexsa.
"Iya kita lihat nanti siapa yang menang, minggir" kata ku melanjutkan perjalanan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
senja
adiknya Pak Herman dulu dibully?
2022-04-05
0